Anda di halaman 1dari 34

TUGAS AWAL

FISIKA UMUM

“PENGENALAN ALAT UKUR DASAR”

Tanggal Pengumpulan: 09 Maret 2019

Nama : Tian Alfionita

NIM : 11180162000047

Kelas : Pendidikan Kimia II B

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019
STOPWATCH

A.

PENGERTIAN

Stopwatch adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur


besaran waktu yang dapat dimatikan dan dihidupkan kembali (Rohman dan
Ariwibowo, 2016:28). Adapun menurut Kustiawan (2016:8) adalah suatu alat
ukur yang dugunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dalam
melakukan kegiatan yang memiliki ketelitian sampai tingkat detik.

B. SPESIFIKASI

Umumnya stopwatch memiliki warna putih ataupun hitam. Untuk


stopwatch analog biasanya berwarna putih dan terbuat dari logam yang cukup
ringan sedangkan stopwatch digital biasanya berwarna hitam ataupun
berwarna gelap dan biasanya terbuat dari plastik serta memiliki layar untuk
menunjukkan waktu.

C. BAGIAN-BAGIAN STOPWATCH

a. Stopwatch Analog

a) Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.

b) Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.

c) Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik

d) Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit


e) Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai
dari angka 1 sampai 60 dalam satuan detik

f) Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai


dari 5 sampai 30 dalam satuan menit (Anonim, 2016).

b. Stopwatch Digital

a) L.C.D

b) 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit (“M”) dan waktu detik


(“S”)

c) Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan


menghitung mundur

d) Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol

e) Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall (Anonim, 2016).

D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

Fungsi dari stopwatch yaitu sebagai alat ukur besaran waktu.

E. PRINSIP KERJA

a. Stopwatch Analog

Saat pertama kali tombol start ditekan penahan pegas pertama akan
terbuka dan menyebabkan gerigi berputar dan pegas pertama akan
terkalibrasi lalu jarum akan mulai bergerak bergerak. Pada saat yang sama
pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja secara mekanik
pada stopwatch. Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas
kedua terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali ke tertekan seperti
semula dan jarum kembali ke posisi nol (Anonim, 2016).

b. Stopwatch Digital

Cara kerja stopwatch digital dimulai ketika tombol dalam keadaan ON,
arus dari sumber tegangan (baterai) akan mengalir ke komponen-
komponen elektronik dalam stopwatch digital. Komponenen-komponen
elektronik tersebutlah yang melakukan perhitungan. Hasil perhitungan
waktu akan muncul pada layar LCD stopwatch (Anonim, 2016).
F. CARA MENGGUNAKAN

a. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan dalam pengukuran.

b. Memastikan stopwatch dalam keadaan Nol.

c. Menekan tombol start.

d. Waktu akan berjalan

e. Menekan tombol stop ketika pengukuran telah selesai.

f. Membaca hasil pengukuran.

G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

a. Stopwatch Analog

b. Stopwatch Digital

H. K3 PADA STOPWATCH

a. Disimpan ditempat yang aman.

b. Selalu dibersihkan.
c. Mengganti baterai jika dirasa sudah tidak berfungsi.

I. PRAKTIKUM

Pesawat atwood, pengukuran dasar, viskosimeter aliran fluida, gaya pegas,


gaya harmoni sederhana (Anonim, 2016).
JANGKA SORONG

A. PENGERTIAN

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang digunakan untuk


mengukur diameter suatu benda maupun ketebalan suatu benda jangka sorong
sering disebut juga dengan nama vernier caliper (Ainiyah, 2018:18).

B. SPESIFIKASI

Memiliki bentuk seperti huruf f serta terbuat dari logam. Jangka sorong
memiliki dua macam skala yakni skala utama dan skala nonius, ketelitian alat
ukur jangka sorong yaitu 0,1 mm.

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT

1. Rahan
g
Dalam

2. Terdiri
dari 2

rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam berfungsi
mengukur diameter luar serta ketebalan benda.

3. Rahang Luar. Rahang luar juga mempunyai 2 rahang seperti rahang


dalam. Fungsi rahang luar untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
4. Depth probe. Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari
suatu benda.

