Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Seraya mengucapkan Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis


sampaikan keharibaan Illahi Rabbi, karena atas segala kenikmatan dan kekuatanNya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA & CATATAN KAKI. Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada nabi
agung baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dari jalan
yang gelap menuju jalan yang terang di dalam kehidupan manusia di dunia, yakni
agama islam. Tak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri


Tulungagung.

2. Dr. A. Rizqon Khamami, Lc.,MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab


dan Dakwah.

3. Hj. Uswah Wardiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Psikologi Islam.

4. Alifarose Syahda Zahra, M.Pd. selaku Dosen Pengampu yang telah


mengarahkan dan memberikan koreksi yang membangun sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Dengan penuh harap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan membantu bagi
para pembaca dengan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif.

Tulungagung, 29 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Daftar Pustaka....................................................................2


B. Fungsi Daftar Pustaka..........................................................................2
C. Unsur-unsur Daftar Pustaka.............................................................2
D. Metode Penulisan Daftar Pustaka....................................................3
E. Penyusunan Daftar Pustaka..............................................................3
F. Pengertian Catatan Kaki....................................................................9
G. Kegunaan Catatan Kaki...................................................................9
H. Sistematika Penulisan......................................................................9
I. Singkatan dalam Penulisan Catatan Kaki........................................12
J. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulian Catatan Kaki.....13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai seorang mahasiswa, tentunya istilah daftar pustaka maupun catatan kaki sudah tidak
asing di telinga kita. Bahkan daftar pustaka dan catatan kaki menjadi hal yang tidak boleh
dilupakan dalam sebuah penulisan karya ilmiah dan menjadi hal penting yang harus
dicantumkan. Oleh karena itu, penulisannya sangat dianjurkan oleh dosen baik dalam
mengerjakan tugas makalah, skripsi, laporan atau karya tulis ilmiah lain yang dikerjakan oleh
mahasiswa. Sehingga, tidak boleh ditulis sembarangan dan harus sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.

Pada umumnya penulisan daftar pustaka dimulai dari nama penulis, tahun terbit, judul
tulisan, identitas penerbit dan juga lokasi penerbit, namun ada juga daftar pustaka yang
penggunaan tahunnya di belakang. Daftar pustaka dan catatan kaki dicantumkan karena telah
mengutip setiap catatan atau kutipan baik itu berupa kata, kalimat, ataupun paragraf dari karya
tulis orang lain kedalam karya tulis yang dibuat. Hal tersebut sudah menjadi kaidah atau etika
dalam penulisan karya tulis yang tidak bisa diganggu gugat.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daftar pustaka?
2. Apa yang dimaksud dengan catatan kaki?
3. Bagaimana penulisan daftar pustaka?
4. Bagaimana penulisan catatan kaki?
5. Mengapa penulisan daftar pustaka terdapat dua versi?

C.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian daftar pustaka.
2. Mengetahui pengertian catatan kaki.
3. Mengetahui cara penulisan daftar pustaka.
4. Mengetahui cara penulisan catatan kaki.
5. Mengetahui alasan perbedaan penulisan daftar pustaka.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Daftar Pustaka

1
Pengertian daftar pustaka menurut KBBI adalah daftar yang mencantumkan judul buku,
nama pengarang, penerbit, dan keterangan lainnya, yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. 1 Menurut Gorys Keraf, daftar pustaka
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang
tengah digarap. Melalui daftar pustaka, kita bisa mengetahui apakah sumber itu benar-benar
mempunyai hubungan dengan pembahasan tersebut, dan apakah bahan bahan itu dikutip dengan
benar atau tidak. Apabila karya ilmiah yang dibuat tidak disertai daftar pustaka, maka karya
tersebut bisa dikatakan tidak dapat dipercaya. Istilah lain dari daftar pustaka adalah sumber
pustaka, rujukan, referensi, bibliografi, dan pranala. Daftar pustaka dicantumkan apabila
seseorang mengutip atau mencantumkan catatan baik berupa kata, kalimat, dan paragraf yang
berasal dari karya orang lain. Hal tersebut sudah menjadi kaidah dalam penulisan karya tulis
yang tidak bisa diganggu gugat.

