Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKENARIO 4
KELOMPOK : B-14
Telp +62214244574
1
DAFTAR ISI
SKENARIO ………………………………………………………………………………… 3
PERTANYAAN ……………………………………………………………………………. 5
JAWABAN ……….………………………………………………………………………… 6
HIPOTESIS ………………………………………………………………………………… 11
L.O I ………………………………………………………………………………………... 13
L.O II ………………………………………………………………………………………. 17
2
SKENARIO
3
KATA SULIT
1. Perokok Aktif : seseorang yang merokok dan yang mengosumsi rokok setiap harinya
3. Elastase : proteinase yang di keluarkan dari granula aturophilic sebagai indikator aktifitas
neurofil.
4. Mudharat : sesutau yang tidak menguntungkan bagi diri kita dan orang lain
5. Neutrofil : leukosit granula yang sangat halus dan memiliki nukleus sehingga lobus yang
saling berhubungan melalui kromatin dan sitoplasma yang mengandung granula yang sangat
halus
4
PERTANYAAN
10.kandungan apa sajakah dalam rokok yang dapat membahayakan dalam tubuh?
5
JAWABAN
1.-Kadar oksigen dalam darah berkurang karena karbon monoksida yang ada pada darah justru
mengalami peningkatan dari asap rokok.
-Paparan bahan kimia yang terkandung pada asap rokok menyebabkan rambut halus di saluran
pernapasan rusak. Selain itu, otot-otot kecil di saluran pernapasan juga akan terus berkontraksi.
-Sistem imun (kekebalan tubuh) melemah sehingga membuat rentan mengalami berbagai
penyakit infeksi.
-Tekanan darah serta detak jantung akan meningkat dan aliran darah ke pembuluh darah
kapiler berkurang.
-Menghambat fungsi makrofag alveolar.
-Menyebabkan hipertropi dan hipersekresi kelenjar mukosa dan jika akut akan menyebabkan
kerusakan paru-paru.
3.Fungsi Alfa-1 antitripsin adalah sebagai inhibitor yang bertujuan untuk menyambungkan aksi
enzim neutrophil protease di paru-paru
4.Perokok pasif : ia berada dalam lingkungan perokok aktif
Perokok aktif : ia merokok karena faktor lingkungan, pergaulan, stress, rasa ingin tau ..dan
budaya turun menurun
Nikotin
Karbonmonoksida
Tar
6
7. Neutrofil adalah salah satu jenis sel darah putih yang ada di dalam tubuh manusia. Tubuh
membutuhkan neutrofil untuk membantu melawan infeksi, sekaligus melindungi tubuh dari
ancaman berbagai penyakit.
8. Bahaya merokok sudah terbukti menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti jantung
koroner, kanker paru, penyakit paru obstruktif dan stroke. Dan pada ada kenyataannya,
penyakit-penyakit tersebut baru sebagian dari bahaya merokok bagi kesehatan.
Ada juga yang tidak disadari seorang perokok. Misalnya penurunan daya tahan tubuh sehingga
mereka lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Hal tersebut cenderung terjadi secara singkat
dan mungkin menyebabkan dampak kesehatan pada kehidupan sehari-hari seorang perokok.
9. dikarenakan merokok dapat menyebabkan penurunan kadar AAT dimana AAT merupakan
inhibitor penting pada elastase neutrofil pada paru-paru,jadi ketika darah mengandung darah
dalam jumlah yang tidak memadai,maka neutrofil elasatase bebas untuk memecah elastin
menurunkan elastisitas paru- paru yang akhirnya menyebabkan adanya komplikasi
pernapasan.seperti emfisena,bronkiektasis,bahkan kanker hati.
10. 1. Tar
Tar inilah yang menyebabkan noda pada gigi, jari dan bahkan paru-paru dari orang yang
merokok. Banyak orang percaya bahwa dalam sebatang rokok terkandung sejumlah besar zat
berbahaya ini.. Meskpiun saat ini banyak perusahaan rokok telah membuat rokok dengan
kandungan tar rendah, tapi tetap tidak mengubah kepercayaan orang bahwa merokok dapat
membahayakan kesehatan.