5. Skala Utama (cm). Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama


dalam satian centimeter.

6. Skala Utama (inchi). Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran dalam


satuan inchi.

7. Skala nonius (dalam 1/10 mm).

8. Tombol pengunci. Berfungsi untuk menahab baian – bagian yang


bergerak, sehingga pemakai bisa mengukur dengan lebih mudah (Anonim,
2019).

D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.

2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.

3. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara


"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur (Antika dkk, 2012:23-24).

E. PRINSIP KERJA

Skala utama (main scale) dan skala vernier digunakan untuk mengukur
jarak kecil dengan cara mencari perbedaan antara dua tanda. Pertama kali
dilakukan set awal skala utama harus lurus dengan skala nonius atau skala
vernier (Saefudin, 2013:72).

F. CARA MENGGUNAKAN

1. Periksa kondisi alat ukur jangka sorong jika terdapat debu atau kotoran
segera dibersihkan agar hasil pengukuran menggunakan jangka sorong
tepat.

2. Geser jangka sorong hingga rapat kemudian pastikan nilai pengukuran


berada tepat pada posisi nol (kalibrasi).

3. Bersihkan permukaan benda yang dapat diukur hingga betul-betul tidak


terdapat kotoran atau material lain yang dapat mengganggu keakuratan
dan ketelitian hasil pengukuran menggunakan jangka sorong.
4. Lakukan pengukuran dengan cara menggeser jangka sorong sehingga
tepat dengan benda yang akan diukur.

5. Pastikan posisi benda yang akan diukur betul-betul telah terjepit pastikan
posisi jangka sorong benar-benar lurus baik
secara vertikal maupun horizontal.

6. Lihat hasil pengukuran yang ditunjukkan pada skala utama dengan


memperhatikan posisi yang ditunjuk oleh garis angka 0 pada skala nonius
kemudian perhatikan garis angka lainnya pada skala nonius yang
menunjukkan posisi lurus terhadap nilai yang ada pada skala utama.

7. Kemudian menjumlahkan hasil pengukuran di skala utama dan skala


nonius.

G. JENIS-JENIS ALAT

1. Jangka sorong manual

2. Jangka sorong digital

3. Jangka sorong analog


H. K3

1. Jangka sorong dan harus selalu dalam keadaan bersih.

2. Tempatkan jangka sorong pada tempat yang aman sehingga tidak mudah
jatuh atau tertimpa benda yang lain.

3. Jangan hanya menggunakan ujung rahang bila melakukan pengukuran


(Wagiran, 2013).

I. PRAKTIKUM

Pengukuran celah botol, pengukuran dasar, momentum dan impuls, pesawat


atwood.
MIKROMETER SEKRUP

A. PENGERTIAN

Mikrometer Sekrup atau dalam bahasa asing disebut micrometer


screw gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang
yang terdiri atas poros tetap yang berperan sebagai skala utama dan poros
putar yang berperan sebagai skala nonius (Supervisor Blog MIPA, 2017).
Pendapat lain tentang mikrometer sekrup adalah suatu alat pengukur
besaran panjang yang sangat teliti, sehingga cocok sekali untuk mengukur
sesuatu yang cukup kecil (Sutrisno, 2011). Menurut Ainiyah (2018)
mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur panjang yang memiliki fungsi
untuk mengukur ketebalan benda yang tipis dan kecil. Dapat disimpulkan
mikrometer sekrup termasuk alat ukur panjang yang sangat teliti.

B. SPESIFIKASI

Umumnya mikrometer sekrup terbuat dari logam atau besi, memiliki


lekungan serta memiliki tingkat ketelitian yang sangat akurat yaitu 0,01
mm.

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT
1. Frame (bingkai)

Frame ini menyerupai bentuk huruf C atau U. frame ini terbuat dari
bahan logam tahan panas dengan desain yang cukup tebal dan kuat
bertujuan untuk meminimalisir terjadinya pemuaian panjang yang bisa
mengganggu proses pengukuran.

2. Anvil (poros tetap)

Poros tetap berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur.

3. Spindle (poros gerak)

Poros gerak merupakan sebuah silinder logam yang dapat digerakkan


maju-mundur, menjau atau mendekati poros tetap.

