Anda di halaman 1dari 34

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Profil Umum PT. BPRS Artha Fisabilillah

3.1.1 Awal Terbentuknya BPRS Artha Fisabilillah

PT. BPRS ARTHA FISABILILLAH didirikan atas prakarsa aktivis

dan tokoh tokoh agama Cianjur yang memiliki ghiroh dan Visi yang sama

yaitu mengembangkan ekonomi berbasis syariah Islam. MUI, ICMI dan

didukung PEMDA kabupaten Cianjur adalah pemrakarsa awal. Arti Artha

Fisabilillah (Artha dan Fisabilillah), Artha berarti Harta sedangkan

Fisabilillah adalah di Jalan Allah, Maka Artha Fisabilillah mempunyai arti

Harta di jalan Allah. Secara Umum tujuan didirikannya BPRS Artha

Fisabilllah adalah untuk mengembangkan Ekonomi berbasis Syariah Islam

untuk melawan ekonomi Ribawi yang sudah terlanjur menjamur di mana-

mana khususnya di wilayah Cianjur.

BPRS Artha Fisabilillah hadir sebagai wasilah/penghubung

masyarakat aghnia dan masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang

memerlukan dana atau modal dalam usahanya. BPRS Artha Fisabilillah

mampu mengelola dana secara profesional baik dan benar sehingga dana

yang bergulir di Artha Fisabilillah adalah harta/dana yang halal, berkah,

bermanfaat dan di ridhoi Allah SWT.

12
13

Badan Hukum Perseroan Terbatas mengacu kepada:

a. UU No.21 Th 2008 tentang Perbankan Syariah tanggal 16 Juli 2008.

b. Anggaran Dasar No.08 tanggal 04 Februari 2010.

c. Berita Acara no.38 tanggal 30 Juli 2010.

d. Pengesahan Menteri Hukum dan HAM No.AHU-AH.01-10-09956

Perubahan anggaran dasar BPRS Artha Fisabilillah dalam proses

pengurusan pelaporan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

(surat keterangan nomor: 24/N/I/2012). Dan juga BPRS ini mempunyai ijin

prinsip yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia

nomor: S-398/MK/17/1994.

Gambar 3.1 Logo BPR Syariah Artha Fisabilillah

3.1.2 Visi dan Misi PT. BPR Syariah Artha Fisabilillah

1. Visi

“Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang sehat, berkembang serta

barokah”.

2. Misi :

a. Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Cianjur khususnya umat

Islam demi terwujudnya sejahtera lahir dan bathin;


14

b. Meningkatkan nilai tambah (Value) bagi para pemegang saham

dengan tetap berpedoman pada tata cara ekonomi;

c. Meningkatkan kesejahteraan karyawan serta pihak-pihak yang terkait

dengan BPRS;

d. Meningkatkan kualitas kerja, sesuai syariah Islam yang dilaksanan

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional.

3.1.3 Struktur Kepengurusan PT. BPRS Artha Fisabilillah

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BPRS Artha Fisabilillah ( Baf Syariah )

Tahun 2019

Gambar 3.2 Gambar Struktur Organisani


15

3.1.4 Uraian Jabatan

Adapun untuk uraian jabatan berdasarkan struktur organisasi di atas

terdapat uraian jabatan sebagai berikut:

1. Direktur Utama

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas kantor

dalam usaha memasarkan produk dan jasa bank dengan prinsip

syariah serta memberikan pelayanan unggul kepada nasabah;

b. Melaksanakan seluruh tugas pokok kantor secara efektif dan efisien

serta membina hubungan kerja dengan semua pihak dalam upaya

menunjang kelancaran tugas operasional;

c. Melaksanakan pengembangan, pengendalian dan pengelolaan

administrasi secara efisien;

d. Mengendalikan dan meningkatkan kualitas usaha/bisnis daerah

kerja/operasinya dalam upaya memberikan kontribusi laba yang

nyata terhadap laba bank secara keseluruhan.

2. Direktur

a. Yang diberi wewenang bertugas menggantikan pemimpin kantor

jika sedang berhalangan atau tidak ada di tempat;

b. Membantu pemimpin dalam mempersiapkan rencana kerja anggaran;

c. Membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di bawahnya untuk

mencapai target yang telah ditetapkan, terkait dalam bidang

pemasaran segmen yang dikelolanya;


16

d. Menerapkan proses pembiayaan sesuai dengan kebijakan

pembiayaan syariah yang telah ditetapkan terhadap account yang

termasuk portofolionya;

e. Melakukan pembinaan dan hubungan baik dengan nasabah untuk

mempertahankan dan meningkatkan hubungan kerjasama;

f. Memfungsikan, mengkoordinasi dan mengawasi semua bawahannya

dalam rangka melaksanakan dan mencapai sasaran dari rencana kerja

yang telah ditetapkan;

g. Menyusun rencana pemasaran tahunan;

h. Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring;

i. Melaksankan koordinasi dengan jajaran operasional;

j. Melakukan kegiatan pemasaran pembiayaan.

