TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan bahwa
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat. Oleh karenanya, sebuah rumah sakit harus memiliki sarana dan
prasana yang memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sarana dan prasarana
tersebut meliputi sumber daya manusia dan peralatan lainnya yang digunakan untuk
menunjang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
Isu globalisasi mengisyaratkan bahwa mekanisme pasar akan semakin didominasi oleh
perusahaan atau organisasi yang mampu memberikan pelayanan atau menghasilkan produk
unggulan yang memiliki daya saing tinggi dalam memanfaatkan peluang pasar. Kondisi
tersebut berlaku pula bagi industri jasa kesehatan khususnya rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Avisena sebagai salah satu rumah sakit swasta yang berada di
wilayah Cimahi Selatan, memiliki pelayanan berbasis medis dan keperawatan. Sebagai
fasilitas pelayanan publik, orientasi RSU Avisena diarahkan kepada kepuasan konsumen
dengan berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi masyarakat.
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan
di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya
sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat
inap di banyak rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar-kamar hotel. Pasien yang
berobat jalan di Unit Rawat Jalan, akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang
merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan di dalam rumah sakit, atau
menginap di rumah sakit. Dalam hal memberikan layanan rawat inap yang terakreditasi,
RSU Avisena memiliki layanan rawat inap berlian, yakni layanan rawat inap dg fasilitas
kelas VIP dan kelas Isolasi.
I. Pendahuluan
II. Gambaran Umum
III. Visi, Misi, Moto, Nilai Dasar & Tujuan RSU AVISENA
IV. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit
V. Uraian Jabatan
VI. Tata Hubungan Kerja
VII. Job Spesifikasi / Kualifikasi
VIII. Penutup
Ruang Lingkup
a. Instalasi Rawat Inap Berlian RSU Avisena memiliki hubungan yang terkait dengan
manajemen RSU Avisena dalam hal pelaporan administrasi rutin harian, Bulanan dan
tahunan
b. Terkait dengan instalasi – instalasi yang berada di dalam RSU Avisena dalam hal ini
sebagai salah satu instalasi pelayanan medis dan perawatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Avisena berawal dari sebuah praktek dokter bersama atas prakarsa
dr. Lia Yuliana Elsis Yunda selaku pemilik yang dimulai sejak tahun 2007 dan
dikembangkan menjadi Rumah Sakit Umum tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
dibawah pengelolaan Yayasan Avisena Mandiri Sejahtera.
Seiring dengan perubahan waktu dan pengelolaan rumah sakit awalnya dikelola
oleh Yayasan Avisena Mandiri Sejahtera dialihkan pengelolaannya kepada PT Avisena
Mandiri Sejahtera dan adanya tuntutan dari masyarakat agar rumah sakit memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih.
Rumah Sakit Umum Avisena berlantai tiga, berdiri di atas tanah seluas 2.112,90
m2 dengan bangunan seluas 1.245,8 m2. Lantai satu digunakan untuk kebutuhan IGD,
Rawat Jalan, Rekam Medik, Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Administrasi kantor
dan Keuangan. Lantai dua digunakan untuk kebutuhan Ruang Kebidanan, Kamar
Operasi, HCU, Logistik Farmasi, IT, Kantor Keuangan, Gizi dan Binatu. Lantai tiga
digunakan untuk ruang Rawat Inap. Total bed RSU Avisena adalah 86 tempat tidur
ditambah dengan fasilitas lain yang mendukung pelayanan.
Menjadi Rumah Sakit yang unggul dan terpercaya dalam pelayanan kesehatan
masyarakat di kawasan Cimahi dan sekitarnya tahun 2022
3.3. TUJUAN
A PENGERTIAN
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di Rumah Sakit Umum Bina Sehat tempat
untuk melakukan pembedahan, baik elektif maupun emergensi yang dilaksanakan oleh tim
ahli bedah dan ahli anestesi yang membutuhkan keadaan suci hama (steril).
Pelayanan anestesiologi dan terapi intensif di rumah sakit merupakan
salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yang berkembang dengan
cepat seiring dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang anestesia.
Kamar Operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk sebagai
fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan untuk pasien
pasien yang membutuhkan tindakan operasi.
B Tujuan
Tujuan Pedoman anestesi dan bedah adalah menjadi dasar atau pedoman
pemberian pelayanan kamar operasi, pelayanan anestesia, analgesia dan sedasi yang
aman, efektif, berperikemanusiaan dan memuaskan bagi pasien yang menjalani
pembedahan, prosedur medis atau trauma yang menyebabkan rasa nyeri, kecemasan
dan stres psikis lain.
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan yang ada di Kamar bedah .
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan standar layanan kamar bedah
b. Sebagai acuan bagi perawat kamar bedah mengenai fungsi dan peran serta
kompetensinya.
