PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran penting dalam menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, peradaban modern, demokratis, bermoral
tinggi dalam pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945 dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa
Indonesia. Seperti yang terkandung dalam Undang-Undang no 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menempatkan ASN sebagai profesi
yang harus memiliki standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode
prilaku profesi, pendidikan dan pengembangan profesi, serta memiliki organisasi
profesi, serta memiliki organisasi yang menjaga nilai-nilai dasar profesi.
Pada kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) yang diadakan dengan pola on-off
kampus. Kegiatan on kampus berlangsung di BPSDM Provinsi Bengkulu yang
memaparkan materi tentang fungsi ASN dan nilai dasar ANEKA yang akan
diaktualisasikan pada kegiatan off kampus sesuai dengan agenda yang telah
direncanakan di masing-masing instansi sehingga terbentuk ASN profesional
yang produktif, efektif dan efisien dalam bekerja serta memiliki jiwa
nasionalisme, etika publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu, berkomitmen
untuk bekerja secara akuntabel serta berkomitmen untuk anti korupsi.
Sejalan dengan tujuan membentuk ASN yang bernilai ANEKA sebagai
pelayan yang baik dalam dunia pendidikan tentu rencana pelaksanaan
pembelajaran merupakan hal utama dipersiapkan, karena dengan rancangan yang
baik akan membuat proses pembelajaran lebih maksimal.
Adapun tujuan yang di ingin dicapai dalam kegiatan Pelatihan Dasar
(LATSAR) off kampus di Puskesmas Ketenong diharap dapat
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etikan Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dan berperan sesuai dengan fungsi
ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa ditunjukan dengan,
1. Mampu mengaktualisasikan nilai akuntabilitas sehingga dalam menjalan tugas
dengan penuh tanggung jawab dan berintegritas
1
2. Mampu mengaktualisasikan nilai nasionalisme, terus memegang nilai-nilai
pancasila dalam pelaksanaan tugas kedinasan ataupun luar dinas
3. Mampu mengaktualisasikan etika publik
4. Mampu mengaktualisasikan komitmen mutu
5. Mampu mengaktualisasikan anti korupsi
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan
fungsi Nutrisionis dalam memberikan pelayanan gizi pada masyarakat dengan
menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi.
2
BAB II
DISKRIPSI ORGANISASI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Berikut di bawah ini merupakan struktur organisasi Puskesmas Ketenongt
Kabupaten Lebong:
3
B. VISI DAN MISI ORGANISASI
VISI
Menjadi institusi terdepan dan profesional dalam mewujudkan Kecamatan Pinang
Belapis yang sehat, Mandiri dan Merata.
MISI
- Merumuskan Kebijakan dan Memantapkan Manajemen Untuk
Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan.
- Menyelenggarakan Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Secara Merata,
Terjangkau, dan Bermutu tinggi Bagi Seluruh Masyarakat.
- Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Yang Akurat untuk
Menunjang Sistem Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Kesehatan .
- Meningkatkan Mutu Sumber Daya Kesehatan Melalui Pengembangan
Profesionalisme Tenaga Kesehatan.
- Mewujudkan Kondisi Lingkungan yang Sehat dan prilaku sehat dalam
rangka mengendalikan dan mencegah penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
- Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dan Swasta dalam Penyelenggaraan
Pembangunan Kesehatan.
- Meningkatkan Derajat Kesehatan Keluarga Melalui Peningkatan kesadaran
Dalam Pemeliharaan Lingkungan, Perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
Remaja dan Usia Lanjut.
- Memberikan Fasilitas layanan transportasi masyarakat menuju tempat
layanan kesehatan dengan mengaktifkan pusling jemput sakit pulang sehat
(JSPS).
