Best Practise Devi
Best Practise Devi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan sedang diterapkan dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Kurikulum ini mengubah pola kerja teacher centered learning menjadi student
centered learning atau dengan kata lain dominansi siswa dalam kelas tinggi. Melalui kurikulum ini
pula diharapkan siswa memiliki pemahaman serta keterampilan sesuai bidangnya (soft skill)
bukan hanya memiliki kemampuan pemahamanya saja (hard skill), seperti yang diterapkan pada
kurikulum sebelumnya. Maka dari itu, peran serta Kurikulum 2013 sangat dibutuhkan, karena
pada kurikulum ini dirancang agar siswa mampu berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) sangat penting diterapkan dalam berbagai aspek
pengetahuan yang mengedepankan kemampuan analisis, mencipta, serta evaluasi pun sangat
berperan untuk menjawab tantangan dunia pendidikan internasional sehingga kurikulum 2013
(sekolah, universitas, dan lainnya) dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau (Higher Order
Thinking Skill).
Pencapaian Kurikulum 2013 dapat terlaksana jika terdapat asas-asas dari prinsip-prinsip
tersebut dapat tercapai. Pendekatan kurikulum ini mengacu pada pendekatan pembelajaran yang
ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill).
Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yang beroriantasi pada (Higher Order Thinking Skill) guru
bisa menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan kurikulum 2013. Berdasarkan
Devi Eliza,S.Pd
2
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses,
model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model
Salah satu model pembelajaran yang menumbuhkan kemampuam berpikir tingkat tinggi
pada siswa adalah model pembelajaran discovery learning. Dalam proses pembelajaran dengan
model discovery learning ini siswa dituntut untuk berpikir dengan penemuan. Sejalan dengan hal
tersebut Agus N. Cahyo, (2013:100) mengatakan “Discovery Learning adalah metode mengajar
yang mengatur pengejaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, tetapi menemukan sendiri. Menurut
Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 model discovery learning dapat digunakan untuk materi
yang memiliki dimensi pengetahuan faktual, konseptual, dan dan prosedural. Discovery learning
merupakan suatu model pemecahan masalah yang akan bermanfaat bagi anak didik dalam
learning ini dalam pembelajaran matematika akan melatih siswa berpikir. Dari hal ini guru
(Higher Order Thinking Skill) dalam proses pembelajaran matematika dengan materi operasi
hitung bilangan bulat di kelas VI SDN 23 Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten
Tanah Datar dan menuliskan dalam sebuah best practise dengan judul : Penerapan Model
Pembelajaran Discovery Learning Dalam Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi atau
Higher Order Thinking Skill (HOST) siswa dalam pembelajaran matematika pada materi
Devi Eliza,S.Pd
3
operasi hitung bilangan bulat di kelas VI SDN 23 Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo
B. Jenis Kegiatan
tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) jenis kegiatan yang dilakukan guru dalam praktek
C. Manfaat Kegiatan
Secara teoritis, hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terutama :
a) Bagi siswa
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) dengan
b) Bagi Guru
tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) melalui model pembelajaran
bagi siswa.
Devi Eliza,S.Pd
4
tindakan kelas
kualitas pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 atau mata pelajaran lainnya
Devi Eliza,S.Pd
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tujuan
Tujuan kegiatan yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan model pembelajaran
2. Sasaran
learning yang menajdi sasaran dari objek kegiatan ini adalah siswa kelas VI SDN 23
Lubuk Jantan Kecamatan Lintai Buo Utara Kabupaten Tanah Datar tahun pelajaran
Devi Eliza,S.Pd
6
B. Bahan/Materi Kegiatan
pembelajaran discovery learning materi yang diajarkan oleh guru sebagai berikut:
Devi Eliza,S.Pd
7
baru, dan menerapkan pengetahuan baru dalam konteks kehidupan sehari-hari. Melalui discovery
learning, gurudapat membelajarkan peserta didik dengan lebih cepat dan mencapai level
yang lebih tinggi dan interaktif, menggunakan cerita, permainan, simulasi, peta visual dan teknik
lainnya untuk menarik perhatian dan rasa ingin tahu peserta didik, dan mengarahkan peserta
didik pada proses penemuan dengan cara berpikir, tindakan dan perilaku baru. Peserta didik tidak
hanya dilibatkan dalam pembelajaran, tetapi peserta didik jugalebih lama mengingat materi yang
dipelajari.