B. Fungsi Daftar Pustaka


1) Pertanggung jawaban ilmiah terhadap gagasan orang lain yang telah digunakan.
2) Menjelaskan atau memperkuat gagasan si penulis dalam sebuah karya ilmiah.
3) Daftar perincian karya tulis yang memuat sumber-sumber pustaka atau referensi
yang digunakan oleh peneliti.
4) Sumber referensi bagi pembaca.
5) Menghindarkan si penulis dari dugaan plagiasi.

C. Unsur-unsur Daftar Pustaka


Pokok-pokok paling penting yang dimasukkan dalam daftar pustaka.2
1) Penulis, mencakup penulis utama, pendamping (bila ada) dan editor (bila ada).
2) Judul Buku.
3) Data publikasi, kota tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbit.3
D. Metode Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka harvard style:
1. Pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang penulis. Nama penulis
dimulai dari nama belakang dan dilanjutkan nama depan.
2. Penulisan tahun terletak sesudah nama pengarang.
3. Penulisan editor atau editors disingkat menjadi “ed” atau “eds”.
4. Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan tanda “&” atau kata “dan”.

1 BITREAD, “Bagaimana Menulis Daftar Pustaka, “ (http://bitread.id/blog/2016/09/bagaimana-menulis-daftar-


pustaka, diakses tanggal 27 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB)

2 Reny Alda, “Menyusun Daftar Pustaka,” (http://renyalda.blogspot.com/2009/04/2.html, diakses tanggal 27


Agustus 2018 pukul 16.00 WIB)

3 Sava Lova,” Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka,” (http://menulis-makalah.blogspot.com, diakses tanggal
27 Agustus 2018 pukul 17.00 WIB)
2
Contoh : Aqib, Zainal. 2008. Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional.
Bandung: Yrama Widya.4

Penulisan daftar pustaka vancouver style:

1. Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis.


2. Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan.
3. Biasanya digunakan dalam jurnal kedokteran.5
Contoh : Hawari, Reni Akbar, Psikologi Perkembangan Anak: Mengenal Sifat, Bakat,
dan Kemampuan Anak, Jakarta: Grasindo, 2001.6

E. Penyusunan Daftar Pustaka


Penyusunan daftar pustaka tidak sama bagi semua bahan referensi, tergantung sifat
bahan referensinya. Misalnya, penyusunan daftar pustaka buku berlainan dengan majalah,
majalah berlainan dengan surat kabar, dan begitu juga referensi yang lain. Walaupun terdapat
perbedaan antara jenis-jenis kepustakaan itu, namun ada tiga hal yang penting yang selalu harus
dicantumkan yaitu: pengarang, judul, dan data-data publikasi. Petunjuk umum penulisan daftar
pustaka :
1) Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir karya tulis di halaman tersendiri.
2) Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3) Nama penulis diurutkan secara alfabetis.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

1) Nama pengarang
(a) Jika nama pengarang hanya terdiri dari satu kata, tidak dibalik.
(b) Jika nama pengarang lebih dari satu kata, maka nama terakhir ditulis lebih
dulu kemudian diikuti nama pertama dan data publikasi buku.
Contoh :
Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
(c) Penulisan nama tidak memakai gelar akademis, seperti Prof, Ir, Dr atau
pangakat kemiliteran, seperti Jenderal, Laksamana, dan sebagainya.
(d) Jika tidak ada nama pengarang, dapat diganti dengan “Anonim”.
Contoh :
Anonim . 1988. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia I untuk SMU. Jakarta:Gramedia.
(e) Jika terdapat dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua tidak
dibalikkan.

4 Zainal Aqib, Ahmad Amrullah, Ensiklopedia Pendidikan & Psikologi, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017), 251.

