DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Total Quality Management
Dosen Pengampu Siti Nur Afifah, M.Pd.
Penyusun :
KELAS G
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KEDIRI
2018
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, pendidikan dijadikan ujung tombak kemajuan suatu negara.
Pendidikan dipandang mampu jadi pemecah atas masalah-masalah sosial yang
ada. Sejauh ini, pendidikan di negara kita masih semrawut, terutama soal
pengaturan kurikulum. Kritik terhadap kurikulum kita saat ini ialah kurang
tepatnya kurikulum dengan mata pelajaran yang terlalu banyak, dan tidak
berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan. Dan yang paling parah pada
setiap sistem pendidikan kita yaitu kurangnya evaluasi yang efektif.
Evaluasi bukan lagi merupakan hal yang asing dalam kehidupan masa
sekarang, apalagi dalam dunia pendidikan. Istilah evaluasi mempunyai padanan
kata dalam bahasa Indonesia, yaitu penilaian. Salah satu cara untuk
memperbaiki proses pendidikan yang paling efektif ialah dengan mengadakan
evaluasi tes hasil belajar. Hasil tes itu diolah sedemikian rupa sehingga dari
hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen manakah dari
proses belajar-mengajar itu yang masih lemah.
Mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi pendidikan,
untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pembahasan di dalam makalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi?
2. Bagaimana langkah-langkah evaluasi dalam pendidikan?
3. Apa saja ruang lingkup evaluasi dalam pemdidikan?
4. Bagaimana implementasi evaluasi TQM dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian evaluasi.
2. Untuk memahami langkah-langkah evaluasi dalam pendidikan.
3. Untuk memahami ruang lingkup evaluasi dalam pendidikan.
4. Untuk memahami implementasi evaluasi TQM dalam pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 1.
2
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 5-6.
3
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 3.
4
H.M Sukardi, Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2008), 1.
3
Melihat dari uraian di atas maka dapat diketahui adanya perbedaan
pendapat diantara para ahli tentang definisi dari evaluasi. Namun demikian
secara garis besar masih ada titik temunya. Berkaitan dengan evaluasi dalam
pembelajaran pendidikan maka yang dimaksudkan adalah ingin mengetahahui,
memahami dan menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi
pendidikan sebagai berikut:
1. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan,
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi
penyempurnaan pendidikan.5
Dapat disimpulkan bahwa, evaluasi pendidikan adalah suatu tindakan atau
kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk suatu proses yang
berlangsung dalam rangka menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia
pendidikan. Atau singkatnya evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses
penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
5
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 2.
4
sarana dan media, materi, bahkan sampai evaluasinyapun. Karena Nabi sendiri
merupakan evaluator pertama dan utama dalam menilai kemampuan,
kecerdasan sahabat sampai kepada sikap, tingkah laku, dan tindakan sahabat,
sehingga ketika sahabat melanggar atau tidak mengerjakan perintah dari Nabi,
maka Nabi akan mengingatkannya, atau sahabat tidak melakukan kewajiban
dan aturan yang yang ada maka Nabi sendiripun yang akan mengingatkannya.
Inilah uniknya evaluasi pendidikan yang dilakukan Nabi secara menyeluuh,
baik itu di majlis taklim, masjid, musholla, lapangan, sampai dijalan atau
dimasyarakat, Nabi selalu mengevaluasi semua kegiatan dan tindakan sahabat,
karena sahabat yang prilakunya baik akan kelihatan dengan sendirinya dan
sahabat yang prilakunya buruk juga akan terlihat juga, karena Rasulullah
disamping mengetahui aspek lahir juga dibantu Allah untuk untuk mengetahui
aspek batin, karena Allah menilai seseorang bukan dari aspek lahir namun dari
aspek batin.6
2. Menghimpun Data
6
Ahmad Falah, Hadits Tarbawi (Kudus: Nora Media Enterprise, 2010), 150.
