Anda di halaman 1dari 6

55 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 6 No.

UJI PARAMETER AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK)


DI KOTA SURABAYA

M. Deril dan Novirina. H


Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
e-mail : deril25@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kualitas air di tinjau dari parameter
fisik, biologi, kimia pada Air Minum Dalam Kemasan yang sesuai dengan SNI 01-3554-2006
dan Permenkes no 492 tahun 2010.Penelitian ini menggunakan dua tahapan yaitu penyebaran
kuesioner ke masyarakat dan pengujian parameter fisik, biologi, dan kimia pada Air Minum
Kemasan. Hasil penelitian kuesioner di dapatkan merk Air Minum Dalam Kemasan yang
banyak di konsumsi oleh masyarakat di kota Surabaya dalam penelitian ini adalah Aqua 59%,
Club 22%, Cleo 18%, merk lain 1% .Sedangkan kemasan yang digunakan adalah kemasan
galon sebanyak 100%.Hasil uji parameter fisik (bau dan rasa) tidak berbau dan berasa, (suhu)
Aqua 30,3oC, Club 30,5oC, Cleo 30,3oC, (warna) 1 TCU, (TDS) Aqua 140 mg/l, Club 110 mg/l,
Cleo 0 mg/l, (kekeruhan) Aqua 0,12 NTU, Club 0,13 NTU, Cleo 0,12 NTU, biologi (total
Coliform rata-rata <1,8/100ml), dan kimia (pH) Aqua 7,Club 7,3, Cleo 7,3, (kesadahan) Aqua
88 mg/l, Club 72 mg/l, Cleo 20 mg/l, (zat organik) 0 mg/l, (Fe, Mn, Cd) semua sampel 0,0037,
0,0491, dan 0,0010 dari hasil tersebut parameter fisik, biologi, dan kimia sudah memenuhi
syarat yang ditentukan oleh SNI 01-3554 tahun 2006 dan Permenkes tahun 2010. Sedangkan
hasil untuk pengetahuan masyarakat tentang syarat Air Minum Kemasan sebanyak 26% yang
mengetahui persyaratan, dan 74% tidak mengetahui persyaratan yang ada dan untuk dampak
kesehatan yang mengetahui sebanyak 24%, sedangkan yang tidak mengetahui 76%.
Kata kunci : Air Minum Dalam Kemasan, Kualitas, Masyarakat

ABSTRACT
The purpose of this study was to test the water quality in the review of the physical
parameters, biology, chemistry on Bottled Drinking Water in accordance with SNI 01-3554-
2006 and the Minister of Health No. 492 of 2010.This study uses two stages, namely the
distribution of questionnaires to the public and testing physical parameters, biological, and
chemical on Bottled Drinking Water. The results of the questionnaire brands Bottled Water is
consumed by many people in the city of Surabaya in this study was Aqua 59%, Club 22%, Cleo
18%, 1% other brands. While the packaging used is 100% packaging gallon. Public. The study
of the physical parameters of the test (odor and taste) no odor and taste, (temperature) Aqua
30.3oC, Club 30.5oC, Cleo 30.3oC, (color) all samples were 1 TCU, (TDS) Aqua 140 mg / l,
Club 110 mg / l, Cleo 0 mg / l, (turbidity) Aqua 0.12 NTU, 0.13 NTU Club, Cleo 0.12 NTU,
biological (total coliform average <1.8 / 100ml), and chemical (pH) Aqua 7, 7.3 Club, Cleo 7.3,
(hardness) Aqua 88 mg / l, Club 72 mg / l, Cleo 20 mg / l, (organic matter) 0 mg / l, (Fe, Mn,
Cd) all samples were 0.0037, 0.0491, and 0.0010 from the results of the physical parameters,
biology, and chemistry has met the requirements set by the National Standards Indonesia 01-
3554 2006 and Minister of Health Standards in 2010. knowledge about the condition of Bottled
Water as much as 26% are aware of the requirements, and 74% did not know the requirements
and to determine health impacts as much as 24%, while 76% did not know.
Keywords: Bottled Drinking Water, Quality, Public
Uji Kalitas AMDK di Surabaya, (M. Deril dan Novirina) 56