3. Kepala Bagian Marketing

a. Memimpin, mengawasi, dan bertanggung jawab atas terlaksananya

kelancaran kerja dibagian pembiayaan;

b. Memasarkan produk Bank sesuai dengan Syariah Islam kepada

nasabah dengan layanan prima sehingga memungkinkan untuk

diperolehnya laba sesuai target dengan tetap memperhatikan

kelancaran dan keamanan asset bank;

c. Menciptakan produk baru yang sesuai dengan Syariah Islam;

d. Memberikan pengarahan, pembinaan, dan pengawasan terhadap staf

yang ada dibawahnya;


17

e. Melaksanakan tugas dan bertanggungjawab atas laporan bulanan dan

laporan berkala yang disampaikan kepada Direksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

f. Menjaga dan mengusahakan tercapainya laba yang telah ditargetkan

bank;

g. Mengikuti pengembangan perbankan sehubungan dengan kegiatan

pemasaran dan selalu memperhatikan situasi pasar serta melihat

factor-faktor yang mungkin mempengaruhi perkembangannya;

h. Membawahi langsung Marketing.

4. AO (Account Officer)

a. Menyusun rencana pemasaran tahunan (RPT) pembiayaan atas

sektor yang dikelolanya serta menegosiasikan dengan marketing

manager dan direktur utama dalam rangka menetapkan rencana kerja

anggaran;

b. Menyusun rencana kerja bulanan berdasarkan rencana pemasaran

tahunan yang telah ditetapkan oleh atasannya sebagai pedoman kerja

untuk digunakan sebagai bahan evaluasi hasil pemasaran yang

dicapai setiap akhir bulan dan tahunan;

c. Membuat rencana kunjungan mingguan, yang menuju kepada

tercapainya target pemasaran mingguan, bulanan, dan tahunan guna

monitoring hasil kerja yang bersangkutan dalam mencapai target

yang telah ditetapkan;


18

d. Memasarkan pembiayaan sesuai rencana pemasaran tahunan dan

rencana kerja bulanan serta memantau hasilnya untuk mencapai

portofolio pembiayaan yang berkembang, sehat dan menghasilkan

pendapatan optimal bagi cabang;

e. Mengelola tingkat kesehatan pembiayaan nasabah binaan yang

menjadi tanggung jawabnya;

f. Memproses pembiayaan baru dan perpanjangan sesuai kewenangan

yang dimiliki.

5. Funding Officer (FO)

a. Menyusun rencana kerja bulanan berdasarkan Rencana Pemasaran

Tahunan yang telah ditetapkan Menyusun Rencana Pemasaran

Tahunan berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh atasannya;

b. Membuat rencana kunjungan mingguan, yang menuju kepada

tercapainya target penjualan mingguan, bulanan, kwartal dan

tahunan guna monitoring hasil kerja yang bersangkutan dalam

mencapai target yang telah ditetapkan;

c. Mengidentifikasi sumber dana potensial/calon penyimpan potensial

di perusahaan/ instansi untuk memfokuskan sasaran yang akan

ditujunya;

d. Melaksanakan aktifitas penjualan, dengan menghubungi, menemui

dan menjual kepada nasabah potensial guna menarik nasabah

sebanyak-banyaknya;
19

e. Membina hubungan baik dengan instansi/perusahaan yang potensial

baik yang sudah menjadi nasabah maupun calon nasabah untuk

mempertahankan dan memperoleh nasabah baru;

f. Melakukan kegiatan pemasaran produk dana dan jasa untuk

mengoptimalkan bisnis BPRS Artha Fisabilillah;

g. Melaporkan pada atasannya atas hasil-hasil pencapaiannya sebagai

bahan evaluasi.

6. Kepala Bagian Operasional

a. Memimpin, mengawasi dan bertanggungjawab atas terlaksananya

kelancaran kerja dibagian operasional serta memberikan laporan

rutin berkala atas pekerjaannya kepada Direksi;

b. Memberikan pengarahan dan pembinaan karyawan yan dibawahnya

(Teller, Pembukuan, CS, Administrasi dan Legal, Kepala Kantor

Kas, Bag. Umum Personalia);

c. Memeriksa semua transaksi dan mutasi keuangan;

d. Bertanggungjawab dalam pembuatan dan pengampaian laporan

bulanan kepada direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan direksi.

7. Accounting

a. Accounting memiliki tugas yaitu mencatat arus kas masuk dan keluar

yang terjadi dalam setiap aktivitas perusahaan yang dimana

dijadikan sebagai bukti pengeluaran dan pemasukan;


20

b. Mencatat arus kas masuk dan keluar perushaan;

c. Mengontrol keuangan perusahaan;

d. Membuat laporan keuangan.

8. Teller

a. Melayani setoran dan pembayaran semua jenis transaksi dan

pemindah bukuan;

b. Melayani transaksi kliring;

c. Melakukan verifikasi tandatangan dan posisi saldo rekening

nasabah;

d. Melakukan validasi slip setoran/pengambilan nasabah;

e. Memberikan laporan harian transaksi teller.

9. Customer Service

a. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah dalam memberikan

informasi mengenai seluruh produk dan jasa yang tersedia;

b. Melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro dan

deposito;

c. Melayani pembelian buku cek/bilyet giro dari nasabah;

d. Bertanggung jawab terhadap arsip-arsip tabungan, deposito dan giro.