Tar adalah zat berhaya yang aktif pada saat rokok dinyalakan. Perlu diketahui bahwa
sebenarnya jalan yang selalu kita lalui itu dibuat dengan menggunakan tar. Tidak bisa
dibayangkan ternyata zat yang dibuat untuk aspal jalan ternyata terdapat pada rokok.
2. Nitrogen Oksida
Kandungan nitrogen oksida banyak ditemukan dalam gas emisi pembuangan dari kendaraan
bermotor dimana asap kendaraan bermotor merupakan zat utama yang menyebabkan
pencemaran lingkungan. Di dalam tubuh, kandungan zat nitrogen oksida yang terdapat dalam
rokok dapat menyebabkan masalah paru-paru seperti radang paru-paru.
7
Pada umumnya tubuh manusia memproduksi nitrogen oksida dalam jumlah yang kecil untuk
membantu aliran udara lebih lancar dengan cara mengembangkan paru-paru. Namun jumlah
nitrogen oksida yang besar dalam rokok membuat paru-paru mengembang lebih besar sehingga
membuat paru-paru menghisap nikotin dan zat berbahaya lain lebih banyak.
3. Amonia
Bagi kalian yang di masa SMA aktif belajar kimia tentunya mengenal zat yang dinamakan
amonia. Jika dimanfaatkan dengan benar, amonia dapat digunakan sebagai bahan pembersih
toilet yang efektif. Dalam industri rokok, amonia ini dimasukan ke dalam sebatang rokok untuk
menambah efek ketergantungan terhadap nikotin.
Kandungan amonia yang terdapat pada rokok mengubah nikotin dalam bentuk gas sehingga
dapat lebih mudah diserap oleh paru-paru dan juga aliran darah. Sama berbahayanya dengan
karbon monoksida dan hidrogen sianida, amonia juga dapat menyebabkan kerusakan pada
cilia.
4. Karbon Monoksida
Zat berwujud gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Zat berbahaya yang terkandung dalam
rokok ini memiliki presentasi 3-5% dapat ditemukan dalam asap rokok. Jika zat ini terhirup
oleh manusia, maka zat berbahaya ini akan menempel pada sel darah merah. Zat ini akan
menggantikan posisi oksigen yang memang seharusnya menempel pada sel darah merah.
Karbon monoksida yang menempel pada sel darah akan membuat peredaran oksigen dalam
tubuh menjadi terganggu. Kekurangan oksigen dalam tubuh dapat mengakibatkan masalah
yang serius bagi kesehatan. Karena itulah diharapkan orang tidak mendekati orang yang sedang
merokok karena dapat membahayakan kesehatan mereka juga.
5. Hidrogen Sianida
Hidrogen Sianida merupakan zat yang sangat berbahaya yang berwujud gas yang dapat
ditemukan dalam sebatang rokok. Gas hidrogen sianida memiliki efek yang sangat buruk bagi
tubuh dimana dapat mengakibatkan kerusakan yang serius pada jantung dan pembuluh darah.
Walaupun tidak secara langsung menyebabkan kanker, kandungan hidrogen sianida dapat
meningkatkan persentase terserang kanker dengan menyerang cilia (rambut kecil yang berguna
8
untuk menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh). Dengan merusak cilia, tubuh menjadi
lebih mudah dimasuki oleh racun yang masuk ke dalam paru-paru.
6. Arsenik
Zat berbahaya inilah yang terkandung dalam rokok inilah yang menjadi penyebab kanker,
merusak jantung dan juga pembuluh darah dalam tubuh. Merokok dalam jangka waktu yang
lama dapat membuat penumpukan arsenik dalam tubuh.
Selain kandungan zat yang telah disebutkan diatas, sebatang rokok yang menganndung arsenik
dikatakan dapat memperburuk pengaruh dari zat berbahaya lain yang terkandung dalam rokok.
Arsenik dapat menimbulkan masalah dalam tubuh dimana tubuh menjadi kesulitan untuk
memperbaiki DNA yang rusak akibat rokok.
