DISUSUN OLEH :
IRWAN : 4517111033
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt., berkat rahmat dan
karunianya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas kami mengenai “PAJANAN
RADIASI AKIBAT PEKERJAAN” dari salah seorang dosen kami.
Walaupun memang dalam pengerjaannya tidak berhasil maksimal, namun kami telah
berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
untuk memperbaiki tugas-tugas kami di waktu yang akan datang.
Shalawat serta salam semoga selamanya tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.,
kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, tabiit tabiinnya dan mudah-mudahan sampai kepada
kita semua selaku umatnya yang semoga mendapatkan safaat darinya di Yaumul Akhir nanti.
Amin yarobbal alamin.
Tim Penyusun
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
PEMBAHASAN ................................................................................................................1
A. Pengertian Radiasi.................................................................................................1
B. Klasifikasi Radiasi .................................................................................................1
C. Efek Biologis Radiasi Pada Tubuh .....................................................................3
D. Tujuan Nilai Batas Radiasi ...................................................................................4
E. Alat Ukur Radiasi ..................................................................................................4
F. Nilai Batas Dosis ....................................................................................................4
G. Pemeriksaan Kesehatan .......................................................................................5
H. Sistem Pembatasan Dosis ......................................................................................6
I. Proteksi dan Keselamatan Radiasi ......................................................................6
J. Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi .....................................................7
K. Tujuan Umum Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi ............................ 7
L. Teknik Proteksi Radiasi ........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
PEMBAHASAN MATERI
A. Pengertian
1. Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik atau cahaya (foton) dari sumber
radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang dikenal di sekitar kehidupan, contohnya
adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven),
komputer dan lain-lain.Selain benda-benda di atas ada sumber-sumber radiasi yang
bersifat unsur alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan
bumi. Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan
foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik.
2. Tempat Kerja
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan terbuka atau tertutup, bergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat,
di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air dan di udara (Tarwaka, 2008). Tempat
kerja menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah
ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
bekerja atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan sesuatu usaha dan dimana
terdapat sumber-sumber bahaya. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan
lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian atau berhubungan
dengan tempat kerja
B. Klasifikasi Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-
pengion (BATAN, 2008), yaitu :
1. Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi
(terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Jenis
radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan
neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi
pengion adalah partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X dan
partikel neutron (BATAN, 2008).
1
2. Radiasi Non-Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek
ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di
sekeliling kehidupan kita. Jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang
radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi),
gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler
handphone), sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas),
cahaya tampak (yang bisa kita lihat), dan sinar ultraviolet (yang dipancarkan
matahari) (BATAN, 2008).
2
C. Efek Biologis Radiasi Pada Tubuh
Bila radiasi mengenai tubuh manusia kemungkinan yang dapat terjadi adalah radiasi
akan berinteraksi dengan tubuh manusia atau radiasi hanya melewati saja. Semua energi
radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas karena adanya
peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan awal dari
perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang merugikan.
Setiap organ tubuh umumnya tersusun dari jaringan yang merupakan kumpulan dari
sejumlah sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel mempunyai inti sel. Sel
terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis kompleks. Jika radiasi menembus jaringan,
maka dapat mengakibatkan terjadinya ionisasi dan menghasilkan radikal bebas, misalnya
radikal bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen. Secara
kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul penting dalam
sel.
1. Efek Somatik, adalah efek yang dapat langsung dirasakan oleh orang yang menerima
radiasi tersebut. Efek somatic digolongkan menjadi
a) Efek Stokastik, yaitu efek yang kebolehjadian timbulnya merupakan fungsi
dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenai dosis ambang,tingkat keparahan
pada dosis.
Ciri-ciri efek stokastik adalah :
Tidak mengenal dosis ambang
Timbulnya setelah mengalami masa tenang yang lama (tidak langsung
dirasakan)
Keparahannya tidak tergantung pada dosis radiasi
Tidak ada penyembuhan spontan (waktu yang cukup lama)
Penyakit yang dapat ditimbulkan yaitu kanker.
b) Efek Non Stokastik (efek deterministik) yaitu efek yang kualitas keparahannya
bervariasi menurut dosis ,atau tergantung pada dosis dan hanya timbul bila
dosis ambang di lampaui.
Ciri-ciri Efek Non Stokastik adalah :
Mempunyai dosis ambang
Umumnya timbul setelah beberapa saat mengenai radiasi
Adanya penyembuhan spontan pada keparahannya
Keparahannya tergantung pada dosis radiasi
Penyakit yang dapat ditimbulkan yaitu katarak, kemandulan.
