Anda di halaman 1dari 27

Bahan Ajar

4 Kesetimbangan
Kimia

STANDAR KOMPETENSI:
3. Memahami kinetika dan kesetimbangan reaksi kimia serta
factor-faktor yang mempengaruhinya

KOMPETENSI DASAR:
3.5. Menjelaskan pengertian reaksi kesetimbangan.

INDIKATOR:
 Menjelaskan kesetimbangan dinamis
 Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
serta tetapan kesetimbangan

A
Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
TETAPAN KESETIMBANGAN

Jenis reaksi kimia yang terjadi di alam ada dua yaitu :


1. Reaksi berkesudahan (Irreversible)
2. Reaksi bolak-balik (Reversible)

1. Reaksi berkesudahan (Irreversible)


jika kita membakar suatu karbon (arang) akan terjadi reaksi sebagai berikut :
C (s) + O2 (g)  CO2 (g)
Menurut konsep stokiometri jika perbandingan mol C : O2 = 1 : 1, maka zat-zat
pereaksi akan habis bereaksi membentuk gas CO2 . Reaksi berlangsung hanya satu
arah, yaitu dari kiri ke kanan tidak sebaliknya dimana CO2 tidak dapat kembali
membentuk C dan O2 (Reaksi searah), Reaksi ini disebut juga reaksi
berkesudahan karena reaksi akan berhenti jika salah satu zat pereaksi atau semua
pereaksi habis bereaksi.
Contoh lain reaksi searah :
a. NaCℓ (aq) + AgNO3 (aq)  AgCℓ (s) + NaNO3 (aq)
b. NaOH (aq) + HCℓ (aq)  NaCℓ (aq + H2O(l)
c. dalam keseharian dijumpai reaksi :
1. perkaratan besi
2. pembakaran kayu dll.
2. Reaksi bolak – balik (Reversible).
Reaksi bolak – balik adalah reaksi yang dapat berlangsung dua arah yaitu zat-zat
hasil reaksi akan saling bereaksi kembali membentuk zat pereaksi.
Cobalah lakukan percobaan antara larutan PbSO4 dengan larutanl NaI
PbSO4 (s) + 2 NaI (aq)  PbI 2 (s) + Na2SO4 (aq)
putih kuning

Setelah reaksi dibiarkan beberapa lama terdapat campuran PbSO 4, NaI yang
tidak habis bereaksi dan PbI 2 , Na2SO4 sebagai hasil reaksi. Dari pengamatan
ternyata endapan kuning PbI 2 yang terbentuk akan bereaksi dengan larutan

Na2SO4 kembali membentuk endapan putih PbSO4 dan larutan NaI.

PbI 2 (s) + Na2SO4 (aq)  PbSO4 (s) + 2 NaI (aq)


kuning putih
Reaksi belangsung bolak – balik (Reversible), maka reaksi ini dapat ditulis dengan
arah panah bolak – balik sebagai berikut :
PbSO4 (s) + 2 NaI (aq)  PbI 2 (s) + Na2SO4 (aq)
putih kuning

Kearah mana reaksi tersebut berlangsung, dapat dilihat dari warna zat dalam tabung
reaksi, jika zat berwarna kuning, berarti reaksi berjalan kearah kanan, dan bila zat
berwarna putih berarti reaksi kearah kiri.
Contoh lain reaksi Reversible :
a. N2 (g) + 3H2 (g)  2 NH3 (g)
b. 2HI (g)  H2 (g) + I2 (g)

c. dalam keseharian kita menjumpai kesetimbamgan air nan uap air


H2O (l )  H2O (g)

Lakukanlah kegiatan ini dalam Kerja kelompok.


- Ambil kristal CuSO4 lalu panaskan amati apa yang terjadi.

Tulis reaksinya

- Kristal yang sudah dipanaskan tetesi dengan aquadest, amati

perubahan yang terjadi.

Tulis reaksinya.

- Buatlah kesimpulan dari pengamatan diatas.

