Anda di halaman 1dari 7

Meta-Analisis Pengaruh Kompetensi Pedagogi Dengan

Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil


Belajar Siswa Fisika SMA

C Chotimah1), Festiyed2)
1)
Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Dosen Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang
Padang, Indonesia

Email : Chotimah_Chuznul@yahoo.com, Festiyed@gmail.com

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompetensi


pedagogi dengan berbantuan lembar kerja peserta didik terhadap hasil belajar fisika
SMA peserta didik. Dengan menggunakan metode meta-analisis. Meta analisis
merupakan teknik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara
kuantitatif dengan cara mencari nilai effect size menggunakan sampel sebanyak 10
artikel pada jurnal nasional. Penelitian meta-analisis menunjukkan bahwa pengaruh
kompetensi pedagogi dengan berbantuan lembar kerja peserta didik terhadap hasil
belajar fisika SMA peserta didik lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan harga effect
size rata-rata sebesar 1,117, dengan deviasi standar 181,1. Ini berarti bahwa pengaruh
kompetensi pedagogi dengan berbantuan lembar kerja peserta didik dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik sebesar 32,73 %. Harga effect size yang dihasilkan
dikategorikan sedang. Effect size membuktikan bahwa kompetensi pedagogi dapat
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar peserta didik.
Kata Kunci. Kompetensi Pedagogi, Meta Analisis, LKPD
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia untuk
menuju perubahan kualitas diri tiap individu ke arah yang lebih baik. Mutu pendidikan perlu
ditingkatkan untuk mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional terutama dalam
menghadapi globalisasi. Melalui pendidikan, ilmu akan semakin bertambah dan wawasan akan
semakin luas, sehingga terbentuklah sosok pribadi yang lebih berilmu, berakal sehat, dan berpikir
secara rasional.
Pendidikan, sebagai salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, merupakan
proses yang berlangsung sepanjang hayat. Selama manusia masih bernafas, selama itu pula
ia masih mengalami proses pendidikan, karena pendidikan yang dimaksud disini maknanya
luas, tidak hanya mencakup pendidikan yang berlangsung di lembaga-lembaga formal, tapi
juga pendidikan yang terjadi di luar lembaga-lembaga atau institusi tertentu. Berbeda
dengan konsep pembelajaran yang cakupannya lebih sempit. Sesuai dengan pengertiannya
sendiri, pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi antara guru dan murid dalam
upaya transfer pengetahuan. Jadi sudah dapat dibedakan dengan sangat jelas perbedaan
pendidikan dan pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan dikenal dua istilah, yakni pedagogi dan andragogi. Pedagogi
dikenal sebagai pendidikan anak, sedangkan andragogi secara harfiah dapat diartikan
sebagai ilmu dan seni mengajar orang dewasa. Namun karena orang dewasa sebagai
individu yang sudah mandiri dan mampu mengarahkan dirinya sendiri, maka dalam
andragogi yang terpenting dalam proses interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri
yang bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan bukan merupakan kegiatan seorang
guru mengajarkan sesuatu (Learner Centered Training/Teaching).
Proses pembelajaran khususnya pembelajaran Fisika harus diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, terintegrasi, dan dapat memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kreativitas peserta
didik. Tetapi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran fisika pada abad 21 umumnya tidak hanya
sebatas mengenai kemampuan penguasaan konsep fisika saja tetapi juga menuntut siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir secara kreatif yang memungkinkan siswa untuk menganalisis
hasil pemikirannya dalam menentukan pilihan serta menarik kesimpulan dengan cerdas (Kurniawati
2014; Festiyed, 2019).
Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai setelah mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Dalam setiap pembelajaran sering kali guru menjadi pusat pembelajaran (teacher
centered) dan peserta didik hanya menjadi objek penerima saja. Disamping itu penggunaan sistem
pembelajaran saat ini dimana peserta didik hanya diberi pengetahuan secara lisan (ceramah)
sehingga peserta didik menerima pengetahuan secara abstrak (hanya membayangkan) tanpa
mengalami sendiri.
Pendekatan dan metode yang digunakan tampak kurang bervariasi, biasanya hanya
mengandalkan dalam bentuk ceramah, belum menggunakan berbagai alat bantu dan cara
membangkitkan semangat (Aljufri, Festiyed dan Syakbaniah, 2009). Guru juga belum
mengoptimalkan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik
perhatian, menyenangkan, dan cocok bagi peserta didik. Konsep kegiatan pembelajaran seperti itu
tidak relevan lagi dengan tuntutan dan tantangan pendidikan di era globalisasi (Festiyed, 2008)
Fungsi pendidikan yang dituangkan dalam Kurikulum 2013 menuntut peserta didik aktif dan
kreatif. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan,
diantaranya adalah penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya,
yaitu KTSP. Berbagai elemen pada kurikulum lama dikembangkan untuk mendapatkan kurikulum
yang lebih baik, salah satunya pada proses pembelajaran. Standar proses yang semula terfokus pada
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, pada Kurikulum 2013 disempurnakan dengan Observing
