- Delik formil :
Delik yang di anggap telah sepenuhnya terlaksana dengan dilakukannya
suatu perbuatan yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh
undang-undang.
Ex : pasal 362, pasal 210
- Delik materil :
Delik yang di anggap telah sepenuhnya terlaksana dengan ditimbulkannya
akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang.
Ex : pasal 338, pasal 187
- Delik komisi :
Delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan dalam UU.
Ex : pasal 285, pasal 362
- Delik omisi :
Delik yang berupa pelanggaran terhadap keharusan di dalam UU.
Ex : pasal 224, pasal 164
- Delik lanjutan :
Delik yang terdiri atas beberapa perbuatan yang masing-masing berdiri
sendiri, tetapi antar perbuatan tersebut ada hubungan yang erat sehingga
dianggap sebagai perbuatan lanjutan.
- Delik selesai :
Satu atau beberapa perbuatan tertentu yang selesai dalam suatu waktu
tertentu yang singkat.
Ex : pasal 362, pasal 338
- Delik sederhana :
Delik yang dalam perumusannya mencantumkan unsur-unsur pokok yang
menetukan peminadaannya.
Ex : pasal 362, pasal 351
- Delik politik :
Delik yang mengandung unsur politik
Ex : Makar untuk menggulingkan pemerintah (pasal 107), makar untuk
membunuh kepala Negara (pasal 104)
- Delik biasa :
Adalah terjadinya suatu perbuatan yang tidak perlu ada pengaduan,
tetapi justru laporan atau karena kewajiban aparat Negara untuk
melakukan tindakan.
- Delik aduan :
Adalah delik yang penuntutannya hanya dilakukan apabila ada pengaduan
dari pihak yang karena perbuatannya merasa dirugikan.
- Delik terkualifikasi :
Adalah delik di mana perbuatan tersebut mengandung unsur atau
keadaan yang memberatkan atau meringankan.
Ex : pasal 351 ayat 2, 3 KUHP
- Delik percobaan :
Delik yang masih direncanakan dan pelaku belum melakukan
perbuatannya.