B KESETIMBANGAN DINAMIS

Pada reaksi setimbang : N2 (g) + 3H2 (g)  2 NH3 (g)


Selama kesetimbangan berlangsung, tidak terjadi perubahan-perubahan yang
dapat dilihat maupun diukur (perubahan makroskopis), walaupun perubahan
makroskopis berlangsung terus menerus secara berimbang, mol N 2 dan H2 yang
bereaksi membentuk NH3 sama dengan jumlah mol N2 dan H2 yang terbentuk
kembali dari peruraian NH3. Proses perubahan mikroskopis berlangsung terus
sehingga sistem kesetimbanan seperti ini disebut kesetimbangan dinamis.
Untuk lebih memahami pengertian kesetimbangan dinamis perhatikan dan
lakukanlah percobaan berikut (analogi kesetimbangan dinamis)

1 Keadaan awal tabung A berisi cairan yang


x
dianalogikan sebagai zat pereaksi, Tabung
B sebagai tabung tempat cairan zat hasil A
reaksi. Pada keadaan awal tabung B masih B

kosong. Tabung A dan tabung B dihubung- Keadaan


awal kan pipa x yang memindahkan cairan dari
tabung A ke tabung B, ini menggambarkan
Y Tabung A makin lama makin berkurang se –
Laju reaksi maju (V1)
X dangkan tabung B semakin banyak berisi
2.
cairan, bersamaan dengan itu cairan di tabung
B akan dipindahkan ke tabung A melalui pipa Y,
yang menggambarkan laju reaksi balik (V2).

A B Selang beberapa lama cairan yang dipindah


kan oleh pipa X makin berkurang sebaliknya
Proses menuju
cairan yang dipindahkan oleh pipa Y makin
Kesetimbangan
banyak.

Suatu saat jumlah cairan yang dipindahkan


3. dari tabung A sama dengan jumlah cairan
yang dipindahkan ke dalam tabung A,
demikian pula yang terjadi pada tabung B.
Pada saat itu jumlah cairan di dalam ke dua
tabung tidak lagi mengalami perubahan,
A B walau pun aliran cairan dari kedua tabung
pada saat kese- tetap berlangsung (V1 = V2), Pada keadaan
timbangan tercapai ini dikatakan reaksi telah mencapai
kesetimbangan

K
o
n B
s
e
n
t
r
a
.
A

Grafik hubungan konsentrasi dengan waktu Waktu


Pada saat kesetimbangan

V

V1 = V2

setimbang

t1
Waktu

Grafik hubungan laju reaksi dengan waktu pada keadaan


Kesetimbangan.
Pada saat t1, laju reaksi maju (V1) dan laju reaksi balik (V2) sama besar.

Ciri-ciri kesetimbangan kimia :


1. reaksinya adalah reaksi yang dapat balik.
2. terjadi dalam ruang tertutup.
3. kecepatan reaksi dari kiri dan kanan sama.
4. tidak terjadi perubahan makroskopis.

Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen serta tetapan


kesetimbangan.

C
JENIS KESETIMBANGAN

Jenis kesetimbangan berdasarkan wujud zat – zat dalam kesetimbangan adalah :


1. kesetimbangan homogen.
2. kesetimbangan heterogen.
1. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia yang wujud zat nya hanya
satu macam, misalnya semua zat berwujud gas
Contoh :
a. 2 SO2 (g) + O2 (g)  2 SO3 (g).
b. Fe3+(aq) + CNS- (aq)  Fe(CNS)2+(aq)
c. Ag+ (aq) + 2 NH3 (aq)  Ag(NH3)2+ (aq)

2. Kesetimbangan Heterogen.
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia yang di dalam – nya
terdapat beberapa wujud zat, misalnya ada wujud gas dan wujud padat.
Contoh :
a. NaHCO3 (s)  Na2CO3 (s) + H2O (g) + CO2 (g)
b. Fe3O4 (s) + 4 CO (g)  3 Fe (s) + 4 CO2 (g)
c. Fe3O4 (s) + 4 H2 (g)  3 Fe (s) + 4 H2O (g)`

D HUKUM KESETIMBANGAN

Hukum kesetimbangan menyatakan hasil bagi perkalian konsentrasi zat-zat hasil


reaksi, dengan perkalian konsentrasi zat-zat pereaksi pada suhu tetap dan
mempunyai harga tetap. Hasil bagi ini disebut Konstanta kesetimbangan yang
diberi simbol K .
Harga tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan berdasarkan :
1. Konsentrasi ( Kc)
2. Tekanan (Kp).

1. Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc)


a. Untuk Kesetimbangan Homogen
perhatikan data yang diperoleh dari hasil percobaan berikut untuk
menentukan Tetapan kesetimbangan.
Percobaan dilakukan pada reaksi : H2 (g) + I2 (g)  2 HI (g)
Lengkapilah tabel berikut !
Konsentrasi zat dalam A B
Perc kesetimbangan (mol/L) [HI] [HI] 2
H 2 I2 HI [H 2] [I 2] [H 2] [I 2]
1 0.001831 0.003129 0.01767 ........ ........
2 0.003560 0.001250 0.01559 ........ ........
3 0.004565 0.0007378 0.01354 ........ ........
Dari data percobaan di atas pada kolom manakah yang menghasilkan harga
tetap pada hasil bagi perkalian zat-zat hasil reaksi dengan perkalian zat-zat
pereaksi ?
Maka untuk reaksi di atas berlaku harga tetapan kesetimbangan (K c)
Kc = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Untuk reaksi kesetimbangan : p A(g) + q B(g)  r C(g) + s D(g)


Harga tetapan kesetimbangan homogen nya adalah :

Kc =

Jadi tetapan kesetimbangan adalah :


.........................................................
.........................................................

