Dosen Pengampu :
Sri Ujiani, S.Pd., M.Biomed.
KELOMPOK 5
Disusun oleh:
Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 μm
dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena
dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa Hemoglobin.(Ira P , 2012)
Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulan dada,
tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama
tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin
terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya
dan masuk ke dalam sirkulasi darah. (Ira P, 2012). Sel darah merah yang sedang
berkembang dalam sumsum (eritroblas) memiliki nukleus(inti); inti memadat seiring
Maturasi, dikeluarkan sebelum sel darah merah lepas kedalam sirkulasi. (Atul mehta &
Victor Hoffbrand, 2006)
Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di
dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu
pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim
ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru. Kira-kira setiap
hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari
jumlah eritrosit secara keseluruhan.(Ira P, 2012).
2. Metode
a. Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium klorid 0.5 g, Merkuri klorid 0.25g,
aquadest 100 ml. Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan ini tidak dapat
dipergunakan karena dapat menyebabkan precipitasi protein, rouleaux, aglutinasi.
b. Larutan Formal Sitrat : larutan formal sitrat menyebabkan lisisnya sel leukosit dan
trombosit, sehingga perhitungan jumlah sel eritrosit lebih mudah.
3. Prinsip
a. Metode Hayem
Pengenceran darah dengan larutan hayem menyebabkan lisisnya sel leukosit dan
trombosit, sehingga perhitungan jumlah sel eritrosit lebih mudah. Darah diencerkan
200x dan sel eritrosit dihitung pada 5 bidang sedang ditengah pada kamar hitung
Improved Neubauer.
Pengenceran darah dengan larutan formal sitrat menyebabkan lisisnya sel leukosit
dan trombosit, sehingga perhitungan jumlah sel eritrosit lebih mudah. Darah
diencerkan 200x dan sel eritrosit dihitung pada 5 bidang sedang ditengah pada kamar
hitung Improved Neubauer.
= 200
= 10.000
- Maka rumus jumlah sel eritrosit/ darah =N
=N
= 200
= 10.000
- Maka rumus jumlah sel eritrosit/ darah =N
=N
8. Nilai Normal Eritrosit
9. Sumber Kesalahan
2. Tahap Instrumentasi
a. Alat, misalnya :
2. Penggunaan kamar hitung yang kotor, basah, dan tidak menggunakan kaca
penutup khusus.
b. Teknis, misalnya :
1. Volume darah yang tidak tepat karena tidak menghapus kelebihan darah di
luar pipet.
https://www.google.com/amp/s/ayamgorengmicho.wordpress.com/2013/09/11/pemeriksa
an-jumlah-eritrosit-metode-formal-citrat/amp/