7. Benzena
Benzena merupakan salah satu zat yang terkandung dalam minyak bumi dan merupakan salah
satu bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri. Dalam
kehidupan sehari-hari, zat benzena dapat ditemukan pada produk seperti pestisida dan juga
bahan bakar kendaraan bermotor.
Kandunagn benzena dalam sebatang rokok inilah yang dapat menyebabkan munculnya
karsinogen yang berpengaruh dalam kemunculan kanker. Benzena juga diperkirakan
merupakan zat berbahaya yang menjadi penyebab terjadinya leukimia. Terpapar dalam jangka
waktu yang panjang dapat menyebabkan anemia, kerusakan genetik, dan pendarahan
berlebihan.
8. Formaldehida
Untuk membuat mayat menjadi lebih awet dan membunuh mikroba, biasanya orang
menggunakan zat kimia berbentuk cairan yang bernama formaldehida atau yang lebih dikenal
dengan nama formalin. Jika kalian merasakan mata perih dan batuk, itulah efek yang
diakibatkan oleh zat berbahaya satu ini.
Masalah mata perih dan batuk tersebut bisa dihindari dengan tidak berada di sekitar orang yang
sedang merokok. Jika di sekitar Anda terdapat banyak orang yang menghisap sebatang atau
beberapa batang rokok. hal tersebut bisa membuat efek negatif dari zat tersebut bisa menjadi
lebih parah.
9
9. Kadmium
Kadmium yang masih termasuk dalam golongan logam ini adalah kandungan zat berbahaya
yang juga dapat ditemukan dalam baterai. Zat kadmium masuk ke dalam sistem tubuh manusia
melalui asap rokok yang dihirup melalui hidung.
Zat logam berbahaya ini juga merupakan penyebab utama penyakit kanker yang menyerang
manusia. Tidak hanya dapat mengakibatkan kanker, kandungan zat kadmium juga dapat
merusak ginjal dan menutup aliran darah di arteri. Normalnya tubuh manusia dirancang untuk
dapat mengeluarkan racun ini dalam tubuh, tapi karena jumlah rokok yang dihisap terlalu
banyak maka mengakibatkan terjadinya penumpukan kadmium dalam tubuh.
10. Kromium
Salah satu zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok adalah zat kromium. Zat kromium
inilah yang patut disalahkan jika menyebabkan karsinogen menempel pada DNA manusia dan
merusaknya. Karsinogen yang disebabkan oleh kromium inilah yang menjadi biang keladi dari
munculnya penyakit kanker.
Zat kromium yang terkandung dalam rokok ini biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
untuk membuat zat perwarna, bahan cat, dan paduan logam. Dan tentunya menghisap zat
berbahaya ini dapat membahayakan kesehatan tubuh.
10
HIPOTESIS
11
LEARNING OBJECT
12
L.O I Memahami dan mempelajari hubungan kerja elastase dengan perokok.
Dari ribuan protein yang diketahui, elastase bukanlah salah satu yang paling terkenal.
Namun, itu memainkan peran penting sebagai enzim, dan banyak penelitian masih diproduksi
pada elastase. Struktur dan urutannya diketahui, dan fungsinya sebagai enzim telah dipelajari.
Makalah ini akan menjelaskan struktur dan fungsi protein ini, perannya sebagai enzim,
penyakit yang terkait dengan elastase tanpa hambatan, dan beberapa penelitian menarik yang
melibatkan elastase.
Elastase adalah enzim yang ditemukan terutama dalam jus pankreas yang mengkatalisis
hidrolisis elastin. Elastase adalah digester utama elastin, yang merupakan protein yang
membentuk elastisitas jaringan. Elastin membantu menjaga kulit tetap fleksibel tetapi kencang
dan meregang untuk mengakomodasi aktivitas normal seperti melenturkan otot. Elastase
membantu mencerna dan memecah protein ini, yang merupakan komponen daging. Namun,
ketika tidak lagi dikendalikan dengan benar, elastase dapat menyebabkan beberapa kerusakan
serius pada inangnya. Dalam pengertian ini, elastase mungkin adalah enzim yang paling
merusak yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi hampir semua komponen
penghubung dalam tubuh. Degradasi proteolitik yang tidak terkendali oleh elastase telah
terlibat dalam sejumlah kondisi patologis. (1)
Struktur
Ada beberapa jenis spesifik elastase, seperti elastase 1 dan 2. Ini memiliki struktur yang sangat
mirip, tetapi melayani fungsi yang berbeda. Dua jenis utama pada manusia adalah pankreas
dan neutrofil elastase. Pankreas elastase adalah elastase 1, dan bertanggung jawab untuk
mengkatalisasi penguraian elastin. Neutrophil elastase, atau elastase 2, memecah bakteri
selama peradangan.
Struktur elastase 1 yang diteliti untuk makalah ini memiliki PDB ID 3hgn. Strukturnya
mengandung 240 residu. Struktur elastase 1 relatif sederhana. Ini telah dianalisis oleh neutron
resolusi tinggi dan kristalografi x-ray (1). Ada satu rantai (A). Struktur sekunder berisi heliks
alfa dan lembaran beta. Gambar 1 menggambarkan struktur PDB 3hgn.
Sebagai enzim khas, elastase memiliki situs aktif. Situs aktif adalah celah yang menarik
substrat untuk membuat kompleks enzim-substrat, yang kemudian mengarah ke suatu produk.
Elastase adalah protease serin dan karenanya memiliki struktur yang dirancang untuk memecah
protein (khususnya elastin). Struktur elastase sangat mirip dengan beberapa protease serin
13
lainnya, seperti chymotrypsin, yang, menurut pencarian BLAST, memiliki sekitar 40% urutan
identik, dan struktur keseluruhan yang sangat mirip. Kedua protein ini jelas homolog, dan
berbeda dalam evolusi. Sebagai protease serin, elastase memiliki situs aktif dengan tiga asam
amino utama: aspartat, histidin, dan serin, yang membentuk triad katalitik yang bekerja
bersama untuk membuat katalisis nukleofilik. Elastase memiliki residu valin besar yang
membantu menutup kantong situs pembelahan (2). Triad katalitik elastase nukleofilik
ditunjukkan pada Gambar 2, yang menggambarkan model molekul yang menunjukkan substrat
(kuning) yang terikat ke situs aktif neutrofil elastase manusia (magenta). Substrat histidin
(merah) pada posisi P2 tetapi tidak pada posisi P1 dapat ditumpangkan pada katalitik histidin,
H57 (hijau), dan meniru interaksi H57 dengan anggota lain dari trias katalitik, S195 dan D102
(hijau). (3)
Fungsi
Elastase beroperasi seperti halnya enzim apa pun yang mengkatalisis hidrolisis jaringan
tertentu. Enzim mampu mempercepat reaksi ini sehingga lengkap dalam hitungan milidetik,
meningkatkan laju dengan faktor sekitar 1017 daripada tanpa enzim. Elastase adalah protease,
artinya memecah protein. Menurut Berg, elastase membelah ikatan peptida setelah asam amino
dengan rantai samping kecil. Elastase memecah ikatan peptida dalam elastin, membantu
pencernaan protein elastis ini (2).
Selama reaksi di mana elastase memecah substrat (elastin), terjadi dua fase: fase meledak di
mana sisi amino dari ikatan peptida dilepaskan, dan fase kondisi tunak, di mana sisi asil substrat
dilepaskan . Elastin diposisikan pada enzim elastase sehingga triad katalitik memiliki akses
ke ikatan peptida. Setelah ini terjadi, serin secara nukleofilik menyerang karbonil dari ikatan
peptida. Suatu perantara tetrahedral dibentuk dan didekomposisi. Air memasuki situs aktif
dan menyerang reaksi, menyebabkan ujung nitrogen hilang. Air kemudian menyerang zat
antara asil-enzim dan menyebabkan pelepasan komponen asam karboksilat (2). Elastase
berhasil memecah elastin, sehingga membantu pencernaan protein elastis ini.