10. Bagian Umum dan SID

a. Melaksanakan tugas pencatatan, pengadministrasian, serta

pembinaan dalam kepersonaliaan, mengawasi ketersediaan

perlengkapan layanan dibidang personalia dan umum;


21

b. Menginventarisasi kebutuhan karyawan dan atau perusahaan sesuai

ketentuan yang berlaku;

c. Pengawasan terhadap pengadaan inventaris kantor dan penyusutan

serta pengendalian biaya;

d. Melakukan pembayaran gaji, uang jasa, pesangon, lembur, dan

lainnya sessuai ketentuan;

e. Membuat laporan bulanan kepada Direksi;

f. Membawahi langsung personalia, perlengkapan, pengemudi, satuan

pengamanan, dan pramubakti;

11. Bagian Administrasi Pembiayaan dan Legal

a. Mengatur, mengawasi dan melaksanakan kegiatan administrasi dan

dokumentasi pemberian pembiayaan serta melakukan kegiatan untuk

mengamankan posisi bank dalam memberikan pembiayaan sesuai

dengan hukum yang berlaku;

b. Memeriksa perlengkapan dan aspek yuridis setiap dokumen

permohonan pembiayaan;

c. Melakukan taksasi (taksiran) jaminan sesuai dengan harga pasar;

d. Melakukan pengikatan atau akad pembiayaan dengan calon nasabah;

e. Melakukan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian Direksi;

f. Bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Operasional.


22

12. Corporate Secretary

a. Membantu lembaga menginformasikan (menjelaskan) misinya

memadukan dengan visi, nilai, kredibilitas, dan etika yang terkait

dengan keberlangsungan perusahaan;

b. Mengelola reputasi perusahaan, melindungi perusahaan dari

kemungkinan krisis yang ditimbulkan oleh segala macam isu atau

permasalahan yang muncul, baik dari internal maupun eksternal

perusahaan;

c. Bertanggung jawab menyusun informasi atas tanggapan dan

mempublikasikannya kepada publik secara tepat waktu;

d. Melindungi perusahaan dari setiap permasalahan internal dan

eksternal;

e. Menyusun informasi atas setiap tanggapan nasabah.

3.1.5 Produk-Produk BPRS Artha Fisabilillah

Produk bank syariah investasi/penghimpun dana merupakan suatu cara

pengemasan suatu yang diproduksi oleh bank syariah, adapun produk-

produk BPRS Artha Fisabilillah:

1. Tabungan

a. Prinsip Wadiah (titipan)

Titipan nasabah berbentuk tabungan yang sewaktu-waktu dapat

diambil oleh pemilik dan bebas dari biaya administrasi serta


23

mendapat bonus pada akhir bulan. Terdiri dari Tabungan Hikmah

Umum, tabungan pelajar, tabungan lembaga, Tabungan Qurban.

b. Prinsip Mudharabah (bagi hasil)

Tabungan nasabah yang dapat diambil pada waktu tertentu dan

umumnya berjangka, nasabah akan memperoleh bagi hasil

terhadap dana investasi. Pengambilan yang tidak sesuai dengan

kepenuntukan dan jangka waktunya dikenakan biaya administrasi.

2. Deposito

Investasi dana nasabah yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu. Nasabah mendapatkan bagi hasil dari

kesepakatan negosiasi sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati. Jangka

waktu 1/3/6/12 bulan.

3. Pembiayaan/Penyaluran Dana

a. Murabahah (jual beli);

b. Ijarah (sewa): perjanjian sewa menyewa barang antara

bank/pemilik dengan penyewa, untuk memperoleh manfaat atas

barang yang disewa, setelah masa sewa berakhir, maka barang

sewaan dikembalikan ke bank/pemilik, kecuali sewa beli.

1) Multi jasa;

2) Qardh.
24

3.1.6 Mitra Kerja

Dalam rangka percepatan program pemberdayaan masyarakat pelaku

UMKM dan masyarakat sekitarnya, kami membuka diri untuk menjalin

kerjasama/kemitraan dengan lembaga, non pemerintah, regional dan

nasional antara lain:

1. Dinas Kesehatan Cianjur.

2. BKKBN Cianjur.

3. Dinas Pertanian Cianjur.

4. Dinas Kehutanan Cianjur.

5. Bank Syariah Mandiri (BSM).

6. Bank Muamalat Indonesia (BMI).

7. BPRS Seragen.

8. Pemerintah Kabupaten Cianjur

3.1.7 Program Unggulan

1. PNS

2. Usaha Mikro

a. Pasar Induk Cianjur

b. Pasar Muka Cianjur

c. Pasar Bojong Meron Cianjur

d. Pasar Ciranjang

e. Insidentil

f. Pasar Cipanas
25

3.1.8 Persyaratan dan Ketentuan Umum Produk

1. Tabungan

Syarat umum tabungan

a. Penabung adalah anggota masyarakat secara pribadi atau lembaga.

b. Sebagai bukti tabungan Bank akan menerbitkan buku tabungan atas

nama penabung.

c. Penyetoran, pengambilan dan perubahan saldo tabungan dicatat oleh

Bank dalam rekening tabungan atas nama penabung.

d. Pajak atas keuntungan tabungan ditanggung oleh penabung.

e. Penabung wadiah mendapatkan bonus dan penabun mudharabah

mendapatkan bagi hasil.

