Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
peradangan pada hati. Peradangan ini ditandai dengan meningkatnya kadar enzim hati.
Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati
yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin, gangguan metabolik, maupun
kelainan sistem antibodi. Penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus. Hepatitis
merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di indonesia, yang terbagi
menjadi 5 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus Hepatitis A, B, C, D dan
E. Hepatitis B menduduki urutan pertama dalam hal jumlah dan penyebarannya yang
diakibatkan oleh virus (Arief, 2012).
Petugas medis yang merupakan salah satu kelompok yang beresiko tinggi untuk
tertular hepatitis adalah perawat dan petugas laboratorium. Hal ini karena dalam
pekerjaan sehari – hari memberikan pertolongan terhadap pasien dalam tindakan
pemasangan infus, penggunaan jarum suntik yang ceroboh sehingga tertusuk dalam
menggunakan jarum suntik, terpapar cairan tubuh atau darah dari pasien sehingga
sangat memungkinkan petugas tertular karena kontak langsung dengan pasien. Maka
perlu adanya penyebaran info yang lebih luas mengenai cara penularan dan pencegahan
khususnya pada penyakit hepatitis B yang paling berbahaya yaitu tentang penggunaan
jarum suntik dan penanganan caitan tubuh atau darah pada pasien hepatitis B (Munira,
2003).
World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk dunia terinfeksi
virus Hepatitis A, B, C, D dan E. Hasil data untuk Hepatitis A secara global didapatkan
sekitar 1,4 juta kasus pertahun. Hepatitis B berjumlah lebih dari 2 miliar penduduk
dunia terinfeksi virus Hepatitis B dan 400 juta orang diantaranya menjadi pengidap
kronik pada tahun 2000 (IDAI, 2012). Hepatitis C berjumlah sekitar 3% atau 170 juta
orang (Depkes RI, 2006). Hepatitis E dengan jumlah kasus 146 orang (Kemenkes RI,
2014). Dari semua data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah terbanyak adalah
penderita Hepatitis B ( Munira, 2003 ).
Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan
yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat
dihindari seperti memberi penjelasan tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan
gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan pencegahannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi hepatitis?
2. Ada berapa macam/jenis hepatitis?
3. Bagaimana cara penularan penyakit hepatitis itu ?
4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu ?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit hepatitis itu?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi hepatitis
2. Untuk mengetahui jenis – jenis hepatitis
3. Untuk mengetahui cara penularan penyakit hepatitis
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala hepatitis
5. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit hepatitis
BAB II
PENGERTIAN

A. DEFINISI HEPATITIS
Ester monika, 2002 : 93 menyatakan hepatitis adalah inflamasi/radang dan
cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-
obatan dan alkohol. Sedangkan Brunner & Suddarth, 2002 : 1169 berpendapat bahwa
hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai
nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokomia serta seluler yang khas.
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi
lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan
penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan
lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat
menimbulkan kercunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang
hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul Huda)
dan Sujono Hadi, 1999 mengatakan hepatitits adalah suatu proses peradangan difus
pada jaringan yang dapat di sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
obat – obatan serta bahan – bahan kimia.
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah
suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang
menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