(mengamati), Questioning (menanya), Experimenting (mencoba), Associating (menalar), dan
Networking (mengkomunikasikan) melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar. Dimana
Kurikulum 2013 bertumpu pada bentuk dan kegiatan pembelajaran di dalam ruang kelas (Festiyed,
2015).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut maka diperlukannya lembar kerja peserta didik
yang menarik dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan
yang lebih dominan melibatkan peserta didik yaitu dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta
Didik. Lembar kerja peserta didik ini menekankan pada peserta didik untuk memecahkan masalah
dari berbagai sumber melalui cara ilmiah dan guru membimbing peserta didik dalam menetukan
proses dan identifikasi solusi sementara dari permasalahan sehingga membuat peserta didik lebih
aktif. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan alat bantu yang sesuai untuk memandu
peserta didik dalam melakukan kegiatan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
kompetensi pedagogi dengan berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik terhadap hasil belajar fisika
SMA peserta didik ditinjau dari materi pembelajaran, dan media yang digunakan. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk memetakan hasil-hasil penelitian tersebut melalui meta analisis Meta analisis
adalah suatu teknik yang digunakan untuk merangkum temuan terhadap beberapa penelitian atau
lebih dengan tujuan untuk menggabungkan, meninjau dan meringkas penelitian sebelumnya. selain
itu dengan menggunakan meta-analisis berbagai pertanyaan dapat diselidiki berdasarkan data yang
telah ditemukan dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dipublikasikan dan salah satu syarat
yang diperlukan dalam melakukan meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian
yang sejenis (Sriawan & Utami, 2015); (Nieuwenstein et al., 2015); (Paldam, 2015).
Meta-analisis menyatakan hasil-hasil penemuan kajian dengan effect size (ES). Menurut
Sutrisno, dkk (2007), metode ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut masalah
perbedaan antara kelompok percobaan dengan kelompok pembanding jika didasarkan hasil-hasil
penelitian yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Menurut Jamie (2004: 2), tujuan dasar dari
meta- analisis adalah untuk menyediakan suatu kesamaan metodologi pada suatu tinjauan literatur
yang diperlukan dari suatu penelitian eksperimen.
Penelitian mengenai pengaruh kompetensi pedagogi dengan berbantuan lembar kerja peserta
didik terhadap hasil belajar fisika SMA telah banyak dilakukan. Ada banyak model lembar kerja
peserta didik yang digunakan dalam penelitian tersebut. Untuk itu perlu dilakukan meta-analisis
untuk mendapatkan suatu kesatuan pemahaman atau konklusi umum dari hasil-hasil penelitian yang
sejenis.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode meta-analisis. Meta analisis merupakan analisis kuantitatif
dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan
mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar
yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya untuk mengorganisasikan dan menggali
informasi sebanyak mungkin dari data yang diperoleh, serta sebagai suatu teknik ditujukan untuk
menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan
data primer (Glass, 1976); Sutjipto (1995:30); (Bloom et al., 2009);(Hunter, Jensen, & Rodgers,
2014).
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian survei merupakan salah satu metode
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum terkait karakteristik suatu populasi
yang digambarkan melalui sampel. Melalui pengumpulan karakteristik tersebut peneliti berusaha
untuk menemukan kecocokan dari hasil penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian yang
dilakukannya saat ini. Dengan merujuk pada tujuan awal penelitian meta-analisis, maka penelitian
ini mampu digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya perbandingan pada effect size.
Besar pengaruh penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik berbantuan PhET Interactive
Simulations terhadap hasil belajar peserta didik dilakukan dengan menghitung Cohen’d
menggunakan rumus Effect Size dari Cohen’d sebagai berikut:
x E  xc
d
SD
Keterangan : d = nilai effect size
XE = nilai rata-rata kelas eksperimen
Xk = nilai rata-rata kontrol
Sd = standar deviasi gabungan
Mencari nilai spooted menggunakan rumus :
n1  1sd1 2  n2  1sd 2 2
sandardeviasigabunga n 
n1  n2
Sd = standar deviasi gabungan
n1 = jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = jumlah siswa kelas kontrol
Sd12 = standar deviasi kelas eksperimen
Sd22 = standar deviasi kelas kontrol
Penelitian meta-analisis ini menggunakan sampel 10 artikel pada jurnal nasional tentang
pengaruh kompetensi pedagogi dengan berbantuan lembar kerja peserta didik terhadap hasil
belajar fisika SMA. Populasi dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal nasional yang membahas
tentang pengaruh kompetensi pedagogi dengan berbantuan lembar kerja peserta didik
terhadap hasil belajar fisika SMA. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik Purposive
Sampling. Hal ini dikarenakan data atau informasi yang ingin diperoleh dari sampel ditentukan
berdasarkan kesesuaiannya dengan tema penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis
data kuantitatif dengan persentase.

