Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH INSTRUMENTASI

KALIBRASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Instrumentasi

Dosen Pembimbing : I Wayan Karta, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH : NI KOMANG DWI PARYANTI

NIM : P07134016 010

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN

DENPASAR

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul
“Kalibrasi” ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas.

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang


dalam kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide
dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini.Semoga dengan
adanya makalah ini bisa bermanfaat dan mudah dimengerti oleh
pembaca.Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu,mohon maaf jika masih ada kekurangan dari karya yang dibuat.
Kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Denpasar, September 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................... 1

Prakata ..................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................... 3

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 6

1.3 Tujuan Pembahasan Makalah .......................................................... 6

1.4 Manfaat Pembahasan Makalah ........................................................ 7

Bab II : Pembahasan

a. Pengertian Kalibrasi ........................................................................ 8

b. Prinsip Kalibrasi............................................................................... 9

c. Tujuan Kalibrasi ............................................................................. 10

d. Manfaat kalibrasi ........................................................................... 11

e. Periode kalibrasi ............................................................................ 11

f. Contoh instrumen yang dikalibrasi di laboratorium medis .............. 12

g. Istilah-istilah dalam kalibrasi .......................................................................13

Bab III : Penutup

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 18

3.2 Saran .............................................................................................. 18

Daftar Pustaka ........................................................................................ 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang :

Mendengar kata kalibrasi tentunya masih asing di telinga


masyarakat awam namun bagi tenaga laboratorium kata kalibrasi ini wajib
untuk diketahui. Kalibrasi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan
keberadaan konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
berdasarkan standar. Untuk proses kalibrasi, perlu ada pengukuran
terlebih dahulu pada objek yang ada misalnya pada temperatur proses.
Ada beberapa metode dalam kalibrasi antara lain sensor plus indikator.
Umumnya yang banyak digunakan berupa metode kalibrasi sensor plus
indikator untuk membandingkan kalibrator standar alat ukur terhadap
beban ukur yang dipakai, baru dilakukan perhitungan deviasi berdasarkan
standar.Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai
terbukti melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur
tersebut memang baik.

Setiap alat ukur yang telah dikalibrasi akan mendapatkan sertifikat


kalibrasi yang berlaku untuk jangka waktu tertentu, dan harus dikalibrasi
ulang jika jangka waktu berlakunya sertifikat tersebut telah habis.
Pemberian sertifikat ini akan mempermudah penelusuran kebenaran alat
ukur. Hanya dengan alat ukur yang terkalibrasi bisa diperoleh hasil
pengukuran yang tepat dan teliti. Pada alat ini standardisasi produk, jasa
dan pelayanan serta keselamatan kerja dan lingkungan bersandar. Masih
berkaitan dengan masalah kalibrasi, perlu juga diperhatikan persyaratan
lain dalam hal pemeliharaan alat, seperti penyimpanannya harus ditempat
atau ruang yang terkondisi, baik suhu maupun kelembabannya.

4
Dewasa ini kebenaran hasil ukur sudah menjadi kebutuhan
terutama di bidang pengawasan dan pengendalian mutu. Meskipun
sebagian masyarakat masih menganggap bahwa kalibrasi merupakan
salah satu pemenuhan syarat akreditasi, namun ternyata kalibrasi sangat
diperlukan dalam pengendalian mutu produk terutama ketika akurasi
dibutuhkan.