5 Ayub Irmadani Anwar, “Sistematika Penulisan Daftar Pustaka Vancouver Style dan Harvard Style,”
(http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/18582, diakses tanggal 29 Agustus 2018 pukul 15.00 WIB)

6 Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2017), 278.


3
(f)Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang tercantum pada halaman judul
buku, tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh :
Hadi Setiadi dan Iwan Sasmito menjadi Setiadi Hadi dan Iwan Sasmito.7
Hadi Setiadi, Iwan Sasmito, dan Fahri Abdillah menjadi Setiadi Hadi, Iwan
Sasmito, dan Fahri Abdillah.
(g) Jika terdapat lebih dari tiga pengarang, maka hanya nama pengarang pertama
yang dicantumkan dengan susunan terbalik. Sedangkan untuk menggantikan nama-
nama pengarang lain, digunakan singkatan dkk.
Contoh :
Hadi Setiadi, Iwan Sasmito, Fahri Abdillah, Seno Aji, Rabia Edra menjadi Setiadi
Hadi dkk atau Setiadi Hadi et.all.
2) Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang, dipisahkan dengan tanda titik.
Contoh : Setiadi Hadi. 2017.
3) Judul Buku
Judul buku harus digaris bawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal dari kata yang
merupakan bagian dari judul buku diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan
konjungsi.
Contoh : Setiadi Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia.
4) Tempat Terbit
Kota penerbit ditulis setelah judul buku dan diakhiri tanda titik dua (:).
Contoh : Setiadi Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
5) Penerbit
Penerbit merupakan PT atau CV buku tersebut diterbitkan. Ditulis setelah kota penerbit
dan diakhiri tanda titik (.).
Contoh : Setiadi Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. ECP Tulis
Indo.
6) Penulisan daftar pustaka dari buku yang pada edisi berikutnya mengalami
perubahan
(a) Jika buku yang digunakan sebagai acuan mengalami perubahan pada edisi-
edisi berikutnya, biasanya ditambah keterangan rev. ed. (revise edition=edisi yang
diperbaiki) di belakang judul buku. Keterangan mengenai edisi yang diperbaiki ini
bisa tidak ditulis, asal disebutkan periode pencetakannya. Keterangan mengenai
cetakan dipisahkan dengan tanda titik.
(b) Tahun penerbitan yang harus ditulis adalah tahun cetakan dari buku yang
dipakai.
Contoh :
Ramlan, M. 1983. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Cet. ke-3. Yogyakarta:
Karyono.

7 Tedy Haryansyah, “Pengertian dan Cara Penulisan Daftar Pustaka,” (https://blog.ruangguru.com/pengertian-


dan-cara-penulisan-daftar-pustaka, diakses tanggal 27 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB)
4
Gleason, H.A. 1961. An Introduction to Descriptive Linguistics. Rev. ed. New York:
Holt. Rinehart and Winston.
7) Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih
(a) Angka jilid ditempatkan sesudah judul, dipisahkan dengan tanda titik dan
selalu disingkat.
(b) Biasanya digunakan singkatan Jil. atau Jld.
Contoh :
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil 2. Yogyakarta:
Kanisius.
(8) Penulisan daftar pustaka dari sebuah Terjemahan
(a) Nama Pengarang.
(b) Tahun Terbit
(c) Judul Karya.
(d) Penerjemah ditulis setelah judul terjemahan, diawali dengan kata “Terjemahan
Oleh…”.
(e) Kota Terbit.
(f)Nama Penerbit.
Contoh : Sager, Juan C. 1995. Kursus Amali dalam Pemrosesan Istilah. Terjemahan
Oleh Sulaiman Masri. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
(9) Penulisan daftar pustaka dari Artikel dalam Jurnal
(a) Nama Pengarang.
(b) Tahun Terbit.
(c) Judul Artikel (di dalam tanda kutip).
(d) Judul Jurnal.
(e) Edisi atau nomor penerbitan.
Contoh: Cornfield, Michael B. 1992. “The Press and Political Controversy: The
Case for Narrative Analysis.” Political Communication, Vol. 9, No.1.
(10) Penulisan daftar pustaka dari Skripsi,Tesis, dan Disertasi yang tidak diterbitkan
(a) Nama Pengarang.
(b) Tahun.
(c) Judul (dalam tanda petik).
(d) Pernyataan “Skripsi, Tesis, atau Disertasi tidak diterbitkan.
(e) Nama Kota Perguruan Tinggi.
(f)Nama Fakultas dan Perguruan Tinggi.
Contoh: Johar. 2005. “Pembelajaran Kontekstual dalam Upaya Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika”. Tesis Tidak Diterbitkan. Jakarta:
Universitas Pendidikan Indonesia.
(11) Penulisan daftar pustaka dari Skripsi, Tesis, dan Disertasi
(a) Nama penulis, tahun pengesahan.
(b) Judul.
(c) Fakultas/ program studi, kota kedudukan, perguruan tinggi.
Contoh :
Hermawan, Iwan. 2008. Kearifan Lokal Sunda Dalam Pendidikan (Kajian
Terhadap Aktualisasi Nilai-nilai Tradisi Sunda Dalam Pendidikan IPS di Sekolah