C. NILAI ORGANISASI
Tata Nilai Puskesmas Ketenong :
IDENTITAS PEGAWAI
1 NAMA Tata Pratama,Amd.Gz
2 NIP 19901008 201902 1 001
3 PANGKAT/GOLONGAN Pengatur/ II.c
4 JABATAN Nutrisionis Terampil
5 UNIT KERJA Puskesmas Ketenong
6
E. Sasaran Kinerja Pegawai
TARGET
NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN AK
KUANT/OUTPUT KUAL/MUTU WAKTU BIAYA
1 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun - 20 laporan 100 9 bulan -
rencana tahunan
2 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun - 20 laporan 100 9 bulan -
rencana 3 bulanan
3 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun - 20 laporan 100 9 bulan -
rencana bulanan
4 Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun - 18 laporan 100 9 bulan -
rencana harian
5 Mengumpulkan data dan literatur dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi, makanan - 18 laporan 100 9 bulan -
dan dietetik
6 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan, dietetik - 18 laporan 100 9 bulan -
Mengumpulkan data dalam dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan dietetik - 18 laporan 100 9 bulan -
8 Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian makanan tambahan, - 18 laporan 100 9 Minggu -
penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan status gizi kurang
9 Mengumpulkan data makanan kelompok sasaran setempat untuk penilaian mutu gizi, makanan dan - 25 laporan 100 9 Bulan -
dietetik
10 Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan, dan sarana pelayanan gizi, makanan dan - 40 laporan 100 9 Bulan -
dietetik
11 Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan - 35 laporan 100 9 Bulan -
dietetik
1
12 Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana diruang penyimpanan - 35 laporan 100 9 Bulan -
saranan harian
13 Menyalurkan bahan, materi, pangan, peralatan, dan sarana sesuai permintaan unit atau wilayah kerja - 35 laporan 100 9 Bulan -
secara harian/mingguan
14 Memeriksa ruang penyimpanan makan, secara harian (tiap 10 harian) - 30 laporan 100 9 Bulan -
15 Melakukan pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB), umur di unit atau wilayah kerja secara - 12 laporan 100 9 Bulan -
bulanan bagi anak balita
16 Melakukan pengukuran TB, BB, Umur di unit atau wilayah kerja secara 4 bulanan bagi anak - 4 laporan 100 9 Bulan -
sekolah SD
17 Melakukan pengukuran TB, BB, Umur di unit atau wilayah kerja sesuai kebutuhan - 30 laporan 100 9 Bulan -
18 Melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) di unit atau wilayah kerja - 165 Orang 100 9 Bulan -
19 Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa di unit/wilayah kerja sesuai - 12 Laporan 100 9 Bulan -
kebutuhan
20 Melakukan anamnesa diet klien (food frekuensi dan rata-rata contoh hidangan) - 130 Orang 100 9 Bulan -
21 Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien - 130 Orang 100 9 Bulan -
22 Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien - 160 Orang 100 9 Hari -
23 Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB dan umur - 12 laporan 100 9 Bulan -
24 Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT - 12 laporan 100 9 Bulan -
25 Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA - 12 laporan 100 9 bulan -
27 Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluh gizi - 12 laporan 100 9 bulan -
2
29 Menyediakan kapsul vitamin A - 12 laporan 100 9 bulan -
33 Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa - 200 laporan 100 9 bulan -
34 Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana - 200 laporan 100 9 bulan -
36 Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi sasaran, status gizi dan - 25 laporan 100 9 bulan -
SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar, jumlah balita yang memiliki kartu menuju sehat, jumlah
balita yang ditimbang, jumlah balita yang naik timbangannya) secara bulanan pada posyandu
37 Memantau kegiatan PMT balita, anak sekolah dan Bumil meliputi sasaran, status gizi dan SKDN - 12 laporan 100 9 bulan -
terhadap macam/jumlah PMT
38 Memantau PMT bulanan kegiatan pengukuran TB, BB, Umur - 12 laporan 100 9 bulan -
40 Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh harian - 12 laporan 100 9 bulan -
3
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nila-nilai publik berikut :
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah ketertiban
PNS dalam politik prkatis
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan publik
4) Menunjukan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencakup beberapa hal antara
lain :
4
4) Akuntabilitas Memerlukan Konsekuensi (Accountabilty is meaning less without
consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
1) Jujur
2) Transparan
3) Integritas
4) Tanggungjawab (responsibilitas)
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan target
9) Konsisten
10) Partisipatif
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu identitas
sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan
setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan
publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
1) Religius
2) Amanah
3) Disiplin
5
4) Non Diskriminasi
5) Saling Menghormati
6) Persamaan Derajat
7) Mencintai sesama manusia
8) Rela Berkorban
9) Menjaga Ketertiban
10) Kerja Sama
11) Cinta Tanah Air
12) Musyawarah
13) Kekeluargaan
14) Kepentingan Bersama
15) Hidup Sederhana
16) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
17) Kerja Keras
18) Menghargai karya orang Lain
19) Menghormati Keputusan Bersama
20) Tenggang Rasa
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publikantara lain :
1) Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
2) Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
3) Profesional
4) Tidak berpihak
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6) Non diskriminatif
7) Beretika luhur
8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9) Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
6
10) Berdaya guna dan berhasil guna
11) Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
12) Transparan
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir
4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari itu untuk
mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu
pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan
dalam komitmen mutu antara lain :
1) Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2) Inovatif
3) Selalu melakukan perbaikan mutu
4) Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
5) Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan
kejujuran
6) Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal
7) Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),
sejak memulai setiap pekerjaan
8) Efektif dan efisien dalam bekerja
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri
maupun golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsiantara lain :
1) Jujur
2) Peduli
3) Mandiri
7
4) Disiplin
5) Tanggung jawab
6) Kerja Keras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil
6. Whole Of Goverment
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional, melayani
dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone ke competitive
zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
a) Independensi dan netralitas
b) Kompetensi
c) Kinerja atau produktifitas kerja
d) Integritas
e) Kesejahteraan
f) Kualitas pelayanan publik
g) Pengawasan
8
8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan
kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a) Passionate (bersemangat)
b) Progressive (memakain cara terbaik)
c) Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d) Promth (positif, tanpa curiga)
e) Patience (sabar)
f) Proporsional (tidak mengada-ada)
g) Functional (tepat waktu)
B. IDENTIFIKASI ISU
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas Kedurang yang berdasarkan
pada nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA dan berprinsip kepada
Layanan Publik dan Managemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Laporan aktualisasi ini
disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan di tempat kerja dengan
metode (Urgency ), tingkat keseriusan masalah dan (Seriously ) perkembangan isu
tersebut jika tidak dipecahkan (Growth), atau yang dikenal dengan USG. Isu yang
menjadi prioritas segera diidentifikasi faktor penyebabnya, sehingga terbentuk kegiatan-
kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan mengenai isu prioritas.
9
NO Identfikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
1. Kurang Optimalnya Penyuluhan gizi di Optimalnya penyuluhan gizi di
penyuluhan gizi di Posyandu belum Desa Terpencil sungai lisai
Posyandu Desa terpencil optimal wilayah kerja puskesmas
Sungai Lisai wilayah kerja ketenong
Puskesmas Ketenong
2. Kurang Optimalnya pembagian Kapsul Optimalnya pembagian kapsul
Penyediaan Kapsul Yodium yodium untuk di yodium di wilayah kerja
puskesmas Ketenong wilayah kerja puskesmas Ketenong
puskesmas
Ketenong belum
optimal.
3. Kurang Optimalnya pembagian vitamin Optimalnya pembagian
Penyediaan kapsul vitamin A untuk di wilayah Vitamin A di wilayah kerja
A di Puskesmas Ketenong kerja puskesmas puskesmas Ketenong
Ketenong belum
optimal.
C. PENETAPAN ISU
Dalam kegiatan aktualisasi ini penulis menggunakan metode USG untuk menetapkan
isu, dimana metode USG merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu
yang harus diselesaikan. Caranya adalah dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan,
dan perkembangan isu dengan menentukan skala 1-5. Isu yang memiliki skor tertinggi
adalah isu prioritas.
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
10
2. Seriousness: seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul jika isu tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth: seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya. Isu-isu disajikan dengan menggunakan tabel USG berikut ini :
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Kurang
2 = Kecil
11
1 = Sangat Kecil
1. Kurang Optimalnya penyuluhan gizi di Posyandu Desa terpencil Sungai Lisai wilayah
kerja Puskesmas Ketenong
2. Kurang Optimalnya Penyediaan kapsul vitamin A di Puskesmas Ketenong Kurang
Optimalnya Penyediaan kapsul vitamin A di Puskesmas Ketenong
3. Kurang Optimalnya Penyediaan Kapsul Yodium puskesmas Ketenon
12
Penyebab dari Kurang optimalnya Penyuluhan Gizi dan Media Sebagai Alat
dan Bahan dalam Proses Penyuluhan yaitu kurang efektifnya pelaksanaan
penyuluhannya sehingga mempengaruhi tujuan penyuluhan yang ingin dicapai.