Ketidakpastian pengukuran adalah proses mengaitkan sesuatu


angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian
nyata sedemikian rupa sehingga angka tadi dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut.Hasil pengukuran
harus mencantumkan suatu perkiraan yang menggambarkan seberapa
besar kesalahan yang mungkin terjadi, dalam batas-batas kemungkinan
yang wajar. Nilai ini sekaligus menunjukkan kualitas pengukuran. Semakin
kecil nilai perkiraan itu, berarti semakin baik pula kualitas pengukurannya.
(Killian, 2004, 242-247). Pelaksanaan kalibrasi dilakukan dengan cara
membandingkan alat ukur dan bahan ukur yang akan dikalibrasi terhadap
standar ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional dan
atau internasional. Sedangkan tujuan dengan kalibrasi dapat ditentukan
deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukkan suatu alat ukur, atau
deviasi dimensi nominal yang seharusnya suatu bahan ukur. Manfaat
dengan kalibrasi kondisi alat ukur dan bahan ukur dapat dijaga tetap
sesuai dengan spesifikasinya. Semua jenis alat ukur pelu dikalibrasi, baik
alat ukur besaran dasar (panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, jumlah
zat, intensitas cahaya), luas, isi, kecepatan, tekanan, gaya, frekuensi,
energi, gaya dan sebagainya. Bila suatu alat ukur termasuk katagori legal,
maka periode kalibrasinya telah ditentukan, kalibrasinya tergantung pada
keperluan dan frekuensi penggunaanya.

5
1.2 Rumusan Masalah :

A. Apakah pengertian kalibrasi?

B. Bagaimana prinsip kalibrasi?

C. Apakah tujuan dari kalibrasi?

D. Apakah manfaat kalibrasi?

E. Apa itu periode kalibrasi?

F. Apa saja contoh instrumen yang dikalibrasi di laboratorium


medis?

G.Apakah pengertian dan contoh kasus dari beberapa istilah


dalam pengukuran dan kalibrasi berikut:

i. Kecermatan( Accuracy ),
ii. Ketepatan( Precision),
iii. Koreksi( Corection ),
iv. Kepekaan( Sensitivity ),
v. Daya baca( Resolution),dan
vi. Rentang ukur( Range )?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah


satu tugas Mata Kuliah Instrumentasi yang nantinya diharapkan dapat
mempedalam ilmu pengetahuan penulis mengenai kalibrasi.Salah satunya
yaitu:

a. Untuk mengetahui pengertian kalibrasi


b. Untuk mengetahui prinsip kalibrasi
c. Untuk mengetahui tujuan dari kalibrasi
d. Untuk mengetahui manfaat kalibrasi
e. Untuk mengetahui periode kalibrasi

6
f. Untuk mengetahui contoh instrumen yang dikalibrasi di
laboratorium medis
g. Untuk mengetahui pengertian dan contoh kasus dari
beberapa istilah dalam pengukuran dan kalibrasi seperti
kecermatan(Accuracy),ketepatan(Precision),koreksi(Corecti
on),kepekaan (Sensitivity),daya baca( Resolution),dan
rentang ukur( Range)

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah

Penulis bisa lebih mengenal dan mempelajari mengenai kalibrasi


baik dari segi pengertian, tujuan, prinsip, periode kalibrasi,mengenal
contoh instrument yang dikalibrasi di laboratorium medis, mengetahui
pengertian dari dan contoh kasuskepekaan, koreksi, ketepatan,rentang
ukur, daya baca,dan kepekaan yang pada awalnya masih asing di mata
penulis.

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalibrasi

Kalibrasi pada umumnya merupakan proses untuk menyesuaikan


keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai
dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau kita sering menyebutnya
dengan KBBI, kalibrasi/ka·lib·ra·si/n Graf adalah tanda-tanda yang
menyatakan pembagian skala. Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang
mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional
untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.

Definisi Kalibrasi Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary


of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang
membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur
atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan
nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur
dalam kondisi tertentu.Dengan kata lain, kalibrasi merupakan suatu
kegiatan untuk menentukan keberadaan konvensional nilai penunjukkan
alat ukur dan bahan ukur berdasarkan standar.

Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan "traceable uncertainity" untuk


menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan saksama
dengan analisis ketidakpastian.