PENDAHULUAN Yayasan Lembaga Konsumen


Konsumsi air minum dalam Indonesia (YLKI) menemukan
kemasan (AMDK) di indonesia dalam adanya11 merek yang terbukti
beberapa tahun terakhir ini mengalami bermasalah. Dari 11 produk tersebut,
peningkatan. Kondisi ini ditunjang oleh sembilan produk mengandung koloni
semakin buruknya kondisi air tanah di bakteri mendekati ambang batas yang
beberapa kota besar di Indonesia seperti telah ditentukan, (Permenkes 0
Jakarta, Surabaya dan Semarang. MPN/100 ml, dan SNI < 2 MPN/100
Tingkat ketergantungan masyarakat ml). Sementara dua produk lainnya
pada AMDK semakin tinggi karena memiliki bakteri di atas ambang batas
minuman ini sudah menjadi kebutuhan (Kompas, 2010).
primer bagi masyarakat.Pada tahun
2013 konsumsi Air Minum Kemasan di Tujuan Penelitian
Indonesia mencapai angka 15,3 miliar Sesuai dengan permasalahan
liter dimana angka ini lebih besar dari diatas maka tujuan yang ingin dicapai
tahun 2012 yang mencapai angka 13,8 dalam penilitian ini adalah :
miliar liter (Anonim,2013). Menguji kualitas air di tinjau dari
Konsumsi Air Minum Dalam parameter fisik,kimia,biologi pada Air
Kemasan di Surabaya mengalami Minum Kemasan yang sesuai dengan
peningkatan hal ini di karena kan SNI 01-3554-2006 dan Permenkes no
semakin sulitnya penyediaan air layak 492 tahun 2010.
konsumsi serta modernisasi yang
menuntut kepraktisan kebutuhan hidup TINJAUAN PUSTAKA
menyebabkan pergeseran kebiasaan dan Air Minum Kemasan
perilaku manusia.Akhir – akhir ini Menurut Standard Nasional
hampir semua lapisan masyarakat telah Indonesia 01-3553-2006 Air minum
beralih ke Air Minum Dalam dalam kemasan adalah air baku yang
Kemasan.Saat ini banyak sekali diproses, dikemas, dan aman diminum
produsen Air Minum Dalam mencakup air mineral dan air
Kemasandan masyarakat dapat memilih demineral. Air mineral merupakan air
mulai dariharga yang sangat murah minum dalam kemasan yang
hingga yang mahal untuk mere merek mengandung mineral dalam jumlah
terkenal. Semakin meningkatnya tertentu tanpa menambahkan mineral
permintaan pasar terhadap Air Minum sedangkan air demineral merupakan air
Dalam Kemasan menuntut produsen minum dalam kemasan yang diperoleh
memberikan inovasi baru dalam melalui proses pemurnian secara
penyediaan, pengolahan maupun destilasi, deionisasi, reverse osmosis
pemasarannya. Lemahnya pengawasan atau proses setara.
produk makanan dan minuman di Air minum dalam kemasan
Indonesia membuka peluang pemalsuan dikemas dalam berbagai bentuk wadah
berbagai merek Air Minum Dalam 19 ltr atau galon , 1500 ml / 600 ml (
Kemasan, pembuatan Air Minum botol ), 240 ml /220 ml (cup)
Dalam Kemasan tanpa ijin ataupun (Susanti,2010).
penjualan Air isi ulang tanpa ijin yang Air kemasan diproses dalam
berwenang. Semua kecurangan beberapa tahap baik menggunakan
produsen tersebut tentunya akan proses pemurnian air (Reverse Osmosis
membawa dampak terhadap / Tanpa Mineral) maupun proses biasa
kesehatan(Rahayu,2010). Water treatment processing (Mineral),
57 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 6 No. 1

