Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN KE 11
KIMIA ANORGANIK DALAM BEBERAPA BIDANG
INDUSTRI
DOSEN PENGAMPU: ENUNG SITI N, M.PKim

TANGGAL PERCOBAAN: SENIN, 11 NOVEMBER 2019


TANGGAL PENGUMPULAN: SENIN,18 NOVEMBER 2019

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
Aida Nur Azizah 1187040006
Fahmi Shihab 1187040020
Lisa Zulfiana 1187040030
Luthfiah Novianty 1187040031

Jurusan Kimia
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2019
I. TUJUAN

Adapun tujuan pada praktikum kali ini diantaranya:


1. Menganalisis proses penyepuhan logam tembaga
2. Mengidentifikasi hasil dari penyepuhan logam tembaga
3. Menentukan massa teoritis hasil dari penyepuhan logam tembaga
4. Mengidentifikasi pemurnian bioethanol dengan metode adsorbsi
5. Menentukan massa jenis etanol
6. Menentukan kadar etanol

II. TEORI DASAR

Penyepuhan (electroplanting) dimaksudkan untuk melindungi


logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan. Pada
penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan katoda sedangkan logam
penyepuhnya sebagai anoda. Kedua elektrode itu dicelupkan dalam larutan
garam dari logam penyepuh. Contoh, penyepuhan sendok yang terbuat dari
besi (baja) dengan perak.

Hukum Faraday : ”Massa zat dibedakan pada elektrolisis berbanding lurus


dengan jumlah listrik yang digunakan “.

G = K i + ME
G = ME

dengan,
G = massa zat yang dibebaskan (dalam gram) ,i = kuat arus (dalam ampere)
,t = waktu (dalam detik) , dan ME = massa ekivalen. (Petrucci, 1990).
Elektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis air (1800). Davy
segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali
tanah. Bahkan hingga kini elektrolisis digunakan untuk menghasilkan
berbagai logam. Elektrolisis khususnya bermanfaat untuk produksi logam
dengan ionisasi tinggi (misalnya alumunium). Produksi alumunium
diindustri denga elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh
penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Prancis
Louis Toussaint Heroult (1963-1914) pada waktu yang sama. Sukses
elektrolisis ini karena penggunaan lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih
(alumunium,oksida; Alumina Al2O3).
Sebagai syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat
bermigrasi ke elektroda. Salah satu cara yang paling jelas agar ion
mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam air.
Namun dalam kasus elektrolisis Alumina, larutan dalam air jelas tidak tepat
sebab air lebih mudah direduksi daripada ion alumunium sabagaimana di
tunjukkan:
Al3+ + 3e → Al potensial elektroda normal = 1,662 V
2H2O + 2e → H2 + 2OH- potensial elektroda normal = 0.828 V
Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam.
(Chang, 2004).

Zeolit adalah material unik yang banyak diaplikasikan sebagai katalis,


material penyimpan energi, adsorbent dan pemisahan bahan serta penukar
ion . Kegunaan zeolit dalam banyak aplikasi ini disebabkan dari stuktur pori
(channel) serta sifat kimia dan fisika yang khas.
Zeolit adalah mineral dengan strukur kristal aluminasilikat yang
berbentuk rangka (framework) tiga dimensi, mempunyai rongga dan saluran
serta mengandung ion-ion logam seperti Na, K, Mg, Ca dan Fe serta
molekul air. Rumus kimia zeolit sebagai berikut:
Mc/n [ (AlO2)C (SiO2)d ] . bH2O

