Anda di halaman 1dari 9
___JURRAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN VOLUME 10 No. 4 Maret © 2007 Halaman 11-18 PENGEYAHUAN, PERSEPSI DAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO KiLINIS D1 LIMA RUMAH SAKIT Di DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN BANTEN TAHUN 2065 KNOWLEDGE, PERCEPTION AND IMPLEMENTATION OF CLINICAL RISK MANAGEMENT IN FIVE HOSPITALS IN DKI JAKARTA AND BANTEN YEAR 2005 Arjaty Daud, Dumilah Ayuningtyas, Purnawan Junadi Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit, Program Pascasarjana, Fakuitas Kesehatan Masyarakai, Universitas Indonesia, ABSTRACT ‘Backgroue: Pooplobacomemoreseloctiveinchaosingamedcal sorve. Ac an nsttuien proving mesiea service, hosp sais tae imlementedsk managerientic mnenizeandavoidchargas ‘ncleceoeinbothInanie anareputation. ‘Methods: Ths research fs am lo understand abot clrical risk ‘management, Research was doomed in Eve private and pubic {enetal Nospials nD Jakarta and Bann evoking Tsiteration Sources. Researeh meihode are late urate ane use ‘contentanaysismethadtordataanaiyss. Results Tha resoarch as une hale leesedgeand perception (of the risk managamon| lvorracn were oot HN gone Inplemantatin ef sk management ormel and stuctred Nas ‘een perarmed in wo nosptas. Only Wo Nospais performing Inaidenvacsdert report Two hospitals were found (2 have erormed isk snalyeis. Wil for rele, not of Moss Nac Ferfomediiyet-Forrskeveluaton,thadalsodoneattvo hospitals fad ‘was found that to hospls prefer risk wastroni. Al of Fsptais weee found implomeetsd) communication wit the stakohoidr monorng an reve Conclusion: ts acisabe for tho heapdals nat yet implementing thersk management mplemetted a ormely ana sucturaly. The espa which Ras been implamenied risk managamiert advesbio foetsinginarayss, evauaing, reaknentend lskmappina, Keywords: knowledge, perception, imelernentaion, cnical riskmanegement ABSTRAK Latar Batakang: Masyarakal semakin seloktif dalam memith felayanan kocohaten, Sedsgal sebuah Insttus! layanan Kesehatan, rumah sak seayaknya menerapkan ‘anayemen fisko guna meminimalsr Baya seria mencegah keruglan Gen kenlanganrepitas! ‘Motode: Pocelilan ini berujtar untuk meriaha pentingnyas ‘menajemen rsiko Wiss, Dalam panelian ial dari sempel lima rumah sakt pemernian dan swaste ci DKI Jakarta dan Banlon meliaikan 13 sumber Informasi. Metoce penelin yang éiginakan adalan Kuala, Katia dan menggunakn Content analysis method (mlode areisisis) untuk ani data. Hasil: Dai fast peralilan Ini dicealivl Osta pangelauan ‘dan persepsi mengenai manalemon risko secara uum bak, Manajomen so secara formal dan truktural telah dlerapsan lsh dua fumoh sak. Hanya cua ruman sak yang Ienunjukkan uneidenVacekien! ropor, dua surah Seki tiketahvi telah manjlonkan araiss esiko. Pada saat pendalaan, belum” semua rumah sekit_ menjalankan fmanajenien Heke In Untucevalsasisko telah dlakuan leh ‘ia nimah sakt dan dua rumah sail telah sampal Kepade ponanganan riko, Diketahui bakwa somua rumah sok telah ‘renerapker kerounikasi dengan stakeholder, maniioang an revlon, Kesimpulan: Hesil poraitan Ini dapat disarancan kepada rumah sak yang pelun menerapkan marajemen fisko, bai ‘Secara formal maupun stuktural Rumah sakit yang telah ‘menerapkan-manajemen risko csarankan fokus dalam ‘aol evaluasl ponnganandan pemataaan risko. Kats kaneis pengetahuan, persopst plaksonaan, manajemen reo kins PENGANTAR Saat Ini banyak rumah sakit masuk dalam liputan media massa, bukan karena prestasinya meiainkan Karena “buruknya” pelayanan. Untuk meminimalkanrrisikodiRS diperlukan pemahaman tentang manajemen risiko, Program manajemen Fisiko bertujuan mongidentitkasikan