Contoh soal
1. Fe3+(aq) + SCN- (aq)  FeSCN2+(aq)

Kc 
FeSCN  2

Fe SCN  3 

2. N2 (g) + 3H2 (g)  2 NH3 (g)

Kc 
NH 3 
2

N 2 H 2 3

Latihan soal 1
Tulis rumus tetapan kesetimbangan dari reaksi berikut :
1. COCl2 (g)  CO(g) + Cl2 (g)
2. 2HBr (g)  H2 (g) + Br2 (g)
3. H2 (g) + CO2 (g)  H2O (g) + CO (g)
4. 4 NH3 (g) + 3 O2 (g)  2N2 (g) + 6 H2O (g)
5. N2O4 (g)  2 NO (g) + O2 (g)

b. Tetapan kesetimbangan Heterogen


Harga tetapan kesetimbangan heterogen hanya dipengaruhi oleh komponen yang
konsentrasinya mengalami perubahan selama reaksi berlangsung. Zat padat (s) dan
zat cair (ℓ) tidak mengalami perubahan konsentrasi selama reaksi berlangsung, oleh
karena itu keduanya tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.
Contoh soal:
1. 3Fe (s) + 4 H2O (g)  Fe3O4(s) + 4 H2(g)
[H 2 ]4
Kc =
[H 2 O]4
2. Ag2CrO4 (s)  2 Ag+ (aq) + CrO42- (aq)

Kc = [Ag + ] [CrO42 ]
2

Latihan soal 2
Tulis persamaan tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi berikut :
1. Ag+ (aq) + Fe2+ (aq)  Ag (s) + Fe3+ (aq)
2. CaCO3 (s)  CaO (s) + CO2 (g)
3. 2 NO (g) + O2 (g)  2 NO2 (g)
4. Aℓ3+ (aq) + 3 H2O (ℓ)  Aℓ(OH)3 (s) + 3H+ (aq)
5. Na2CO3 (s) + SO2 (g) + ½ O2 (g)  Na2SO4 (s) + CO2 (g)
6. BiOCℓ3 (aq) + H2O (ℓ)  BiOCℓ (s) + 2HCℓ (aq)

c. Hubungan Tetapan kesetimbangan (Kc) dengan persamaan yang


setara.
Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut :
1. 2SO2 (g) + O2 (g)  2 SO3 (g) ; Kc 1 = . . . . . . . .

2. 2 SO3 (g)  2SO2 (g) + O2 (g) ; Kc 2 = . . . . . . . . .


3. SO2 (g) + 1
2 O2 (g)  SO3 (g ; Kc 3 = . . . . . . . . . .

 reaksi ke 2 adalah kebalikan dari reaksi 1.


 reaksi ke 3 koefisiennya setengah dari eraksi 1
Bagaimana hubungan Kc 1 dengan Kc 2.
jawab
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
................................................................................................
Bagaimana hubungan Kc 1 dengan Kc 3.
jawab:
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
............................................................................................

2. Tetapan kesetimbangan berdasarkan Tekanan (Kp)


Kp adalah hasilkali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
tekanan parsial gas-gas reaktan, setelah masing-masing tekanan dipangkatkan
koefisiennya.
Misal : m A (g) + n B (g)  p C (g) + q D (g)

[PC] p × [PD]q
Kp =
[PA]m × [PB]n

PC = tekanan parsial gas C (Cm Hg / atm )


PD = tekanan parsial gas D (Cm Hg / atm )
PA = tekanan parsial gas A (Cm Hg / atm )
PB = tekanan parsial gas B (Cm Hg / atm )

Contoh soal:
1. H2 (g) + Cℓ2 (g)  2 HCℓ (g)

Kp 
P.HC2
P.H 2 P.C 2 
2. 2 NO (g) + O2 (g)  2 NO2 (g)

Kp 
P.NO2 2
P.NO2 P.O2 
Dalam keadaan kesetimbangan semua gas bercampur dalam suatu ruang, tekanan
yang terjadi dalam ruang adalah tekanan total gas-gas.