Pemanfaatan Zeolit sangat luas seperti sebagai adsorben, penukar


ion, katalis. Sifat sebagai katalis didasarkan pada adanya ruang kosong yang
dapat digunakan sebagai katalis ataupun sebagai penyangga katalis untuk
reaksi katalitik.
Zeolit oleh para ilmuwan dikenal sebagai mineral serba guna yang
banyak dimanfaatkan dalam bidang industri. Zeolit memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan mineral lain terutama kegunaannya sebagai
adsorben, penukar ion dan katalis. Zeolit merupakan suatu kelompok
mineral yang dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan beku basa.
Mineral ini biasanya dijumpai mengisi celah-celah ataupun rekahan dari
batuan tersebut. Selain itu, zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas
volkanik yang banyak mengandung unsur silika (Saputra, 2006).
Zeolit alam terbentuk karena adanya proses perubahan alam
(zeolitisasi) dari batuan vulkanik tuf. Pada zeolit alam, terdapat molekul air
dalam pori dan oksida bebas di permukaan seperti Al2O3, SiO2, CaO, MgO,
Na2O, K2O dapat menutupi pori-pori atau situs aktif dari zeolite sehingga
dapat menurunkan kapasitas adsorpsi maupun sifat katalisis dari zeolit
tersebut. Inilah alasan mengapa zeolit alam perlu diaktivasi terlebih dahulu
sebelum digunakan. (Pasaribu, 2011).

Kerangka dasar struktur zeolit terdiri dari unit-unit tetrahedral


[AlO4] dan [SiO4] yang saling berhubungan melalui atom O. Zeolit
mempunyai sifat dehidrasi (melepaskan molekul H2O) apabila dipanaskan.
Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka
dasarnya tidak mengalami perubahan secara nyata.

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Neraca Analitik - 1 buah
2 Botol Semprot 500 mL 1 buah
3 Kabel - 30 cm
4 Spidol Permanen - 1 buah
5 Gelas Kimia 600 mL 1 buah
6 Gelas Ukur 250 mL 1 buah
7 Labu Ukur 250 mL 1 buah
8 Stirer - 1 buah
9 Batang Pengaduk - 1 buah
10 Kaca Arloji - 1 buah
11 Spatula - 1 buah
12 Pipet Tetes - 1 buah
13 Hot Plate - 1 buah
14 Piknometer 50 mL 2 buah
15 Oven - 1 buah
16 Plastik Wrap - 1 buah
17 Tabung Sentrifugasi - 2 buah
18 Sentrifugasi - 1 buah
19 Labu Erlenmeyer 250 mL 2 buah
20 Corong - 2 buah

B. Bahan

No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah


1 HCl 0,12 M 500 mL
2 Aquades - 500 mL
3 HCl 2N 250 mL
4 Koin - 3 tetes
5 Etanol 70% 250 mL
6 Aseton 5 mL
7 pH Universal - Secukupnya
8 NiCl2· 6 H2O - 2 gram
9 Kertas Saring - 4 buah
10 Karet - 10 buah
11 Koran - 2 lembar
12 Baterai Bekas 1,5 V 1 buah
13 Baterai AAA 1,5 V 6 buah
IV. PROSEDUR KERJA
1. Eksperimen Penyepuhan
Mula-mula uang koin diampelas dua bagian permukaan nya sampai terlihat
warna logam tembaga yang sebenarnya, dilubangi, dan ditimbang. Setelah itu, pada
permukaan koin digambar dengan spidol permanen, dan diikat pada satu kabel yang
dipersiapkan. Kemudian, enam baterai dirangkai secara seri dengan kertas koran
dan diikat dengan 4 buah karet gelang. Lalu, baterai bekas dibuka bagian dalamnya
dan diambil grafitnya. Ujung grafit diikat dengan kabel satunya lagi (yang telah
dipersiapkan). Setelah itu, larutan garam nikel dibuat dengan melarutkan 2 gram
NiCl.6 H2O dalam 500 ml HCl 0,12 M. Larutan tersebut diambil 20 ml dan
diencerkan hingga volumenya 300 ml dalam gelas kimia 500 ml. Kemudian, bagian
grafit dan koin dicelupkan dalam larutan tersebut dan dihubungkan kabel pada koin
dengan kutub negatif baterai dan kabel pada grafit dengan kutub positifnya. Lalu,
didiamkan selama 10 menit. Setelah itu, aliran listriknya diputuskan, koin diambil
dan dibilas dengan aquades. Selanjutnya, tulisan pada koin dihapus dengan kapas
yang dibasahi aseton. Koin ditimbang kembali dan penambahan beratnya dihitung.
2. Pemurnian Bioetanol dengan Zeolit Asam