Adapun dampak yang ditimbulkan jika isu tidak segera diatasi akan
membuat masyarakat terutama ibu-ibu dalam melakukan praktek kurang efektif
dan mengalami kesulitan, sehingga berpengaruh terhadap status gizi balita yang
tidak normal.
Berdasarkan uraian diatas penulis memberikan gagasan dan tindakan
penanganan melalui ”Optimalisasi Penggunaan Media leaflet dan metode cerama
diskusi Dalam Proses penyuluhan gizi di Posyandu Desa terpencil wilayah kerja
Puskesmas Ketenong” sebagai isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi
dengan tahapan kegiatan yang berlandaskan nilai-nilai ANEKA ASN dalam garis
besar sebagai berikut :
1. Melakukan persiapan penyuluhan
2. Membuat Satuan Acara Penyuluhan
3. Membuat Media Penyuluhan
4. Melaksanakan penyuluhan
5. Evaluasi
1
D. RANCANGAN AKTUALISASI
Setelah diidentifikasi dan ditetapkan “Kurang Optimalnya Penyuluhan Gizi di
Posyandu Desa terpencil Sungai Lisai wilayah kerja puskesmas Ketenong”
sebagai isu prioritas yang segera diberi tindakan penanganannya melalui
“Optimalisasi Penyuluhan gizi di Posyandu Desa terpencil Sungai Lisai wilayah
kerja Puskesmas Ketenong”, maka penulis membuat rencana kegiatan selama
masa aktualisasi di LPMP Provinsi Bengkulu melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Melakukan persiapan penyuluhan
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung.
2) Menentukan tempat dan lokasi penyuluhan
3) Menentukan Jadwal penyuluhan
4) Menentukan Tema Penyuluhan
5) Membuat Surat undangan pemberitahuan kegiatan penyuluhan
6) Membuat Daftar hadir
b. Nilai-nilai Dasar
1) Etika Publik (Sopan)
Sebelum Penyuluhan saya akan menemui kepala puskesmas dengan
sopan untuk berdiskusi sehingga mendapatkan persetujuan dan arahan
yang arif.
2) Komitmen mutu (Efektif)
Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala puskesmas Saya akan
menentukan lokasi penyuluhan di Balai desa Sungai Lisai Agar Kegiatan
Berjalan Dengan Efektif.
3) Akuntabilitas ( Konsisten)
Saya akan menentukan hari, tanggal dan waktu yang sesuai dengan
jadwal posyandu di desa Sungai Lisai Supaya Tepat Waktu
4) Akuntabilitas (Kejelasan)
Tema penyuluhan yang akan saya buat adalah Stunting. Tema ini saya
buat dengan penuh kejelasan.