Elastase telah terbukti bermanfaat dalam ilmu kedokteran. Menurut penelitian, seperti artikel
Mastic “Virus Influenza A yang Dilumpuhkan dengan Elastase-Dependen Hidup Adalah
Imunogenik dan Memberi Perlindungan Terhadap Infeksi Virus Influenza A pada Babi” telah
menunjukkan bahwa elastase dapat berperan dalam imunisasi modern terhadap virus yang
14
paling ditakuti saat ini. : H1N1, atau yang biasa dikenal sebagai “flu babi.” Menurut Mastic,
LAIV yang terpotong NS1 dan terpisahkan oleh elastase melemah pada babi dan bersifat
imunogenik, yang berarti mereka menghasilkan respons imun. Perlindungan ini ditandai
dengan berkurangnya lesi paru makroskopis dan mikroskopis, titer virus yang lebih rendah dari
saluran pernapasan, dan kadar sitokin proinflamasi yang lebih rendah. Dengan demikian,
mutan Swine Influenze Virus (SIV) yang bergantung pada elastase dapat digunakan sebagai
vaksin virus hidup terhadap swine influenza pada babi (4). Kedua virus itu tumbuh di hadapan
elastase. Setiap vaksin hidup diuji pada babi. Setelah babi ditidurkan, tubuh mereka diperiksa
untuk mengetahui tanda-tanda flu influenza. Penelitian menunjukkan bahwa dua strain virus
yang tumbuh di hadapan elastase menciptakan perlindungan bagi sistem kekebalan tubuh untuk
melawan virus H1N1. (4) Ini menunjukkan bahwa respons imun elastase (neutrofil elastase
digunakan) dapat bermanfaat untuk melawan virus. Meskipun penelitian khusus ini dilakukan
pada babi, dimungkinkan untuk menghasilkan hasil yang serupa untuk vaksinasi virus H1N1
pada manusia. Imunisasi dengan elastase telah menunjukkan respons antibodi yang lebih baik
daripada protease dan non-protease lainnya. (5)
Elastase juga terbukti bermanfaat dalam pencernaan kasein dalam susu. A. Santillo artikel
“Peran enzim adat dalam proteolisis kasein dalam susu kaprine,” mengevaluasi aktivitas enzim
proteolitik asli adat dalam susu kaprin pada hidrolisis kasein dan untuk menilai signifikansi
potensial enzim asli untuk kualitas susu kambing dan susu produk. Artikel tersebut
menunjukkan bahwa protease serin, yang termasuk elastase, relevan dengan hidrolisis kasein
α dan β. Kasein adalah protein yang diendapkan dan digunakan dalam proses pembuatan keju.
Artikel ini menunjukkan bahwa susu sehat mengandung enzim, termasuk elastase, untuk
membantu memecah kasein. Protein serin (termasuk elastase) mungkin juga penting untuk
produksi peptida bioaktif potensial. (6)
Meskipun elastase memiliki atribut positif ini, elastase juga memiliki kelemahan negatifnya.
Elastase, ketika tidak lagi berfungsi dengan baik, dapat memiliki beberapa efek yang
menghancurkan. Elastase dapat menjadi tidak terkendali dan mulai memecah elastin dalam
jumlah massal di dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan penyakit seperti emfisema - hilangnya
elastisitas di paru-paru. Degradasi jaringan elastin pada penyakit seperti emfisema paru atau
aneurisma dinding pembuluh darah sangat mempengaruhi fungsi normal jaringan. Peneliti
telah menunjukkan bahwa proteolisis jaringan paru-paru dengan elastase meniru penghancuran
elastin dalam emfisema. Efek fungsional utama dari kerusakan jaringan ini adalah kekakuan
15
jaringan keseluruhan yang sangat menurun. Diyakini bahwa aktivitas elastase yang tidak
terkontrol bertanggung jawab atas kelainan paru-paru yang terkait dengan penyakit ini. (7)
Alasan untuk ini adalah bahwa penghambat utama elastase, alpha-1-antitrypsin (A1T1),
menjadi kekurangan karena hal-hal seperti asap tembakau, yang dapat merusak A1T1 dan
mencegahnya menghambat elastase. Dalam artikel "Sekresi Leukosit Proteinase Inhibitor,
Defisiensi dan Emfisema Alpha-1-Antitrypsin: Studi Pendahuluan, Spekulasi dan Hipotesis"
oleh Monna Ayad, empat studi kasus dilakukan dengan orang yang merokok atau memiliki
kekurangan A1T1. Studi ini menunjukkan bahwa kekurangan A1T1 dapat disebabkan oleh
kelainan genetik atau dari merokok tembakau (7).