Zeolit alam digerus sampai halus dan dimasukkan dalam 2 gelas kimia
masing-masing 10 gram. Pada gelas kimia 1 zeolit direndam dengan aquades 50
ml dan diaduk selama 2 jam. Setelah itu disaring dan dikeringkan dalam oven
pada suhu 105°C selama 2 jam. Sementara pada gelas kimia 2 dilakukan langkah
yang sama namun direndam dahulu dengan HCl 2 N dan direndam kembali
dengan aquades. Masing-masing zeolit dicampurkan dengan etanol 70% dan
diaduk dengan pengaduk magnet selama 1 hari. Lalu kadar etanol sebelum dan
sesudah perlakuan dengan kedua zeolit tersebut ditentukan dengan piknometer.
V. DATA PENGAMATAN

No. Perlakuan Pengamatan


1. Eksperimen penyepuhan
 Disiapkan 2 koin  Semua bahan telah siap
tembaga, 6 buah baterai
AAA 1,5 V, kabel
sepanjang 30 cm, spidol
yang tintanya tidak luntur
jika terkena air, kertas
koran, karet gelang, serta
1 baterai ABC bekas 1,5
V
 Koin tembaga yang telah  Koin tembaga: berwarna
disiapkan diamplas kuning keemasan
sampai halus Tulisan dalam koin hilang, koin
menjadi halus, dan rata seperti
logam murni

 Koin yang telah diamplas  Massa yang diperoleh


dilubangi, ditimbang dan Koin 1: 5, 0197 gram
ditandai dengan spidol Koin 2: 4, 9511 gram
yang tidak luntur dengan
air
 Baterai ABC bekas  Batang karbon berwarna hitam
dibongkar dan diambil
bagian batang karbonnya
 Baterai AAA yang telah  Baterai telah terangkai secara
disiapkan dirangkai seri
secara seri dengan cara
digulung dengan kertas
koran kemudian diikat
dengan karet gelang
 Kabel 30 cm yang telah  Rangkaian kabel dan elektroda
disiapkan dikupas lalu telah siap, dengan susunan koin
dirangkai dengan ke bagian (-) dan batang karbon
elektroda yang telah siap ke bagian (+)
yaitu batang karbon dan
koin tembaga
 Larutan Ni dipipet  Larutan Ni tak berwarna
sebanyak 20 ml, lalu menuju kehijauan
diencerkan hingga 300 ml
dengan aquadest Larutan Ni + aquadest: larutan
tak berwarna
 Rangkaian yang telah  Larutan tak berwarna dan
disusun dicelupkan ke terdapat gelembung gas pada
dalam larutan Ni yang batang karbon
telah diencerkan sampai
elektroda terendam
dengan bantuan statif
sebagai penyangganya.
Perendaman dilakukan
selama 10 menit
 Setelah 10 menit, koin  Massa koin yang diperoleh
dilepas dari rangkaian da Koin 1: 5, 0219 gram
ditimbang di neraca Koin 2: 4, 9516 gram
analitik dan ditunggu
kering terlebih dahulu
2. Pemurnian bioetanol dengan
zeolit alam
 Zeolit dimasukkan ke  Zeolit: padatan berwarna hijau
dalam mortar dan digerus keabuan (-)
dengan alu sampai halus Zeolit halus dengan warna
hijau keabuan
 Zeolit yang telah halus  Massa zeolit 1: 10, 0020 gram
ditimbang sebanyak 10 Massa zeolit 2: 10, 0003 gram
gram
Pada zeolit 1
 Zeolit dilarutkan dengan  aquadest: cairan tak berwarna
aquadest 50 ml dalam Zeolit + HCl: larutan hijau
gelas kimia keabuan
 Zeolit yang telah  Padatan dan larutan tercampur,
dilarutkan aquadest dengan larutan berwarna hijau
distirrer selama 2 jam keabuan
dengan kecepatan 700  Endapan: hijau keabuan
rpm Filtrat: hijau keabuan
 Campuran disaring  Endapan kering berwarna abu
muda
 Endapan dipindahkan ke
cawan porselen dan
dipanaskan dalam oven
pada suhu 105⁰C selama  Massa endapan yang diperoleh:
2 jam 7, 5143 gram
 Endapan ditimbang  Etanol: larutan tak berwarna
Zeolit + etanol: larutan
 Endapan kering berwarna abu-abu. Setelah
dicampurkan dengan diaduk terdapat 2 fasa:
etanol 70% dan diaduk Fasa 1: padatan warna abu (-)
selama 30 menit Fasa 2: larutan keruh
 Terdapat sedikit endapan
 Larutan disenterifugasi berwarna abu dan filtrat tak
selama 5 menit dengan berwarna
3000 rpm  Massa pikno + filtrat: 41,0687
 Filtrat ditimbang dalam gram
piknometer