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil
Penelitian-penelitian tentang pengaruh kompetensi pedagogi dengan berbantuan lembar kerja
peserta didik terhadap hasil belajar fisika SMA yang didapatkan adalah sebanyak 10 penelitian.
Penelitian-penelitian itu diperoleh dari berbagai sumber, yaitu: artikel (hasil penelitian) dalam
jurnal hasil penelitian dan laporan penelitian. Secara umum data tersebut didapatkan dengan
mengunduh dari internet. Berdasarkan kajian terhadap 10 penelitian dapat dihasilkan data sebagai
berikut dalam tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Kategori effect size jurnal nasional terhadap pengaruh hasil belajar
No Kode Jurnal Effect Size Kategori
1 PA 2,7 TINGGI
2 UR 2,68
3 YD 2,65
4 EY 2,54
5 AM 2,46
6 TH 1,67 SEDANG
7 RK 1,34
8 MN 0,65 RENDAH
9 CC 0,52
10 AR 0,12
Jumlah effect size 17,33
Rata-rata effect size 1,733
Standar Deviasi 181,1
Pada tabel 1 kategori effect size terhadap pengaruh hasil belajar dilakukan terhadap
sepuluh sampel jurnal nasional dimana diperoleh tiga kategori, yaitu lima pada kategori tinggi,
dua pada kategori sedang dan tiga pada kategori rendah. Kategori effect size terhadap pengaruh
hasil belajar diperoleh perhitungan harga effect size rata-rata sebesar 1,733. Ini berarti bahwa
pengaruh penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik berbantuan PhET Interactive Simulations
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 32,73 %. Harga effect size yang dihasilkan
dikategorikan sedang.
Pembahasan
Pedagogi adalah ilmu pendidikan yang dilakukan oleh dua variabel yaitu subyek
dan obyek (pendidik dan terdidik) dengan menggunakan sistem pemberitahuan
(informatif). Artinya bahwa objek diposisikan sebagai orang yang tidak tahu dan subyek
adalah orang yang paling paham serta mengerti mengenai ilmu itu.
Jika kita melihat dari beberapa definisi yang telah diutarakan beberapa ilmuwan
di atas, pada awalnya definisi pedagogi di atas sesungguhnya menekankan pada
pendidikan bagi anak-anak (children) akan tetapi dalam kurun sejarah tertentu istilah
pedagogi bukan hanya untuk pendidikan anak-anak, akan tetapi juga bagi pendidikan
orang dewasa, malah pada akhirnya kata “anak-anak” tersebut menghilang dari definisi
pedagogi.. Sehingga lambat laun, dalam pikiran banyak orang, bahkan dalam kamus
sekalipun seperti yang tadi disebutkan dalam kamus Bahasa Indonesia pedagogi
didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengajar saja, tanpa menyertakan kata “anak-anak”.
Lembar Kerja Peserta Didik adalah sumber belajar penunjang yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa mengenai materi yang harus dikuasai (Senam, 2010). Lembar Kerja Peserta
Didik merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang digunakan oleh guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mengefektifkan waktu, serta akan
meninmbulkan interaksi antara guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Sementara itu, dalam pembelajaran ternyata LKPD berpengaruh lebih besar dari pada
media lain, yang berarti bahwa LKPD sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar Fisika
peserta didik. Bagi guru fungsi LKPD adalah untuk menentukan peserta didik dapat belajar maju
sesuai dengan kecepatan masing-masing dan materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa
sehingga mampu memenuhi kebutuhan peserta didik, baik cepat maupun yang lambat membaca
dan memahami. Hal ini merupakan hal yang logis, sebab dalam pembelajarannya, LKPD
dimulai dengan pemberian masalah yang terkait dengan dunia nyata, peserta didik kemudian
secara aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi pengetahuan mereka, mempelajari dan
mengaitkan materi dengan masalah, dan pada akhirnya membuat solusi dari masalah yang
diberikan. Sehingga keterampilan pemecahan masalah pada pembelajaran dengan menggunakan
LKPD memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar peserta didik.
Pada tabel 1 kategori effect size terhadap pengaruh hasil belajar dilakukan terhadap 10
sampel jurnal nasional dimana diperoleh tiga kategori, yaitu tiga pada kategori tinggi, 3 pada
kategori sedang dan empat jurnal pada kategori rendah. Kategori effect size terhadap pengaruh
hasil belajar diperoleh perhitungan harga effect size rata-rata sebesar 1,117, deviasi standar
181,1. Ini berarti bahwa pengaruh kompetensi pedagogi dengan berbantuan lembar kerja peserta
didik terhadap hasil belajar fisika SMA dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sebesar
32,73 %. Harga effect size yang dihasilkan dikategorikan sedang. Tabel 1 tentang effect size