8
B. Prinsip Kalibrasi

Kalibrasi memiliki beberapa prinsip yaitu :

 Obyek Ukur (Unit Under Test)

Obyek ukur adalah komponen sistem pengukuran yang harus dicari


karakteristik dimensionalnya, misal panjang, jarak, diameter, sudut, kekasaran
permukaan dst, agar hasil ukurnya memberikan nilai yang aktual, maka
sebelum proses pengukuran dilakukan, obyek ukur harus
dibersihkan dahulu dari debu, minyak atau bahan lain yang menutup
atau mengganggu permukaan yang akan diukur.

 Operator / Teknisi

Operator pengukur adalah orang yang menjalankan tugas


pengukuran dimensonal baik secara keseluruhan maupun bagian demi
bagian. Tugas ini terdiri dari pos pekerjaan, diantaranya :

Pemeriksaan obyek ukur (dan gambar kerja)


Pemilihan alat‐alat ukur (dan standar ukur)
Persiapan pengukuran (penjamin kebersihan, penyusunan sistem ukur,
pemeliharaan kondisi lingkungan dan lain‐lain)
Perhitungan analisis kesalahan pengukuran (dan pembuatan interprestasi
ketidakpastian pengukuran)
Penyajian hasil pengukuran (dalam bentuk laporan pengukuran).
Seorang operator hendaknya dibekali dengan pengetahuan:
‐kemampuan membaca gambar kerja
‐ pengetahuan tentang sistem toleransi
‐kemampuan menjalankan alat/mesin ukur
‐ pengetahuan tentang statistika pengukuran dan teori ketidakpastian

9
 Lingkungan yg dikondisikan

Proses pengukuran dapat dilakukan dimana saja, diruang terbuka maupun


diruang yang terkondisi. Pada ruang terkondisi khususnya pengukuran
dimensional tentunya akan menjamin hasil ukur lebih akurat,dengan
persyaratan yang dipersyaratkan bagi sebuah ruang untuk keperluan
pengukuran/kalibrasi dimensional adalah sbb:

‐ suhu 20 ±1⁰C
‐kelembaban relatif ± 50 %

 Standar Ukur

Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode standar yang harus


mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yg
dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi)

C. Tujuan Kalibrasi

Secara garis besar kegiatan kalibrasi tersebut memiliki beberapa


tujuan yaitu:

 Mencapai ketertelusuran pengukuran.

Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke


standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan /
internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.

 Menentukan penyimpangan kebenaran nilai konvensional


penunjukan suatu instrument ukur.
 Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
 Menjamin dan meningkatkan nilai kepercayaan di dalam proses
pengukuran.

10
D. Manfaat Kalibrasi

Dengan kalibrasi suatu alat ukur atau standar ukur, nilai ukurnya dapat
dipantau, sehingga tindakan yang tepat dapat segera diambil bila
penyimpangan yang terjadi sudah diluar batas toleransi yang diijinkan
terhadap spesifikasi standarnya.

Berikut ini adalah manfaat dari kalibrasi yaitu:

1. Dapat mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri


pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.

2. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar


dengan nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur

3. Menjaga kondisi instrument ukur/bahan ukur agar tetap sesuai


dengan spesifikasinya.

4. Menjaga konsistensi mutu hasil produk yang dihasilkan.

5. Mengurangi kegagalan hasil produk.

6. Meningkatkan daya saing dalam pasar global

E. Periode Kalibrasi

Kalibrasi harus dilakukan secara periodik. Oleh karena itu, jangka


waktu atau selang waktu kalibrasi harus ditetapkan pada suatu instrumen
ukur. Secara umum selang / interval kalibrasi dapat ditentukan
berdasarkan jenis alat ukur, frekuensi pemakaian, stabilitas, kondisi
pemakaiaan, batas kesalahan yang ada hubungannya dengan akurasi
alat.

11
Selang kalibrasi biasanya dinyatakan dalam beberapa cara yaitu :

1. Dinyatakan dalam waktu kalender, misalnya enam bulan sekali,


satu tahun sekali, dst.