5
Menghimpun data dalam rangka evaluasi di lapangan pendidikan,
pada umumnya dilaksanakan dengan cara pengukuran. Contoh: jika
menggunakan teknis tes maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan
pengamatan, wawancara dan penyebaran angket.7
3. Verifikasi Data
Melakukan verifikasi data artinya memeriksa dan menyaring data
yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi, untuk dapat
dipastikan apakah data yang telah berhasil dihimpun itu cukup dapat
dipercaya sebagai dasar atau landasan dalam rangka pengambil
kesimpulan.
4. Analisis Data
Menganalisa data yang diperoleh dari kegiatan evaluasi mengandung
arti melakukan pengolahan, pemeriksaan, perincian, pemisahan,
pengelompokan dan sebagainya, sehingga data tersebut menjadi bermakna
atau dapat memberikan informasi yang berharga.8
5. Interpretasi dan Menyimpulkan Data
Pemberian interpretasi atau penafsiran terhadap data yang telah
dilakukan penganalisaan itu merupakan statement (pernyataan) tentang
hasil penganalisaan data. Disini evaluator mengemukakan apa makna yang
terkandung dalam kumpulan data yang telah diperoleh dalam kegiatan
evaluasi. Atas dasar tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan-
kesimpulan yang mengacu pada tujuan dilakukannya evaluasi.
6. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
Dengan melandaskan diri pada kesimpulan yang telah diperoleh
dalam kegiatan evaluasi, evaluator lebih lanjut melakukan pengambilan
keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu
tindak lanjut dari kegiatan evaluasi.
7
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), 60.
8
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), 152.
6
1. Evaluasi Program Pengajaran
Evaluasi atau penilaian terhadap program pengajaran akan mencangkup
tiga hal, yaitu:
a. Evaluasi terhadap tujuan pengajaran
b. Evaluasi terhadap isi program pengajaran
c. Evaluasi terhadap strategi belajar mengajar
2. Evaluasi Proses Pelaksanana Pelajaran
Evaluasi mengenai proses pelaksanaaan pengajaran akan mencangkup:
a. Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan
garis-garis besar program pengajaran yang telah ditentukan
b. Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran
c. Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
d. Minat atau perhatian siswa di dalam mengikuti pelajaran
e. Keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung
f. Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang
memerlukannya
g. Komunikasi dua arah antara guru dan murid selama proses
pembelajaran berlangsung
h. Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa
i. Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-
teori yang diperoleh di dalam kelas
j. Upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari
kegaiata-kegiatan yang dilakukan di sekolah.
3. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi terhadap hasil belajar pesrta didik ini mencangkup:
a. Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-
tujuan pengajaran
b. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-
tujuan pengajaran.9
9
Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,.,2.
7
Dalam pengimplementasian konsep management sekolah/madrasah
memiliki tanggung jawab untuk mengelola dirinya berkaitan dengan
permasalahan administrasi, sekolah/madrasah, keuangan dan fungsi setiap
personil sekolah/madrasah didalam kerangka arah dan kebijakan yang telah
dirumuskan oleh pemerintah. Bersama-sama dengan orang tua dan masyarakat,
sekolah/madrasah harus membuat keputusan, mengatur skala prioritas
disamping harus menyediakan lingkungan kerja yang lebih profesional bagi
guru, dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta meyakinkan
masyarakat tentang sekolah/madrasah. Kepala sekolah/madrasah harus tampil
sebagai koordinator dari sejumlah orang yang mewakili berbagai kelompok
yang berbeda didalam masyarakat sekolah/madrasah dan secara profesional
harus terlibat dalam setiap proses perubahan di sekolah/madrasah melalui
penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kualitas total dengan menciptakan
kompetisi dan penghargaan didalam sekolah/madrasah itu sendiri maupun
sekolah/madrasah lain.
Sekolah/Madrasah merupakan bentuk pendidikan formal di negara ini,
yang berperan untuk menciptakan manusia yang seutuhnya. Sudah seharusnya
pendidikan formal di kelola dengan baik dan benar sesuai dengan standart
mutu pendidikan yang sudah di buat oleh Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, yang didalamnya memuat ketentuan
mengenai delapan standar, yaitu: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar
Penilaian Pendidikan. Delapan aspek mutu ini jika diwujudkan dengan
implemntasi yang tepat sudah bisa dipastikan pendidikan akan memimiliki
mutu terpadu yang bagus.