f. Penabung bertanggung jawab atas penggunaan slip pengambilan

tabungan bila terjadi penyalahgunaan yang merugikan bank.

g. Bank maupun penabung sewaktu-waktu berhak menghentikan

hubungan rekening tabungan dengan pemberitahuan sebelumnya.

h. Bank berhak mengadakan perubahan-perubahan pada peraturan dan

ketentuan tabungan.

i. Tabungan yang bersaldo dibawah minimum yang ditetapkan selama

6 bulan berturut-turut akan mengekibatkan ditutupnya tabungan oleh

bank dan saldo yang tersisa akan diperhitungkan sebagai biaya

pengelolaan rekening dan biaya administrasi penutupan rekening

tabungan.
26

2. Penyetoran Dan Pengambilan Tabungan

a. Setoran awal minimum

1) Tabungan:

 Pribadi Rp 10.000,-

 Lembaga Rp 100.000,-

2) Tabungan haji Rp 25.000,-

3) Tabungan Qurban Rp 10.000,-

4) Tabungan pelajar Rp 5.000,-

b. Setoran selanjutnya, minimum

a) Tabungan:

 Pribadi Rp 5.000,-

 Lembaga Rp 50.000,-

b) Tabungan haji Rp 15.000,-

c) Tabungan kurbanRp Rp. 5.000,-

d) Tabungan pelajar Rp 5.000,-

e) Biaya penutupan rekening tabungan RP 5.000,-

f) Setoran cek/BG bank lain, apabila dananya ada (tidak ditolak),

maka tanggal efektif tabungan adalah satu hari setelah tanggal

penyetoran.
27

g) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap jam kerja,

slip penyetoran dinyatakan sah apabila telah dibubuhi tanda

tangan teller.

h) Setiap pengambilan tabungan harus menggunakan slip penarikan

yang telah disediakan oleh bank dan haarus membawa buku

tabungan dan bukti diri/ KTP asli.

i) Penarikan/pengambilan uang tabungan yang diwakilkan harus

dilengkapi dengan surat kuasa yang sah bermaterai cukup dan

wajib membawa KTP asli pemilik rekening.

3.1.9 Bagi Hasil Dan Bonus

1. Tabungan mudharabah mendapatkan bagi hasil dengan nisbah

berdasarkan musyawarah antara bank dengan nasabah.

2. Tabungan wadiah mendapatkan bonus dengan berdasarkan kebijakan

perusahaan

3.1.10 Deposito

Syarat Dan Ketentuan Deposito Hikmah:

1. Deposan adalah WNI secara pribadi/lembaga, perkumpulan, perusahaan

dan yayasan.

2. Untuk deposito badan hukum permohonan harus dilampirkan akta

pendirian/akta perubahan.
28

3. Simpanan deposito tidak dapat dipindahkan atas nama orang dan/atau

badan lain sebelum habis jangka waktu penyimpanannya, namun dapat

dijaminkan sebagai surat berharga.

4. Pajak atas bagi hasil ditanggung oleh deposan.

5. Pembayaran kembali pokok simpanan dan/atau pembayaran bagi hasil

deposito hanya berlaku bagi penyimpanan yang tercantum dalam surat

pemilikan deposito, terkecuali untuk ini oleh penyimpan ditunjuk

sesorang kuasa dengan surat kuasa yang sah dan bermaterai cukup.

6. Setoran deposito minimal RP 5.000.000,- setoran dapat berbentuk tunai,

atau pemindahbukuan.

7. Pengambilan kembali deposito pokok hanya dapat dilakukan pada saat

jatuh tempo dengan menyerahkan kembali surat pemilikan deposito asli

dan menandatangani bukti pencairan deposito.

8. Bagi hasil deposito dicatat mulai tanggal dilaksanakannya hingga saat

jatuh tempo.

9. Setiap bulan (pada tanggal valuta) bagi hasil deposito dapat:

a. Diambil secara tunai

b. Dipindahbukukan ke rekening tabungan

c. Ditambahkan ke pokok nominal deposito

d. Ditransfer.

10.Pada tanggal jatuh tempo pokok deposito dapat:

a. Diperpanjang otomatis
29

b. Dipindahbukukan

c. Diambil tunai

d. Ditransfer

11.Bagi hasil deposito berlaku sepanjang masa kontrak.

12.Bank tidak bertanggumg jawab atas segala akibat yang timbul karena

penyalahgunaan. Surat deposito oleh pihak yang tidak berhak atas surat

tersebut.

13.Duplikat deposito hanya dikeluarkan oleh bank sebagai pengganti dan

asli surat deposito yang karena sesuatu hal menjadi rusak atau hilang

dengan ketentuan bahwa untuk ini pemiliknya diwajibkan memberikan

syarat-syarat pembuktian yang kuat dan sah tentang kerusakan dan/ atau

kehilangan tersebut.

14.Apabila penyimpan meninggal dunia maka segala hak atas simpanan

deposito jatuh kepada ahli warisnya yang sah menurut hukum yang

berlaku yang oleh bersangkutan dapat diberikan pembuktiannya yang

cukup kuat dan sah kepada bank.

15.Dalam hal tertentu bank berhak menolak penerimaan simpanan deposito.