4. Lock Nut (pengunci)

Pengunci berfungsi untuk menahan poros gerak agar tidak bergerak


saat proses pengukuran suatu benda.

5. Sleeve

Merupakan batang logam tempat terletaknya skala utama (dalam


satuan mm)

6. Thimble

Merupakan batang logam yang dapat diputar, berukuran lebih besar


dari sleeve dan merupakan tempat terletaknya skala nonius atau skala
putar (dalam satuan mm)

7. Ratchet

Berfungsi untuk mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh


benda dengan cara diputar searah jarum jam sampai terdengar suatu
bunyi ketukan logam (tik). Untuk memastika ujung poros gerak telah
menempel sempurna dengan benda maka ratchet dapat diputar
sebanyak 2-3 putaran (Supervisor Blog MIPA, 2017).

D. FUNGSI

1. Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang sangat tipis seperti


lempeng baja, aluminium bahkan kertas
2. Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang sangat kecil seperti
diameter bantalan peluru, kabel, kawat dan sebagainya.

3. Untuk mengukur garis tengah lubang pada suatu benda yang cukup
kecil.

4. Untuk mengukur kedalaman suatu lubang yang cukup kecil seperti


lubang pada pipa dan sebagainya (Supervisor Blog MIPA, 2017).

E. PRINSIP KERJA

Pada bagian Sleeve terdapat skal utama yang berisi angka 1,2,3,4 dst
(bagian atas) dan angka 0,5, 1,5, 3,5 dst (bagian bawah), sehingga jarak
antar 2 skala terkecil skala utama adalah 0, 5 mm, sedangkan pada bagian
Thimble terdapat skala nonius yang berisi angka 1-50 (kelipatan 5). Jika
thimble diputar satu kali putan penuh (maju atau mundur) maka skala
utama akan bertambah 0,5 mm atau berkurang 0,5 mm. Sehingga 1 skala
putar = 0,5/50 = 0,01 mm, artinya jarak antara 2 skala terkecil skala
nonius adalah 0,01 mm.

F. CARA MENGGUNAKAN

1. Letakkan benda diantara rahang tetap atau rahang geser, apit benda
dengan memutar pemutar hingga sesuai dengan bendanya.

2. Bacalah skala utama.

3. Bacalah skala nonius. Kemudian skala nonius dikalikan dengan 0,1.

4. Jumlahkan skala utama dengan skala nonius (Ainiyah, 2018:21).

G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

1. Berdasarkan jenis skalanya

a. Mikrometer sekrup manual


b. Mikrometer sekrup digital

2. Berdasarkan fungsinya

a. Mikrometer luar

b. Mikrometer dalam

c. Mikrometer kedalaman

H. K3

1. Simpan di tempat yang aman agar tidak jatuh dan menimpa sesuatu.
2. Harus selalu dirawat dan dibersihkan agar mikrometer sekrup tidak
berkarat.

I. PRAKTIKUM

Momentum dan impuls.


NERACA DIGITAL

A. PENGERTIAN

Neraca digital atau neraca analitik adalah suatu alat yang sering
digunakan di laboratorium yang fungsinya untuk menimbang bahan atau
zat yang akan digunakan untuk praktikum agar berat bahan atau zat sesuai
dengan yang dibutuhkan (Anonim, 2019).

B. SPESIFIKASI

Memiliki piringan yang berfungsi untuk menaruh beban memiliki


tombol on dan off serta memiliki LCD yang menampilkan ukuran beban
yang ditimbang. Selain untuk menimbang bahan atau zat padat neraca
digital juga bisa digunakan untuk menimbang bahan atau zat yang berupa
cairan. Neraca ini biasanya dilengkapi dengan penutup yang terbuat dari
kaca, kaca tersebut dapat digeser-geser sebagai pintu keluar masuknya
bahan atau zat yang akan kita simpan pada piringan neraca (Anonim,
2019).

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT

1. Piring timbangan

2. Anak timbangan, yang berfungsi sebagai kalibrasi neraca analitik


dengan bobot bobot yang sudah diketahui.

