Analisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja
Dalam melakukan perhitungan ASB, unit kerja terkait perlu terlebih dahulu
mengidentifikasi belanja yang terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung.
2. Alokasi bobot belanja langsung yaitu metode alokasi anggaran belanja tidak
langsung ke setiap kegiatan non investasi berdasarkan besarnya bobot (nilai
relatif) belanja langsung dari kegiatan non investasi yang bersangkutan.
2. Pencarian Nilai Belanja Tetap (fixed cost) dan Belanja Variabel (variable
cost) untuk setiap jenis kegiatan. Setiap penambahan kuantitas target kinerja
akan dapat dianalisis peningkatan belanja variabelnya.
Dalam penyusunan ASB, ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan
4. Fleksibel, dalam hal ini model yang dibuat menggunakan konsep belanja rata-
rata dan memiliki batas minimum belanja dan batas maksimum belanja.
1. Penyesuaian Inflasi/Deflasi
Inflasi/deflasi menyebabkan perubahan pada harga barang dan jasa yang
berlaku di pasar secara bersama-sama. Inflasi mengakibatkan harga barang
dan jasa naik secara bersama-sama, sedangkan deflasi mengakibatkan harga
barang dan jasa turun secara bersama-sama. Tentunya dengan adanya
inflasi/deflasi akan mengakibatkan ASB yang sudah disusun sebelumnya
menjadi tidak relevan lagi.
2. Kebijakan Pimpinan Daerah
Seringkali Kepala Daerah dan atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) menetapkan kebijakan yang mengakibatkan terjadinya
penyesuaian tarif belanja. Misalnya kebijakan menaikkan standar honor,
standar perjalanan dinas, dan lain sebagainya. Kebijakan-kebijakan tersebut
tentunya akan berpengaruh terhadap ASB. ASB yang lama tentunya perlu
untuk disesuaikan. Contoh lain kebijakan Kepala Daerah adalah ketika
Kepala Daerah meyakini bahwa telah terjadi pemborosan pada tahun-tahun
lalu. Akibatnya, ASB perlu untuk disesuaikan.
3. Penyesuaian Gabungan Antara Inflasi/Deflasi dan Kebijakan Pimpinan
Daerah
Penyesuaian ASB juga dapat diakibatkan karena gabungan antara kebijakan
Kepala daerah dan inflasi/deflasi . Misalnya inflasi yang terjadi adalah
sebesar 15 % dan kebijakan Kepala Daerah menaikkan standar harga honor
dan standar harga perjalanan dinas sebesar 10 %. Maka, langkah-langkah
penyesuaian adalah melakukan penyesuaian terhadap inflasi,
deflasi/pemborosan terlebih dahulu, kemudian hasilnya disesuaikan dengan
perubahan kebijakan;
Sumber :
dppka.jogjaprov.go.id
bappeda.banyuwangikab.go.id
suwito1.wordpress.com/2010/06/18/standar-analisis-belanja
www.anggaran.depkeu.go.id