16.Bank menerima uang yang disimpan dalam deposito berdasarkan prinsip

mudharabah.

17.Deposito hikmah hanya dapat dibayarkan kembali pada tanggal jatuh

tempo dikantor bank dimana deposito ini dibuka pertama kali, dalam

mata uang rupiah.


30

18.Bagi hasil keuntungan atas jumlah uang dimaksud, tidak akan

diperhitungkan sesudah tanggal jatuh tempo, kecuali bila diperpanjang

kembali.

19.Bila Deposito Hikmah diperpanjang, nisbah bagi hasil atas deposito

hikmah tersebut adalah sesuai dengan nisbah bagi hasil yang berlaku

pada saat perpanjangannya.

20.Pada saat melakukan penyetoran, Deposito Hikmah dimana deposan

mencantumkan langsung ditransfer ke rekening yang bersangkutan,

maka bank pada saat jatuh tempo akan melakukan intruksi tersebut.

Dengan demikan bilyet deposito hikmah yang dipegang oleh deposan

tidak berlaku lagi.

3.2 Overview Pelaksanaan Magang

3.2.1 BI Checking

Istilah BI checking sering kita dengar, terutama jika Anda hendak

mengajukan permohonan kredit. Lembaga yang akan meminjamkan dana

pada nasabah, baik bank maupun non perbankan, akan melakukan BI

checking sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman.

Pada dasarnya, BI checking merupakan nama lain dari Informasi

Debitur Individual (IDI) atau catatan riwayat kredit atau pinjaman

seseorang ke bank atau lembaga keuangan non perbankan. Semua riwayat

kredit seorang nasabah, baik atau buruk, semuanya tercatat dalam Sistem
31

Informasi Laporan Keuangan (SLIK). Laporan dari data inilah yang bisa

diakses oleh lembaga keuangan di seluruh dunia untuk mengetahui

kredibilitas seorang nasabah.

Cara Mengecek SLIK OJK Online dengan iDeb Viewer

1. Instalasi Aplikasi iDeb Viewer;

2. Sebelumnya, kamu daftarkan akun baru terlebih dahulu di Otoritas Jasa

Keuangan. Caranya bisa dengan menghubungi costumer service pihak

OJK;

3. Setelah kamu mendapatkan akun username dan juga passwordnya,

tahap selanjutnya adalah mengunduh aplikasinya. Link aplikasinya bisa

kamu dapatkan di https://slik.ojk.go.id/;

4. Login terlebih dahulu menggunakan akun username dan password yang

sudah kamu daftarkan sebelumnya;

5. Jika sudah login, buka menu “Administrasi” lalu pilih “Download

Aplikasi” dan pilih “Download iDeb Viewer”;

6. Jika berhasil terunduh aplikasinya, bukalah aplikasi tersebut dengan

mengeklik dua kali pada aplikasinya;

7. Pada tahap instalasi aplikasi, ini tergantung bagaimana operasi sistem

komputer menanggapinya. Jika kamu menggunakan OS Windows 7, 8,

Vista, ataupun 10, maka akan muncul pop-up mengenai perizinan

pemasangan aplikasi. Jika muncul pop up semacam itu, klik “Run”;


32

8. Secara otomatis, akan muncul pop-up lokasi aplikasi yang akan

dipasangkan. Setelah mengetahui lokasinya, klik “Lanjut”;

9. Nantinya akan muncul pop-up lagi yang isinya penambahan jalan

pintas untuk aplikasi tersebut. Jika kamu ingin dibuatkan jalan pintas

atau shortcut, ceklis pada bagian kotak yang telah disediakan dan klik

“next” atau “lanjut”;

10. Akan muncul pop-up lagi yang isinya mengenai rincian pemasangan

aplikasi apakah sudah tepat atau ingin diubah kembali. Jika kamu rasa

sudah sangat yakin, klik “pasang”;

11. Jika sudah, secara otomatis aplikasi akan dipasang pada komputer atau

laptop kamu. Tunggu hingga proses instalasi selesai;

12. Setelah aplikasi sudah selesai diinstal, bukalah aplikasinya;

13. Jika berhasil, akan muncul halaman awal aplikasi dengan tulisan “iDeb

Viewer”.

Cara mengecek informasi debitur

1. Buka aplikasi iDeb Viewer;

2. Setelah itu, klik “buka berkas” yang berada di bagian kiri;

3. Nantinya akan mucul pop-up mengenai lokasi unduhan file yang telah

kamu unduh pada web SLIK sebelumnya. Setelah menemukannya, klik

open;
33

4. Secara otomatis, akan muncul form untuk memasukan password.

Masukan password yang kamu gunakan juga untuk membuat profil di

website SLIK. Setelah password sudah dimasukan, klik “OK”;

5. Jika kamu lupa dengan passwordnya, kamu bisa mengeceknya dengan

masuk ke website SLIK;

6. Jika sebelumnya kam sudah login, klik profil lalu ceklis pada bagian

check box yang ada pada bagian profi kamu. Nantinya akan muncul

password yang sudah tidak disembunyikan lagi;

7. Apabila, password yang kamu masukan sudah benar, maka akan

muncul informasi debitur yang sesuai dengan kamu inginkan;

8. Pada tahap ini, kamu bisa melakukan pencetakan sendiri atau

mengubahnya menjadi file seperti PDF.

