Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
KELOMPOK 7
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pembuatan makalah ini dengan judul “DNA dan RNA”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar
Rekayasa Bioproses. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian DNA dan
RNA, struktur dari DNA dan RNA, lokasi DNA dan RNA, ukuran DNA dan
RNA, replikasi DNA, jenis-jenis RNA, fungsi DNA dan RNA dan perbedaan
DNA dan RNA.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II: PEMBAHASAN
2.1. Pengertian DNA dan RNA
2.1.1. Pengertian DNA
2.1.2. Pengertian RNA
2.2. Struktur DNA dan RNA
2.2.1. Struktur DNA
2.2.2. Struktur RNA
2.3. Lokasi DNA dan RNA
2.4. Ukuran DNA dan RNA
2.5. Replikasi DNA
2.6. Jenis-jenis RNA
2.7. Fungsi DNA dan RNA
2.8. Perbedaan DNA dan RNA
BAB III: PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
RNA adalah asam nukleat lain selain DNA. Ada sebagian virus yang
mempunyai RNA sebagai bahan dasar genomnya, sedangkan makhluk yang lain
termasuk bakeri dan eukariot menggunakan DNA sebagai genomnya. Dilihat dari
segi evolusi diduga bahwa gen makhluk hidup pertama adalah RNA, jadi virus
RNA merupakan pionir makhluk hidup. Di luar bahan genom, masih terdapat
RNA lain seperti mRNA, tRNA, dan rRNA yang mempunyai semua organisme
seluler dan berperan dalam proses ekspresi gen.
Pada umumnya molekul RNA merupakan rantai berutas tunggal, kecuali
RNA genom beberapa virus berutas ganda. RNA sebagaimana DNA disusun oleh
nukleotida-nukleotida satu dengan yang lain dihubungkan dengan ikatan 5-3
fosfodiester. Fosfat yang terdapat pada C ke 5 pada satu ribonukleotida
dihubungkan dengan C ke 3 pada nukleotida yang lain. Sehingga akan terbentuk
satu rantai nukleotida sebagaimana DNA, dengan kedua ujungnya terdiri dari
ujung 5’p dan ujung 3‘ OH (Jusuf, 2001).
DNA terdiri atas dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin
membentuk heliks ganda (double helix). Model struktur DNA itu pertama kali
dikemukakan oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953 di Inggris.
Struktur tersebut mereka buat berdasarkan hasil analisis foto difraksi sinar X pada
DNA yang dibuat oleh Rosalind Franklin. Karena yang difoto itu tingkat molekul,
maka yang tampak hanyalah bayangan gelap dan terang saja. Bayangan foto itu
dianalisis sehingga mereka berkesimpulan bahwa molekul DNA merupakan dua
benang polinukleotida yang berpilin.
Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida.
Setiap nukleotida tersusun atas :
1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom
oksigen)
2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk “tulang punggung” yang
sangat panjang bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga,
dimana ibu tangganya adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah
susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat menghubungkan gula pada satu
nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan
guanin (G), serta basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T).
Ikatan antara gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam
basa nukleosida yaitu :
1. Ikatan A-gula disebut adenosin deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
2. Ikatan G-gula disebut guanosin deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
3. Ikatan C-gula disebut sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
4. Ikatan T-gula disebut timidin deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
5. Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering
disebut nukleotida. Ada 4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin
deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida, sitidin
deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida
itu membentuk rangkaian yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk
dari dua utas poinukleotida yang saling berpilin.
Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan
basa-basa nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan
guanin berpasangan dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan
oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C dan G
dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (C≡G). Dengan demikian, kedua
polinukleotida pada satu DNA saling komplemen.
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun
demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun
tidak terpilih sebagai spiral.
3.1. Kesimpulan