Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan penuh harap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan membantu bagi
para pembaca dengan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang mahasiswa, tentunya istilah daftar pustaka maupun catatan kaki sudah tidak
asing di telinga kita. Bahkan daftar pustaka dan catatan kaki menjadi hal yang tidak boleh
dilupakan dalam sebuah penulisan karya ilmiah dan menjadi hal penting yang harus
dicantumkan. Oleh karena itu, penulisannya sangat dianjurkan oleh dosen baik dalam
mengerjakan tugas makalah, skripsi, laporan atau karya tulis ilmiah lain yang dikerjakan oleh
mahasiswa. Sehingga, tidak boleh ditulis sembarangan dan harus sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.
Pada umumnya penulisan daftar pustaka dimulai dari nama penulis, tahun terbit, judul
tulisan, identitas penerbit dan juga lokasi penerbit, namun ada juga daftar pustaka yang
penggunaan tahunnya di belakang. Daftar pustaka dan catatan kaki dicantumkan karena telah
mengutip setiap catatan atau kutipan baik itu berupa kata, kalimat, ataupun paragraf dari karya
tulis orang lain kedalam karya tulis yang dibuat. Hal tersebut sudah menjadi kaidah atau etika
dalam penulisan karya tulis yang tidak bisa diganggu gugat.
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daftar pustaka?
2. Apa yang dimaksud dengan catatan kaki?
3. Bagaimana penulisan daftar pustaka?
4. Bagaimana penulisan catatan kaki?
5. Mengapa penulisan daftar pustaka terdapat dua versi?
C.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian daftar pustaka.
2. Mengetahui pengertian catatan kaki.
3. Mengetahui cara penulisan daftar pustaka.
4. Mengetahui cara penulisan catatan kaki.
5. Mengetahui alasan perbedaan penulisan daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pengertian daftar pustaka menurut KBBI adalah daftar yang mencantumkan judul buku,
nama pengarang, penerbit, dan keterangan lainnya, yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. 1 Menurut Gorys Keraf, daftar pustaka
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang
tengah digarap. Melalui daftar pustaka, kita bisa mengetahui apakah sumber itu benar-benar
mempunyai hubungan dengan pembahasan tersebut, dan apakah bahan bahan itu dikutip dengan
benar atau tidak. Apabila karya ilmiah yang dibuat tidak disertai daftar pustaka, maka karya
tersebut bisa dikatakan tidak dapat dipercaya. Istilah lain dari daftar pustaka adalah sumber
pustaka, rujukan, referensi, bibliografi, dan pranala. Daftar pustaka dicantumkan apabila
seseorang mengutip atau mencantumkan catatan baik berupa kata, kalimat, dan paragraf yang
berasal dari karya orang lain. Hal tersebut sudah menjadi kaidah dalam penulisan karya tulis
yang tidak bisa diganggu gugat.
3 Sava Lova,” Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka,” (http://menulis-makalah.blogspot.com, diakses tanggal
27 Agustus 2018 pukul 17.00 WIB)
2
Contoh : Aqib, Zainal. 2008. Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional.
Bandung: Yrama Widya.4
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1) Nama pengarang
(a) Jika nama pengarang hanya terdiri dari satu kata, tidak dibalik.
(b) Jika nama pengarang lebih dari satu kata, maka nama terakhir ditulis lebih
dulu kemudian diikuti nama pertama dan data publikasi buku.
Contoh :
Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
(c) Penulisan nama tidak memakai gelar akademis, seperti Prof, Ir, Dr atau
pangakat kemiliteran, seperti Jenderal, Laksamana, dan sebagainya.
(d) Jika tidak ada nama pengarang, dapat diganti dengan “Anonim”.
Contoh :
Anonim . 1988. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia I untuk SMU. Jakarta:Gramedia.
(e) Jika terdapat dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua tidak
dibalikkan.
4 Zainal Aqib, Ahmad Amrullah, Ensiklopedia Pendidikan & Psikologi, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017), 251.
5 Ayub Irmadani Anwar, “Sistematika Penulisan Daftar Pustaka Vancouver Style dan Harvard Style,”
(http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/18582, diakses tanggal 29 Agustus 2018 pukul 15.00 WIB)
5
Pasundan dan Yayasan Atikan Sunda). Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.8
(12) Penulisan daftar pustaka dari dokumen resmi pemerintah
(a) Nama Instansi.
(b) Judul(italic).
(c) Tahun Terbit.
