Bab I
Bab I
PERTUMBUHAN EKONOMI
Kurva kemungkinan produksi, yaitu batas maksimum produksi yang dapat diciptakan suatu negara
pada suatu waktu tertentu.
Perbedaan diantara pertumbuhan Ekonomi potensial dan pertumbuhan Ekonomi sebenarnya dapat
pula ditunjukan oleh Grafik yang menggambarkan potensi perkembangan pendapatan nasional dalam
jangka panjang dan pengembangan sebenarnya pendapatan Nasional.
Pendapatan Nasional Potensial, yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja
sepenuhnya digunakan garis pendapatan. Garis Pendapatan Nasional Potensial (semakin naik
menggambarkan bahwa banyak faktor-faktor produksi yang semakin banyak jumlahnya dari tahun ketahun
dan kemajuan teknologi yang menaikan produktivitas menyebabkan semakin lama semakin banyak
produksi nasional yang akan diwujudkan, tetapi tidak semua menggunakan faktor-faktor produksi.
Pendapatan Nasional yang sebenarnya terwujud dari tahun ketahun digambarkan oleh grafik, yaitu
grafik yang menunjukan pendapatan nasional yang sebenarnya pada berbagai tahun. Perbedaan diantara
Pendapatan Nasional Potensial dengan Pendapatan Nasional sebenarnya dinamakan Jurang Produk
Nasional Bruto (PNB) apabila Jurang tersebut wujud, pengangguran akan berlaku ; semakin besar Jurang
PNB, semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian. Disamping keburukan ini Jurang
PNB menyebabkan masyarakat tidak menikmati kemakmuran porensial yang dapat dicapainya.
MASALAH PENGANGGURAN
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Seseoarang yang tidak bekerja, tetapi tidak
secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangguran
Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat
pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat pengangguran tenaga kerja
penuh dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, dan mengurangi tingkat
kemakmuran yang mereka capai.
MASALAH INFLASI
Inflasi dapat didefinisikan sebagai salah satu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
sesuatu perekonomian. Tingkat Inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya, berbeda pula dari satu
negara ke negara lain.
Faktor-Faktor penyebab Inflasi (Industri)
Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk kepada Individu, masyarakat dan kegiatan
perekonomian secara keseluruhan. Salah satu akibat penting inflasi ialah, cenderung menurun taraf
kemakmuran segolongan besar masyarakat.
Kegiatan Ekspor Impor merupakan bagian yang penting dari kegiatan perekonomian suatu negara.
Instilah perekonimian terbuka berarti suatu perekonomian itu mempunyai hubungan ekonomi dengan
negara-negara lain, dan terutama ini dilakukan dengan menjalankan kegiatan Ekspor Impor. Ketidak
seimbangan Ekspor Impor dan aliran keluar atau masuk modal dapat menimbulkan masalah-masalah serius
terhadap kestabilan suatu perekonomian.
Kegiatan Impor memberi sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi. Impor yang berlebih-lebihan dapat
mengurangi kegiatan ekonomi didalam negeri karena hal tersebut berarti konsumen menggunakan barang-
barang luar negeri dan tidak menggunakan barang buatan dalam negeri.
Neraca Pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukan aliran pembayaran yang
dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri kenegara-negara lain dalam satu
laba tertentu.
Pembayaran-pembayaran meliputi
- Penerimaan dari Ekspor dan pembayaran untuk Impor barang dan jasa
- Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal keluar negeri
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk terhadap kegiatan dan
kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan
dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsimen menggantikan barang dalam negeri dengan barang
impor.
Alat pengamat prestasi kegiatan perekonomian atau indikator makroekonomi yang terutama adalah :
PENDAPATAN NASIONAL
Data pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam satu tahun
tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun.
Produk nasional atau pendapatan nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang-
barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu. Pengertian produk
nasional atau pendapatan nasional dibedakan kepada dua pengertian :
- Produk nasional bruto (PNB) produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga
negara suatu negara.
- Produk domestik bruto (PDB) produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi didalam
negeri (milik warga negara dan orang asing) dalam suatu negara.
Dari arti pengertian PNB & PDB dapat di simpulkan bahwa kedua konsep tersebut pada hakikatnya
merupakan ukuran mengenai besarnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam suatu tahun tersebut.