3. Waterpass, berfungsi untuk mengetahui dan mengatur posisi piringan


apakah sudah stabil atau belum.

4. Tombol pengaturan, yang berisi tombol rezero, mode, On/Off.


5. Tombol mode, untuk mengubah satuan (Anonim, 2019).

D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

1. Untuk menimbang bahan atau zat secara elektronik dengan tingkat


ketelitian yang akurat.

2. Untuk menimbang benda

3. Untuk menimbang kadar air

E. PRINSIP KERJA

Prinsip kerja neraca digital yakni seperti cara kerja pita kaset atau
speaker. Pada speaker, gelombang suara pada microphone dikonversi
menjadi sinyal listrik dengan gaya electromagnet, kemudian dikonversi
lagi menjadi suara (Purwanto, 2018).

F. CARA MENGGUNAKAN

1. Letakkan wadah di atas piringan (pan) dan tutuplah penutup


timbangan.

2. Tekan tombol Tare pada neraca. Monitor akan mendisplay angka nol
karena bobot wadah telah dinolkan (reset). Dengan cara ini, anda akan
mengetahui bobot/berat sampel secara langsung.

3. Ambil bahan tertimbang dan letakkan di atas wadah. Anda perlu


berhati-hati. Jangan sampai bahan tertimbang menjadi tumpah atau
tercecer dan mengotori timbangan, terlebih lagi bahan kimia yang
sensitif dan korosif seperti asam kuat ataupun basa kuat. Jika perlu,
anda keluarkan wadah tersebut dari timbangan, letakkan bahan dan
masukkan lagi wadah ke dalam timbangan. Ingat, jangan menekan
tombol apapun pada langkah ini.

4. Tutup semua pintu kaca dan baca angka yang tertera di monitor. Anda
bisa menambahkan dan mengurangi bahan untuk mendapatkan bobot
benda yang diinginkan pada tahapan ini.

5. Catat bobot benda tertimbang (Purwanto, 2018).


G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

1. Neraca pocket

2. Neraca portable

3. Neraca platfrom

4. Neraca gantung (crane scale)

5. Neraca ternak (animal weighing)

6. Neraca tahan air (waterproof)

7. Neraca penghitung satuan (counting scale)

8. Neraca harga retail (retail computing scale)

9. Neraca laboratorium

10. Neraca kadar air (moisture balance)

11. Neraca mobil atau truk

H. K3

1. Harus selalu membersihkan piringan sebelum dan sesudah digunakan.

2. Selelu memperhatikan keseimbangan neraca.

3. Disimpan ditempat yang aman.

4. Pada saat menimbang, perhatikan keadaan sekitar.

I. PRAKTIKUM

Momentum dan impuls.


MULTIMETER

A. PENGERTIAN

Multimeter atau multitester atau AVO (Ampere, Volt, Ohm) meter


merupakan alat yang sering digunakan untuk mengukur harga resistansi
(tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current),
arus AC dan arus DC. Multimeter ini sangat penting fungsinya dalam setiap
pekerjaan elektronika maupun listrik karena dapat membantu menyelesaikan
pekerjaan dengan mudah dan cepat (Prabowo, 2010). Adapun menurut A.
Muhammad (2016) multimeter adalah alat ukur besaran yang digunakan untuk
mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan atau resistansi.

B. SPESIFIKASI

Alat ini memiliki dua jenis, yaitu digital dan analog. Keduanya sama-
sama memiliki fungsi dan cara kerja yang hampir sama.

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT
D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

Fungsi multimeter berbeda dalam setiap macamnya akan tetapi pada


umumnya setiap multimeter atau multitester memiliki tiga fungsi utama yaitu
sebagai alat ukur arus, tegangan, dan resistansi.

1. Ampere Meter

Salah satu fungsi ukur pada multimeter yang berfungsi untuk mengukur
arus listrik umumnya multimeter jenis ini terdiri atas dua macam yaitu
ampere meter DC dan ampere meter AC

2. Volt Meter

Untuk mengetahui level tegangan listrik sama halnya dengan fungsi


amperemeter namun pada voltmeter skalar selektor yang ada pada
multimeter berfungsi sebagai batas ukur maksimum.