3.2.2 Meregister Surat Masuk

Mencatat surat masuk kedalam buku register surat masuk yang

tersedia sesuai dengan data yang ada dalam buku register tersebut, seperti

tanggal, nomor surat, tujuan, pengirim, dan perihal. Setelah selesai maka

surat diarsipkan kedalam folder surat masuk.

3.2.3 Merekonsiliasi bukti setoran nasabah dengan data yang sudah diinput

Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang

diproses dengan beberapa sistem yang berbeda berdasarkan dokumen dari

sumber yang sama. Penulispun mencocokan bukti setoran nasabah dengan

data yang sudah diinput, data tersebut diprint terlebih dahulu untuk
34

memudahkan rekonsilisasi. Rekonsilisasi dilakukan untuk mencegah

adanya selisih dan kesalahan setiap transaksi yang diinput ke dalam sistem.

3.2.4 Merigester Jaminan

Cara meregister jaminan yaitu dengan menginput data kedalam format

yang ada. Register dilakukan untuk memastikan tidak ada jaminan yang

hilang dan untuk memudahkan apabila sewaktu-waktu jaminan dibutuhkan.

Gambar 3.3 Format Register Jaminan

3.2.5 Meregister Surat Akad Pembiayaan

Langkah – langkah meregister surat akad:

1. AO akan memberikan berkas permohonan pembiayaan calon nasabah

yang sudah ditentukan akan diberi pembiayaan, berkas ini diberikan

kepada Admin Pembiayaan.


35

2. Untuk meregister surat akad ini buka Microsoft Word, klik Edit

Mailings, lalu klik Edit Recipient List. Akan muncul jendela Mail

Merge Recipent, pilih data yang pernah kita buat, klik edit. Akan

muncul jendela Edit Data Source, dari jendela ini kita dapat menambah

data dengan klik new entry. Klik ok jika selesai, data akan otomatis

terupdate. Klik ok lagi untuk kembali ke surat.

3. Setelah selesai meregister, cetak surat lalu AO akan melakukan akad.

3.2.6 Mengecek dan Mengarsipkan Berkas Pembiayaan

Setelah dilakukan realisasi pembiayaan, berkas harus dicek kembali

supaya tidak ada kekurangan seperti belum diberi tanggal, belum di tanda

tangani, belum distempel, dan lain lain, hal ini sangat dihindari. Setelah

lengkap, berkas harus diarsipkan.

Langkah-langkah mengarsipkan berkas pembiyaan:

1. Menyusun terlebih dahulu berkas yang akan diarsipkan sesuai dengan

lembar checklist pembiayaan;

2. Memberi nama nasabah dan nomor kontrak di map snelhecter;

3. Lubangi berkas menggunakan perforator;

4. Menyimpan surat kedalam map snelhecter;

5. Memasukan berkas kedalam filling cabinet sesuai dengan sistem.


36

3.3 Overview Program Pembiayaan di PT. BPRS Artha Fisabilillah

3.3.1 Akad Pembiayaan di PT. BPRS Artha Fisabilillah (BAF Syariah)

Akad adalah perjanjian tertulis yang memuat ijab (penawaran) dan

qabul (penerimaan). Di PT. BPRS Artha Fisabilillah (BAF Syariah) ada

tiga akad yang digunakan dalam pembiayaan, yaitu:

1. Murabahah (jual beli): Perjanjian jual beli antara bank dan nasabah,

dimana harga jual sebesar harga pokok ditambah margin/keuntungan

yang disepakati, dengan sistem pembayaran secara angsuran

berdasarkan jangka waktu tertentu;

2. Ijarah (sewa): perjanjian sewa menyewa barang antara bank/pemilik

dengan penyewa, untuk memperoleh manfaat atas barang yang disewa,

setelah masa sewa berakhir, maka barang sewaan dikembalikan ke

bank/pemilik, kecuali sewa beli.

c. Multi jasa: perjanjian antara bank dan nasabah untuk memenuhi

kebutuhan nasabah yang tidak dimungkinkan menggunakan akad

pembiayaan diatas (untuk pendidikan, kesehatan, penikahan, dll);

d. Qardh: adalah pinjam meminjam uang yang dapat dibayar atau

ditagih kembali sebesar jumlah pokok pinjaman tanpa

memperjajnikan imbalan apapun dari penerima pinjaman kepada

pemberi pinjaman.
37

3.3.2 Proses Pemberian Pembiayaan

Pemberian pembiayaan di pada PT. BPRS Artha Fisabilillah (BAF

Syariah) menggunakan prinsip kehati-hatian dalam memilih nasabah, hal

ini dilakukan untuk mencegah timbulnya pembiayaan bermasalah. Jadi,

tidak semua orang dapat diberikan pembiayaan, oleh karena itu pihak bank

harus menganalisa calon nasabah pembiayaan terlebih dahulu untuk

menjadi bahan pertimbangan layak atau tidaknya calon nasabah tersebut

diberikan pembiayaan.

Secara umum pemberian prosedur pada PT. BPRS Artha Fisabilillah

(BAF Syariah) sebagai berikut:

1. Pengajuan berkas – berkas

Dalam hal ini pemohon mengajukan permohonan yang dituangkan

dalam proposal pembiayaan, dilengkapi denga berkas – berkas lain yan

dibutuhkan.

a. Pengajuan proposal hendaknya berisi:

1) Latar berlakang usaha, jenis bidang usaha (Bagi pengusaha);

2) Maksud dan tujuan mengajukan pembiayaan, (missal: untuk

memperluas usaha);

3) Besarnya pembiayaan dan jangka waktu, dalam hal ini pemohon

menentukan besarnya jumlah pembiayaan yang ingin diperoleh

dan jangka waktu pembiayaannya;


38

4) Cara pemohon mengembalikan pembiayaan, apakah dari hasil

usaha atau dengan cara lain;

5) Jaminan pembiayaan, merupakan jaminan untuk menutupi segala

resiko terhadap kemungkinan bermasalahnya suatu pembiyaa.

Baik disengaja ataupun tidak.

b. Melampirkan dokumen - dokumen yang meliputi foto kopi:

1) KTP (Kartu tanda Penduduk) Pemohon + Pasangan;

2) KK (Kartu Keluarga);

3) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak);

4) Laporan Keuangan;

5) SKU (Surat Keterangan Usaha) bagi pengusaha;

6) Jaminan;

7) Rekening Koran suami/istri 6 bulan terakhir;

8) Buku nikah;

2. Melakukan BI checking

BI checking dilakukan untuk mengetahui informasi debitur, sehingga

pihak bank terutama AO (Accounting Officer)yang menangani calon

nasabah ini bisa melakukan penilaian sementara.

3. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah

lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar, termasuk menyelidiki


39

keabsahan berkas. Jika menurut pihak belum lengkap maka c alon

nasabah harus melengkapinya.

4. Wawancara

Untuk meyakinka keabsahan berkas tersebut, selain wawancara

dilakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang

sebenarnya dalam mengajukan pembiayaan.

5. Survey

Merupakan pemeriksaan kelapangan oleh pihak bank dengan meninjau

berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Selain melihat

objek, pihak akan melakukan survey ke tetangga untuk melihat seperti

apa calon nasabah tersebut.

6. Keputusan pembiayaan

Keputusan pembiayaan yaitu untuk menentukan apakah pembiayaan

diterima atau ditolak. Jika diterima, maka nasabah harus mempersiapkan

administrasinya. Keputusan pembiayaan yang akan diuuman dalam hal

ini mencakup: jumlah pembiayaan yang diterima, jangka waktu

pembiayaan, biaya yang harus dibayar, waktu pencairan pembiayaan.

Jika pembiayaan ditolak maka pihak BAF Syariah akan mengeluarkan

surat penolakan berikut alasannya.


40

7. Penandatanganan akad pembiayaan/perjanjian lainnya

Sebelum pembiayaan dicairkan, terlebih dahulu calon nasabah

menandatangani akad pembiayaan, mengikat jaminan dengan hipotik

dan surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu.

8. Realisasi pembiayaan

Realisasi pembiayaan diberikan setelah penandatanganan akad

pembiayaan dan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening

tabungan.

9. Penyaluran/penarikan dana

Yaitu pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi

dari pemberian pembiayaan dan dapat diambil sesuai dengan ketentuan

dan tujuan pembiayaan.

3.3.3 Penetapan Harga

1. Harga dan mata uang yang digunakan harus dinyatakan dengan jelas

dan disepakati bersama dalam kontrak.

2. Para pihak dibolehkan melakukan pembayaran angsuran ataupun

pelunasan dengan mata uang yang berbeda dari mata uang yang

disepakati dalam kontrak dengan ketentuan jumlah pembayaran

tersebut memiliki nilai yang sama pada tingkat nilai tukar hari

pembayaran yang dimaksud.

3. Bank harus menyatakan Harga Jual dari Obyek Pembiayaan yang telah

dimiliki oleh Bank secara prinsip. Harga Jual Bank mencakup Harga
41

Pokok Bank dan Margin yang diinginkan sebagai keuntungan bagi

Bank.

4. Untuk menghindari mis-interpretasi Standar Penetapan Harga, maka

diperlukan ilustrasi sebagai berikut: Harga Pokok Barang : Rp

100.000.000 Biaya Langsung : Rp 2.000.000 Harga Perolehan : Rp

102.000.000 (Harga Pokok Barang + Biaya Langsung) Uang Muka : Rp

32.000.000 Harga Pokok Bank : Rp 70.000.000 (Harga Perolehan –

Uang Muka) Margin : Rp 10.000.000 Harga Jual Bank : Rp 80.000.000

(Harga Pokok Bank + Margin).

5. Harga Jual Bank (selling price) adalah harga yang diberikan Bank

kepada Nasabah. Harga Jual Bank didasarkan pada Harga Pokok Bank

ditambah Margin (Keuntungan) yang diinginkan oleh Bank.

6. Harga Pokok Bank dapat dihitung berdasarkan Harga Perolehan Barang

dikurangi dengan Uang Muka yang diberikan oleh Nasabah. Harga

Pokok Bank harus diberitahukan secara eksplisit dan jujur oleh Bank

kepada Nasabah dan tertera di dalam kontrak perjanjian Pembiayaan

Murabahah. Harga Pokok Bank bisa juga dinyatakan sebagai plafond

Pembiayaan Murabahah.