Lembaga pendidikan hendaknya selalu menkaji dan meneliti semua aspek
yang ada di pendidikan, karena hal itu akan menjadikan evaluasi pendidikan
yang ada di lembaga tersebut untuk menjadi loncatan bagaimana seharusnya
lembaga pendidikan mengembangkan kualitas sumber daya manusianya untuk
menjadi manusia yang seutuhnya.
Penerapan pendidikan tentunya tidak bisa lepas dari mutu, ketika
pendidikan berjalan dengan mempertimbangkan standar mutu, banyak aspek
8
yang harus dilakukan melalui step by step mutu harus di tingkatkan untuk
menjamin pembentukan manusia yang sebenar-benarnya melalui pendidikan
yang menerapkan Implementasi menejemen mutu terpadu.
Pada intinya sekolah/madrasah harus mengontrol semua sumberdaya
termasuk sumberdaya manusia yang ada, dan lebih lanjut harus menggunakan
secara lebih efisien sumber daya tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi
pengikatan mutu khususnya. Sementara, itu kebijakan makro yang dirumuskan
oleh pemerintah atau otoritas pendidikan lainnya masih diperlukan dalam
rangka menjamin tujuan-tujuan yang bersifat nasional dan akuntabilitas.
Dalam rangka pelaksanaan konsep manajemen ini, strategi yang dapat
dilaksanakan oleh sekolah/madrasah antara lain meliputi evaluasi diri untuk
menganalisa kekuatan dan kelemahan sekolah/madrasah. Berdasarkan hasil
evaluasi tersebut sekolah/madrasah bersama –sama orang tua dan masyarakat
menentukan visi dan misi sekolah/madrasah dalam peningkatan mutu
pendidikan atau merumuskan mutu yang diharapkan dan dilanjutkan dengan
penyusunan rencana program sekolah/madrasah termasuk pembiayaan, dengan
mengacu kepada skala prioritas dan kebijakan nasional sesuai dengan kondisi
sekolah/madrasah dan sumber daya yang tersedia.10
Pada intinya, implementasi TQM di organisasi pendidikan khususnya
sekolah masih akan terasa berat. Diperlukan adanya kesungguhan dari warga
sekolah secara bersama, sadar, dan berkeinginan yang kuat untuk maju.
Partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan staf lainnya
termasuk institusi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan sekolah tentu
sangat diharapkan.11
BAB III
PENUTUP
10
Anip Dwi Saputro, “Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah/Madrasah” (132-134)
11
Yundri Akhyar, “Total Quality Management”, Potensiavol, 13, 1 (Januari-Juni, 2014), 181.
9
A. Kesimpulan
Evaluasi pendidikan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang
dilaksanakan dengan maksud untuk suatu proses yang berlangsung dalam
rangka menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan.
Adapun langkah-langkahnya yaitu penyusunan rencana evaluasi,
menghimpun data, verifikasi data, analisis data, interpretasi dan menyimpulkan
data, tindak lanjut hasil evaluasi. yang dibahas tentunya dalam lingkup evaluasi
program pengajaran, evaluasi proses pelaksanana pelajaran, serta evaluasi hasil
belajar.
Kemudian harus diimplementasikan dan semua personil sekolah haruslah
terlibat didalamnya. agar proses evaluasi berjalan dengan lancar sesuai dengan
yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
10
Akhyar, Yundri “Total Quality Management”, Potensiavol, (Januari-Juni, 2014),
Vol. 13, No.1: 181.
Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Daryanto, H. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Falah, Ahmad Hadits Tarbawi. Kudus: Nora Media Enterprise, 2010.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Saputro, Anip Dwi “Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di
Sekolah/Madrasah”: 132-134.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2013.
Sukardi, H.M. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara, 2008.
Tayibnapis, Farida Yusuf. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
11