P Total = PA + PB + P C + PD

Menurut persamaan gas ideal : PV = nRT yang berarti pada volume dan
temperatur yang tetap, tekanan parsial berbanding lurus dengan jumlah
mol gas,
mo lg asA
PA   P.total
jumlahmolseluruhgas
Contoh soal:
Pada reaksi kesetimbangan : 2NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + H2O (g) + CO2 (g)
Jika tekanan total 10 atm. Hitung tetapan kesetimbangan Kp.
Jawab :
Kp = P H2O x P CO2
koefisienH 2 O
P H2O = xPtotal
koefisienH 2 O + koefisienCO2
= ½ x 10 = 5 atm
P CO2 = P total - P H2O
= 10 – 5 = 5 atm
Kp = P H2O x P CO2
= 5 x 5 = 25
Tetapan kesetimbangan (Kp) reaksi tersebut 25 atm 2

Latihan soal 3.
1. Dalam bejana 5 liter, 8 mol gas SO3 terurai dengan derajat disosiasi 0,5 menurut
reaksi : 2 SO3 (g)  O2 (g) + 2 SO2 (g) Tekanan total pada kesetimbangan adalah
5 atm. Hitung Kp.

2 Dalam wadah yang bertekanan 3 atm, terdapat campuran 0,15 mol gas A . 0, 2
mol gas B dan 0,3 mol gas C. Hitunglah tekanan parsial masing-masing gas.
FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN

Kompetensi dasar
3.6. Menyelidiki faktor – faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dan menyimpulkan
hasilnya serta penerapannya

Indikator
● Meramalkan arah pergeseran kesetimba-
ngan dengan menggunakan azas Le
Chatelier
● Menjelaskan kondisi optimum untuk
memproduksi bahan-bahan kimia di
industri yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan
azas Le Chatelier.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN (AZAS LE CHATELIER )

Pada kesetimbangan kimia ada reaksi yang berlangsung ke kanan (  ) dan ada
reaksi yang berlangsung ke kiri (  ). Reaksi yang berlangsung ke kanan
mengurangi jumlah zat–zat yang bereaksi (reaktan) dan menambah jumlah zat – zat
hasil reaksi (produk). Sebaliknya reaksi yang berlangsung ke kiri menambah zat
reaktan dan mengurangi zat produk. Apabila sistem setimbang terganggu dengan
suatu aksi maka sistem akan mengadakan reaksi untuk memperkecil pengaruh aksi
tadi. Hubungan antara aksi yang dilakukan terhadap kesetimbangan dengan reaksi
yang ditimbulkan pada sistem, dirumuskan oleh seorang ahli kimia bangsa Perancis
Henry Louis Le Chatelier pada tahun 1888, yang dikenal dengan Azas Le Chatelier
: Apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung dilakukan
suatu aksi, akan timbul suatu reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tadi
menjadi sekecil mungkin.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia:

1. perubahan suhu
2. perubahan konsentrasi
3. perubahan tekanan
4. perubahan volume.

1. Pengaruh Perubahan suhu


Untuk penjelasan perubahan temperatur terhadap kesetimbangan dapat ditunjukkan
dengan percobaan sebagai berikut. Percobaan ini cukup didemontrasikan oleh guru
.
HNO3 pekat tembaga

Gas NO2 dapat dibuat dari reaksi antara tembaga dengan asam nitrat pekat.
Cu(s) + HNO3(l)  Cu(NO3)2 (aq) + NO2(g) + H2O(l)
Gas NO2 yang dihasilkan dipindahkan (menggunakan siring) kedalam tabung reaksi
lain, tutup dengan tutup karet biarkan sampai terjadi kesetimbangan.
2 NO2(g)  N2O4(g) H = - 59,2 kJ
merah coklat tidak berwarna

Reaksi ke kanan (reaksi pembentukkan gas N2O4) adalah reaksi eksoterm


Reaksi ke kiri (reaksi pembentukan NO2) adalah reaksi endoterm

Pengamatan:
1. Gas di dalam tabung reaksi berwarna merah coklat.

2. Tabung reaksi dimasukkan kedalam


bejana yang berisi air panas, warna gas di dalam
tabung berubah menjadi coklat tua.
Air panas

3. Tabung reaksi dikeluarkan dan dimasukkan


kedalam bejana yang berisi air , tunggu
sampai mencapai temperatur kamar (250C)
Air 250C
warna gas kembali menjadi merah coklat seperti
semula.
4. Tabung reaksi dimasukkan kembali kedalam bejana
yang berisi batu es, warna gas di dalam
tabung berubah menjadi coklat muda lalu
tidak berwarna
batu es
Hasil pengamatan
zat yang arah reaksi ke arah
No Keterangan
terbentuk kiri / kanan ekso / Endo
1 Pada saat tabung
reaksi dimasukkan ke
dalam bejana yang be-
risi air panas warna gas
berubah menjadi coklat
tua

2 Pada saat tabung


reaksi dimasukkan ke
dalam bejana yang be-
risi batu es warna gas
berubah menjadi coklat
muda lalu tidak berwarna
Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan diatas
1.....................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................