5
Pasundan dan Yayasan Atikan Sunda). Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.8
(12) Penulisan daftar pustaka dari dokumen resmi pemerintah
(a) Nama Instansi.
(b) Judul(italic).
(c) Tahun Terbit.
(d) Kota Terbit.
(e) Nama Penerbit.
Contoh: Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional. 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
(13) Penulisan daftar pustaka dari lembaga
(a) Nama Lembaga.
(b) Tahun Penerbitan.
(c) Judul.
(d) Kota Penerbit.
(e) Nama Lembaga.
Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(14) Penulisan daftar pustaka dari Artikel dalam Ensiklopedi
(a) Judul artikel selalu ditulis dalam tanda kutip, sedangkan judul buku
digarisbawahi atau dicetak miring.
(b) Perhatikan pula tanda koma yang ditempatkan antara judul artikel dan judul
buku, harus ditempatkan dalam tanda kutip kedua, tidak boleh sesudah tanda kutip.
Contoh : Wright, JT. “Language Varieties: Language and Dialect,” Encyclopedia of
Linguistics, Information and Control, (Oxford: Pergamon Press Ltd., 1969).
(15) Penulisan daftar pustaka dari Laporan Penelitian
Format penulisannya adalah Nama penulis. Tahun pelaporan. Judul penelitian. Laporan
penelitian. Kota kedudukan: Instansi.
Contoh : Sudarti. 2009. Masa Klasik Tarumanegara di Wilayah Pandeglang Provinsi
Banten. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.
(16) Penulisan daftar pustaka makalah yang disajikan dalam Seminar, Penataran, atau
Lokakarya
(a) Nama Pengarang.
(b) Tahun.
(c) Judul, diikuti dengan penulisan “Makalah ini disajikan dalam…”.
(d) Jenis Pertemuan, Lembaga Penyelenggara, Tempat, dan Tanggal.9
Contoh: Suharta, I Gusti Putu. 2003. “Reorientasi Paradigma Berpikir dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.” Makalah disajikan dalam Seminar
Pemahaman Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Implementasinya dalam Proses
8 Kemdikbud, “Pedoman Daftar Pustaka,” (http://purbawidya.kemdikbud.go.id, diakses tanggal 28 Agustus 2018)