3. Ohm Meter

Untuk mengetahui nilai resistansi atau tahanan suatu resistor atau


komponen elektronika yang memiliki unsur resistansi (A. Muhammad,
2016).

E. PRINSIP KERJA

Alat ukur AVO meter termasuk jenis alat kumparan putar yang bekerja
atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, ditempatkan pada
medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang dialirkan
melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur
kumparan putar tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur arus searah,
akan tetapi juga dapat digunakan untuk arus bolak-balik. Magnet permanen
yang memiliki kutub utara dan selatan dan diantara kutub-kutub tersebut
ditempatkan suatu silinder inti besi.

Hal tersebut akan menyebabkan terbentuknya medan magnet yang rata


pada celah diantara kutub magnet dan silinder inti besi besi, yang masuk
melalui kutub-kutub ke dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah
panah. Dalam celah udara ini ditempatkan kumparan yang dapat melalui
sumbu. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui
kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetik atau yang mempunyai arah
tertentu akan dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil antara arus dan
medan magnet (Prabowo, 2010).
F. CARA MENGGUNAKAN

1. Volt Meter

a. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV

b. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog
Multimeter)

c. Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka


disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk
menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.

d. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe


Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif
(-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.

e. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Ampere Meter

a. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA

b. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus
yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke
300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih,
maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus
menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.

c. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,

d. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita


putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan
Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang
akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.

e. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

3. Ohm Meter

a. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)


b. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya
diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter
Analog)

c. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi


boleh terbalik.

d. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog


Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)
(Dickson kho, 2015).

G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

1. Multimeter Analog, dengan tampilan jarum yang bergerak.

2. Multimeter Digital, dengan display digit sebagai penampilan hasil ukurnya


(A. Muhammad, 2016).

H. K3

1. Gunakan multimeter untuk mengukur tegangan listrik arus listrik atau


tahanan listrik dalam jangkauan batas ukur saja.

2. Gunakan saklar putar sesuai dengan besaran yang akan diukur.

3. Pada multimeter analog periksa posisi jarum ketika akan digunakan. Lalu
pastikan jarum menunjukkan angka nol di sebelah kiri pada skala DCmA,
DCV, atau ACV, dan di sebelah kanan pada skala ohmmeter (Ainiyah,
2018).

I. PRAKTIKUM

Hukum ohm
CATU DAYA

A. PENGERTIAN

Catu daya atau sering disebut dengan power supply adalah suatu
perangkat elektronik yang berfungsi sebagai sumber daya untuk perangkat
lain (Ramdhiani, 2015:6). Budi (2014:30) mengatakan bahwa catu daya
adalah suatu alat untuk merubah tegangan AC menjadi DC. Sumber DC
seringkali dapat menjalankan peralatan peralatan elektronik secara langsung
meskipun Sebutkan beberapa cara untuk menjaga agar gaya gerak listrik tetap
meskipun beban sering berubah-ubah (Ramdhiani, 2017:6).

B. SPESIFIKASI

Power supply sama halnya seperti CPU pada komputer yang seringkali
dianggap sebagai otak komputer. Jika terjadi gangguan pada power supply,
maka akan menyebabkan gangguan aliran daya pada komponen-komponen
komputer.

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT

1. Transformator

Komponen di dalam pada Power Supply yang digunakan untuk


memindahkan tenaga listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui
induksi elektromagnetik.
2. Dioda

Gabungan dari dua elekroda, sifatnya menghantarkan arus listrik dan


menghambat arus pada aliran tengangan balik.

3. Kapasitor

Kapasitor berfungsi sebagai penyempurna penyerahan dari tegangan arus


AC ke tegangan arus DC.

4. Resistor

Resistor adalah perangkat yang membantu Power Supply dalam


menurunkan tegangan, membagi tegangan, dan membatasi arus listrik
yang masuk, sehingga akan dapat mengontrol perangkat-perangkat keras
yang ada pada motherboard.

5. IC Regulator

IC Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan pada rangkaian


elektronika selalu tetap stabil.

6. LED

D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

Pada intinya semua Power Supply atau Catu Daya mempunyai fungsi
yang sama yaitu sebagai penyearah dari AC ke DC (Rohmatullah, 2015).