isiko-7isiko yang dinadapi dan mengukur atau menentukan besar risiko Kemudian dioari jatan keluar untuk ‘menghadapidan menanganirisko itu itu dengan mengetahui jenis risiko apa saja yang dinadapi, teagaimana dampak risiko terhadap perusahaan, Fisiko mana yang harus dihadapi sendiri dan dliranster ke asuransi maka harus disusun strategi ‘guna memperkecii dan mengendalikannya.” Program manajemen isiko di Amorika Serikat inulai pada tehun 1970-an sebagai akibat meningkalnya jumiah Klaim malpraktik di RS, Mayorlas klaim adalah skibatincidentdan adverse ‘events di kamar operas dan ruang gawat darurat Hal ini menjadi dasar dikembangkannya program manajemen rsiko di bldang pelayanan kesehatan pertama kalinya. American Hospital Associaton (AHA) Tembeniukorgenisasi mangjemen rskoRS yaitu American Society (or Hospital Risk Management (SHRM)? siumal Bbanojemon Pelayanan Kesohatan, Vol. 10, No. 1 Maret 2007 « 14 ‘Anety Daud, dk: Pengetanuan, Parsepsi dan Pelaksanaan Manajemen Risko Kins Pada tahun 1975 ci inggris hanya terdapat 500 laim ke Briish National Heatin Systom (NHS) dan setiap tahun total cost sekttar | juta pound starting “Tapi pada tahun 1992, meningkat menjadi 6000 klaim peor tahun dengan fotal cost menjadi 200 juta pound storing. Hal irilah yang mendaseri perkembangan rmanajomen risiko di NHS yang dimulai selak tahun 41990-2n. Sejak tahun 1992 Departemen Kesehatan Inggris sudah mengembangkan buku pecdoman dan pelatihan -mengenai manajemen risiko yang Waspada dan» REKo yang = Meminimalan, —_* Mongetasidan > Upaya imanajemen " mengurangisiko ” forag| iiajeren mancogah sito mencogah enpantsipal ‘sk pada asin, Imanajamen Untuk past dan tejadnya, emingkinen fawean den kibatneokan —_anawan For out setsah doxter yang ita © Pengavasan hejadien {eh rst yang How fo manage lasukan Temhadap seluun + Hfemanage akan terjach ‘he ose day Kejaan RS untuk Dagaimane by day rrenghindarkan mencagehnya, dan fais tsad vg ‘mengeciken —Dagoimana Sogaatske ——-mengatainys Kessiunnan Keglaan ah manajeraen rico 9 Menger damped regatt bagi pesien dan 2 Wacam —_ Rsk dibidang > Riso fethadop * Modal sk, = Risho mots» Riskomedi dan tisko mmeds.nenmesis semua sumbar—fancial risk ddarnonmedss __nonmetis (aiminisiasd) aya behavior sk {keuangen, + Glico isk dan foperawaten, ‘Rae ferbadp + Ginealdan non hausekeoping, a neal sk + Sema adverse sistem clinical isk RO evontai Ritu pelayenan (PxSRS). * Cincat dan non ‘isk « Begimaloraktk, aperation risk, cial i ffek omping compliance ask bat, daniel polaksanaon protap tak Bandar, tonage resis dar Pendarmping| fidak standar 3 Tujuan dan = Vebir = Memperkecl * Supaya Tdakeda + Ovheath © Membarian funge rmorgutamekan —" gampakisiko inci cere bukan—pelayanan yang mmanajemen meringkatkan = Meminimalkan _prisipnye kembafi zero defect__—_‘erbaikdan tse pelayanan dongan rise ke voputesi ‘uno mengatur feklor so + Member proitas cident. ty__sodemiian supa ddbendingken ‘alam goats hinge pelayanan faitoriigas! Pongembanzan > ‘Kurciya yang besten sake pasion safely telsh Gan quaity—memperhitungken + Meneagah —Hekovskovang yu ainda fecedi rise, Meminenatken eleu torach — dampak risk jangen yang suds tonadt ‘enlang lag * Benner ‘mungiin ered raha! yang sma. Ru ntnya manajemen risiko. Mempertahankan reputasi RS (quslily) dan aman (safely) bagi pasien dan harus mengeluarkan biaya yang tidak murah, pengunjung.”