(d) Kota Terbit.
(e) Nama Penerbit.
Contoh: Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional. 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
(13) Penulisan daftar pustaka dari lembaga
(a) Nama Lembaga.
(b) Tahun Penerbitan.
(c) Judul.
(d) Kota Penerbit.
(e) Nama Lembaga.
Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(14) Penulisan daftar pustaka dari Artikel dalam Ensiklopedi
(a) Judul artikel selalu ditulis dalam tanda kutip, sedangkan judul buku
digarisbawahi atau dicetak miring.
(b) Perhatikan pula tanda koma yang ditempatkan antara judul artikel dan judul
buku, harus ditempatkan dalam tanda kutip kedua, tidak boleh sesudah tanda kutip.
Contoh : Wright, JT. “Language Varieties: Language and Dialect,” Encyclopedia of
Linguistics, Information and Control, (Oxford: Pergamon Press Ltd., 1969).
(15) Penulisan daftar pustaka dari Laporan Penelitian
Format penulisannya adalah Nama penulis. Tahun pelaporan. Judul penelitian. Laporan
penelitian. Kota kedudukan: Instansi.
Contoh : Sudarti. 2009. Masa Klasik Tarumanegara di Wilayah Pandeglang Provinsi
Banten. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.
(16) Penulisan daftar pustaka makalah yang disajikan dalam Seminar, Penataran, atau
Lokakarya
(a) Nama Pengarang.
(b) Tahun.
(c) Judul, diikuti dengan penulisan “Makalah ini disajikan dalam…”.
(d) Jenis Pertemuan, Lembaga Penyelenggara, Tempat, dan Tanggal.9
Contoh: Suharta, I Gusti Putu. 2003. “Reorientasi Paradigma Berpikir dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.” Makalah disajikan dalam Seminar
Pemahaman Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Implementasinya dalam Proses
8 Kemdikbud, “Pedoman Daftar Pustaka,” (http://purbawidya.kemdikbud.go.id, diakses tanggal 28 Agustus 2018)
10 Ibid…, 101.
7
1) Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks.
2) Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama.
H. Sistematika Penulisan
1) Penulisan footnote pada buku, yang perlu dicantumkan adalah:
(1) Nama pengarang.
(2) Judul buku yang ditulis dengan huruf italic.
(3) Jilid dan cetakan.
(4) Tempat terbit.
(5) Nama penerbit.
(6) Tahun terbit.
(7) Halaman.
Contoh: 1 Muhammad Ibn ‘Abdillah, Al-Burhan Fi ‘Ulum Al-Qur’an, (Cet. 1: Cairo:
Dar Ihya’ Al-Kutub Al-Arabiyah, 1377 H), 34-35.
(a) Footnote dari buku dengan satu penulis atau pengarang
Contoh: 1 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 202.
(b) Footnote dari buku dengan dua penulis atau pengarang
Contoh: 1 Junaidi Samadi, Racmat Sandira, Analisis Statistik, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2003), 54.
(c) Footnote dari buku tanpa pengarang
Contoh: 1 Depdikbud, Kurikulum Pendidikan MIPA LPTK Program Strata-1(S1),
(Jakarta: Depdikbud, 1990), 45.
2) Penulisan footnote dari surat kabar dan majalah, yang perlu dicantumkan adalah:
(1) Nama pengarang atau penulis (kalau ada).
(2) Judul artikel (di antara tanda kutip).
(3) Nama surat kabar (huruf italic).
(4) Nomor edisi, tanggal, dan halaman.
Contoh:
2
Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan”,
Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, 6.
3
Alfred Gordimer, “Do Babies Sing?”, (Psychology Today, 2005), 79.
3) Penulisan footnote untuk buku bunga rampai, yang perlu dicantumkan adalah:
(1) Nama penulis artikel.
(2) Judul artikel (di antara tanda kutip).
(3) Nama editor (kalau ada) atau nama pengarang artikel pertama, diikuti istilah dkk,
karena tentu ada banyak orang yang menyumbangkan artikel.
(4) Data penerbitan.
(5) Halaman.
Contoh: 4 Sahiron Syamsudin, “Hamka’s Political Thought as Expressed in His Tafsir
Al-Azhar”, dalam Sry Mulyati dkk, Islam & Development: A Politico Religious
Response, (Canada: Permika, 1997), 244.
4) Penulisan Footnote dari Jurnal atau Majalah Ilmiah, yang dicantumkan adalah:
(1) Nama Penulis.
