Arif munandar
Arum pramita
Dita oktapiani
Bq izza islami
Donnava celia
Fitria widiarti
Hesti muliana
2019
Kasus tutorial komunitas IV
1. Kasus 1
Seorang perawat melakukan kunjungan rumah ditemukan seseorang pria Tn “S” usia 45
tahun mengalami luka pada kaki, tepatnya pada ibu jari karena tersandung batu satu minggu
yang lalu. Tb “S” mengatakan awalnya luka tidak terlalu besar tetapi sampai saat ini luka
bukannya sembuh tetapi malah semakin melebar. Tn “S” juga mengatakan kurang lebih satu
bulan terakhir memang mengalami peningkatan nafsu makan karena pasien selalu merasa
lapar dan haus, pasien mengatakan kalua frekuensi BAK juga meningkat bahkan sering
terbangun di malam hari untuk kencing. Perawat berencana melakukan kunjungan ulang
untuk melakukan Home Care.
Bidang keperawatan dalam home care, mencakup fungsi langsung dan tidak
langsung. Standart perawat profesioanal menyelesaikan D3 Keperawatan, S1 Keperawatan +
NERS & telah memiliki STR (surat tanda registrasi) dan SIP (surat izin praktek).
Homecare.id
3. Tujuan dilakukan
a. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
Adapun tindakan lain, terutama yang bersifat kolaborasi maupun yang termasuk
kedalam ranah grey area perlu dikomunikasikan dengan profesi yang terkait, baik itu Dokter,
Farmasi, Fisiotherapi dan lainnya. Sehingga pada akhirnya keperluan klien untuk dapat tetap
terjaga kesehatannya meskipun berada di rumah dapat dicapai dengan optimal.
5. Standar
Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain apabila praktik dilakukan secara
berkelompok dengan tim kesehatan lainnya.
Dalam undang-undang permenkes tahun 2001 yang mengatur mengenai registrasi dan
praktek keperawatan. Yang tentunya memang dibutuhkan bagi setiap perawat sebagai
pedoman dalam asuhan keperawatan secara mandiri maupun secara kelompok. Memang pada
prinsipnya untuk membuak homecare yaitu pengalaman dan STR, tanpa sebuah STR anda
tidak akan dapat bekerja menjadi perawat baik secara homecare maupun secara kelompok
bekerja di rumah sakit. Anda tidak akan digunakan walaupun mendapatkan ipk di ijazah anda
comloude.
b. Institusi Sosial
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan sukarela dan tidak memungut
biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan penyandang
dananya dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang melakukan kunjungan rumah kepada
keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pangabdian kepadan Tuhan.
c. Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam bentuk praktik mandiri baik
perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan pelayanan HC dengan menerima
imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ke tiga
(asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu tidak berorientasi “not for
profit service”
Depkes. RI. 2002. Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri Keperawatan
.Pusgunakes, Jakarta
3. Efek samping
a. Tidak ada efek samping dalam imunisasi.
b. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah
imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
c. Kejadian ikutan pasca imunisasi yagn serius sangat jarang terjadi.
d. Vaksin MR tidak menyebabkan autism. Sampai saat ini belum ada bukti yang
mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme.
Vaksin MR aman diberikan kepada anak. Vaksin MR adalah vaksin hidup yang
dilemahkan berupa serbuk kering dengan pelarut. Kemasan vaksin adalah 10 dosis per vial.
Vaksin MR diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml.dilengan atas dan dipaha anak.
8. Komplikasi dari mr
9.
10. .Indikasi dan konmtra indikasi
Penyakit rubella adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus, penyakit rubella
ini juga di kenal sebagai campak jerman yang membuat penderiranya mengalami ruam
merah atau suhu badan tinggi, penyebab rubella adalah virus yang menyebar melalui
droplet bersin atau ingus orang yang terinfeksi oleh penyakit rubella atau campak jerman
ini.
Gejala rubella atau campak jerman yang utama lainnya adalah pembengkakan kelenjar
getah bening di sekitar telinga dan belakang kepala , badan panas hingga bersuhu 38
derajat celcius atau lebih, dan badan menggigil,
Gejala rubella pada umumnya adalah sebagai berikut:
Demam ringan pada temperature 38,9 derajat Celsius atau di bawahnya
Kepala pusing
Hidung tersumbat
Mata merah meradang
Pembengkakan kelenjar limfa dibelakang telinga pada leher.
Ruam berwarna merah jambu yang menyebar dipermukaan wajah serta bagian
tubuh lainnya.
Pada dasarnya prinsip penanganan penyakit ini adalah terapi suprotif ,pasalnya virus
penyabab penyakit ini bersifat self limiting disease, sehingga penyakit ini idealn ya
dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi , anda harus mengandalikan
perkembangan virus di dalam tubuh anak, agar tidak menyebar ke organ vital
lain,seperti otak dan paru-paru.
4 Komplikasi dariCongenital Rubella Syndrome ?