2. Dinyatakan dalam waktu pemakaian, misalnya 1000 jam pakai,


5000 jam pakai, dst.

3. Kombinasi carapertama dan kedua, misalnya 6 bulan atau 1000 jam


pakai,tergantung mana yang lebih dulu tercapai.

F. Instrumen yang dikalibrasi di Lab Medis

Contoh instrument yang dikalibrasi di laboratorium medis yaitu :

- Oven berfungsi untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan


dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

- Hotplate merupakan alat yang memiliki fungsi ganda dimana


selain untuk memanaskan suatu zat atau larutan Hotplate Stirrer juga
bisa digunakan untuk menghomogenkan suatu larutan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi.

- pH meter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur tingkat


keasaman dan kebasahan dari suatu zat. PH meter juga memberikan hasil
yang akurat sehingga PH meter sering dipakai di labolatorium-
labolatorium, contohnya untuk mengukur derajat keasaman dan kebasaan
dari suatu media kultur

- Otoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk


mensterilisasisuatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan
tinggi selama kurang lebih 15 menit. Alat-alat yang berupa glass ware
maupun dissecding kit sebelum digunakan harus disterilkan dulu.

12
Demikian juga medium yang sudah dimasukan dalam botol medium harus
disterilkan juga.

- Timbangan analitik adalah timbangan yang biasa di gunakan


untuk menimbang di ruang Labolatorium ataupun terutama di gunakan
untuk menimbang sesuatu yang bersifat halus dan tidak bisa
menggunakan timbangan biasa biasanya timbangan analitik dimulai dari
dua angka di belakang koma sampai lima angka dibelakang koma.

G. Istilah-istilah dalam kalibrasi

i. Kecermatan ( Accuracy )

Kemampuan dari instrument ukur untuk memberikan indikasi


pendekatan terhadap harga sebenarnya dari obyek yang diukur.Dalam
praktiknya, akurasi dinyatakan dalam batas error (limit of error) dari alat
ukur atau sistem di bawah kondisi operasi tertentu yang mungkin
sudah/belum ditentukan. Akurasi dapat diilustrasikan dengan
pertimbangkan target tembak melingkar dengan mata banteng di tengah.
Beberapa penembak telah dipraktekkan di sana dan peluru mereka telah
meninggalkan tanda pada roda. Anda bisa menilai seberapa baik
penembak adalah, dengan melihat seberapa akurat dan tepat nya
tembakan. Jika Anda melihat bahwa semua tanda peluru yang tersebar di
seluruh tempat dengan tidak dekat satu sama lain dan tidak dekat dengan
mata banteng baik, penembak adalah tidak tepat, atau akurat. Jika Anda
melihat bahwa tanda peluru benar pada daerah mata banteng dan semua
mengelompok bersama-sama, maka Anda sedang melihat penembak
akurat dan tepat. Jika tanda jauh dari mata banteng, tetapi semua
mengelompok bersama-sama, Anda mencari di tempat kerja penembak
tepat tapi tidak akurat itu.

13
 Contoh :

Mungkin pada keadaan tertentu, mikro pipet lebih akurat


penggunaannya dibandingkan pipet volume. Begitu juga dengan pipet
volume. Tetapi untuk melihat tingkat akurasinya, maka harus didapatkan
melalui suatu persamaan. Yaitu dengan cara memasukan hasil
konsentrasi pada absorbansi pertama kedalam persamaan persentase
akurasi. Ternyata didapatkan hasil bahwa pada mikro pipet tingkat
akurasinya sebesar 98,2% sedangkan pada pipet volum tingkat
akurasinya sebesar 93,33%. Dari hasil inilah kita dapat menentukan alat
mana yang lebih akurat. Dan yang lebih akurat adalah mikro pipet karena
tingkat akurasinya lebih mendekati 100% yaitu 98,2% sedangkan pada
pipet volum hanya 93,33%

ii. Ketepatan ( Precision)