I.
9
J. Singkatan dalam Penulisan Catatan Kaki
(a) Ibid
Ibid berasal dari kata “ibidem” yang berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini
digunakan apabila referensi dalam catatan kaki tersebut sama dengan referensi
sebelumnya tanpa diselingi catatan kaki lain. Apabila halamannya sama, cukup ditulis
Ibid. apabila halamannya berebeda, setelah Ibid ditulis nomor halamannya.
Contoh:
1
Ferdian, “Tindakan Kecil Orang-Orang Besar,” (Yogyakarta: Rumbi Press, 2010), 23.
2
Ibid.
3
Ibid…., 26.
(b) Op. Cit.
Singkatan ini berasal dari kata “Opere Citato” yang berarti karya yang telah dikutip.
Singkatan ini digunakan apabila refensi dalam catatan kaki tersebut sama dengan catatan
kaki sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Singkatan ini khusus digunakan bagi
referensi berupa buku.
Contoh:
5
Satjipto Raharjo, “Hukum Masyarakat dan Pembangunan,” (Bandung: Alumni, 1976),
111.
6
Daniel Goleman, “Emotional Intelligence,” (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
7
Raharjo, Op. Cit., 125.
(c) Loc. Cit.
Singkatan ini berasal dari kata “Loco Citato” yang berarti pada tempat yang telah
dikutip. Penggunaan singkatan ini sama dengan Op. Cit. namun, referensi yang diacu
Loc. Cit bukan berupa buku melainkan artikel, baik koran, majalah, internet, atau
lainnya.
Contoh:
2
Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia
Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi,” (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), 15.
3
Daniel Goleman, “Emotional Intelligence,” (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
4
Suwandi, Loc. Cit., 17.
K.
10
L. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan catatan kaki
(1) Nama pengarang dalam catatan kaki tetap seperti tercantum dalam karyanya. Tidak
ada pembalikan nama seperti dalam daftar pustaka.
(2) Pemakaian hasil wawancara yang disebutkan dalam teks hendaknya dibatasi karena
sifatnya hanya sebagai pelengkap. Jika penelitian memerlukan wawancara sebagai
sumber data utama, maka catatan kakinya ditulis dengan menyebutkan nama orang yang
diwawancarai dan jabatannya, yang didahului dengan kalaimat “Hasil wawancara
dengan”, kemudian tanggal dan tempat wawancara. Untuk wawancara tidak
menggunakan Op. Cit., Loc. Cit., dan Ibid. sehingga keterangannya harus diulang.12
12 Ibid.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya daftar pustaka dan catatan kaki pada sebuah karya ilmiah sangat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca. Bagi seorang penulis, daftar yang berisi semua buku atau tulisan
ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian sangat berguna karena daftar pustaka
ataupun catatan kaki dapat digunakan untuk mempertanggung jawabkan tulisannya pada
khalayak. Sedangkan bagi pembaca, daftar pustaka dan catatan kaki dapat digunakan sebagai
sumber referensi untuk memperluas wawasan dan memeriksa apakah yang ditulis oleh penulis
berasal dari sumber yang benar atau salah. Penulisan daftar pustaka memiliki dua style yang
berbeda, di mana setiap style mempunyai ciri masing-masing, yaitu Harvard Style dan
Vancouver Style.
Dalam penyusunan daftar pustaka dan catatan kaki ada beberapa peraturan yang harus
diketahui bagaimana cara penulisannya, tergantung referensi apa yang digunakan. Untuk menulis
daftar pustaka dengan benar diperlukan ketelitian, agar daftar pustaka yang ditulis sesuai dengan
kaidah penyusunan yang baik dan benar.
B.Saran
Saran penulis, hendaknya penulisan karya ilmiah disertai dengan daftar pustaka dan
catatan kaki yang dapat dipertanggung jawabkan, selain itu penulisan daftar pustaka dan catatan
kaki harus sesuai dengan referensi apa yang digunakan serta tetap mengacu pada kaidah dan
etika penulisan daftar pustaka.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ayub Irmadani. Sistematika Penulisan Daftar Pustaka Vancouver Style dan Harvard
Style. (http://repository.unhas.ac.id, diakses tanggal 29 Agustus 2018).
Aqib, Zainal dan Ahmad Amrullah. 2017. Ensiklopedia Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Lova, Sava. 2017. Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka. (http://menulis-
makalah.blogspot.com, diakses tanggal 27 Agustus 2018).
13