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, pentingnya Elastase adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Ini
membantu pencernaan kita ketika kita makan makanan seperti daging. Ini juga menambah
pemahaman kita tentang bagaimana protease serin beroperasi. Elastase telah menjadi
komponen yang berguna dalam menemukan vaksin untuk virus yang menyebabkan
kekhawatiran global saat ini. Berguna seperti elastase, dapat berbahaya jika tidak dihambat
dengan benar, menyebabkan penyakit seperti emfisema, di mana elastase mulai memecah
elastin dalam jaringan organisme inangnya sendiri. Elastase memang berperan dalam
kehidupan kita, dan merupakan protein yang perlu diketahui.
Prinsip kerja enzim berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama, enzim (E) bergabung
dengan substrat (S) membentuk kompleks enzim substrat (E-S). Tahap kedua, kompleks
enzim-substrat terurai menjadi produk dan enzim bebas. Terdapat dua model yang diusulkan
pada kegiatan enzim dalam mempengaruhi substrat sehingga diperoleh zat hasil, yaitu model
kunci dan anak kunci, dan model induced fit.
16
Pada model kunci dan anak kunci, substrat atau bagian substrat harus mempunyai bentuk yang
sangat tepat dengan sisi katalitik enzim. Substrat ditarik oleh sisi katalitik enzim yang cocok
untuk substrat tersebut sehingga terbentuk kompleks enzim substrat. Pada model induced fit,
lokasi aktif beberapa enzim mempunyai konfigurasi yang tidak kaku. Enzim berubah bentuk
menyesuaikan diri dengan bentuk substrat setelah terjadi pengikatan. Jadi, tautan yang cocok
pada keduanya dapat diinduksi ketika terbentuk kompleks enzim-substrat.
(Santoso, 2010)
Salah satu kandungan rokok yang merupakan gas beracun adalah karbon monoksida. Senyawa
yang satu ini merupakan gas yang tidak memiliki rasa dan bau. Akibat sifat alami senyawa
tersebut, tubuh menjadi kesulitan untuk membedakan karbon monoksida dan oksigen.
Akibatnya sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida
dibanding dengan oksigen.
Jika senyawa ini terhirup, maka fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan
menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing. Dalam skala besar, seseorang yang menghirupnya
bisa jatuh ke dalam koma atau bahkan kematian. Kondisi janin, seseorang yang memiliki
gangguan jantung, dan mereka yang punya penyakit paru-paru merupakan pihak yang paling
rentan terhadap racun ini.
17
Hidrogen sianida
Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah hidrogen sianida. Beberapa
negara pernah memakai senyawa ini untuk menghukum mati narapidana. Saat ini, hidrogen
sianida digunakan pada industri plastik akrilik, resin, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat
asap pembasmi hama. Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan
kelelahan, sakit kepala, dan mual.
Nikotin
Kandungan rokok yang paling sering disinggung-singgung adalah nikotin. Waspada, senyawa
ini merupakan alkaloid yang memiliki efek candu lebih kuat daripada morfin. Nikotin
berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi
biokimia, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan bagi perokok.
Nikotin yang telah diserap perokok akan masuk ke aliran darah untuk kemudian merangsang
kerja kelenjar adrenalin. Hal ini menyebabkan hormon adrenalin diproduksi lebih banyak
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan. Efek yang
mungkin muncul akibat paparan nikotin adalah muntah, kejang, depresi pada sistem saraf
pusat, dan terhambatnya pertumbuhan.
Akrolein
Kandungan rokok yang biasa digunakan untuk membunuh hama tanaman dan resin poliester
adalah akrolein. Senyawa ini sangat beracun dan bisa menyebabkan iritasi pada mata serta
saluran pernapasan bagian atas. Tidak heran jika akrolein biasa digunakan sebagai bahan
penyusun gas air mata.