dimana sumber air yang digunakan Cipta, Hak Paten Merek dll biasanya
untuk Air kemasan mineral berasal dari melalui instansi KEHAKIMAN untuk
mata air pengunungan, Untuk Air pengurusan paten merekjenis barang dll
kemasan Non mineral biasanya dapat (Susanti,2010).
juga digunakan dengan sumber mata air AMDK harus memenuhi standar
tanah / mata air pengunungan nasional (01-3553-2006) tentang
(Susanti,2010). standar baku mutu air dalam kemasan,
Air pegunungan merupakan serta MD yang dikeluarkan oleh BPOM
sumber air yang terbaik untuk air RI yang merupakan standar baku kimia,
minum,karena selain letak sumbernya fisika, mikrobiologis. Serta banyak lagi
yang jauh di bawah permukaan tanah, persyaratan yang harus dipenuhi agar
berlokasi di atas ketinggian pegunungan AMDK itu layak dikonsumsi dan aman
yang masih terjaga kealamian- bagi kesehatan manusia (SNI,2006).
nya.Selama pengaliran air tersebut di
dalam tanah, dalam kurun waktu harian Gambaran Umum Air Kemasan
sampai dengan jutaan tahun, maka di Indonesia
terjadilah proses-proses fisika dan Saat ini, penggunaan air minum
kimia. Proses hidrogeokimia tersebut dalam kemasan meningkat tajam
sangatlah dipengaruhi oleh faktor terbukti saat ini terdapat lebih dari 350
komposisi mineral penyusun perusahaan air minum kemasan yang
akuifer(lapisan batuan pembawa air), tersebar di Indonesia (Siregar,2010).
proses dan pola pergerakan airtanah Berdasarkan data Badan Pengawas Obat
serta waktu tinggal airtanah yang berada dan Makanan, kini ada lebih dari 1.400
di dalam akuifer tersebut. Indonesia jenis AMDK antara lain Aqua, Club,
mempunyai lebih dari seratus gunung dan Cleo.
api aktif maupun non aktif dimana
secara geologis gunung-gunung api Syarat Air Minum
tersebut membentuk lapisan-lapisan Menurut Peraturan menteri
batuan yang sangat sempurna sebagai Kesehatan Republik Indonesia No.
akuifer yang memberikan kandungan 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang
mineral seimbang di dalam air. persyaratan kualitas air minum,
Proses Air Minum Dalam menyatakan bahwa air minum yang
Kemasan (AMDK) harus melalui proses aman bagi kesehatan harus memenuhi
tahapan baik secara klinis maupun persyaratan fisik, biologi, dan kimia.
secara hukum ,secara higines klinis 1. Syarat Fisik
biasanya disahkan menurut peraturan Air yang memenuhi persyaratan
pemerintah memalui Departemen Badan fisik adalah air yang tidak berbau, tidak
Balai Pengawasan Obat Dan Makanan ( berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau
Badan POM RI) baik dari segi kimia , jernih, dan dengan suhu sebaiknya
fisika, microbiologi, dll. Tahapan secara dibawah suhu udara sedemikian rupa
hukum biasanya melalui proses sehingga menimbulkan rasa nyaman,
pengukuhan merek dagang, hak paten, dan jumlah zat padat terlarut (TDS)
sertifikasi dan assosiasi yang mana yang rendah (Mandasary,2009).
keseluruhannya mengacu pada 2. Syarat Bakteriologis
peraturan pemerintah melalui Sumber-sumber air di alam pada
DEPERINDAG, Untuk SNI (Standar umumnya mengandung bakteri, baik air
Nasional Indonesia), Merek Dagang dll. angkasa, air permukaan, maupun air
Untuk masalah air kemasan tentang Hak tanah.Jumlah dan jenis bakteri berbeda
Uji Kalitas AMDK di Surabaya, (M. Deril dan Novirina) 58