B. JENIS – JENIS HEPATITIS


1. HEPATITIS A
Nama virusnya HAV / Hepatitis infeksiosa dengan agen virus RNA untai
tunggal dan disebabkan oleh virus RNA dari famili Picornaviridae yang berukuran
berukuran 27 nm, serta dapat terjadi pada usia anak-anak & dewasa muda. Hepatitis
A adalah satu - satunya hepatitis yang tidak serius dan dapat sembuh secara spontan
tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit
sekitar 1 sampai 2 minggu.
2. HEPATITIS B
Hepatitis B terjadi karena disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB). Virus
hepatitis B (VHB) ditemukan pertama kali oleh Dr. Baruch S. Blumberg dan
asistennya Dr. Barbara Werner. Mereka mendeteksi adanya suatu antigen dalam
darah seorang warga suku Aborigin Australia penderita hemophilia. Antigen ini
kemudian dinamakan Australian antigen. Sekarang lebih dikenal dengan nama
antigen permukaan VHB (HBsAg) karena terdapat di permukaan VHB. Atas
jasanya tersebut beliau mendapat hadiah nobel untuk bidang kedokteran pada tahun
1976.
VHB adalah virus DNA berukuran 42 nanometer (nm) yang tergolong kelas
Hepadna viridae. Virus ini hanya menginfeksi manusia dan simpanse. Dengan
mikroskop electron dapat dibedakan tiga macam partikel virus yang terdapat pada
darah penderita hepatitis B. ketiga partikel virus ini adalah partikel protein selubung
berbentuk spheris, partikel berbetuk tubular (filamen) berdiameter 22 nm, dan
partikel partikel Dane dengan diameter 42 nm yang merupakan bentuk virus
lengkap. Partikel spheris dan tubular hanya terdiri dari HBsAg, yang jumlahnya 103
– 106 kali lebih banyak dari partikel Dane. Semua bentuk partikel virus diatas
mempunyai sifat antigenic yang sama sehingga mampu merangsang pembentukan
antibodi. Semua antigen dan antibodi yang terbentuk dapat dipakai sebagai petanda
serologic Hepatitis B.
Patikel Dane merupakan patikel virus yang lengkap. Partikel ini terdiri dari
selubung atau envelope, lapisan protein yang disebut nukleokapsid atau core, dan
genom VHB. Selubung bersifat antigenic dan mempunyai tiga macam protein yang
berbeda ukuran, yaitu antigen S (mayor protein), pre-S (large protein), dan pre-S2
(middle protein). Protein nukleokaspid juga bersifat antigenic, terdiri dari HBcAg
yang disandi oleh gen coredan HBeAg disandi oleh gen-core. HBsAg terdiri dari 4
subtipe utama yaitu subtype adw, adr, ayw, dan ayr.

3. HEPATITIS C
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini tersusun atas
RNS untai tunggal, linear berdiameter 50 – 60 nm, termasuk dalam famili
Flaviviridae. Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia. Hepatitis C kronis menjadi
penyebab utama dari Sirosis hati dan Karsinoma hepatoseluler. Hepatitis C Virus
(HCV) diidentifikasi pertama kali pada tahun l998 dan merupakan penyebab utama
dari hepatitis non- A, non- B.
4. HEPATITIS D
Hepatitis D (HDV) disebut hepatitis Delta adalah suatu peradangan pada hati
sebagai akibat virus hepatitis D yang sebenarnya adalah suatu virus detektif yang ia
sendiri tidak dapat menginfeksi hepatosit untuk menimbulkan hepatitis, virus ini
melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga HBV bertambah parah. Infeksi oleh
HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang mengidap infeksi kronik
HBV. Penyakit ini tersusun atas RNA yang termasu dalam family viroid. (Corwin,
2000).

5. HEPATITIS E
Hepatitis E adalah virus hepatitis (peradangan hati ) yang disebabkan oleh
virus hepatitis E (HEV ). Virus ini tersusun atas untai tunggal RNA yang tak
berkapsul. Virus ini berdiameter kurang lebih 32 – 34 nm.
C. PENYEBAB DAN CARA PENULARANNYA
1. HEPATITIS A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui
gelas atau sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang – kadang
dapat juga melalui keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di
pakai pada penderita pengdapa hepatitis A.

2. HEPATITIS B

3. HEPATITIS C
4. HEPATITIS D

Cara penularan fekal-oral, makanan, penularan melalui air, parenteral


(jarang), seksual (mungkin) dan penularan melalui darah. Masa inkubasi 15-45 hari,
rata-rata 30 hari pada usia anak-anak dan dewasa muda. Resiko penularan pada
sanitasi buruk, daerah padat seperti rumah sakit, pengguna obat, hubungan seksual
dengan orang terinfeksi dan daerah endemis. Tanda dan gejala dapat terjadi dengan
atau tanpa gejala, sakit mirip flu.

Perbedaan jenis virus hepatitis A, B, C, D dan E adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai