Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KIMIA

(PENERAPAN SEL VOLTA)

DI

OLEH

NAMA KELOMPOK

 NURMALA

 UMI AFIKA AMRIE

 WIDYA AWALIA

 NUR ANITA
UPT SMAN 9 BULUKUMBA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


Penerapan sel volta pada kehidupan sehari-hari

1. Penerapan Sel Volta pada aki


Aki atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun
atas elektroda Pb dan PbO, dalam larutan asam sulfat yang
berfungsi sebagai elektrolit. Pada aki, sel disusun dalam
beberapa pasang dan setiap pasang menghasilkan 2 Volt.
Aki umumnya kita temui memiliki potensial sebesar 6 Volt
(kecil) sebagai sumber arus sepeda motor dan 12 V (besar)
untuk mobil. Aki merupakan sel yang dapat diisi kembali,
sehingga aki dapat dipergunakan secara terus menerus.
Sehingga ada dua mekanisme reaksi yang terjadi. Reaksi
penggunaan aki merupakan sel volta, dan reaksi pengisian
menggunakan arus listrik dari luar seperti peristiwa
elektrolisa. Mekanisme reaksi ditampilkan pada Bagan
reaksi.

Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat


berfungsi penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat
dikeluarkan . Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan
katodenya terbuat dari logam timbal yang dilapisi PbO2.

Reaksi penggunaan aki :


Anode : Pb + SO4 2- →PbSO4 + 2e
Katode : PbO2 + SO42-+ 4H++ 2e →PbSO4 + 2H2O
Reaksi sel : Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+ " 2PbSO4 + 2H2O
2. Penerapan Sel Volta Pada Baterai
Baterai atau sel kering merupakan salah satu sel volta,
yaitu sel yang menghasilkan arus listrik, berbeda dengan
aki, batere tidak dapat diisi kembali.
Sehingga batere juga disebut dengan sel primer dan aki
dikenal dengan sel sekunder.
Batere disusun oleh Seng sebagai anoda, dan grafit dalam
elektrolit MnO2, NH4Cl dan air bertindak sebagai katoda.

Reaksi yang terjadi pada sel kering adalah :


Sel bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang
mirip dengan aki atau batere, dimana bahan bakarnya diisi
secara terus menerus, sehingga dapat dipergunakan
secara terus menerus juga.
Bahan baku dari sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan
oksigen, sel ini digunakan dalam pesawat ruang angkasa,
reaksi yang terjadi pada sel bahan bakar adalah :

3. Baterai Nikel-Kadmium
Baterai Nikel-Kadmium merupakan baterai kering yang
dapat di isi ulang.Reaksi sel yang terjadi sebagai berikut:
Anode : Cd + 2OH- Cd(OH)2 + 2e
Katode :NiO2 + 2H2 O + 2e Ni(OH)2 + Ni(OH)2 +
Cd + NiO2 + 2H2O Cd(OH)2 + Ni(OH)2
Hasil-hasil reaksi pada baterai nikel-kadmium merupakan
zat padat yang melekat pada kedua elektrodenya.Pengisian
dilakukan dengan membalik arah aliran electron pada
kedua electrode.

4. Baterai Perak Oksida


Susunan baterai perak oksida yaitu Zn (sebagai anode),
Ag2O (sebagai katode), dan pasta KOH sebagai
elektrolit.reaksinya sebagai berikut:
Anode :Zn + 2OH- Zn(OH)2 + 2e
Katode :Ag2O + H2O + 2e 2Ag + 2OH-
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) " Zn(OH)2(s) +
2Ag(s)
Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5
volt dan bertahan dalam waktu yang lama.Kegunaan baterai
jenis ini adalah untuk arloji,kalkulator dan berbagai jenis
peralatan elektrolit lainnya.

5. Sel Bahan Bakar


Sel bahan bakar merupakan selyang menggunakan bahan
bakar campuran hydrogen dengan oksigen atau campuran
gas alam dengan oksigen. Bahan bakar (pereaksi) dialirkan
terus menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui
suatu bahan berpori yang mengkatalis reaksi dan gas
hydrogen dialirkan ke anode.
Anode :2H2 + 4OH- 4H2O + 4e
Katode :O2 + 2H2O + 4e 4OH- +
2H2 + O2 2H2O
Sel seperti ini biasa di gunakan untuk sumber listrik pada
pesawat luar angkasa.
6. Proses dalam penyepuhan
Elektroplating atau penyepuhan merupakan proses
pelapisan permukaan logam dengan logam lain. Misalnya
tembaga dilapisi dengan emas dengan menggunakan
elektrolit larutan emas (AuCl3).
Emas (anoda) : Au(s) →Au3+(aq) + 3e (oksidasi)
Tembaga (katoda) : Au3+(aq) + 3e →Au(s) (reduksi)
Dari persamaan reaksi tampak pada permukaan tembaga
akan terjadi reaksi reduksi Au3+(aq) + 3e →Au(s). Dengan
kata lain emas Au terbentuk pada permukaan tembaga
dalam bentuk lapisan tipis. Ketebalan lapisan juga dapat
diatur sesuai dangan lama proses reduksi. Semakin lama
maka lapisan yang terbentuk semakin tebal.
7. Proses Sintesa
Sintesa atau pembuatan senyawa basa, cara elektrolisa
merupakan teknik yang handal. Misalnya pada pembuatan
logam dari garam yaitu K, Na dan Ba dari senyawa KOH,
NaOH, Ba(OH)2, hasil samping dari proses ini adalah
terbentuknya serta pada pembuatan gas H2, O2, dan Cl2.
Seperti reaksi yang telah kita bahas. Dalam skala industri,
pembuatan Cl2 dan NaOH dilakukan dengan elektrolisis
larutan NaCl dengan reaksi sebagai berikut:

8. Proses pemurnian logam


Proses pemurnian logam juga mengandalkan proses
elektrolisa. Proses pemurnian tembaga merupakan contoh
yang menarik dan mudah dilaksanakan. Pemurnian ini
menggunakan elektrolit yaitu CuSO4. Pada proses ini

tembaga yang kotor dipergunakan sebagai anoda, dimana


zat tersebut akan mengalami oksidasi, Cu(s) → Cu2+(aq) +
2e
Reaksi oksidasi ini akan melarutkan tembaga menjadi Cu2+.
Dilain pihak pada katoda terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi
tembaga murni. Mula-mula Cu2+berasal dari CuSO4, dan
secara terus menerus digantikan oleh Cu2+ yang berasal
dari pelarutan tembaga kotor. Proses reaksi redoks dalam
elektrolisis larutan CuSO4 adalah :

CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42Ͳ(aq)


Katoda: Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
Pengotor tembaga umumnya terdiri dari perak, emas, dan
platina. Oleh karena E0 unsur Ag, Pt dan Au > dari E0 Cu,
maka ketiga logam tidak larut dan tetap berada di anoda
biasanya berupa lumpur. Demikian juga jika pengotor berupa
Fe atau Zn, unsur ini dapat larut namun cukup sulit tereduksi
dibandingkan Cu, sehingga tidak mengganggu proses
reduksi Cu.

Anda mungkin juga menyukai