sesuai dengan tempat dan kondisi yang kemasan dari air minum
mempengaruhinya.Oleh karena itu air tersebut, pengetahuan
yang dikonsumsi untuk keperluan masyarakat tentang kualitas air
sehari-hari harus bebas dari bakteri minum kemasan dan dampak
patogen. Bakteri golongan Coli bagi kesehatan (Lampiran).
(Coliform bakteri) tidak merupakan 2. Metode sesuai dengan parameter
bakteri patogen, tetapi bakteri ini yang di uji seperti berikut ini :
merupakan indikator dari pencemaran Parameter Metode
air oleh bakteri patogen (Fauziah,2011). Bau,Rasa Organoleptik
Warna True Color Unit
3. Syarat Kimiawi Total Dissolve Electrikal
Air minum yang baik adalah air Solid (TDS) Konduktivity
yang tidak tercemar secara berlebihan Turbity Nephelometri
oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi (kekeruhan)
kesehatan antara lain Kesadahan, Zat Coliform MPN
Organik (KMnO4), Besi (Fe), Mangan Derajat Keasaman Elektrometri
(pH)
(Mn), Derajat keasaman (pH),Kadmium Kesadahan Titrimetri
(Cd)dan zat-zat kimia Zat Organik Titrimetri
lainnya.Kandungan zat kimia dalam air (KMnO4)
minum yang dikonsumsi sehari-hari Besi (Fe), Mangan Spektofotometri
hendaknya tidak melebihi kadar (Mn), Cadmium
(Cd)
maksimum yang diperbolehkan seperti
Cara Kerja
tercantum dalamPeraturan Menteri
Prosedur Kerja
Kesehatan Republik Indonesia No.
1. Pengambilan sampel
492/Menkes/PER/IV/2010 tentang
a. Sampel Air Minum Dalam
persyaratan kualitas air minum dan
Kemasan di kumpulkan dari
Standard Nasional Indonesia.
masing-masing wilayah di kota
Penggunaan air yang mengandung
Surabaya.
bahan kimia beracun dan zat-zat kimia
b. Membawa sampel ke Balai
yang melebihi kadar maksimum yang
Besar
diperbolehkan berakibat tidak baik bagi
Teknik Kesehatan
kesehatan dan material yang digunakan
Lingkungan, Balai Besar
manusia.
Laboratorium Kesehatan Ling
kungan, dan Laboratorium
METODE PENELITIAN
Teknik Lingkungan UPN
Bahan
”Veteran” Jawa Timur dengan
1. Air minum kemasan galon
tujuan pem eriksaan yang
2. Merk yang di gunakan adalah Aqua,
dikehendaki.
Club, Cleo sesuai dengan kuesioner
2. Analisa Sampel
yang di sebar kepada konsumen di
seluruh wilayah Surabaya.
Variabel Penelitian
3. Pengujian Parameter menggunakan
1. Kuesioner :
metode yang ada.
Merk, kemasan, dampak, dan
Alat
pengetahuan masyarakat
1. Formulir kuisioner atau lembar
surabaya tentang Air Minum Ke
pengumpul data.
masan.
Isi dari kuesioner tersebut
2. Parameter yang digunakan antara
meliputi merk air minum
lain :
kemasan yang di konsumsi,
a. Parameter fisika : ra sa, bau,
59 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 6 No. 1

suhu, warna, TDS, kekeruhan Aqua. Surabaya timur memiliki tin gkat
b. Parameter biologi : tota l coliform prosentase yang paling tinggi daripada
c. Parameter Kimia : pH, wilayah yang lainya. Pada wilayah
kesadahan, zat organik (KMnO4) terseb ut masyarakat memilih Aqua
besi (Fe), Mangan (Mn), dikarenakan masyarakat beranggapan
Kadmium (Cd). bahwa kualitas Air Minum Kemasan
Aqua adalah yang terbaik.
Analisa Data Penelitian
1. Analisa data kuesioner : KESIMPULAN
a. Merk yang di k onsumsi oleh
masyarakat Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
b. Kemasan yang umum di gunakan kesimpulan sebagai berikut :
c. Pemahaman masyarakat tentang 1. Merk Air Minum Kemasan yang
Air Minum Kemasan banyak di konsumsi oleh masyarakat
d. Dampak mengkonsum si Air di kota Surabaya dalam penelitian ini
Minum adalah Aqua 59% (163 responden),
Kemasan bagi kesehatan Club 22% (60 responden), Cleo 18%
2. Analisa data untuk uji parameter (49 responden), Total 1% (3
Air Minum Kemasan : responden). Sedangkan kemasan
Kriteria ku alitas fisik, yang digunakan adalah kemasan
biologi, kimia yang memenuhi galon sebanyak 100% (275
Standard Nasional Indonesia responden).
tahun 2006 tentang Air Minum 2. Rata-rata hasil dari uji parameter
Kemasan dan Peraturan Mentri fisik masing-masing Air Minum
Kesehata n tahun 2010 tentang Kemasan di kota Surabaya sudah
persyaratan air m inum. memenuhi stadar baku mutu yang
ada pada SNI tahun 2006 dan juga
HASIL DAN PEMBAHASAN Permenkes tahun 2010.
Merk Air Minum Ke masan 3. Nilai hasil uji tiga merk Air Minum
Dari kuesioner yang disebar Kemasan memiliki rata-rata nilai
didapatkan hasil : yang sama, tetapi pada parameter
Tabel 1. Prosentase Merk Air Minum TDS, Kesadahan, dan DO Air
Kemasan ya ng Dikonsumsi Oleh Minum Kemasan Cleo memiliki
Masyarakat
angka kualitas yang paling tinggi
%Sebaran dari Club dan juga Aqua dengan nilai
TDS = 0 mg/l, Kesadahan = 20 mg/l,
Wilayah Merk dan DO = 8,29 mg/l.
Aqua Club Cleo 4. Pengetahuan masyarakat tentang
Lain syarat Air Minum Kemasan
Surabaya Utara 53% 22% 25% sebanyak 26% (71 responden) yang
Surabaya Timur 65% 15% 20% mengetahui persyaratan, dan 74%
Surabaya (204 responden) tidak mengetahui
Selatan 55% 22% 18% 5% persyaratan yang ada dan untuk
Surabaya Barat 64% 27% 9% dampak kesehatan yang mengetahui
Surabaya Pusat 60% 24% 16% sebanyak 24% (67 responden),
Total 59% 22% 18% 1% sedangkan yang tidak mengetahui
76% (208 responden).
DAFTAR PUSTAKA
mengkonsumsi Air Minum Kemasan
Uji Kalitas AMDK di Surabaya, (M. Deril dan Novirina) 60

Akpoborie, I.A dkk. 2012, Quality of Unsur Nikel (Ni), Kadmium (Cd),
Packeged Drinking Water dan Magnesium (Mg) dalam Air
Produced in Wari Metropolis minum Kemasan dengan Metode
and Potential Implications Spektofotometri Serapan Atom
for Publik Healt, Journal of (SSA). Fakultas Kimia dan Ilmu
Environmental Chemistry and Pengetahuan Alam, Universitas
Ecotoxicology, Vol. 4, No. 11, Sumatra Utara, Medan.
Hal. 195-202. Siregar, W.D., 2012, Analisis Kualitas
Barutu, M.F, 2012, Analisis Kadar Fisik, Biologi, dan Kimia pada
Permanganat Pada Air Minum Air MInum Dalam Kemasan
dan Air Bersih di Balai Dinas Berbagai Merk yang Dijual di
Kesehatan Medan, Fakultas Kota Medan, Fakultas Kesehatan
Matematika dan Ilmu Masyarakat, Universitas Sumatra
Pengetahuan Alam, Universitas Utara, Medan.
Sumatra Utara, Medan. Standard Nasional Indonesia (2006), Air
Fauziah, A., 2011, Efektivitas Saringan Minum Dalam Kemasan, Badan
Pasir dalam Menurunkan Kadar Standardisasi Nasional, Jakarta.
Mangan (Mn) pada Air Sumur Suriaman, E., dkk, 2008, Uji Kualitas
dengan Penambahan Kalium Air, Fakultas Sains dan
Permanganat (KMnO4), Fakultas Teknologi, Universitas Islam
Kesehatan Masyarakat, Negeri Malang.
Universitas Sumatra Utara, Susanti, W. 2010, Analisa Kadar Ion
Medan. Besi, Kadmium dan Kalsium
Mihayo, I.Z dkk, (2012), Chemical dalam Air Minum Kemasan Galon
Water Quality of Bottled Drinking dan Air Minum Kemasan Galon
Water Brands Marketed in Isi Ulang dengan Metode
Mwanza City, Tanzania, Research Spektofotometri Serapan Atom,
Journal of Chemical Sciences Fakultas Matematika dan Ilmu
Vol. 2, No. 7, Hal. 21-26. Pengetahuan Alam, Universitas
Mandasari, R., 2010, Analisis Kadar Sumatra Utara, Medan.
Besi (Fe) dalam Air Minum
Kemasan dengan Menggunakan
Metode Spektofotometri Serapan
Atom, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sumatra Utara,
Medan.

Peraturan Menteri Kesehatan (2010),


Persyaratan Kualitas Air
Minum, No.492, Menteri
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.Rahayu, A. 2010, Deteksi
Adanya Bakteri pada Air Minum
Kemasan Galon, Fakultas
Kedokteran, Universitas Wijaya
Kusuma, Surabaya.
Ritonga N.I., 2010, Analisis Kadar

Anda mungkin juga menyukai