9 Masnur Muslich, Bagaimana Menulis Skripsi?, (Jakarta: PT Bumi Aksara), 100.


6
Pembelajaran di Sekolah. Jurusan Pendidikan Dasar FIP IKIP Negeri Singaraja,
Singaraja: 11 Desember 2003.
(17) Penulisan daftar pustaka dari surat kabar tanpa penulis
Penulisan sumber jenis ini, cukup ditulis judul beritanya di antara tanda petik.
Kemudian diikuti dengan nama surat kabar, tanggal, bulan, tahun, dan nomor halaman
berita itu dimuat.10
Contoh: “Kurikulum Berbasis Kompetensi ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional.” Jawa Pos, 20 Mei 2004. 2.
(18) Penulisan daftar pustaka dari surat kabar dengan nama penulis
Contoh : Ekadjati, Edi S. “Kemenyan Barus Untuk Sang Raja.” Kompas, 29 Desember
2013. 1.
(19) Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari internet (Tanpa Nama Penulis)
Judul tulisan. Tahun terbit. (Alamat Web Lengkap, diakses: tanggal akses).
Contoh : Sisa-sisa Fosil Tyrannosaurus Mini Ditemukan di Arktik. 2014.
(http://nationalgeographic.co.id, diakses: 19 Maret 2014).
Bisa juga menggunakan “Anonim” untuk menggantikan nama penulis yang tidak
tercantum, dengan format penulisan Anonim. Tahun. Judul artikel. (Alamat website,
diakses tanggal …).
Contoh : Anonim. 2014. Sisa-sisa Fosil Tyrannosaurus Mini Ditemukan di Arktik.
(http://nationalgeographic.co.id, diakses: 19 Maret 2014).
(20) Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari internet (Nama Penulis)
Nama penulis. Tahun terbit (diunggah). Judul tulisan. (Alamat Web Lengkap, diakses:
tanggal diakses)
Contoh : Hunter, K. 2014. Sisa-sisa Fosil Tyrannosaurus Mini Ditemukan di Arktik.
(http://nationalgeographic.co.id, diakses: 19 Maret 2014).
(21) Penulisan daftar pustaka dari buku bunga rampai
Bunga rampai adalah buku yang berisi himpunan beberapa artikel. Penulisan daftar
pustaka dari sumber ini sama dengan sumber yang berasal dari buku, yang
membedakan hanya pemberian tanda “(Ed)” setelah penulisan nama editor dan “(Eds)”
setelah penulisan nama lebih dari seorang editor.
Contoh: Haugen, E. 1966. “Linguistic and Language Planning.” Dalam W. Bright (Ed.).
Sociolinguistic Conference. The Hague: Norton.

F. Pengertian Catatan Kaki


Catatan kaki, atau dikenal dengan istilah footnote adalah keterangan tambahan
yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah
garis. Catatan kaki digunakan untuk memberikan keterangan, menjelaskan sumber kutipan
(pendapat atau pernyataan).11

G. Kegunaan Catatan Kaki

10 Ibid…, 101.
7
1) Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks.
2) Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama.

H. Sistematika Penulisan
1) Penulisan footnote pada buku, yang perlu dicantumkan adalah:
(1) Nama pengarang.
(2) Judul buku yang ditulis dengan huruf italic.
(3) Jilid dan cetakan.
(4) Tempat terbit.
(5) Nama penerbit.
(6) Tahun terbit.
(7) Halaman.
Contoh: 1 Muhammad Ibn ‘Abdillah, Al-Burhan Fi ‘Ulum Al-Qur’an, (Cet. 1: Cairo:
Dar Ihya’ Al-Kutub Al-Arabiyah, 1377 H), 34-35.
(a) Footnote dari buku dengan satu penulis atau pengarang
Contoh: 1 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 202.
(b) Footnote dari buku dengan dua penulis atau pengarang
Contoh: 1 Junaidi Samadi, Racmat Sandira, Analisis Statistik, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2003), 54.
(c) Footnote dari buku tanpa pengarang
Contoh: 1 Depdikbud, Kurikulum Pendidikan MIPA LPTK Program Strata-1(S1),
(Jakarta: Depdikbud, 1990), 45.
2) Penulisan footnote dari surat kabar dan majalah, yang perlu dicantumkan adalah:
(1) Nama pengarang atau penulis (kalau ada).
(2) Judul artikel (di antara tanda kutip).
(3) Nama surat kabar (huruf italic).
(4) Nomor edisi, tanggal, dan halaman.
Contoh:
2
Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan”,
Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, 6.
3
Alfred Gordimer, “Do Babies Sing?”, (Psychology Today, 2005), 79.
3) Penulisan footnote untuk buku bunga rampai, yang perlu dicantumkan adalah:
(1) Nama penulis artikel.
(2) Judul artikel (di antara tanda kutip).
(3) Nama editor (kalau ada) atau nama pengarang artikel pertama, diikuti istilah dkk,
karena tentu ada banyak orang yang menyumbangkan artikel.
(4) Data penerbitan.
(5) Halaman.
Contoh: 4 Sahiron Syamsudin, “Hamka’s Political Thought as Expressed in His Tafsir
Al-Azhar”, dalam Sry Mulyati dkk, Islam & Development: A Politico Religious
Response, (Canada: Permika, 1997), 244.
4) Penulisan Footnote dari Jurnal atau Majalah Ilmiah, yang dicantumkan adalah:
(1) Nama Penulis.

