Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI

Penelusuran Literatur

Nama : Shintya Nabilla Trianti


NPM : 1102019201
Kelas : FK-B

Dosen Pembimbing :
dr. Marisa Riliani, M.Biomed

PERSONAL PROFESSIONAL DEVELOPMENT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2019/2020
1. Skenario
Seorang anak kecil berusia 10 tahun datang ke klinik bersama ibunya dengan
keluhan sakit tenggorokan sudah 3 hari berlangsung, tenggorokan terasa kering dan jika
dia menelan makanan terasa sakit. Tetapi, tidak semua pasien bisa dibuatkan resep
antibiotik, karena tidak semua sakit tenggorokan terjadi karena adanya bakteri.

Dokter kemudian ingin melakukan pemeriksaan dengan menggunakan throat


swab tetapi ini memakan waktu dan biaya yang mahal, dokter membutuhkan alat
pemeriksaan yang cepat seperti scorecard untuk bisa mendiagnosis apakah penyakit
tenggorokan yang diderita pasien terdapat bakteri atau tidak.

2. Pertanyaan Klinis
Apakah scorecard membantu dokter membedakan antara bakteri yang membutuhkan
antibiotik atau hanya infeksi non-bakteri pada pasien yang menderita sakit
tenggorokan?

3. Analisis PICO
a. P (population)
Anak kecil yang menderita sakit tenggorokan (< 15 tahun)
b. I (intervention)
Scorecard
c. C (comparation)
Throat swab
d. O (outcome)
Hasil diagnosis yang akurat

4. Pencarian Jurnal Ilmiah


a. Kata Kunci
Throat swab AND scorecard
b. Laman Pencarian
http://www.scielo.bl
c. Limitasi
a. Tahun Publikasi : 2014 - 2019
b. Text Utuh (Full Text)
c. Tersedia Abstrak (Abstract Available)
d. Berbahasa Inggris (English Language)
e. Jumlah hasil pencarian : 3 hasil

d. Hasil Pencarian
1. A Clinical score to reduce unnecessary antibiotic use in patients with
sore throat. By : Warren J. McIsaac,* MD, MSc; David White,* MD;
David Tannenbaum,* MD; Donald E. Low, MD
2. The usefulness of a clinical 'scorecard' in managing patients with sore
throat in general practice. By : Bakare TM, et al. Asia Pac Fam Med.
Department of General Practice, School of Primary Health Care, Bldg
1, 270 Ferntree Gully Rd, Notting Hill, Melbourne, Victoria 3168,
Australia.
3. Throat swab culture & sensitivity reports — an overview By : P.T.
Wakode, S.H. Gawarle, S.V. Joshi, and R. Bajoriya
4. Comparative analysis of clinical and laboratory methods for diagnosing
streptococcal sore throat By : Ana Gabriela P. dos Santos, Eitan N.
Berezin Journal de Pediatria Copyright by Sociedade Braisileira de
Pediatria

5. Abstract
Objectives : Diagnosis and correct treatment of group A streptococcal sore
throat is important particularly to prevent non-suppurative sequelae. Clinical findings
continue to be used to differentiate streptococcal infection from viral sore throat. The
American Academy of Pediatrics recommends that streptococcal sore throat diagnosis
should always be performed by microbiological identification methods. The aim of this
study is to evaluate the accuracy of clinical diagnosis in comparison with culture and
rapid test.
Methods : Children aged 2 to 13 years who had received a clinical diagnosis of
sore throat and sought treatment at the pediatric emergency unit of São Paulo Santa
Casa were evaluated and those with clinical signs or viral infection were excluded.
Clinical findings were recorded and swabs were taken for group A Streptococcus
cultures and a Streptococcus rapid test.
Results : The culture was positive in 96 (24.4%) of the 376 children evaluated.
The presence of petechiae, purulent exudate and painful tonsils were more likely to
occur in children with positive streptococcus cultures, however they exhibited low
diagnostic accuracy. The doctors’ subjective evaluation failed to identify 21% of
positive cases and antibiotics were prescribed in 47% of negative cases, compared with
3 and 6%, respectively, for the rapid test.
Conclusions : A microbiologic method is necessary for the correct prescription
of antibiotics children with streptococcal sore throat.

6. Abstrak
Tujuan : Diagnosis dan perawatan yang tepat untuk radang tenggorokan
streptokokus kelompok A penting terutama untuk mencegah gejala infeksi. Temuan
terus digunakan untuk membedakan infeksi streptokokus dari sakit tenggorokan karena
virus. American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa diagnosis radang
tenggorokan streptokokus harus selalu dilakukan dengan metode identifikasi
mikrobiologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keakuratan
diagnosis klinis dibandingkan dengan kultur dan swab.
Metode : Anak berusia 2 - 13 tahun yang menerima diagnosis sakit tenggorokan
dan mencari perawatan di unit gawat darurat anak (São Paulo Santa Casa) dievaluasi
dan mereka memiliki tanda-tanda infeksi virus yang dikeluarkan. Temuan klinis dicatat
dan swab diambil untuk kultur Streptococcus grup A dan swab Streptococcus.
Hasil : Budaya positif pada 96 (24,4%) dari 376 anak yang dievaluasi.
Kehadiran petechiae, purulent exudate dan amandel yang menyakitkan mungkin terjadi
pada anak-anak dengan kultur streptokokus positif, namun mereka menunjukkan
akurasi diagnostik yang rendah. Evaluasi subyektif dokter gagal mengidentifikasi 21%
kasus positif dan antibiotik diresepkan dalam 47% kasus negatif, dibandingkan dengan
masing-masing 3 dan 6%, masing-masing, untuk swab.
Kesimpulan : Metode mikrobiologis diperlukan untuk resep antibiotik anak
dengan streptokokus sakit tenggorokan yang benar.
7. Pendahuluan
Upper respiratory tract infection (URTI) adalah layanan medis untuk anak-
anak, salah satu jenis URTI yang paling umum adalah sakit tenggorokan yang
disebabkan oleh virus dan bakteri. Radang tenggorokan yang disebabkan oleh
streptococcus pyogenes adalah jenis sakit tenggorokan yang di indikasikan dengan
terapi antibiotic dengan tujuan mencegah gejala infeksi, penggunaan antibiotik
tergantung pada penyakit tenggorokan streptococcus atau tidak. Penelitian
menyimpulkan bahwa pengobatan antibiotik berdasarkan swab atau kultur lebih baik
dan dapat mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu untuk sakit tenggorokan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk membandingkan keakuratan metode swab,
diagnosis, dan mikrobiologis untuk identifikasi streptococcus sakit tenggorokan.

8. Kesimpulan
Dari hasil studi, scorecard membantu dokter untuk membedakan antara bakteri
atau non- bakteri yang ada di tenggorokan, kemudian hasil diagnosis yang diderita
pasien terkena radang tenggorokan (faringitis streptokokus) yang disebabkan oleh
bakteri.

9. Sumber
Comparative analysis of clinical and laboratory methods for diagnosing streptococcal
sore throat By : Ana Gabriela P. dos Santos, Eitan N. Berezin Journal de Pediatria
Copyright by Sociedade Braisileira de Pediatria

Anda mungkin juga menyukai