Data produk nasional dapat digunakan untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi, dan
menentukan tingkat kemampuan nasional dan perkembangannya. Untuk menilai prestasi pertumbuhan
ekonomi haruslah terlebih dahulu dihitung pendapatan nasional rill yaitu PNB atau. PDB yang dihitung
menurut harga-harga yang berlaku dalam satu tahun dasar. Nilai yang diperoleh dinamakan PNB atau PDB
menurut harga tetap yaitu barang yang berlaku dalam tahun dasar. Tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung
dari pertumbuhan PNB atau PDB rill yang berlaku dari tahun ketahun.
Contoh :
Misalkan di suatu negara dalam tahun 2002 Produk Nasional Bruto rill bernilai 120 triliun rupiah dan
meningkat menjadi 126 triliun rupiah pada tahun 2003, Berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2003? Berdasarkan tingkat pertumbuhannya adalah:
120 triliun
Untuk menentukan tingkat dan pertumbuhan kemakmuran penduduk perlu dihitung pendapatan perkapita
diberbagai tahun.
Contoh :
Dalam negara yang di contohkan misalkan pada tahun 2002 jumlah penduduknya 12 jt dan meningkat
menjadi 12,2 dalam tahun 2003, berapa pendapatan per kapita tahun 2002 dan 2003 dan berapakah
kelanjutan pertumbuhan kemakmurannya.
Tingkat Pendapatan per kapita tahun 2002 = Rp 120 triliun = Rp 10 jt
12 jt
12,2 jt
Pertambahan Pendapatan per kapita tahun 2003 = 10,3278 jt – 10,000 jt x 100 = 3,3%
10 jt
Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkata kerja dan penggunaan tenaga
kerja yang sebenarnya. Yang dimaksud angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam
suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.
Contoh :
Dalam suatu perekonomian, yang tergolong sebagai penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761 orang,
tetapi hanya sebanyak 9.124.458 orang yang tergolong sebagai angkatan kerja. Diantara angkatan kerja
tersebut sebanyak 8.528.571 orang yang mempunyai pekerjaan berdasarkan kepada data diatas, tingkat
partisipasi kerja dan pengangguran adalah
14.891.761
- Jumlah pengagguran :
Apabila diketahui jumlah pengagguran dan angkatan kerja, tingkat pengagguran dalam suatu waktu tertentu
dapat ditentukan. Berdasarkan data diatas tingkat (prestasi) pengangguran adalah :
9.124.458
Dalam prakteknya suatu negara dianggap sudah mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
(atau kesempatan kerja penuh) apabila dalam perekonomian tingkat pengaggurannya adalah kurang dari
4%. Tidak banyak negara yang tingkat penganggurannya adalah dibawah 4%. Dinegara-negara Eropa
tingkat pengangguran pada waktu ini mencapat disekitar 8-10%, sedangkan di Amerika Serikat dan Jepang
tingkatnya disekitaran 5%.
Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu waktu ke waktu lainnya tidak berlaku secara seragam.
Kenaikan tersebut biasanya berlaku keatas kebanyakan barang, tetapi tingkat kenaikannya berbeda. Ada
yang tinggi prestasinya dan ada yang rendah. Disamping itu sebagian barang tidak mengalami kenaikan.
Berlakunya tingkat pertumbuhan harga yang berbeda terserbut menyebabkan indeks harga perlu dibentuk
untuk menggambarkan tingkat perubahan harga-harga yang berlaku dalam suatu negara. Untuk mengukur
tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks harga konsumen, atau lebih dikenal
dengan istilah Consumer Price Index (CPI), yaitu Indeks harga dan barang-barang yang selalu digunakan
para konsumen.
Contoh :
Dengan mengetahui nilai kepentingan relatif (weightage) berbagai barang dan harga masing-masing
kumpulan barang-barang tersebut dapat dihitung nilai harga x weightage untuk 1997 dan 2003.
Menunjukkan nilai tesebut adalah 250.000 pada tahun 1997, sedangkan untuk tahun 2003 nilainya adalah
600.000.
250.000
Indeks harga pada tahun dasar 1997 adalah 100, dengan demikin di antara tahun 1997 dan 2003
harga telah meningkat menjadi 240% atau 2,4 kali lipat harga asal.
Tingkar inflasi terutama dimaksud untuk menggambarkan perubahan harga-harga yang berlaku
dari satu tahun ke satu tahun lainnya. Untuk menentukannya perlu di perhatikan data indeks harga
konsumen dari suatu tahun tertentu dan seterusnya dibandingkan dengan indeks harga pada tahun
sebelumnya. Misalkan pada tahun 2002 indeks harga konsumennya adalah 231 dan pada akhir tahun 2003
indeks tersebut adalah 240 berapakah tingkat inflasi dalam tahun 2003 ?