E. PRINSIP KERJA

Arus dari sumber tegangan masuk ke blok Unregulated (Dioda kiprox


dan Elco) di blok ini Tegangan AC dirubah menjadi Tegangan DC terus
kemudian tegangan masuk blok Switching (yang dimaksud switching ini bisa
berupa IC, Transistor, Mosfet ) kemudian tegangan masuk ke blok Inventer
(Trafo Inti Ferit) di blok ini akan kembali terjadi perubahan tegangan yang
tadinya Tegangan sudah DC dirubah kembali menjadi Tegangan AC tetapi
sifat tegangannya tidak sama dengan tegangan AC dari sumber. Kemudian
tegangan masuk ke blok Regulated (Dioda Half Wave, penyearah dan Elco),
di blok ini akan kembali terjadi perubahan tegangan yang tadinya Tegangan
AC dirubah lagi menjadi DC kemudian Tegangan baru masuk ke beban dan
ada yang masuk ke blok Komporator (Blok ini berupa IC dimana IC ini masih
terletak satu blok dengan blok catu daya Switching) (Anonim,2016).
F. CARA MENGGUNAKAN

1. Catu daya yang sesuai dengan komputer

2. Siapkan peralatan

3. Hubungkan diri ke ground

4. Buka casing komputer

5. Tempatkan posisi komputer dalam posisi baring

6. Setel saklar voltase catu daya

7. Cari tempat yang disediakan untuk catu daya

8. Pasang catu daya

9. Sekrup satu daya pada tempat

10. Hubungkan catu daya ke papan induk

11. Hubungkan catu daya ke komponen komputer lainnya

12. Tutup casing dan hubungkan ke sumber daya hidupkan komputer


(id.m.wikihow.com).

G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

1. DC Power Supply

DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan


maupun arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki
Polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya.

2. AC Power Supply

AC Power Supply adalah Power Supply yang mengubah suatu taraf


tegangan AC ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC Power Supply
yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk peralatan yang
membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V
ke 220V.

3. Switch-Mode Power Supply


Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis Power Supply yang
langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input
AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian di-
switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi
sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati Transformator
Frekuensi Tinggi.

4. Progammable Power Supply

Programmable Power Supply adalah jenis power supply yang


pengoperasiannya dapat dikendalikan oleh Remote Control melalui
antarmuka (interface) Input Analog maupun digital seperti RS232 dan
GPIB. (Dickhson kho, 2015).

H. K3

1. Selalu membersihkan power supply dari kotoran.

2. Catu daya atau power supply di simpan ditempat yang aman.

3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

4. Disimpan ditempat yang aman dari aliran air.

I. PRAKTIKUM

Hukum ohm
TIMER COUNTER

A. PENGERTIAN

Timer/Counter adalah suatu komponen yang tertanam didalam


microcontroller yang digunakan sebagai pewaktu. Dengan timer/counter,
pengguna microcontroller dapat menentukan kapan suatu perintah dijalankan.
Timer/counter dapat digunakan sebagai oscilator, PWM, ADC, dan lain-lain
(Anonim pada www.fisika.ui.ac.id)

B. SPESIFIKASI

Berbentuk kubus/balok, timer muncul pada layar LCD, dan biasanya


digunakan untuk penghitung waktu mundur.

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT

1. Unit Penghitung Waktu (Timer Counter)

2. Unit Koil

3. Unit Kontak (Samsul, 2016).

D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

Timer pada dasarnya hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa


clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi crystal yang
dipasang atau dapat diperlambat menggunakan prescaler dengan faktor 8, 64,
256 atau 1024. Sedangkan Counter menghitung pulsa pada pin Tn dan tidak
bisa diperlambat seperti halnya timer. (Anonim, 2013).

Timer/counter juga digunakan sebagai penghitung waktu mundur,


penghitungan waktu berulang, serta penundaan waktu.