2 . Pengaruh Perubahan Konsentrasi

Teori singkat

Adanya pergeseran pada reaksi kesetimbangan ditunjukkan oleh terjadinya


perubahan warna larutan.
Pada reaksi FeCℓ3 (aq) dengan KSCN ( aq) akan menghasilkan FeSCN2+ (aq) yang
berwarna merah darah dan KCℓ (aq) .
Akan terjadi reaksi kesetimbangan :

Fe3+ (aq) + SCN – (aq)  FeSCN2+ (aq)


kuning coklat tak berwarna merah darah

Lembar kompetensi
(Tugas kelompok)

Lakukanlah percobaan ini dalam kelompokmu


Tujuan : Mengamati pergeseran kesetimbangan karena penambahan

zat-zat pada reaksi kesetimbangan.

Alat dan bahan

Alat dan bahan jumlah


rak tabung 1
tabung reaksi 5
pipet tetes 5
gelas kimia 100ml 1
larutan KSCN 1 M 1ml
larutan FeCℓ3 1 M 1ml
Kristal Na2HPO 4
Aquadest 25 ml

Kegiatan

1. Gelas kimia isi dengan 50 ml aquadest, kedalamnya tambahkan 5 tetes


larutan FeCℓ 3 1 M, dan 5 tetes larutan KSCN 1 M, aduk sampai warna
homogen.
2. larutan yang ter jadi dimasukkan ke dalam 5 tabung reaksi dengan jumlah
volum yang sama. Masing – masing tabung reaksi diberi nomor 1 sampai
dengan 5.
3. tabung reaksi nomor 1 sebagai warna pembanding.
4. ke dalam tabung reaksi 2 tambahkan 1 tetes larutan FeCℓ 3 1 M. Ion apakah
yang mempengaruhi kesetimbangan tersebut?
5. ke dalam tabung reaksi 3 tambahkan 1 tetes larutan KSCN 1 M Ion
apakah yang mempengaruhi kesetimbangan tersebut?
6. ke dalam tabung reaksi 4 tambahkan kristal Na2HPO4, (kristal Na2HPO4
adalah zat yang dapat mengikat ion Fe3+ ).
Ion apakah yang mempengaruhi kesetimbangan tersebut?
7. ke dalam tabung reaksi 5 tambahkan 2 ml aquadest.
(Catatan: Bla tidak ada Na2HPO4 dapat diganti dengan NaOH)

Pengamatan :

warna zat baru yang Arah pergeseran


Penambahan konsentrasi zat
larutan terbentuk kesetimbangan
50 ml air+ 5 tetes
...... FeSCN2+ Setimbang
FeCℓ 3 + 5 tetes KSCN
tabung reaksi 2 + 1 tetes FeCℓ 3 . . . . . . . . ........ ........
tabung reaksi 3 + 1 tetes KSCN . . . . . . . . ........ ........
tabung reaksi 4 + kristal Na2HPO4. . . . . . . . ........ ........

tabung reaksi 5 + aquadest ........ ........ ........

Kesimpulan :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................

Latihan soal 4

1. Pada kesetimbangan : Ag+(aq) + Fe2+(aq)  Ag(s) + Fe3+(aq)


tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika kedalam kesetimbangan
a. ditambah Ag+
b. dikurangi Fe2+
c. ditambah Ag
d. dikurangi Fe3+
2. pada kesetimbangan : Ni(s) + 4 CO(g)  Ni(CO)4 (g)
Zat apa yang harus di tambahkan atau di kurangi agar reaksi
bergeser
a. Ke kiri
b. ke kanan

3. Pengaruh perubahan volum


Perhatikan percobaan pada tabung 5 (percobaan penambahan zat pada
kesetimbangan)
Fe3+ (aq) + SCN – (aq)  FeSCN2+ (aq)
pada reaksi kesetimbangan di atas jumlah koefisien di ruas kanan = . . .........,
jumlah koefisien di ruas kiri = . . . .
Bila pada tabung 5 ditambahan air, volum larutan menjadi lebih besar. Reaksi
bergeser kearah . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
yaitu kearah koefisien yang lebih . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kesimpulan:
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................................................
Latihan soal 5:
Diketahui Kesetimbangan :
1. N2O4(g)  2 NO2(g)
2. NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g)
3. S(s) + O2(g)  2SO3(g)
4. H2(g) + Cℓ2(g)  2 HCℓ (g)
5. N2(g) + O2(g)  2 NO (g)
Ke arah mana kesetimbangan akan bergeser jika pada sistem
kesetimbangan volum diperbesar.

4. Pengaruh perubahan Tekanan.


Perhatikan ilustrasi pengaruh tekanan terhadap kesetimbangan kimia berikut.
Bejana diisi dengan gas N2O4 sehingga terjadi kesetimbangan sebagai berikut :
N2O4(g)  2 NO2(g)
Tidak berwarna merah coklat

Bejana dilengkapi dengan tutup karet yang dapat digerakkan naik turun.
Cara kerja :
1. Perbesar tekanan dengan cara menggerakkan tutup karet turun, ternyata
warna merah coklat gas didalam bejana menjadi agak pudar, berarti
kestimbangan bergeser ke arah . . . . . . . . , yaitu ke arah yang koefisiennya
lebih . . . . .
2. Perkecil tekanan dengan cara menggerakkan tutup karet naik, ternyata
warna merah coklat gas di dalam bejana menjadi lebih terang, berarti
kesetimbangan bergeser ke arah. . . . . . . , yaitu kearah yang koefisiennya
lebih. . . . .

Kesimpulan :

..............................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................

Latihan soal 6:

1. Pada reaksi setimbang berikut :


a. N2O4(g)  2 NO2(g)
b. NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
c. S(s) + O2(g)  2SO3(g)
d H2(g) + Cℓ2(g)  2 HCℓ (g)
e. N2(g) + O2(g)  2 NO (g)
Ke arah mana kesetimbangan akan bergeser jika pada sistem
kesetimbangan tekanan diperbesar.
2. Hubungan pengaruh tekanan dan pengaruh volum terhadap reaksi setimbang.

Sistem Kesetimbangan dalam industri


Dalam industri faktor ekonomis merupakan faktor utama, pada industri kimia,
banyak proses-proses yang merupakan reaksi kesetimbangan. Untuk menghasilkan
produk sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin maka faktor-faktor
konsentrasi, temperatur, tekanan dan katalis harus diatur sedemikian rupa agar
reaksi bergeser ke arah produk.
Industri kimia yang prosesnya merupakan reaksi kesetimbangan yaitu :
1. Pembuatan amoniak (Proses Haber Bosch)
2. Pembuatan asam sulfat (Proses Kontak)
3. Pembuatan asam nitrat (Proses Oswalt)

1.Pembuatan Amoniak dengan Proses Haber Bosch

Reaksi pembuatan gas Amoniak (NH3) dapat dilakukan dengan cara mereaksikan
gas N2 dengan gas H2 dan menggunakan katalis oksida besi.
Persamaan termokimia reaksi sintesis amoniak adalah :
N2 (g) + 3 H2 (g)  2 NH3 (g) H = - 92 kj.
Untuk mendapatkan amoniak sebanyak-banyaknya maka reaksi harus bergeser ke
kanan, yaitu ke arah NH3
Jelaskan pengaruh suhu dan tekanan agar reaksi bergeser ke kanan ?
1. Pengaruh suhu . . . . . . . . . . . . . . .
2. Pengaruh tekanan . . . . . . . . . . . . .

2.Pembuatan Asam sulfat dengan proses


kontak

Pada proses kontak, asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan cara membakar
(mengoksidasi) belerang dengan gas oksigen, gas SO2 yang terbentuk kemudian
dioksidasi lagi dengan gas oksigen dari udara. Katalis yang digunakan V 2O5
(Vanadium pentaoksida).
Reaksi yang tejadi :

S (s) + O2 (g)  SO2 (g)


V2O5
2 SO2 (g) + O2 (g)  2 SO3 (g) H = - 190 kj.

SO3 (g) + H2O(I)  H2SO4(I)

Untuk mendapatkan asam sulfat sebanyak-banyaknya maka reaksi harus bergeser


ke kanan, yaitu ke arah SO3.
Jelaskan pengaruh suhu dan tekanan agar reaksi bergeser ke kanan ?
1. Pengaruh suhu . . . . . . . . . . . . . . .
2 Pengaruh tekanan . . . . . . . . . . . . .