* sehingga segela macam isiko yang akan mengancamreputasi RS akan berdampakpadabiaye 2. Persepsiterhedsp iisidentWadiz yang harus dikeluarkan juga sesusi dengan tyjuar Hasil penelitian ini menunjukkan satwa pada manajemen risiko untuk mengelola risiko sehingge insiden yang disebabkan oleh human erzor dapat memberikan pelayanan yang berkualtas mendapaikan rill terlingg! (100%), sedangia Jamal Manajemen Polayanan Kesehatan, Vt. 10, No. 1 Maret 2007 » 43 Arjaty Daud, de: Pengelahuen, Perseas! dan Pelaksanaan Mansjemen Risico Kinis yang disebabkan campuran (human error dan teknoiogi) mendapatkan nilai terendah (11%). Jka dibandingkan dengan penelitian Joffoot” untuk insiden akibat teknologi lebih tinggi yaitu (38%) cdibandingkan peneiitian ini (33%). Untuk insiden yang disebabkan human error pada peneiiianinilebih tnagl (100%), sedangkan pada peneitian Jeffcot’ (80%). ‘Untuk insiden yang disebabkan. campuran (human 2r7or dan teknologi) menuiut Jeffott, M.,”Febihtinggl yaitu (55%) sedangkan peneitian ini (41%). ni borart informan pada peneliian int lebih memith penyebab ‘tunggal seperti teknologi atau human error dibanding penyebab campuran padainsiden meds. Start & Fischhof, et al, yang dikutip Jeffcott, M menyatokan bahwa adenya perbedaan variabel individu seperti latar belakang, pengalaman sebelumnya dan pendidikan akan. mempengarub ersepsi risiko, Keputusan yang diambi untuk mengatasi sebuah risiko sengat tergantung pada persepsi terhadap risko tu sendin. Persepstinforman yang berasal dari RS yang sudah melaksanakan manajemen tisiko secara formal dan terstruktur temyata tidak berbeda bemakna dengan infoman yang berasal dari RS yang belum melaksanakan manajemen risiko secara formal dan terstruktur. Persepsi terhadap penyebab kefadian tersebut akan berpengarui terhadap keputusan dan intervensi yang ‘akan diambil, karena akan sangat berbeda intervensi untuk human error, misalnya dengan pelatinan (training) atau pendidikan tentang penggunean alat ddan prosedur pelayanan temmadap pasien dengan intervensi untuk teknologi misainya dengan menggant alatatauservis@lat. (Tabel2). 3, Pelaksanaan Manajemnen Risiko Hasil peneltian ini menunjukkan pelaksanaan ‘manajemen rsiko baru diaksanakan di dua RS yang Gite atu RS C dimuiai pada tahun 1998-1999 dan RS D pada tahun 2005. Dibandingkan dengan enerapan manajemen rsiko di Amerika Sorat ssudah dimuiai sejak tahun 1970-2n, sedangkan ci Inggris baru dimulai pada tahun 1990-2n dan suxiah sitetapkan secara nasional olen NHS Trust Saati di Indonesia penerapan manajemen risixo asin tergolong "baru" karena masih sangat sedikt RS yang melaksanakannya. Zabel). abel 2. Persepsi terhadap Risiko atau Insiden Meds No Penyebobinsiden RSA RSS ASC -ASD RSE «TOTAL meds i Teknoag xe 26 w is ae am 1 "inaidentomboi——(50%)——«38) NK). 2. insigen probe 3. nsiao is 2. Human ener 66 a6 a a9 0 100% 4, “insidon dosis (100%) (400%) (100%) 100%) 100%) 5. Inside cps &_Insidon tablet c. "compuan (lenolog §— 11 ag a 16 11% gimniumancray (me) Oe) oH aT insien sim 8. Insidon doppler 7._Insiden tim ii Total 50% 8 a 14 5 Jumattanajomen Pelayanan Kesehatan, Vo, 10, No. 1 Maret 2007 tua! Marajemen Pelayanan Kesehatan ‘Tabet 3, Pelaksanacn nianajoman Risiko Varibel RSA BSB Rae SD. RSE 1. Polaksanaan ‘Belum formal Blum formal Suda format dan Suda formal ca ‘Bokum forma’ dan Manajemenrisko —danferstukiur dan ersiuktur lrsinuxtur se tahun terstntursejak tahun terstraktur 1998-1099) 2008 2. Pengorgarisasian Bolum ada Bolum ada —-Sulah ada, manajer——-«Sudah ada, Korte ——-Belum ada rmanajemon risko "isko bagian dar rmanajomen riko solution design 3. Dampak 7 = Bisa identifkeel dan + Lobin hathat 7 polaksansan solve lebih dn * Kelunan dan korplain mmanajemen risko * Tidak ad lists don ja lebih berkurang goncangen tera beear 4 Kendle é = + Mombertuk cure = Blaming situation pelaksansan Incident epart buken—* image tukang ngadu ‘anajemen risko Untuk blaring Yang peru dlulangkan + Teident report bukan pukuman