3
2. Efek Genetik (pewarisan) adalah efek radiasi yang dirasakan oleh keturunan dari
orang yang menerima radiasi tersebut. Keturunan yang menderita dan selalu dianggap
sebagai efek stokastik.
4
G. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan meliputi anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan pendukung antara lain rontgen dan pemeriksaan laboratorium. Riwayat
kesehatan meliputi riwayat penyakit keluarga, penyakit pekerja radiasi itu sendiri dan
riwayat pekerjaan. Pemeriksaan fisik mencakup keadaan umum seperti tekanan darah,
nadi, pernafasan, kesadaran, kulit, mata, mulut, THT, kelenjar tiroid, paru-paru, jantung,
saluran pencernaan, hati, ginjal, sistem genital serta pemeriksaan syaraf dan jiwa.
Sedangkan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan darah rutin, kimiawi darah
yang bertujuan untuk mengetahui keadaan umum dan khusus dari metabolisme tubuh
terutama yang berhubungan dengan paparan radiasi.
Pekerja radiasi adalah setiap orang yang karena jabatannya atau tugasnya selalu
berhubungan dengan medan radiasi. Pengawasan dosis radiasi berguna untuk
mengevaluasi dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi, sedangkan pemeriksaan
kesehatan pekerja radiasi diperlukan untuk mengetahui arah perkembangan kesehatan
pekerja dan kalau memungkinkan mencari hubungan kausal antara radiasi pengion dengan
gangguan yang bersifat patologik. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
kesehatan pekerja radiasi baik sebelum, selama maupun sesudah masa kerja yang berguna
untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita oleh pekerja radiasi adalah penyakit
akibat kerja di medan radiasi atau bukan. Di samping itu juga berguna untuk
menyesuaikan penempatan pekerja dengan kondisi kesehatannya, membantu menegakkan
diagnosis dan menentukan tindakan pengobatan terhadap kecelakaan radiasi.
Pemeriksaan kesehatan sebelum masa kerja akan memberikan informasi mengenai
kondisi kesehatan pekerja radiasi pada saat akan mulai bekerja dan penyakit-penyakit apa
saja yang pernah diderita. Masukan ini akan diperlukan sebagai bahan acuan untuk setiap
perubahan keadaan kesehatan yang terjadi di kemudian hari waktu ia bekerja di medan
radiasi. Pemeriksaan kesehatan ini pada prinsipnya sama seperti halnya di tempat kerja
lainnya, tetapi harus disertakan aspek-aspek yang merefleksikan efek kesehatan spesifik
pada pekerja radiasi. Temuan awal harus dijadikan sebagai dasar uji kesehatan pekerja
sesuai tugasnya dan sebagai referensi (pembanding) terhadap perubahan yang terjadi
selama beekrja dan sesudahnya. Pemeriksaan kesehatan selama masa kerja dilakukan
secara berkala minimal sekali dalam setahun seperti yang disyaratkan oleh buku
Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi (1983). Pemaparan terhadap radiasi dan
peristiwa kontaminasi dengan zat radioaktif dapat saja terjadi tanpa diketahui oleh si
5
pekerja radiasi, karena itu diperlukan usaha untuk mendeteksi akibat yang
ditimbulkannya.
Pada waktu berhenti bekerja, pekerja tersebut akan mendapatkan pemeriksaan
kesehatan untuk menentukan kondisi kesehatannya pada saat berhenti bekerja. Jika
diperlukan dapat diberikan pemeriksaan tambahan sebagai tindak lanjut (follow up).
Petugas kesehatan pada unit medik fasilitas nuklir sebaiknya memahami cara dan kondisi
kerja sebagai pekerja radiasi serta bahaya radiasi yang mungkin akan mengancamnya.
Hasil pemeriksaan kesehatan hendaknya dibandingkan dengan dosis radiasi yang diterima
oleh pekerja radiasi untuk memperoleh kesan tentang hubungan kausal apabila terdapat
gangguan yang bersifat patologik.
6
tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat
papaparan radiasi.
Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif menyatakan bahwa Petugas Proteksi Radiasi (PPR) adalah
petugas yang ditunjuk oleh Pemegang Izin dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu
melaksanakan perkerjaan yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi.
7
penahan radiasi yang memadai sehingga kondisi kerja dan
lingkungannya aman.
Mengisolasi manusia dari bahaya radiasi yang memerlukan
pemonitoran dan pengawasan secara terus menerus baik pekerja
radiasi maupun lingkungannya.
8
KEPUSTAKAAN