3. Pembuatan Asam nitrat dengan proses


Ostwald

Tahap penting pada pembuatan asam nitrat (HNO3) adalah konversi NH3 (g)

menjadi NO (g). Katalis yang digunakan adalah Pt atau Rh


Pt/Rh
Reaksi : 4 NH3 (g) + 5 O2 (g)  4 NO (g) + 6 H2O (g) H = - 907 kj.
9000 C

Hubungan kuantitatif

antara pereaksi dan hasil reaksi


Kompetensi Dasar
3.7 Menentukan hubungan kuantitatif
antara pereaksi dan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan.

Indikator
▪ Menafsirkan data hasil percobaan
mengenai konsentrasi pereaksi dan
hasil reaksi pada keadaan setimbang
serta menyimpulkan pengertian
tetapan kesetimbangan (Kc)
 Menghitung harga Kc berdasarkan
konsentrasi kesetimbangan dan
sebaliknya.
 Menghitung harga Kp berdasarkan
tekanan parsial gas pereaksi dan
hasil reaksi pada keadaan setimbang.
 Menghitung harga Kp berdasarkan
harga Kc atau sebaliknya,

1. Keadaan Pada Kesetimbangan Kimia.


Setiap reaksi dapat balik akan berakhir dengan kesetimbangan. Dari
berbagai percobaan yang dilakukan pada suhu tetap, bila konsentrasi salah satu
komponen dalam sistem kesetimbangan diubah maka akan terjadi pergeseran
kesetimbangan dan akan membentuk kesetimbangan yang baru.
Dari data percobaan yang telah dibahas pada tetapan kesetimbangan
didapatkan rumus kesetimbangan secara umum dengan reaksi
[C ]C [ D]D
a A + b B  c C + d D adalah K
[ A]A[ B]B
dengan a, b, c, dan d adalah koefisien reaksi.
Nilai numerik dari tetapan kesetimbangan sangat tergantung pada jenis reaksi
dan suhu. Untuk zat yang berupa padat ( solid ) dan cair (liquid) tidak
mempengaruhi harga tetapan kesetimbangan.

Contoh Soal

Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:


a. Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq)  PbI2(s) + 2 KNO3(aq)
b. N2(g) + 3H2(g)  2 NH3(g)
c. 2 NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
Tuliskanlah rumus Kc dan Kp dari reaksi tersebut.

Jawab

[ KNO3 ]2
a. Kc 
[ Pb( NO3 ) 2 ][ KI ]2

PbI2 tidak mempengaruhi harga Kc karena berupa padat

[ NH3 ]2 [ PNH 3 ]2
b. Kc  Kp 
[ N 2 ][ H 2 ]3 [ PN 2 ][ PH 2 ]3
c. Kc = [ CO2 ] Kp = P CO2

NaHCO3 , Na2CO3 dan H2O tidak mempengaruhi harga Kc dan Kp


karena berupa padat dan cair.

Contoh Soal

Tentukan rumus Kc dan Kp dari reaksi berikut!


a. NH4HS(s)  NH3 (g) + H2S(g)
b. AgCl (s)  Ag+ (aq) + Cl-(aq)
c. 2 H2S (g) + CH4(g)  CS2(g) + 4 H2(g)
d. C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq)  CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
e. HCONH2(g)  NH3(g) + CO(g)
f. 2 H2S(g) + CH4(g)  CS2(g) + 4 H2(g)
g. CO(g) + H2O(g)  CO2(g) + H2(g)
h. 4 NH3 (g) + 5 O2(g)  4NO(g) + 6 H2O(g)

2. Menentukan Tetapan Kesetimbangan Dan Derajat


Disosiasi ( α)

Harga tetapan kesetimbangan dapat ditentukan dari hasil percobaan dengan cara
membekukan kesetimbangan yaitu menurunkan suhu secara tiba-tiba sehingga
reaksi berhenti.

Derajat disosiasi (α) adalah derajat penguraian pada kesetimbangan yang

mempunyai harga 0 < α < 1

zatterurai

mula  mula

Beberapa contoh perhitungan kesetimbangan


1. Dalam ruangan 2 dm3 terdapat 0,2 mol H2 , 0,4 mol N2 dan 0,2 mol NH3 berada
dalam keadaan setimbang dengan reaksi
3 H2(g) + N2(g) ↔ 2NH3(g) Tentukan tetapan kesetimbangan reaksi tersebut.

Jawab
Reaksi 3 H2(g) + N2(g) ↔ 2NH3(g)
[ NH3 ]2
Kc 
[ N 2 ][ H 2 ]3

[0,2 / 2]2
Kc 
[0,4 / 2][0,2 / 2]3

Kc = 50
Jadi tetapan kesetimbangan konsentrasi ( Kc ) = 50

2. Kedalam ruangan 2 dm3 dimasukkan 3,96 gram gas COCl2 yang terurai menurut
reaksi COCl2(g)  CO(g) + Cl2(g)
setelah terjadi kesetimbangan terdapat 0,01 mol gas CO, tentukan:
a. Tetapan kesetimbangan gas tersebut (Kc)
b. Derajat disosiasi (α)
( Ar C = 12, O = 16, Cl = 35,5)

Jawab
1mol
a. 3,96 gram gas COCl2  3,96 x  0,04mol
99 gram

COCl2(g)  CO(g) + Cl2(g)


Mula-mula 0,04 mol - -
Terurai - 0,01 mol + 0,01 mol + 0,01 mol
Setimbang 0,03 mol 0,01 mol 0,01 mol

[CO][Cl2 ]
Kc 
[COCl2 ]

[molCO   molCl2 
 v  v 
Kc    
 molCOCl2 
 
 v 

[0,01  0,01
 2  2 
Kc    
 0,03 
 2 
 

Kc = 1,67. 10 -3

Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah 1,67. 10 -3

b. Derajad disosiasi (α)


COCl2terurai 0,01
   0,25
COCl2 mula  mula 0,04
Derajad disosiasi (α) adalah 0,25 artinya COCl2 yang terurai sebanyak 25 %
atau 0,25 bagian
3. Dimasukkan 0,5 mol gas H2S dalam ruang 1 dm3 , terurai menurut persamaan
2 H2S(g)  2 H2(g) + S2(g) dalam keadaan setimbang terdapat
perbandingan H2S dan S2 = 3 : 2, tentukan:
a. Susunan gas dalam keadaan setimbang
b. Tetapan kesetimbangan (Kc)
c. derajat disosiasi
Jawab.
a. 2H2S(g)  2 H2(g) + S2(g)
mula-mula 0,5 mol - -
terurai -x +x 0,5 x
setimbang 0,5 – x x 0,5 x
Perbandingan zat dalam keadaan setimbang
H2S : S2 = 3 : 2
0,5 – x : 0,5 x = 3 : 2
2( 0,5 – x ) = 3 ( 0,5 x )
1 – 2x = 1,5 x
3,5 x = 1
x = 0,29
Susunan gas dalam keadaan setimbang adalah
Gas H2S = 0,5 – x = 0,5 – 0,29 = 0,21 mol
Gas H2 = x = 0,29 mol
Gas S2 = 0,5 x = 0,5 x 0,29 = 0,145 mol

b. Kc 
H 2 2 S2 
H 2 S 2

Kc 
0,292 0,145  0,28
0,212
Tetapan kesetimbangan adalah 0,28

terurai 0,29
c. Derajat disosiasi ( ⍺ ) =   0,58
mula  mula 0,5
3. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan kesetimbangan : N2 (g) + 3H2 (g)  2 NH3 (g)

[NH 3 ]2
Kc =
[N 2 ][H 2 ]3
Gas-gas tersebut dianggab gas ideal sehingga berlaku :

n P
PV = nRT  =
V RT

n
=M (konsentrasi molar)
V

maka untuk masing-masing gas berlaku :


P.NH 3
[NH 3 ] = M .NH 3 =
RT
P.N 2
[N 2 ] = M .N 2 =
RT
P.H 2
[H 2 ] = M .H 2 =
RT
2
 P.NH 3  =
[NH 3 ] 2  RT 
 
Kc =
[N 2 ][H 2 ]3 2  P.N 2  P.H 2  3 
[P.NH 3 ]  
= 3 ×
RT{ 2- (1+3)}
(RT)
 RT  
[P.N 2 ][P.H 2 ]
Kc = Kp x (RT) {2 - (1+3)}
Kp = Kc x (RT) {2-(1+3)}
{2-(1+3)} adalah selisih koefisien ruas kanan dengan ruas kiri (n)

Jadi hubungan Kp dengan Kc adalah :

Kp = Kc x (RT)n

R = tetapan gas (0,082 atm mol -1 K-1 )


T = Suhu mutlak.
Contoh soal

Untuk reaksi kesetimbangan 2SO3 (g)  O2 (g) + 2 SO3 (g)


pada temperatur 270 C harga Kc adalah 10-2. Tentukan harga
Kp pada suhu yang sama ( R=0,082 L atm mol-1K-1 )
Jawab :
Kp = Kc x (RT)n
n = 2 - (2+1) = - 1
T = (273 + 27)K = 300K
Kp = 10-2 . (0,082 L atm mol-1K-1 . 300 K) -1 = 4,07. 10-4 atm
Tetapan tekanan untuk reaksi tersebut adalah 4,07. 10-4 atm

Anda mungkin juga menyukai