“SALMONELLA SP”
Oleh :
Hafidhotul Khoiriah
NIM 18010007
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Salmonella sp......................................................................................................2
2.2 Pertumbuhan Salmonella sp.................................................................................................3
2.3 Patologi Salmonella sp.........................................................................................................3
2.4 Senyawa Anti Salmonella sp................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salmonella sp. adalah salah satu bakteri gram negatif yang bersifat pathogen dan
merupakan agen yang paling sering menyebabkan food borne disease di dunia (Sartika
dkk, 2016).
Pada tahun terakhir ini, peranan Salmonella sebagai agen penyebab Food Borne
Disease menjadi perhatian dunia, karena peningkatan kejadian Salmonellosis baik pada
hewan maupun manusia (Narumi, 2009).
Salmonella sp dikenal sebagai bakteri penyebab Salmonellosis. Bakteri ini hidup pada
saluran pencernaan hewan dan manusia serta dapat menyebar melalui makanan, terutama
daging, telur dan susu. Kasus Salmonelosis banyak dilaporkan di negara-negara maju,
namun persentase jumlah yang dilaporkan masih kecil dibandingkan dengan wabah yang
sebenarnya terjadi. Infeksi dan kontaminasi yang disebabkan oleh Salmonella sp
ditemukan hampir di seluruh dunia (Amiruddin dkk, 2017).
Di Indonesia, foodborne diseasepada tahun 2014 menduduki peringkat pertama dari
10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit, yaitu penyakit diare dan gastroenteritis
karena infeksi tertentu, dan juga untuk demam typhoid dan paratyphoid menduduki
posisi ketiga (Kumalasari, 2016).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi bakteri Salmonella sp
2. Untuk mengetahui pertumbuhan bakteri Salmonella sp
3. Untuk mengetahui patologi bakteri Salmonella sp
4. Untuk mengetahui senyawa anti bakteri yang dapat menghentikan pertumbuhan
Salmonella sp.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Salmonella sp
Morfologi bakteri Salmonella mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut: berbentuk
batang atau silindris, ukurannya tergantung dari jenis bakteri (umumnya mempunyai
panjang ± 2 µm — 3 µm dan bergaris tengah ± 0,3 µm - 0,6 µm), tidak berspora, motil,
bersifat aerob, mempunyai flagella peritrih di seluruh permukaan selnya (kecuali pada
jenis bakteri Salmonella gallinarum dan Salmonella pullorum), bersifat gram negatif
berkembang biak dengan cara membelah diri. Pada temperatur kamar bakteri Salmonella
ini dapat berkembang dengan cepat (Kunarso, 1987).
Pengamatan secara mikroskopis menunjukkan isolat basil berwarna merah muda dan
bersifat gram negatif. Hal ini sesuai dengan White dkk, (2000), yang menyatakan bahwa
Salmonella sp. merupakan bakteri gram negatif (Maritsa dkk, 2017).
Pengujian secara biokimiawi seperti TSIA menunjukkan bahwa isolat memiliki
kemampuan dalam memfermentasi 3 macam gula yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa.
Hasil positif lainnya adalah pembentukan gas dari fermentasi H2S dan CO2 dapat dilihat
dari pecah dan terangkatnya media agar pada tabung. Pembentukan H2S positif ditandai
dengan adanya endapan berwarna hitam, endapan ini terbentuk karena bakteri mampu
mendesulfurasi asam amino dan methion yang akan menghasilkan H2S. H2S akan
bereaksi dengan Fe+ yang terdapat pada media dan menghasilkan endapan hitam
(Maritsa dkk, 2017).
Untuk mengetahui adanya pertumbuhan koloni Salmonella sp. pada media SSA
ditandai dengan adanya pertumbuhan koloni berwarna merah dengan titik hitam di
tengah (Darmayani dkk, 2017).
Hal ini sesuai dengan penelitian Haryani, dkk (2012), bahwa pada reaksi spesifik
untuk Salmonella sp. Adalah adanya endapan merah-hitam yang disebabkan adanya
proses oksidasi asam oleh udara pada bagian agar miring dan pemecahan protein. Pada
uji SIM (Sulfid-Indool Motility), menunjukkan terbentuknya pola adanya pergerakan
bakteri di permukaan media yang berwarna putih seperti kapas dan terdapat gas H2S, hal
ini menandakan isolat motil. Salmonella merupakan bakteri bakteri gram negatif yang
tergolong motil (Maritsa dkk, 2017).
2.2 Pertumbuhan Salmonella sp
Menurut jurnal penelitian Bakara, dkk (2014), terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi
ketersediaan nutrisi (zat gizi), nilai pH, aktivitas air (aw) yang terdapat dalam daging,
potensi oksidasi reduksi, faktor-faktor pengolahan dan ada tidaknya substansi
penghambat pertumbuhan mikroorganisme. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi suhu
penyimpanan, kelembaban, kondisi permukaan bahan pangan yang berhubungan dengan
udara dan pengemasan bahan pangan.
Pada umumnya bakteri Salmonella penyebarannya ke dalam ekosistem laut
mendiami daerah estuaria dan pantai, tetapi kehadiran bakteri tersebut di perairan laut
sangat di pengaruhi oleh faktor fisik seperti arus, gelombang dan turbulensi. Selain faktor
fisik juga nutrisi dan kondisi lingkungan yang sesuai sangat mendukung kehidupannya
untuk berkembang biak (Kunarso, 1987).