11 Muliadi Nur, “Teknik Penulisan Referensi”, (https://muliadinur.files.wordpress.com/2008/05/teknik-penulisan-


referensi.pdf, diakses tanggal 29 September 2018 pukul 13.00 WIB)
8
(2) Tahun Terbit.
(3) Judul (di antara tanda petik).
(4) Nama Jurnal (huruf italic).
(5) Volume, bulan, tahun, dan halaman.
Contoh: 5 J. E. Paquette, “Minority Participation in Secondary Education: A Graned
Descriptive Methodology”. Educational Evaluation and Policy Analysis. Vol. 3 No.
2, Summer 1991, 157.
5) Penulisan Footnote dari Skripsi, Tesis, dan Disertasi
(1) Nama Penulis.
(2) Kategori Tulisan
(3) Judul.
(4) Tempat dan Nama Universitas.
(5) Tahun dan Halaman.
6
Contoh: Sunaryo, Disertasi Doctor: “Pengembangan Model Pengukuran
Produktivitas Perguruan Tinggi di Indonesia”, (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1984),
105.
6) Penulisan Footnote dari Makalah
(1) Nama Penulis.
(2) Judul.
(3) Data Tulisan dan Halaman.
Contoh: 2 S. Kardi, “Pelaksanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Guru
MIPA DI ikip Surabaya”, (Denpasar, 1994), 15.
7) Penulisan Footnote dari Internet
(1) Nama Penulis.
(2) Judul.
(3) Alamat Web.
(4) Tanggal Akses dan Waktu Akses.
Contoh: 9 Sartono Martodiarjo, “Gejolak Harga Minyak Dunia”, (gnu@ussn.edu.
diakses pada 13 Maret 2006 pukul 08.00 WIB)
8) Penulisan Footnote dari Karya Terjemahan
(1) Nama Penulis.
(2) Nama Penterjemah.
(3) Data Tulisan.
(4) Halaman.
Contoh: 6 Clifford Geertz, “Negara Teater”, Translated by Hartono Hadikusumo,
(Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2000), 67.
9) Penulisan Footnote dari Undang-Undang dan Penerbitan Resmi Pemerintah
(1) Nama Instansi yang berwenang.
(2) Judul.
Contoh: 1 Republik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara”, (Yogyakarta: Liberty, 1988), 198.

I.