240 – 231 x 100 = 3,9 persen
231
Neraca Pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas perdagangan dan
dana dari suatu negara ke berbagai negara lain dalam satu tahun tertentu. Dua kompenen penting dari neraca
pembayaran yang perlu diperhatikan adalah neraca perdagandan dan neraca keseluruhan (Overall balance).
Dalam melihat prestasi hubungan ekonimi suatu negara dengan negara-negara lain perlu
diperhatikan kedudukan keseimbangan keseluruhan. Keseimbangan keseluruhan ini dinamakan neraca
keseluruhan dari neraca pembayaran. Disamping menunjukan data Ekspor dan Impor, informasi penting
lain yang dapat dilihat dari suatu neraca pembayaran adalah analisa modal jangka pendek dan jangka
panjang. Pada hakikatnya neraca pembayaran menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari
suatu negara ke negara-negara lain pertimbangan ini dimakan Neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan
yang negatif, dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-mutasi keuangan keluar negeri adalah
lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri.
Salah satu alat pengukur lain yang selalu digunakan untuk menilai keteguhan sesuatu ekonomi
adalah perbandingan nilai suatu mata uang asing dengan nilai mata uang domestik (misal Rupiah).
Perbandingan itu dinamakan Kurs Valuta Asing. Kurs ini akan menunjukan banyaknya uang dalam negeri
yang diperlukan untuk membeli 1 unit Valuta Asing tertentu. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
Kurs Valuta Asing adalah neraca keseluruhan.
Kestabilan ekonomi di idam-idamkan setiap negara pada umumnya diartikan sebagai suatu keadaan
ekonomi dimana tidak terdapat pengagguran yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga-
harga.
Tujuan menstabilan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi yang tajam dalam
kegiatan ekonomi dari satu waktu kewaktu lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dapat
menumbuhkan inflasi. Apabila inflasi ini tidak dapat dikendalikan, kemerosotan ekonomi yang serius dapat
berlaku pada masa berikutnya.
Berusahan mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi merupakan cita-cita yang
paling ideal kalau dibandingkan dengan tujuan-tujuan lainnya. Pada umumnya berbagai negara tidak dapat
terus menerus mencapai penggunaan tenaga kerja. Kekurangan pengeluaran Agregrat merupakan faktor
terpenting yang menimbulkan keadaan tersebut. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang berusaha
menambah pengeluaran agregat biasanya hanya mampu mengirangi pengangguran tetapi tidak selalu dapat
mencapai kegiatan perekonomian pada penggunaan tenaga kerja penuh.
Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk keatas kesejahteraan masyarakat dan kegiatan
perekonomian. Adanya inflasi berlaku sebagai akibat ketidak stabilan politik dan ekonomi suatu negara.
Tujuan ini merupakan tujuan macroekonomi jangka panjang dari satu periode ke periode lainnya,
Faktor-faktor produksi mengalami pertambahan dalam kuantitas dan kualitasnya. pertambahan penduduk
pada akhirnya akan menambah jumlah pekerja.
Ada dua alasan menyebabkan suatu negara harus berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang
teguh dalam jangka panjang.
Mengukuhkan Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing
Krisis moneter yang dialami Indonesia dan beberapa negara asing pada tahun 1997-1999
merupakan satu pengalama pahit yang menunjukan bagaimana sektor luar negeri dapat menimbulkan efek
buruk terhadap kegiatan ekonomi dalam negeri.
- Kebijakan Fiskal
- Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Meliputi langkah-langkah pemerintahan yang dilaksanakan oleh bank central untuk mempengaruhi
penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
Salah satu komponen dari pengeluaran agregat adalah penanaman modal oleh perusahaan-
perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi penanaman modal dan apabila suku bunga rendah
lebih banyak penawaran modal akan dilakukan. Salah satu cara yang dapat dijalankan pemerintah untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat ialah dengan mempengaruhi penanaman modal. Apabila penganguran
berlaku dalam perekonomian pengeluaran agregat perlu ditambah untuk mengurangi pengangguran.
Menurunkan suku bunga untuk menggalkkan pertembahan penanaman modal adalah salah satu cara untuk
mencapai tujuan tersebut.Tujuan ini dapat dicapai pemerintah dengan menjalankan kebijakan moneter.