Tar
Satu kandungan rokok lainnya yang terdiri dari beberapa bahan kimia karsinogenik adalah tar.
Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru, sekitar 70 persen banyaknya.
Tar yang bermukim di paru-paru ini kemungkinan besar bisa menyebabkan seorang perokok
menderita kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit bronkial.
18
Oksida nitrat
Kandungan rokok yang juga penyebab utama dari kabut asap dan hujan asam adalah oksida
nitrat. Senyawa ini biasanya timbul akibat pembakaran dengan memakai bensin sebagai bahan
bakar. Para ahli mengatakan bahwa oksida nitrat merupakan senyawa yang meningkatkan
risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer, Parkinson, penyakit Huntington, dan asma.
Asetaldehida
Bahan karsinogen lain yang dihasilkan rokok adalah asetildehida. Sejatinya, bahan kimia ini
biasa dipakai dalam industri resin dan lem. Bahan ini memiliki potensi mempermudah
penyerapan bahan kimia berbahaya lainnya dalam saluran bronkus.
Kromium
Senyawa lain yang dihasilkan rokok yang terkait dengan kanker paru-paru adalah kromium.
Kromium sendiri merupakan zat yang biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, pelapis
logam, atau paduan keduanya. Selain perokok, para pekerja las juga memiliki risiko besar
terpapar senyawa ini.
Benzoapirena
Kandungan rokok berupa bahan kimia yang juga akrab ditemukan di hasil sisa penyaringan
aspal dan batubara adalah benzoapirena. Bahan ini kemungkinan besar terkait dengan kanker
paru-paru dan kanker kulit. Selain kanker di atas, senyawa ini juga berpotensi merusak tingkat
kesuburan seorang perokok, pria maupun wanita.
19
2.2 Penyakit terhadap rokok
Rokok memiliki berbagai racun dari bahan kimia yang dikandungnya. Bahaya merokok bagi
kesehatan yang paling utama datang dari racun karsinogen (penyebab kanker) dan karbon
monoksida pada asap rokok. Kedua zat tersebut akan terhirup saluran pernapasan, yang pada
akhirnya dapat memicu kerusakan organ dan menurunnya fungsi dari organ sistem jantung,
pembuluh darah, dan pernapasan.
Akibatnya, tubuh akan lebih sulit melawan bibit penyakit yang berada lingkungan sekitar
karena harus mengatasi kerusakan organ dan melawan racun dari paparan asap rokok.
Dengan merokok, itu artinya seseorang akan lebih mungkin terpapar racun dari asap dari rokok
dengan frekuensi yang lebih sering dan waktu yang lama. Hal serupa juga dapat dialami oleh
perokok pasif. Bahkan bahaya merokok bagi kesehatan ini akan lebih cenderung meningkat
jika para perokok pasif menghirup napas yang dikeluarkan oleh perokok aktif.
20
L.O III Memahami dan mempelajari pandangan merokok menurut islam
Dalil dan Hadist yang berbicara mengenai larangan merokok sejatinya memang tidak
dituliskan secara jelas. Namun, sebagai umat muslim yang patuh terhadap larangan Allah
SWT, tentunya kita wajib mengetahui dan menjalankan segala perintah serta menjauhi
larangan yang sudah tertera dalam ayat Al Qur’an. Beberapa dalil yang dapat digunakan
sebagai larangan untuk merokok diantaranya adalah sebagai berikut;
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar
dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya
dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah
orang-orang yang beruntung. (QS. al-A’raaf: 157)
Dari ayat tersebut telah menjelaskan bahwa Allah SWT telah menghalalkan segal yang baik
bagi umat manusia dan mengharamkan yang buruk bagi manusia. Secara ilmu pengetahuan,
kesehatan, rokok merupakan barang yang berpotensi untuk membuat kondisi pemakainya
justru menurun. Hal ini dapat diartikan bahwa merokok adalah kebiasaan yang tidak baik serta
dilarang oleh Allah SWT
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/ulyadays.com/kandungan-rokok/%3famp
http://digilib.unila.ac.id/5678/12/12.%20tinjauan%20pustaka.pdf
22