E. PRINSIP KERJA

Timer bekerja dengan memberikan prescaling (pembagi frekuensi) pada


clock microcontroller atau clock eksternal. Digunakan prescaling untuk
mendapatkan frekuensi yang diinginkan. Register yang digunakan untuk
operasi Timer/Counter pada AVR adalah TCNT, TCCR, TIMSK, TIFR, dan
OC. TCNT adalah register pencacah dari 0 hingga nilai maksimum yang dapat
ditentukan, TCCR berfungsi untuk pengaturan mode operasi timer/counter,
TIMSK berfungsi untuk memilih timer/counter berapa yang aktif, TIFR
berfungsi untuk mengetahui adanya interupsi akibat operasi counter timer, dan
register OC untuk menyimpan nilai pembanding dengan nilai pada register
TCNT (Anonim, pada fisika.ui.ac.id).

F. CARA MENGGUNAKAN

1. Menekan tombol ON

2. Waktu akan berjalan

3. Jika perhitungan selesai tekan tombol off

G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

1. Timer 0 : Adalah timer 8 bit dengan timer value 00 s/d FF

2. Timer 1 : Adalah timer 16 bit dengan timer value 0000 s/d FFFF

3. Timer 2 : Adalah timer 8 bit dengan timer value 00 s/d FF

4. Watchdog timer : Adalah timer untuk mereset sendiri (Anonim, 2013).

H. K3

Disimpan ditempat yang aman dan terhindar dari jangkauan anak-anak.

I. PRAKTIKUM

Gerak harmonk sederhana, pesawat atwood.


MISTAR

A. PENGERTIAN

Mistar adalah alat ukur besaran panjang yang paling sering digunakan.
Mistar memiliki tingkat ketelitian sebesar 1 mm atau 0,1 cm (Anashir, 2018).

B. SPESIFIKASI

Memiliki bentuk yang memanjang serta terdapat banyak angka yang


menunjukkan cm maupun inchi. Ada yang terbuat dari plastik maupun logam.
Mistar memiliki tingkat ketelitian 1 mm.

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT

1. Garis untuk menunjuk cm

2. Garis untuk menunjuk mm

3. Garis untuk menunjuk inchi

D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

1. Mengukur panjang dan lebar benda

2. Mengukur ketinggian benda

E. PRINSIP KERJA

Ditaruh sejajar dengan benda yang akan diukur agar ukuran sesuai.

F. CARA MENGGUNAKAN
1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).

2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung
benda tepat berada di angka nol (0)

3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di
titik nol mistar).

G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

1. Mistar lipat

2. Mistar gulung

3. Penggaris

H. K3

Simpan di tempat yang aman.

I. PRAKTIKUM

Momentum dan impuls.


NERACA EMPAT LENGAN

A. PENGERTIAN

Neraca empat lengan adalah salah satu jenis neraca ohauss yang
diperkenalkan oleh Ohauss Harvard Balance yang merupakan salah satu alat
untuk mengukur besaran fisika yaitu massa, yang memiliki ketelitian cukup
tinggi yakni mencapai 1/100 gram atau 0,01 gram (Supervisor Blog MIPA,
2017).

B. SPESIFIKASI

Terbuat dari bahan logam, biasanya digunakan di laboratorium sekolah


atau universitas.

C. BAGIAN-BAGIAN ALAT

1. Tombol
kalibrasi,
merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan
atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.

2. Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk


meletakkan benda yang akan diukur massanya.

3. Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada


lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat
digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.

4. Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan
ukuran tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung
jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang
berbeda.

5. Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik


kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.

D. KEGUNAAN, FUNGSI, DAN MANFAAT

Untuk menimbang bahan atau benda seperti bahan kimia di laboratorium


maupun bahan obat di laboratorium.

E. PRINSIP KERJA

Neraca empat lengan bekerja dengan menggunakan asas kesetimbangan


benda yaitu dengan prinsip momen gaya (Supervisor Blog MIPA, 2017).

F. CARA MENGGUNAKAN

1. Membersihkan neraca empat lengan agar terhindar dari beberapa materi


yang bisa menyebabkan pengukuran tidak akurat.

2. Mengkalibrasi neraca empat lengan.

3. Meletakkan benda yang akan ditimbang pada tempat beban.

4. Menggeser anak timbangan agar neraca empat lengan seimbang.

5. Tetap selalu memperhatikan garis skala. Bila belum setimbang, geser anak
timbangan yang ada pada lengan neraca hingga setimbang.