7. Harga Perolehan Barang adalah Harga Pokok Barang (baik diproduksi

sendiri ataupun barang yang didatangkan dari pemasok) ditambah

dengan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan pengadaan

barang tersebut.
42

8. Margin adalah keuntungan yang diinginkan oleh Bank dan disepakati

oleh para pihak dan nilainya tidak berubah selama masa kontrak

perjanjian yang disepakati.

9. Biaya langsung (direct expenses) adalah biaya yang termasuk di

dalamnya antara lain biaya pengiriman, biaya pemeliharaan dan biaya

peningkatan nilai atau kualitas Obyek Pembiayaan. Selain itu, termasuk

pula biaya layanan yang terintegrasi dengan aset guna mendukung

kesempurnaan performa aset seperti biaya instalasi, dan hal sejenisnya.

10. Biaya tidak langsung (indirect expenses) yang terkait dengan transaksi

Murabahah seperti biaya utilitas (listrik, air, pulsa telepon), gaji

pegawai, upah lembur dan hal sejenis lainnya tidak boleh dibebankan

sebagai komponen biaya langsung.

3.3.4 Penetapan Margin Murabahah

1. Margin jual Murabahah merupakan tingkat keuntungan yang

diharapkan (expected yield) oleh Bank.

2. Margin (mark up price) ditentukan berdasarkan kesepakatan antara

Bank dan Nasabah.

3. Margin dinyatakan dalam bentuk nominal atau persentase tertentu dari

Harga Pokok Bank.

4. Perhitungan Margin dapat mengacu pada tingkat imbalan yang berlaku

umum pada pasar keuangan dengan mempertimbangkan ekspektasi

biaya dana, risk premium dan tingkat keuntungan.


43

5. Margin tidak boleh bertambah sepanjang masa pembiayaan setelah

kontrak disepakati dan ditandatangani kedua belah pihak.

6. Bank dapat memberikan potongan margin Murabahah sepanjang tidak

menjadi kewajiban Bank yang tertuang dalam perjanjian.

3.4 Hasil Analisis Selama Pelaksanaan Magang

Setiap perusahaan atau instansi akan selalu menghadapi suatu masalah,

begitupun yang terjadi di PT. BPRS Artha Fisabilillah. Setiap bank atau lembaga

keuangan syariah akan selalu mengalami kesulitan dalam bersaing dengan bank

konvensional dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait produk

yang ada khususnya di BPRS Artha Fisabilillah.

Oleh karena itu pihak marketing BPRS Artha Fisabilillah selalu

mengenalkan atau melakukan promosi untuk setiap produk yang ada, tidak hanya

menunggu customer datang. Perbaikan terus dilakukan untuk menarik nasabah

dan para deposan, seperti penambahan peralatan kantor untuk menunjang kinerja

yang lebih baik, serta melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk karyawan.

Dalam pembiayaan sendiri masalah yang akan dihadapi adalah kredit

macet, oleh karena itu dalam memberikan pembiayaan setiap AO (Accounting

Officer) lebih ditekankan lagi untuk menerapkan setiap prinsip pembiayaan dan

menjunjung tinggi kehati-hatian. Selain itu pihak bank selalu memonitor nasabah

yang melakukan pembiyaan, supaya tidak terjadi kredit macet.

Di BPRS Artha Fisabilillah sudah dibentuk bidang untuk penyelesaian

pembiayaan bermasalah, bidang ini menangani restrukturisasi pembiayaan


44

bermasalah. Restrukturisasi dianggap sebagai upaya bank dalam memperbaiki

posisi pembiayaan.

Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana

kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran

teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang

diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin

beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak

dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi

bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga

bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi

untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang

ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam

dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan

serba cepat.

Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date

bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis

yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat

teratasi. Dalam hal ini, BPRS Artha Fisabilillah belum mempunyai teknologi

yang mumpuni dalam hal memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan teknologi di PT. BPRS

Artha Fisabilillah bisa membuat aplikasi yang digunakan nasabah untuk

mengecek tabungan, apalagi PT BPRS Artha Fisabilillah identik dengan


45

pembiyaan maka aplikasi tersebut bisa dilengkapi dengan informasi mengenai

pembiayaan seperti jumlah sisa tagihan dan sisa jangka waktu. Aplikasi ini juga

bisa ditambahkan dengan layanan gps, sehingga nasabah yang menabung atau

membayar angsuran akan terhubung dengan marketing sehingga tidak perlu lagi

menggunakan social media yang lain sebagai perantara.

Masyarakat tidak hanya membutuhkan layanan cepat dan mudah,

silaturahim antara nasabah dan perusahaan dapat menjamin keberlangsungan

bisnis karena akan memupuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

Dengan aplikasi tersebut PT. BPRS Artha Fisabilillah bisa bersaing dengan

perusahaan Financial Technolog (Fintech), jika dirasa pembuatan aplikasi ini

sulit, PT. BPRS Artha Fisabilillah bisa berkolaborasi dengan perusahaan

Financial Technolog (Fintech), hal ini dapat menghemat biaya operasionaljuga

menumbuhkan ekosistem yang saling merangkul daripada berkompetisi.

Anda mungkin juga menyukai