Presisi menyatakan seberapa dekat nilai hasil dua kali atau lebih
pengulangan pengukuran. Semakin dekat nilai-nilai hasil pengulangan
pengukuran maka semakin presisi pengukuran tersebut. Kedekatan nilai-
nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar nilai rata-ratanya
atau penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai rata-ratanya. Alat
ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat ukur
tersebut mempunyai akurasi yang bagus.Ketepatan pembacaan skala
pada alat sangat mempengaruhi hasil laboraturium, karena pada alat-alat
tertentu belum memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Hal ini tergantung
pada diameter alat yang digunakan, sebab semakin kecil diameter alat
maka semakin besar tingkat ketelitian dan resiko kesalahan penggunaan
alat akan semakin kecil.
 Contoh :
Jika dilihat dari absorbannya yang lebih presisi adalah yang
menggunakan pipet volum dibandingkan dengan menggunakan mikro
pipet. Karena perbedaan keberulangannya hanya ±0,02 saja. Sedangkan

14
pada mikro pipet perbedaan keberulangannya lumayan jauh. Tetapi untuk
melihat tingkat presisinya, kita tidak bisa hanya melihat pada hasil
absorbansinya saja. Tetapi nilai presisi dapat dilihat dari hasil standar
deviasi yang diperoleh oleh kedua alat tersebut yang kemudian
dikonversikan kedalam persamaan untuk menghitung nilai presisi.
Ternyata didapatkan hasil bahwa pada mikro pipet nilai presisinya adalah
2,17% sedangkan pada pipet volume, nilai presisi yang diperolehnya
adalah sebesar 7,22%. Dari sinilah kita dapat menentukan, alat mana
yang lebih presisi. Pada pipet volume, nilai presisi yang diperoleh jauh
lebih besar dibandingkan pada mikro pipet. Maka dapat diketahui bahwa
mikro pipet lebih presisi dibandingkan dengan pipet volume.

iii. Koreksi ( Corection )

Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat
ukur untuk mengkompensasi / mengimbangi penambahan kesalahan
sistematik.

 Contoh

Metode kalibrasi timbangan analit elektronik biasa dilakukan


dengan beberapa metode. Ketika melakukan kalibrasi dengan
menggunakan massa standar, maka hasil kalibrasi akan berupa nilai
penunjukkan I yang mungkin berbeda dengan nilai massa standar Ms.
Perbedaan ini menghasilkan faktor koreksi yang nilainya 0 > δ atau 0 < δ
. Pada persyaratan OIML, nilai σ < δ 3 dengan σ standar deviasai
pembacaan skala. Bila σ > δ 3 , maka timbangan harus disetel lebih dulu
atau diperbaiki. Karena memiliki ketidakpastian pengukuran, maka δ juga
memiliki ketidakpastian. Nilai skala yang dikalibrasi mendatangkan ralat
atau ketidakpastian dengan resolusi skala kalibrasi timbangan analit
harus diketahui kemampuan baca ulang harga. Hal ini dapat diketahui
dengan melakukan pengukuran pada skala maksimum dan diulang-ulang.
Pengukuran ini mendatangkan ketidakpastian pengukuran dengan maks σ
adalah ralat maksimum. Ketidakpastian yang lain adalah muncul karena

15
penggunaan titik nol. Hal ini dapat diperoleh dengan mengulang-ulang
pengukuran di 10 titik skala kemudian beban diambil kembali sehingga
nilai menuju nol.

iv. Kepekaan ( Sensitivity )

Perubahan pada reaksi alat ukur yang dibagi oleh hubungan


perubahan aksinya.