membuktikan bahwa Lembar kerja peserta didik dapat memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini diperlihatkan dari nilai effect size yang bervariasi dari
sepuluh jurnal nasional. Salah satu contohnya pada data pertama yang memiliki nilai effect size
yang cukup besar, yaitu mencapai angka 2,7.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil meta-analisis yang telah dilakukan maka dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut (1) dari subjek Media yang di gunakan, pembelajaran lebih effektif
bila didampingi dengan LKPD, karena fungsi dari LKPD adalah untuk menentukan peserta didik
dapat belajar maju sesuai dengan kecepatan masingmasing dan materi pelajaran dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan peserta didik, baik cepat maupun yang
lambat membaca dan memahami (2) effect size rata-rata pengaruh kompetensi pedagogi dengan
berbantuan lembar kerja peserta didik terhadap hasil belajar fisika SMA adalah sebesar 1,733.
Itu berarti bahwa penerapan lembar kerja peserta didik memberikan kontribusi sebesar 32,73 %
dalam meningkatkan hasil belajar Fisika SMA. (3) Ada pengaruh kompetensi pedagogik guru
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Fisika SMA.
Daftar Pustaka
[1] Amalia. Y.D . , Asrizal., & Kamus. Z . (2014). Pengaruh Penerapan LKS Berorientasi
Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kompetensi Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Gunung Talang. Pillar Of Physisc Education. Vol. 4 No. 17-24.
[2] Aljufri, Festiyed & Syakbaniah. (2009). Studi Peningkatan Kemampuan Tenaga
Pendidik dalam Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendikan Sekolah
Menengah di Kota Padang Sumatera Barat.
[3] Ardika. P., Rosidin. U., & Wahyudi. I. (2018). Pengaruh LKS PJBL Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Perubahannya.
[4] Asmawati. E.Y.S. (2013). Lembar Kerja Siswa (LKS) Menggunakan Model Guided
Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. III No. 1.
[5] Auliyani, P., Ramli., & Kamus. Z. (2018). Penerapan LKS Berbantuan Virtual
Laboratory Dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Pencapaian Kompetensi
Siswa. Pillar Of Physisc Education. Vol. 11 No. 1 65-72.
[6] Chotimah. C ., Hendri. M., Rasmi,i. D.P. (2018). Penerapan LKS Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Materi Listrik Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP N 22 Kota
Jambi. Jurnal penelitian Pembelajaran Fisika. Vol. 9. No.1.
[7] Festiyed, Syakbaniah. (2008). Model Pembelajaran Integrasi E-Learning berbentuk CD
Multimedia dengan pembelajaran Berorientasi Life Skill untuk Meningkatkan Proses
Sains Fisika (Studi Eksperimen di SMPN 12 Padang).
[8] Glass, G.V., McGaw B., & Smith, M.L. 1981. Meta-Analysis in Social Research. Sage
Publications. London: Sage Publications.
[9] Hidayat. T., (2014). Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Model
Problem Solving Polya Pada Konsep Fluida Dinamis Terhadap Kemampuan
Menganalisis Siswa. Vol. 3 No. 2.
[10] Kurniawan. R. 92010). Pengaruh Penggunaan LKS Berbasis Guided Inquiry Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIPA SMA. Jurnal Riset Fisika Edukasi dan Sains.
Vol. 2 No. 2.
[11] Nasir. M., Harjono. A., Sridana. N. (2015). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan LKS
Inkuiri Terintegrasi Genetik Sains (ITGS) terhadap Hasil Belajar Fisika Di Tinjau Dari
Motivasi Berprestasi Siswa Di SMA N 1 Aikmel. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA
(JPPIPA). Vol. 1. No. 1.
[12] Putri. A.M., Fauzi. A., Murtiani. (2013). Pengaruh LKS Bertampilan Komik Terhadap
Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Dalam Pembelajaran Problem Based Instruction Materi
Gelombvang Bunyi dan Optika di Kelas VIII SMP N 3 Bukit Tinggi. Pillar Of Physisc
Education. Vol. 2 137-144.
[13] Joko Raharjo., Suminar, T. (2017). Penerapan Pedagogi dan Andragogi Pada
Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Kelompok Belajar Paket A, B, dan C Di Kota
Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Semarang.
[14] Yurizki, D,. Murniati,. Nur, S. (2018). Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru
dalam Peningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik SMAN di Wilayah Barat
Kabupaten Bireuen. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 06, No. 02, Hal 68-74.
[15] Hiryanto. (2017). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi Serta Implikasinya Dalam
Pemberdayaan Masyarakat. Dinamika Pendidikan. Vol XXII No. 01 Mei 2017.
Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY.

Anda mungkin juga menyukai