Makalah Kalibrasi
Makalah Kalibrasi
KALIBRASI
POLITEKNIK KESEHATAN
DENPASAR
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul
“Kalibrasi” ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Prakata ..................................................................................................... 2
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Pembahasan
b. Prinsip Kalibrasi............................................................................... 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dewasa ini kebenaran hasil ukur sudah menjadi kebutuhan
terutama di bidang pengawasan dan pengendalian mutu. Meskipun
sebagian masyarakat masih menganggap bahwa kalibrasi merupakan
salah satu pemenuhan syarat akreditasi, namun ternyata kalibrasi sangat
diperlukan dalam pengendalian mutu produk terutama ketika akurasi
dibutuhkan.
5
1.2 Rumusan Masalah :
i. Kecermatan( Accuracy ),
ii. Ketepatan( Precision),
iii. Koreksi( Corection ),
iv. Kepekaan( Sensitivity ),
v. Daya baca( Resolution),dan
vi. Rentang ukur( Range )?
6
f. Untuk mengetahui contoh instrumen yang dikalibrasi di
laboratorium medis
g. Untuk mengetahui pengertian dan contoh kasus dari
beberapa istilah dalam pengukuran dan kalibrasi seperti
kecermatan(Accuracy),ketepatan(Precision),koreksi(Corecti
on),kepekaan (Sensitivity),daya baca( Resolution),dan
rentang ukur( Range)
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalibrasi
8
B. Prinsip Kalibrasi
Operator / Teknisi
9
Lingkungan yg dikondisikan
‐ suhu 20 ±1⁰C
‐kelembaban relatif ± 50 %
Standar Ukur
C. Tujuan Kalibrasi
10
D. Manfaat Kalibrasi
Dengan kalibrasi suatu alat ukur atau standar ukur, nilai ukurnya dapat
dipantau, sehingga tindakan yang tepat dapat segera diambil bila
penyimpangan yang terjadi sudah diluar batas toleransi yang diijinkan
terhadap spesifikasi standarnya.
E. Periode Kalibrasi
11
Selang kalibrasi biasanya dinyatakan dalam beberapa cara yaitu :
12
Demikian juga medium yang sudah dimasukan dalam botol medium harus
disterilkan juga.
i. Kecermatan ( Accuracy )
13
Contoh :
14
pada mikro pipet perbedaan keberulangannya lumayan jauh. Tetapi untuk
melihat tingkat presisinya, kita tidak bisa hanya melihat pada hasil
absorbansinya saja. Tetapi nilai presisi dapat dilihat dari hasil standar
deviasi yang diperoleh oleh kedua alat tersebut yang kemudian
dikonversikan kedalam persamaan untuk menghitung nilai presisi.
Ternyata didapatkan hasil bahwa pada mikro pipet nilai presisinya adalah
2,17% sedangkan pada pipet volume, nilai presisi yang diperolehnya
adalah sebesar 7,22%. Dari sinilah kita dapat menentukan, alat mana
yang lebih presisi. Pada pipet volume, nilai presisi yang diperoleh jauh
lebih besar dibandingkan pada mikro pipet. Maka dapat diketahui bahwa
mikro pipet lebih presisi dibandingkan dengan pipet volume.
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat
ukur untuk mengkompensasi / mengimbangi penambahan kesalahan
sistematik.
Contoh
15
penggunaan titik nol. Hal ini dapat diperoleh dengan mengulang-ulang
pengukuran di 10 titik skala kemudian beban diambil kembali sehingga
nilai menuju nol.
Contoh :
Contoh
16
vi. Rentang ukur ( Range )
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas.
Contoh
Thermometer batang, di angka skala terendah terlihat bilangan 20
C sedang pada angka tertinggi ditulis 100 C. Maka Range alat ukur
tersebut adalah 20 C - 100 C. Besaran range selalu ditulis dua bilangan,
yaitu antara bilangan terkecil ukur berapa sebagai batas minimal alat ukur
itu mampu menunjukan pengukurannya. Dan bilangan terbesar ukur
sebagai batas maksimal alat ukur itu mampu memperlihatkan hasil
pengukurannya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19