6. Setelah penimbangan selesai geser kembali anak timbangan kepada posisi


nol dan tidak lupa melepas tempat beban.
7. Membersihkan kembali neraca 4 lengan dan menaruhnya pada tempat
semula.

G. JENIS DAN MACAM-MACAM ALAT

1. Neraca 2 lengan

2. Neraca 3 lengan

3. Neraca 4 lengan

H. K3

1. Simpan di tempat yang aman.

2. Neraca 4 lengan harus selalu dibersihkan ketika ingin dipakai dan ketika
telah selesai dipakai agar perhitungan menjadi akurat.

3. Selalu membawa neraca 4 lengan dengan hati-hati.

4. Sebelum dan setelah digunakan beban harus dikembalikan ke titik nol.

I. PRAKTIKUM

Archimedes
Daftar pustaka
(n.d.). Retrieved from www.fisika.ui.ac.id

2013. Retrieved from dinus.ac.id/repository

2014. Retrieved Maret 08, 2019, from http://mafia.mafiaol.com/

Rangkaian dan Cara Kerja Catu Daya. 2016. Retrieved Maret 08, 2019, from
http://news.tridinamika.com/

Bagiam-Bagian Ketelitian dan Fungsi Neraca Analitik Digital. 2019. Retrieved maret
08, 2019, from http://infokimia.com/

Jangka Sorong. 2019. Retrieved Maret 07, 2019, from http://yuksinau.id/

Ainiyah, K. 2018. Bedah Fisika Dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Anashir. 2018. Retrieved Maret 08, 2019, from http://fisika.anashir.com/

Antika, Dkk. 2012, Mei. Pengukuran (kalibrasi) Volume dan Massa Jenis Aumunium.
Spektra Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 13.

Arifianto, dan Winarno 2011. Bikin Robot itu Gampang. Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Fungsi dan Prinsip Kerja Stopwatch. (n.d.). Retrieved maret 07, 2019, from
http://infoperkakas.com/

Ginting, B. S. 2014, Januari. perancangan robot pembaca garis hitam berbasis


mikrokontroler. Jurnal Kaputama vol. 7 no. 2.

Kho, D. 2015. Teknik Elektronika. Retrieved Maret 08, 2019, from


http://teknikelektronika.com/

Kustiawan, F. 2016. Analisa Variasi Busi terhadap Performa Motor Bensin 4 Lengkah.
Surakarta.

Muhammad, A. 2016. Alat Ukur. Retrieved Maret 08, 2019, from http://polsri.ac.id/

Prabowo, E. 2010. Identifikasi Kelayakan Aat Praktek Instalasi Listrik sub Alat Ukur
Avometer. Semarang.
Purwanto, S. 2018. Fungsi dan Cara Kerja Timbangan Digital. Retrieved maret 08,
2019, from http//alatalatlab.com/

Ramdhiani, T. 2015. Catu Daya. Retrieved maret 08, 2019, from


http://eprints.polsri.ac.id/

Rohman, F. A. 2016. Karakteristik Mesin Penepung Tipe Disk Mill FFE 23 (Flour
Machine Character Zation Disk Mill Type FFC 23). Retrieved maret 07, 2019,
from http://eprints.undip.ac.id/

Rohmatullah. 2015. Pengertian dan Fungsi Catu Daya. Retrieved Maret 08, 2019,
from http://rohmatullah.student.telkomuniversity.ac.id/

Saefudin, A. 2013. Model Pembelajaran Oakem untuk Meningkatkan Proses Belajar


Kompetensi Kejuruan Mkanik otomotif pada Siswa Kelas X SMK Miftaul Ulum
Boarding School Demak Tahun Ajaran 2012/2013. Semarang.

Samsul, E. 2016. Perangkat Kendali Dasar. Retrieved Maret 08, 2019, from
http://jagotomasi.com/

Supervisor Blog MIPA. 2017. Retrieved Maret 08, 2019, from http://fisikabc.com/

Wagiran. 2013. Penggunaan Alat-alat ukur Metrologi. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai