Disusun Oleh :
MITRO SANJAYA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2015/2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi digunakan dalam setiap aspek kehidupan kita, dari segi bisnis, ilmu
komunikasi mempunyai peranan penting bagaimana melobi atau mempengaruhi
pelanggan yang berbeda budaya dengan kita semua itu mempunyai trik tersendiri, dibawah
ini akan dijelaskan mengenai apa itu komunikasi bisnis lintas budaya.
Dunia bisnis kita juga memerlukan komunikasi apalagi jika kita berbisnis dengan
orang yang mempunyai kebudayaan berbeda dengan kita.
B. ANALISIS MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. nilai sosial ( nilai –nilai sosial yang tumbuh dan berkembang di suatu negara bisa jadi
beberapa dengan negara lain )
2. peran dan status ( peran wanita dalam dunia bisnis di negara macu sangat cukup
dominan di banding dengan negara yang berkembang )
3. kebiasaan pengambilan keputusan ( proses pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh para manajemen puncak antara negara yang satu dengan negara yang lain itu
berbeda, ada yang cepat ada juga yang lambat )
4. sikap terhadap waktu(penilaian terhadap waktu antara negara yang satu dengan negara
yang lain juga berbeda, ada juga yang ketat dan ada juga yang longgar/luwess )
5. penggunaan ruang/jarak komunikasi ( menjaga jarak komunikasi untuk suatu budaya
yang berbeda)
6. konteks budaya (berbagai macam cara orang untuk menyampaikan pesanannya
kepada orang lain sangat ditentukan pada konteks budaya, pemanfaatan sinyal
komunikasi verbal dan nonverbal sangat tergantung pada konteks budaya )
7. bahasa tubuh ( penggunaan bahasa tubuh yang sama antara negara yang satu dengan
negara yang lain yang dapat diartikan berbeda, sehingga bisa menimbulkan
kesalahpahaman )
8. perilaku sosial ( perilaku sosial antara negara yang satu dengan negara yang lain bisa
menjadi hambatan dalam berkomunikasi )
9. perilaku etis ( perilaku yang etis dan tidak etis antara antara negara yang satu dengan
negara yang lain itu berbeda, dan kita dapat mempelajari sebuah etika bisnis di negara
yang akan lebih maju )
10. Perbedaan budaya perusahan ( budaya organisasi suatu perusahaan tumbuh dan
berkembang melalui suatu proses yang lama )
Cara untuk mengatasi kesulitan dalam mempraktekkan komunikasi lintas budaya dalam
bisnis antara lain:
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka
2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
4. Menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab
5. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien
.
C. MEMAHAMI BUDAYA DAN PERBEDAANNYA
1. Definisi Budaya
1). Menurut Lehman, Himstreet dan Batty, budaya sebagai sekumpulan pengalaman
hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri.
2). Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang
membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.
3). Menurut Bovee dan Thill, Budaya adalah sistem sharing atas symbol-simbol,
kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.
4). Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik
perilaku dalam suatu kelompok.
5). Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar,
pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu
masyarakat yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan
memandang dirinya serta orang lain.
2. Komponen Budaya
Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa
komponen utamanya, yaitu nilai-nilai, norma-norma, symbol-simbol, bahasa, dan
pengetahuan.
Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain; bahasa,
kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan organisasi
sosial.
Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu:
B). Budaya Material (material culture), dibedakan dalam dua bagian yaitu teknologi dan
ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau
membentuk material menjadi suatu produk yang dapat berguna bagi masyarakat pada
umumnya. Sedangkan ekonomi dimaksudkan suatu cara orang menggunakan segala
kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun
orang lain.
B). Organisasi sosial (social institution), dan pendidikan adalah suatu lembaga yang
berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain,
mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang
lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi berikutnya.
C). Sistem kepercayaan atau keyakian (belief sistem) yang dianut oleh suatu masyarakat
akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat tersebut.
D). Estetika (aesthetics), nilai nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam berbagai
peran tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang disampaikan mencapai
sasaran secara efektif.
E). Bahasa (language), adalah suatu cara yang digunakn seseorang dalam
mengungkapkan sesuatu melalui symbol-simbol tertentu kepada orang lain.
3. Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan
budaya, yaitu:
a). Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan hal itu bersifat formal atau resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa
Indonesia adalah termasuk budaya tingkat formal yang mempunyai suatu aturan yang
bersifat formal dan terstruktur dari dulu hingga sekarang.
b). Informal
Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari
generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan)
dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
c). Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting.
Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain
tidak boleh dilakukan. Pada tingkatan formal pembelajaran dalam budaya mencakup
pembelajaran pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan
disampaikan secara logis dan tepat.
4. Mengenal perbedaan Budaya
Perbedaan budaya dapat dilihat dari:
1. Nilai-Nilai Sosial
Secara umum orang-orang Amerika berpandangan bahwa uang akan dapat mengatasi
berbagai masalah, kekayaan yang diperoleh dari usahanya sendiri merupakan sinyal
superioritas, dan orang yang bekerja keras lebih baik daripada yang tidak bekerja keras.
Mereka juga benci terhadap kemiskinan dan menghargai kerja keras. Di Indonesia,
khususnya orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan masih memiliki nilai-nilai
kebersamaan yang tinggi, sementara ada kecenderungan bahwa nilai gotong royong mulai
memudar di daerah perkotaan, seiring dengan semakin tingginya sikap individualistis.
2. Peran dan Status
Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang, termasuk siapa
berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan dengan cara
bagaimana mereka berkomunikasi. Sebagai contoh, di negara-negara yang sedang
berkembang peran wanita dalam dunia bisnis marih relatif rendah. Sementara, di negara-
negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, peran wanita di dunia bisnis sudah cukup
kuat.
Begitu pula dalam hal konsep status, yang cara pandangnya berbeda antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Kebanyakan status para eksekutif di Amerika Serikat
dilihat dari simbol-simbol yang bernuansa materialistik. Status sebagai seorang eksekutif
ditandai dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet mahal, meja kerja eksekutif, dan
sejumlah aksesoris yang menarik. Di Indonesia, status seorang eksekutif dapat dilihat dari
penataan ruang kerja yang terkesan luks dan seberapa mewah jenis kendaraan yang
digunakan.
3. Pengambilan Keputusan
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, para eksekutif selalu
berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam mengambil suatu keputusan penting.
Umumnya, para manajer puncak berkaitan dengan suatu keputusan pokok atau utama,
sedangkan hal-hal yang lebih rinci diserahkan kepada manajer yang lebih bawa. Lain
halnya di Amerika Latin dan Jepang, proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajer puncak umumnya berjalan lambat dan bertele-tele.
4. Konsep Waktu
Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah
berharga. Untuk menghemat waktu, para eksekutif Amerika Serikat dan Jerman membuat
rencana bisnis secara efisien dengan memusatkan perhatian pada tugas tertentu pada
periode tertentu. Oleh karena waktu sangatlah terbatas, dalam berkomunikasi mereka
cenderung langsung menuju pada pokok persoalan (to the point) dan cepat. Hal ini
berbeda dengan para eksekutif dari Amerika Latin dan Asia, yang umumnya memandang
waktu relatif luwes/fleksibel. Menurut mereka, menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis
lebih penting daripada sekedar dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
5. Konsep Jarak Komunikasi
Sebagaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikasi juga berbeda untuk budaya
yang berbeda. Ketika melakukan pembicaraan bisnis, para eksekutif Amerika Serikat dan
Kanada menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara. Namun, bagi para eksekutif
Jerman atau Jepang, jarak komunikasi tersebut dirasakan kurang dekat. Sementara itu,
para eksekutif dari negara Timur Tengah mempunyai kecenderungan untuk melakukan
pembicaraan bisnis dengan jarak komunikasi yang relatif dekat
6. Konteks Budaya
Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang
lain sangat ditentukan konteks budaya. Di dalam konteks budaya tinggi seperti Korea
Utara atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tetapi lebih banyak
tergantung pada komunikasi nonverbal. Dalam melakukan percakapan mereka cenderung
menyampaikan pesan-pesan secara tidak langsung (indirect) yang disertai dengan
ekspresi ataupun geraka-gerakan tubuh; dalam konteks budaya rendah, seperti Amerika
Serikat dan Jerman, orang sangat tergantung pada komunikasi verbal dan bukan
komunikasi nonverbal. Jadi, dalam melakukan pembicaraan mereka cenderung langsung
pada persoalan atau disampaikan secara eksplisit tanpa basa basi.
7. Bahasa Tubuh
Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalahpahaman berkomunikasi
lintas budaya. Sering kali orang perlu mewaspadai antara kata yang diucapkan dengan
gerakan-gerakan tubuhnya agar dapat diketahui apa maksud yang sebenarnya.
Contohnya, sinyal ”Tidak” orang Amerika Serikat dan Kanada dengan mengerakkan
kepala ke kiri dan ke kanan namun orang Bulgaria dengan menganggukkan kepala ke
atas dan ke bawah atau membungkukkan badan yang dilakukan di Jepang dapat
dipandang oleh orang Amerika Serikat sebagai sikap menjilat.
Bantuk bahasa tubuh lainnya adalah kontak mata. Mata adalah salah satu bagian
tubuh yang sangat ekspresif. Orang-orang Mediterania menggunakan mata untuk
berbagai tujuan antara lain: membelalakkan mata (menyatakan kemarahan), mata
berkedip (menyatakan persengkongkolan), bulu mata bergetar (untuk memperkuat
rayuan).
8. Perilaku Sosial
Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di negara
lain. Contohnya, di negara-negara Arab memberikan suatu hadiah kepada istri orang lain
dianggap tidak sopan, namun tidak demikian jika diberikan kepada anak-anaknya
9. Perilaku Etis
Perilaku yang etis dan tidak etis antarnegara pun bisa berbeda. Di beberapa negara,
perusahaan diharapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk persetujuan kontrak
pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap sebagai hal yang rutin, namun di negara
Amerika Serikat dan Swedia hal tersebut dikategorikan sebagai bentuk suap sehingga
tidak etis dan ilegal.
1. Kesimpulan
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas
budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka.
Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam
melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin banyaknya
pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan
menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.
2. Saran
Dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu
negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi
semakin penting artinya. Dengan demikian kita perlu untuk mempelajari berbagai macam
budaya, baik dalam negeri atau luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
https://windasirumapea.wordpress.com/2012/10/10/komunikasi-bisnis-lintas-budaya/
http://kombisdanbudaya.blogspot.com/2013/01/komunikasi-bisnis-lintas-budaya.html