tp! ber ‘reward tao tidak dalam Dontuk mater 5. Kebjakan Belum aa Belum ada Suda ada khusus ‘Suah ada Krusus Bolum aca secara Manajemen rsko seoara usus sonata Kwiousmanajomen rio rmonajamen riko usu 6. Ponanggung java Belum ada Belum ada Ada, Assten Solution Kanite manajemen Blum ada secare mmangjemen isko secarakhusus secara khusus Design Naneier Risko —tsko usu 7. Mnitkasiisiko” Sudan dfskukan Sucah Sida dlakuian dengan Sudan dlakakan dengan Suda dlakukan ‘dengan rapal, dlakukan incident repo, accident laporaninsiden medi, dengan rapa, onde, kuesioner dengan rapat, ropart, kuesioner, check laporan inden unum, kusioner, check fist letapl belum ada kuesioner, fist kKuesioner, check ist" tolap bolum aéa form knusus form khusus 8 Analisis iso ‘Bolum lekukan ‘Sudah dlakukan Sudah diaiukan analisis Bolum discon ‘ecara khusus.diaikan dengan inveetges! dan dengan root cause dan secara khusus secara khusus roof cause telapi belum fis bone totapbelum ‘lakulan ragictasi dan lakukean grading dan ‘grading cengan registra! ‘renghtung biaya 9. Evaluasirsko Balu ataukan tum Suidah diakukan tetap! Sudan diabukan Belum diakuken secarakhusus dlakukan —_—_belummemandingan evaluasiisko tetapi__secara khusus secara Khueus derajarisko dengan belummembancingan ‘tena nso | erat risiko dengan keteria riko 10. Pengelctaanrska Bolum dilakskan Bela ‘Such dlakukan tetapi Sudan dlakukan tetapi Bolum dakukon ‘secara krusus diakukan ——belum kompranonsit” elu Komprehensif’ sacara khusus Seoara whusus mula identfkas! ria dan estifikast - pian pengelsiaan plan pengelolsan fisko, mena! glinan, —rsko, mania phan, ‘merencanakan pian merencanakan phan ‘amp pad ‘sampai pada pengimplementasiennya pengimplementasiannya 11. Komurikasidan Sudahcilakukan Sudan ‘Sudan aiakukan ja” Sudan dskukan ka Such dlakukan onsuitasirisko jkaadarisko”—diakukanjkaadarisko dan masalah eda risko dan masalah je ada rsiko dan sdongan stake don masclan —adarisito dan yang cukup borat yang cukup borat rasalzh yang hier yang cukup masala yang ccukup berat borat ‘cuéup berat 12 Monitoring dan Bolum etakukan Blum. Suid dliakakan Sudan dlekukan ‘Belum dlakukan roviow risk secara knusue—diaikukan secarakhusus ‘secara Krusus 13. Pemotaanrisico Blum elakukan Bela Dalam proses Balam proses ‘Bolum ciakukan dlacukan, Juma Mansjemen Pelayansn Kesehatan, Vol 10, No. 4 Mart 2007 © 15 ‘Avjaty Daud, de: Pargata fan, Porsapst dan a. PongorganisasianManajemenRistko Ska diihat posis! rangjemen tisko peda strektur organisasidi cus RS yang sulah menerapken secara formal dan terstruktur (RS C dan RS D) terdapat pperbedaan dan persamaan, Perbecaannya adalah pada RS C manajemen risiko beracia di bawah manajemen konsultan yang beriings! sebagai solution clesign dan postsinya sejajar dengan CEO, sedangkan pada RS D manjemen ‘isiko berada dalarn satu Komite yang disobut Komnie manajemen risiko dan posisinya berada di bawah CEO. Persamaannya adalah'RS C dan RS D sama-sama mengintegrasikan kegiatan antara QA dan ‘manejemen risiko dalam peleksenaan opsrasionainya, Pada RS, QAdan manajemen risko berada dalam satu payung yaitu manajemen konsuitan/sofution design yang tugasnya sama dengan Komite Medik yaity memnberan saran kepads CEO, Pada RS D, poss! QA, komite manajemen risiko dan Komite Medik berada di bawah CEO, totapi QA dan komite ‘manajernen risko terpisah, tidak berada dalam satu ‘dopariemen waleupun petaksanaannya terintegrasi Melia beberapa struktur organisasi tersebut penelt berpendapat bahwa pasisi manajornen rislko dalam struktur organisasi di RS tidak bisa isamaratakan, Rancangan strukiur organisasi yang dibuet teryantung pada pemahaman, kesepakatan

Anda mungkin juga menyukai