Pada zeolit 2
 Zeolit dilarutkan dengan  HCl: larutan tak berwarna
larutan HCl 2 N 50 ml Zeolit + HCl: larutan hijau
dalam gelas kimia keabuan
 Zeolit yang telah  Padatan dan larutan tercampur,
dilarutkan HCl distirrer dengan larutan berwarna hijau
selama 2 jam dengan keabuan
kecepatan 700 rpm
 Campuran disaring  Endapan: hijau keabuan
Filtrat: hijau keabuan
 Endapan dilarutkan  Campuran berwarna hijau
kembali dengan aquadest keabuan
sebanyak 200 ml dan
distirrer selama 1 jam
 Campuran disaring  Endapan: hijau keabuan
Filtrat: hijau keabuan
 Endapan dipindahkan ke  Endapan kering berwarna abu
cawan porselen dan muda
dipanaskan dalam oven
pada suhu 105⁰C selama
2 jam
 Endapan ditimbang  Massa endapan yang
diperoleh: 8, 9122 gram
 Endapan kering  Etanol: larutan tak berwarna
dicampurkan dengan Zeolit + etanol: larutan
etanol 70% dan diaduk berwarna abu-abu. Setelah
selama 30 menit diaduk terdapat 2 fasa:
Fasa 1: padatan warna abu (-)
Fasa 2: larutan keruh

 Larutan disenterifugasi  Terdapat sedikit endapan


selama 5 menit dengan berwarna abu dan filtrat tak
3000 rpm berwarna
 Filtrat ditimbang dalam  Massa pikno + filtrat: 37, 4463
piknometer gram

3. Preparasi piknometer
 Pikno kosong ditimbang  4 botol piknometer ditimbang
Tabel 1. Massa pikno
Piknometer Massa
(gram)
Pikno 1 16, 5311
Pikno 2 16, 9469
Pikno 3 16, 5623
Pikno 4 20, 0768

 Piknometer diisi dengan  Aquadest: cair, tak berwarna


aquadest lalu ditimbang Tabel 2. Massa pikno +
kembali aquadest
Pikno + Massa
aquadest (gram)
1 41, 9983
2 41, 9983
3 41, 9983
4 45, 7708

 Setelah penimbangan  Etanol: cair, tak berwarna


dengan aquadest, pikno Tabel 3. Massa pikno + etanol
diisi kembali dengan
Pikno + Massa
etanol (30%, 40%, 50%
etanol (gram)
dan 60%) dan ditimbang
1 + 30% 40, 6076
kembali
2 + 40% 40, 0483
3 + 50% 39, 4461
4 + 60% 42, 4892

Anda mungkin juga menyukai