pembelajaran discovery learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau
Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada siswa guru melakukan pembelajaran sesuai dengan
Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
Devi Eliza,S.Pd
8
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan sebagai jawaban sementara
yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun siswa agar
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk
atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini
adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan
Devi Eliza,S.Pd
9
Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semua diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihungkan
dengan hasil data processing. Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah
Devi Eliza,S.Pd
10
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka
penugasan pelajaran atau makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang
pembelajaran discovery learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau
Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada siswa guru melakukan pembelajaran sesuai dengan
sintaks model pembelajaran discovery dengan menggunakan alat dan intrumen yang diguanakan
guru adalah :
1. Alat
- LKS
- Buku Teks
2. Instrumen
Devi Eliza,S.Pd
11
1. Waktu
atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) di laksanaka pada hari Kamis, Tanggal 31
Oktober 2019
2. Tempat Kegiatan
atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah di kelas VI SDN 23 Lubuk Jantan
Devi Eliza,S.Pd
12
BAB III
HASIL KEGIATAN
discovery dipeoleh hasil kegiatan dengan tumbunnya kemampuan berpikir siswa secara kritis,
siswa mampu menemukan sendiri dalam proses pembelajaran. Dari kegiatan ini siswa mampu
penerapan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dari soal tes yang diberikan guru dalam
dengan penerapan Higher Order Thinking Skill (HOTS) bisa melatih siswa dalam menganalisis
masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah sendiri dengan cara pemenumuan.
Dari kegiatan pembelajaran yang beroriantasi dalam pembelajaran Higher Order Thinking
Skill (HOTS) keaktifan siswa dalam pembelajaran juga meningkat dari sebelumnya dan dari segi
hasil belajar juga terjadi peningkatan dari sebelum diterapkan pembelajaran matematika dengan
penggunaan model pembelajaran discovery learning. Secara umum terlihat perbedaan hasil
belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran discovery learning ini dibandingkan
dengan model konvensional yang selama ini digunakan guru dalam pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery leraning ini ada hambatan
yang ditemukan oleh guru selama proses pembelajaran seperti masih belum terbiasanya siswa
dalam kegiatan seperti pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah ini guru terus melatih
siswa dengan kegiatan pemecahan masalah dalam pembelajaran baik dengan oenemuan,
analisis dan memberikan kegiatan yang menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau
Devi Eliza,S.Pd
13
Higher Order Thinking Skill (HOTS) baik berupa soal untuk diselesaikan dalam proses atau
Devi Eliza,S.Pd
14
BAB IV
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pengalaman guru dalam mengajar dengan model
discovery learning dapat membantu siswa untuk berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skill (HOTS) dalam proses pembelajaran dari kegiatan pemberian
2. Keatifan dan hasil belajar siswa juga meningkat dengan penggunaan model
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil simpulan diatas penulis memberilan remendasi dari hasil best praktice
1. Disarankan guru lebih sering melaitih siswa dalam pemcahana masalah sederhana
kemampuan berpikir siswa dari aspek pengetahuan faktual, konseptual, dan dan
Devi Eliza,S.Pd
15
DAFTAR PUSTAKA
Agus. Cahyo, N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar teraktual Dan terpopuler.
Jogjakarta: Diva Press.
Kemendikbud. 2013.Permedikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta:
Kemendikbud. 2014. Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Devi Eliza,S.Pd