BAB VI
VISI MISI DAN TUJUAN
INSTALASI BEDAH SENTRAL
3.1. VISI
Bedah sentral yang dapat melakukan semua jenis operasi elektif maupun cyto yang
aman dengan menjunjung tinggi profesionalisme dan dilakukan secara Islami.
3.3. TUJUAN
3.3.1. TUJUAN JANGKA PANJANG
6. Mengusahakan standar kualitas pelayanan yang bermutu kepada pasien mengenai
tindakan pembedahan standar dan canggih di kamar bedah..
7. Mengusahakan terbentuknya SDM yang unggul sebagai tenaga profesional dalam
bidang bedah standar dan canggih dengan cara mengikuti pelatihan – pelatihan serta
bekerja yang selalu di dasari ke imanan dan keteqwaan.
8. Menjadikan total quality management Kamar Bedah dengan cara memanfaatkan
teknologi kedokteran terbaru guna meningkatkan kinerja dan kualitas yang
maksimal.
Ka Shif
URAIAN JABATAN
1. Ahli bedah
2. Ahli anastesi
6. Perawat anastesi
2. Perawat pelaksana.
4. Persyaratan
5. Hasil kerja
5. Membuat laporan harian dan bulanan jumlah tindakan operasi dan sisa stok
depo farmasi kamar bedah.
6. Tanggung jawab
6. Tugas Pokok
7. Uraian Tugas
3) Menentukan macam dan jumlah alat yang dipergunakan serta kegunaannya dalam
pelayanan pembedahan.
2) Mengawasi penggunaan alat dan bahan agar digunakan secara tepat guna dan hasil
guna.
b. Rencana pengawasan
3. Persyaratan
a. Pendidikan
1. Lulusan D3 Keperawatan
d. Berdedikasi tinggi.
g. Cepat tanggap.
4. Hasil kerja
4. Obat – obatan dan alat kesehatan selalu lengkap dan siap pakai
5. Tanggung jawab
6. Uraian tugas
a. Sebelum Pembedahan
1) Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal
sehari sebelum pembedahan untuk memberi penjelasan /
mengenalkan tim bedah.
e) Lampu operasi
g) Suction pump.
i) Gas medis
b. Saat Pembedahan
e) Mengeringkan.
3. Persyaratan
a. Lulusan D3 Keperawatan
g. Cepat tanggap
4. Hasil kerja
5. Tanggung jawab
6. Uraian tugas
a. Sebelum pembedahan
a) Kelengkapan dokument
c) Persediaan darah
c. Setelah pembedahan
a) Identitas pasien
C. Perawat anastesi
3. Persyaratan :
c. Berdedikasi tinggi.
d. Berbadan sehat
e. Beriman
f. Berkepribadian mantap
h. Cepat tanggap
4. Hasil kerja
5. Tanggung jawab:
6. Uraian tugas :
a. Sebelum pembedahan
1) Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik
pasien sebatas tanggung jawabnya.
b) Papan tangan
e) Standar infus
a) Cairan lambung
b) Cairan perut
c) Urine
d) perdarahan
c. Setelah pembedahan.
Tata hubungan kerja petugas Kamar Bedah RSU Avisena dalam melaksanakan
tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi.
Perawat Kepala Kamar Bedah dan staf Kamar Bedah Rumah Sakit Umum Avisena
dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab langsung kepada Ahli Bedah dan Ahli
Anetesi.
Perawat Kepala Kamar Bedah dan Rumah Sakit Umum Avisena wajib memberikan
bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada anggota tim kamar bedah serta
memberikan usulan mengenai pengembangan Sumber Daya Manusia, kapada Manager
Keperawatan.
Dalam melengkapi kebutuhan medis untuk usulan kebutuhan petugas Kamar Bedah
bekerjasama dengan tim pengadaan RSU Avisena.
Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasaran petugas Kamar Bedah bekerjasama
dengan Sub Bagian Rumah Tangga dan Logistik Rumah Sakit.
BAB X
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
B. Distribusi ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan untuk ruangan bedah dan anestesi :
1. Tenaga anestesi : dr Spesialis anestesi, perawat anestasi
2. Tenaga operator : dr spesialis yang akan melakukan tindakan operasi
3. Tenaga assisten : perawat yang telah mengikuti pelatihan bedah
4. Tenaga circuler : perawat pelaksana keperawatan
5. Tenaga sterilisasi : semua perawat bedah sentral ( masih merangkap
sama perawat kamar bedah )
C. Pengaturan Jaga
Dalam pengaturan jaga ruangan bedah setiap hari di bagi dalam 2 shift dimana pada
shift pagi dan shift siang semua tim bedah standby, kemudian ahli anestesi,sedangkan
pada malam hari ahli bedah dan penata anestesi bila ada kegiatan operasi baru di panggil
( on call ).
BAB XII
KEGIATAN ORIENTASI
1. Pengertian
Pengertian orientasi merupakan langkah awal penyesuaian dan latihan bagi karyawan
baru. Program ini dilakukan agar mereka mampu mengembangkan diri dalam
mengerjakan tugas-tugas dilingkungannya dengan baik.
2. Tujuan
a. Memperkenalkan lingkungan di RSU Avisena.
b. Memperkenalkan struktur organisasi RSU Avisena dan struktur organisasi kamar
bedah beserta uraian tugas.
c. Mengetahui Visi, Misi.RSU Avisena
d. Memperkenalkan SPO di kamar bedah RSU Avisena.
3. Sasaran
Perawat baru
4. Waktu
Orientasi dilaksanakan setiap ada pegawai baru.
Lama orientasi 3 bulan
5. Pelaksana
Bimbingan langsung orientasi dilakukan oleh Kepala kamar bedah dan staf kamar bedah
meliputi target tertentu, yaitu :
BULAN KEGIATAN
I 1. Membaca laporan harian
2. Orientasi tempat – tempat : pakaian, buku administrasi
lengakap, cuci tangan bedah, sandal, sampah medis dan non
medis, linen steril/bersih/kotor, cairan antiseptik, obat – obatan
dan alkes, obat narkotik
3. Operasional alat – alat : Autoclave, meja operasi, lampu
operasi, electrocauter, bed side monitor, iluminator, suction.
4. Cara melipat : jas dan duk
5. Cara mengeset : jas dan instrument minor dan mayor.
6. Praktek : cuci tangan bedah, menggunakan jas steril, sarung
tangan tanpa jas, sarung tangan dengan jas steril, cara
memasang dan melepas pisau.( teknik septik dan aseptik)
7. Pembagian ruangan di kamar bedah
8. Memperkenalkan Zona lapangan operasi
9. Cara lapor dokter
10. Cara operan pasien rencana operasi ODS maupun Rawat
6. Mekanisme
a. Jadwal dan format penilaian disesuaikan dengan jadwal orientasi
b. Orientasi perawat baru dilakukan tiap hari selama 3 bulan
c. Penilaian orientasi dilakukan oleh Ka Instalasi dibantu oleh Ka Shif.
BAB XIII
PERTEMUAN/RAPAT
1. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan, menyampaikan informasi atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
2. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah melakukan pertemuan dan berdiskusi diharapkan infomasi dapat di terima dan
permasalahan dapat di selesaikan.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pertemuan dan diskusi bersama di harapkan mampu
a. Bekerja sesuai SOP yang ada
b. Bekerja dengan ikhlas dan bertanggung jawab
c. Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan motivasi untuk memenuhi tanggung
jawab profesional.
d. Menyempurnakan mutu pelayanan di kamar bedah
e. Peka terhadap kondisi yang terjadi, menyatakan perasaan mana benar dan mana
salah.
3. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh seluruh perawat kamar bedah yang dipimpin oleh
Perawat Kepala Kamar Bedah.
Rapat ada 2 macam yaitu :
1) Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan sebulan sekali
Kelengkapan Rapat :
a. Daftar hadir
b. Notulen rapat
c. Laporan/rekomendasi/usulan kepada Manager
Keperawatan/ Direksi bila tidak dapat di selesaikan
2) Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
BAB XIV
PELAPORAN
Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan kegiatan tindakan pembedahan di RSU
Avisena .
A. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh Perawat Kepala Kamar Bedah, adapun jenis laporan sebagai
berikut :
a. Laporan Harian
1. Mengecek kelengkapan obat alkes di depo kamar bedah
2. Mengecek masa kadaluarsa obat alkes
3. Permintaan / Melengkapi jumlah depo kamar bedah
4. Mengecek kelayakan alat – alat medis
5. Pemeliharaan alat – alat medis
6. Permintaan kebutuhan alat – alat medis sesuai anggaran
7. Mencatat kegiatan operasi sesuai kasus dan spesifikasi tindakan
8. Rapat bulanan dan pembinaan SDM
b. Laporan Bulanan
1. Melaksanakan stok opname / mengecek obat alkes di depo kamar bedah
jumlah, kerusakan dan kadaluarsa
2. Melaporkan semua tindakan selama 1 bulan dari semua jenis kasus
diantaranya: kasus Umum, Digestive, Orthopedi, Obgyn, Urologi,
Oncologi, THT,dll yang disesuaikan dengan spesifikasi tindakannya yaitu
:Canggih, Khusus, besar, Sedang dan kecil
c. Laporan insidentil
Laporan di sampaikan sewaktu-waktu bila ada permasalahan atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
d. Laporan Tahunan
1. Melaporkan anggaran tahunan tahun sebelumnya dari pencapaian target
operasi, terealisasi / belum kebutuhan alat – alat medis
2. Membuat anggaran tahunan tahun kedepanseperti rencana pembinaan SDM,
target tindakan, melengkapi kebutuhan.