5) Nasionalisme (Keadilan)
1
Saya akan membuat Surat undangan yang ditujukan kepada kepala desa
untuk disebarluaskan informasi kesemua lapisan Masyarakat tanpa
terkecuali, Agar Memaksimalkan Jumlah Warga yang hadir
6) Akuntbilitas (Kejelasan)
Saya akan membuat daftar hadir penyuluhan Agar jelas tingkat
kehadirannya
2
Saya akan menentukan metode penyuluhan yaitu ceramah diskusi dan
Tanya jawab secara sopan
5) Komitmen mutu (inovasi )
Saya akan menggunakan leaflet dengan sebaik mungkin guna lebih
mudah di mengerti masyarakat
6) Akuntabilita (integritas)
Saya akan membuat soal pretest dan postest sesuai dengan materi
penyuluhan secara terintegritas
c. Manfaat Pencapaian Visi Misi dan Peningkatan Nilai Organisasi
Berkontribusi di dalam misi puskesmas Ketenong yaitu meningkatkan
mutu sumber daya kesehatan melalui pengembangan profesionalisme
tenaga kesehatan
3. Membuat Media
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
3
Saya akan Membuat leaflet yang Jelas dan menarik Agar mudah
dipahami oleh ibu-ibu posyandu
c. Manfaat Pencapaian Visi Misi dan Peningkatan Nilai Organisasi
Membuat Media Guna Mewujudkan misi puskesmas Ketenong yaitu
mengembangkan sistem informasi kesehatan yang akurat untuk
menunjang sistem perencanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan
4. Melaksanakan penyuluhan
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Menyiapkan media yaitu Leaflet
2) Memberikan daftar hadir untuk diisi oleh peserta penyuluhan
3) Membagikan soal pretest
4) Membagikan leaflet
5) Melakukan penyuluhan
6) Memberikan soal posttest
7) Menutup kegiatan penyuluhan
b. Nilai-nilai Dasar
1) Komitmen mutu (Inovasi)
Saya akan menyiapkan leaflet penyuluhan untuk mempermudah
memberikan pemahaman kepada masyarakat
2) Etika Publik (Sopan)
Saya akan memberikan daftar hadir dengan ramah tamah Agar
Menimbulkan kedekatan dengan masyarakat
3) Anti Korupsi (adil)
Saya akan membagikan soal pretest secara adil tanpa membeda-
bedakan sekaligus menyuruh peserta untuk mengisinya supaya bisa
melihat pengetahuan masyarakat sebelum penyuluhan
4) Nasionalisme (Bergotong-royong)
Saya akan membagikan leaflet kesemua peserta dengan bantuan kader
guna mempersingkat waktu
5) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Saya akan melakukan penyuluhan dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab
6) Nasionalisme (Keseimbangan)
4
Saya akan memberikan soal posttest untuk melihat respon peserta
penyuluhan untuk menyeimbangkan dengan pretest
7) Etika Publik (Sopan)
Saya akan menutup penyuluhan dengan bahasa yang sopan
c. Manfaat Pencapaian Visi Misi dan Peningkatan Nilai Organisasi
Melaksanakan penyuluhan Dapat meningkatkan peran serta
masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di Puskesmas Ketenong
.
5. Melakukan Evaluasi
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
1) Berkonsultasi dengan atasan
2) Penilaian hasil pretest dan posttest
3) Membandingkan nilai hasil pretest dan posttest
b. Nilai-nilai Dasar
1) Etika publik (Sopan)
Saya akan berkonsultasi dengan atasan mengenai evaluasi penyuluhan
secara sopan
2) Anti Korupsi (Jujur)
Saya akan memeriksa hasil pretest dan posttest secara jujur
3) Akuntabilitas (Konsisten)
Saya akan membandingkan hasil pretest dan posttest peserta
penyuluhan. Dengan harapan hasil posttest lebih baik dari hasil pretest
c. Manfaat Pencapaian Visi Misi dan Peningkatan Nilai Organisasi
Dengan Evaluasi Dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarga
melalui kesadaran dalam pemeliharaan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan masyarakat
.
5
E. RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI
1. Jadwal kegiatan
Tabel 2 : Rancangan Jadwal Kegiatan
OKT NOV
NO Kegiatan Output
I II III IV I II III IV
1 Menghadap Izin dengan atasan utuk
Mentor melakukan rencana
2 Melakukan Izin dari atasan,
Persiapan Lokasi, jadwal dan tema
Penyuluhan penyuluhan sudah
ditentukam, surat
undangan pemberitahuan
penyuluhan untuk kepala
desa sudah diberikan
3 Membuat satuan Tujuan, materi, sasaran,
acuan metode, media dan soal
penyuluhan pretes/posttest sudah
dibuat
4 Pembuatan leaflet sudah dibuat
Media
Penyuluhan
5 Melakukan Menyiapkan Daftar hadir
penyuluhan dan soal pretest/posttest
diberikan kepada peserta