 Contoh :

Ketika menimbang gelas Erlenmeyer menggunakan timbangan


analitik harus menunggu sebentar sampai display menunjukkan angka
nol dan ketika menimbang harap menutup bagian dinding timbangan yang
terbuat dari bahan kaca sehingga ketika mengukur gelas Erlenmeyer
udara tidak dapat masuk karena timbangan analitik sangat sensitive,
timbangan analitik akan mencatat berat udara bersamaan dengan berat
Erlenmeyer sehingga pengukuran tidak sesui dengan yang diharapkan.

v. Daya baca ( Resolution)

Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan


artidari dua tanda harga/skala yang paling berdekatan dari besaran
yangditunjukkan.

 Contoh

Neraca Digital Neraca digital bekerja dengan elektronis


menggunakan tenaga listrik. Pada umumnya menggunakan arus lemah
dan indikatornya berbentuk angka digital yang tertera pada layar sehingga
mudah dibaca

16
vi. Rentang ukur ( Range )

Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas.

 Contoh
Thermometer batang, di angka skala terendah terlihat bilangan 20
C sedang pada angka tertinggi ditulis 100 C. Maka Range alat ukur
tersebut adalah 20 C - 100 C. Besaran range selalu ditulis dua bilangan,
yaitu antara bilangan terkecil ukur berapa sebagai batas minimal alat ukur
itu mampu menunjukan pengukurannya. Dan bilangan terbesar ukur
sebagai batas maksimal alat ukur itu mampu memperlihatkan hasil
pengukurannya.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat


ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional
maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Bertujuan
untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Pada kegiatan industri dan
penelitian peranan kalibrasi merupakan salah satu tolak ukur jaminan
mutu suatu produk/penelitian, sehingga semua alat ukur (instrumentasi)
dan bahan ukur harus dilakukan kalibrasi secara periodik, sesuai dengan
persyaratan standar atau spesifikasi teknis yang berlaku.

3.2 Saran

Kalibrasi adalah proses yang sangat penting untuk menentukan


akurasi dan presisi suatu alat ukur. Oleh karena itu, diharapkan pada saat
proses kalibrasi petugas harus benar – benar teliti dan memperhatikan
setiap elemen / faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari proses
kalibrasi tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

 Samsiana, Seta dan Fitrah Ramdani.” KALIBRASI


TERMOMETER DIGITAL METODE SENSOR PLUS INDIKATOR”.
6 September 2016.http://www.ejournal-
unisma.net/ojs/index.php/jrec/article/viewFile/937/835.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia.”Kalibrasi”. 7 September 2016
http://kbbi.web.id/kalibrasi.
 Wikipedia.”Kalibrasi”. 7 September 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi.
 Kawarasan,Bagas.”Modul Ajar Kalibrasi”. 9 September 2016.
https://www.scribd.com/doc/282341341/Modul-Ajar-Kalibrasi
 Susanto,Budi.”Laboratorium Kalibrasi”. 10 September 2016.
http://www.b4t.go.id/fasilitas/laboratorium/lab-kalibrasi/.
 Tsalissavrina ,Iva. “PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT
LABORATORIUM”. 10 September 2016.http://gizi.fk.ub.ac.id/wp-
content/uploads/2013/08/07049-PEMELIHARAAN-DAN-
KALIBRASI-ALAT-LABORATORIUM.pdf.
 Wiandari,Kd Susi.”KALIBRASI”.10 September 2016.
http://dokumen.tips/documents/kalibrasi-55a3598e5ab4b.html
 Sabban, Indra F.” Laporan Praktikum Instrumentasi Labolatorium
Bioteknologi”. 12 September
2016.https://www.academia.edu/8582962/Laporan_Praktikum_Instr
umentasi_Labolatorium_Bioteknologi.
 Amrih,Pitiyo. “Istilah Pada Alat Ukur (3) - Range, Span’’. 8
September 2016.
http://www.pitoyo.com/catatanpitoyo/index.php/cal/107-istilah-pada-
alat-ukur-3-range-span.

19

Anda mungkin juga menyukai