penyuluhan, dan
membagikan leaflet
Memulai penyuluhan
dengan metode ceramah
dan tanya jawab
6 Evaluasi Konsultasi dari atasan
Hasil pretest/posttest
sudah di periksa dan
dilakukan perbandingan
7 Menyusun Merangkum hasil dari
Laporan Penyuluhan
Aktualisasi
6
2. Jadwal Konsultasi
Diperlukan penjadwalan terkait konsultasi untuk menyempurnakan rancangan
kegiatan aktualisasi
a. Rencana konsultasi pelaksanaan rancangan
1. Rencana konsultasi pelaksanaan dengan mentor
Tabel 3 Jadwal Rencana Konsultasi Perencanaan dengan Coach/Pembimbing
OKT NOV
NO Kegiatan Output
I II III IV I II III IV
1 Menghadap Izin dengan atasan utuk
Mentor melakukan rencana
2 Melakukan Izin dari atasan,
Persiapan Lokasi, jadwal dan tema
Penyuluhan penyuluhan sudah
ditentukam, surat
undangan pemberitahuan
penyuluhan untuk kepala
desa sudah diberikan
3 Membuat satuan Tujuan, materi, sasaran,
acuan metode, media dan soal
penyuluhan pretes/posttest sudah
dibuat
4 Pembuatan leaflet sudah dibuat
Media
Penyuluhan
5 Melakukan Menyiapkan Daftar hadir
penyuluhan dan soal pretest/posttest
diberikan kepada peserta
penyuluhan, dan
membagikan leaflet
Memulai penyuluhan
dengan metode ceramah
dan tanya jawab
6 Evaluasi Konsultasi dari atasan
Hasil pretest/posttest
sudah di periksa dan
dilakukan perbandingan
7 Menyusun Merangkum hasil dari
Laporan Penyuluhan
Aktualisasi
7
F. ANTISIPASI MENGHADAPI KENDALA
peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI, terdapat kemungkinan kegiatan-
kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga beberapa rancang kegiatan ini tidak
secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan
Antisipasi Mengatasi
NO Kegiatan Asumsi Kendala
Kendala
1 Persiapan Penyuluhan Terkendalanya jadwal Mengkonfirmasi dan
penyuluhan, karena memastikan jadwal
disesuaikan dengan jadwal posyandu di desa
posyandu yang biasa Sungai Lisai Kapan
berubah-ubah setiap Waktu Penyuluhannya
bulannya.
2 Pelaksanaan penyuluhan Terkendala oleh sasaran Mengkonfirmasi
. penyuluhan yang kembali ke kepala desa
jumlahnya tidak sesuai apakah informasi
dengan harapan tentang adanya
penyuluhan benar-benar
sudah disampaikan oleh
masyarakat apa belum
Pengisian Soal pretest dan Meminta bantuan kader
posttest yang terhambat posyandu untuk
karena masih terdapatnya membantu
beberapa masyarakat yang membacakan soal-soal
8
masih buta huruf pretest dan posttest
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat untuk menjadi pedoman dan panduan untuk
menyelesaikan isu melalui gagasan pemecah isu yang tertuang dalam kegiatan yang dirancang.
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan
memahami nilai-nilai dasar ANEKA yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama
melakukan aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis juga faham
mengenai sikap dan perilaku yang dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi
waktu dari minggu ke 4 di bulan Oktober s/d minggu ke 2 di bulan November 2019. Isu-isu yang
4. Kurang Optimalnya penyuluhan gizi di Posyandu Desa terpencil Sungai Lisai wilayah
kerja Puskesmas Ketenong
5. Kurang Optimalnya Penyediaan kapsul vitamin A di Puskesmas Ketenong Kurang
Optimalnya Penyediaan kapsul vitamin A di Puskesmas Ketenong
6. Kurang Optimalnya Penyediaan Kapsul Yodium puskesmas Ketenong.
10
Hasil Identifikasi Isu dengan Metode APKL dan USG didapatkan isu yang
harus segera dipecahkan yaitu Kurang Optimalnya penyuluhan gizi di
Posyandu Desa terpencil Sungai Lisai wilayah kerja Puskesmas Ketenong.
1. Persiapan Penyuluhan
2. Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan
3. Pembuatan Media Penyuluhan
4. Pelaksanaan penyuluhan
5. Evaluasi penyuluhan
Perencanaan yang komperhensif untuk mengopimalkan penyuluhan gizi
11
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III tentang Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III tentang Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III tentang Etika Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III tentang Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III tentang Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 15 tahun
2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 22 tahun
2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menenga
12
13