9
J. Singkatan dalam Penulisan Catatan Kaki
(a) Ibid
Ibid berasal dari kata “ibidem” yang berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini
digunakan apabila referensi dalam catatan kaki tersebut sama dengan referensi
sebelumnya tanpa diselingi catatan kaki lain. Apabila halamannya sama, cukup ditulis
Ibid. apabila halamannya berebeda, setelah Ibid ditulis nomor halamannya.
Contoh:
1
Ferdian, “Tindakan Kecil Orang-Orang Besar,” (Yogyakarta: Rumbi Press, 2010), 23.
2
Ibid.
3
Ibid…., 26.
(b) Op. Cit.
Singkatan ini berasal dari kata “Opere Citato” yang berarti karya yang telah dikutip.
Singkatan ini digunakan apabila refensi dalam catatan kaki tersebut sama dengan catatan
kaki sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Singkatan ini khusus digunakan bagi
referensi berupa buku.
Contoh:
5
Satjipto Raharjo, “Hukum Masyarakat dan Pembangunan,” (Bandung: Alumni, 1976),
111.
6
Daniel Goleman, “Emotional Intelligence,” (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
7
Raharjo, Op. Cit., 125.
(c) Loc. Cit.
Singkatan ini berasal dari kata “Loco Citato” yang berarti pada tempat yang telah
dikutip. Penggunaan singkatan ini sama dengan Op. Cit. namun, referensi yang diacu
Loc. Cit bukan berupa buku melainkan artikel, baik koran, majalah, internet, atau
lainnya.
Contoh:
2
Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia
Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi,” (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), 15.
3
Daniel Goleman, “Emotional Intelligence,” (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
4
Suwandi, Loc. Cit., 17.

K.

10
L. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan catatan kaki
(1) Nama pengarang dalam catatan kaki tetap seperti tercantum dalam karyanya. Tidak
ada pembalikan nama seperti dalam daftar pustaka.
(2) Pemakaian hasil wawancara yang disebutkan dalam teks hendaknya dibatasi karena
sifatnya hanya sebagai pelengkap. Jika penelitian memerlukan wawancara sebagai
sumber data utama, maka catatan kakinya ditulis dengan menyebutkan nama orang yang
diwawancarai dan jabatannya, yang didahului dengan kalaimat “Hasil wawancara
dengan”, kemudian tanggal dan tempat wawancara. Untuk wawancara tidak
menggunakan Op. Cit., Loc. Cit., dan Ibid. sehingga keterangannya harus diulang.12

12 Ibid.
11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adanya daftar pustaka dan catatan kaki pada sebuah karya ilmiah sangat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca. Bagi seorang penulis, daftar yang berisi semua buku atau tulisan
ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian sangat berguna karena daftar pustaka
ataupun catatan kaki dapat digunakan untuk mempertanggung jawabkan tulisannya pada
khalayak. Sedangkan bagi pembaca, daftar pustaka dan catatan kaki dapat digunakan sebagai
sumber referensi untuk memperluas wawasan dan memeriksa apakah yang ditulis oleh penulis
berasal dari sumber yang benar atau salah. Penulisan daftar pustaka memiliki dua style yang
berbeda, di mana setiap style mempunyai ciri masing-masing, yaitu Harvard Style dan
Vancouver Style.

Dalam penyusunan daftar pustaka dan catatan kaki ada beberapa peraturan yang harus
diketahui bagaimana cara penulisannya, tergantung referensi apa yang digunakan. Untuk menulis
daftar pustaka dengan benar diperlukan ketelitian, agar daftar pustaka yang ditulis sesuai dengan
kaidah penyusunan yang baik dan benar.

B.Saran
Saran penulis, hendaknya penulisan karya ilmiah disertai dengan daftar pustaka dan
catatan kaki yang dapat dipertanggung jawabkan, selain itu penulisan daftar pustaka dan catatan
kaki harus sesuai dengan referensi apa yang digunakan serta tetap mengacu pada kaidah dan
etika penulisan daftar pustaka.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alda, Reny. 2009. Menyusun Daftar Pustaka. (http://renyalda.blogspot.com, diakses tanggal 27


Agustus 2018).

Anwar, Ayub Irmadani. Sistematika Penulisan Daftar Pustaka Vancouver Style dan Harvard
Style. (http://repository.unhas.ac.id, diakses tanggal 29 Agustus 2018).

Aqib, Zainal dan Ahmad Amrullah. 2017. Ensiklopedia Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta:
Penerbit Andi.

BITREAD. 2016. Bagaimana Menulis Daftar Pustaka. (http://bitread.id, diakses tanggal 27


Agustus 2018).

Desmita. 2017. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Haryansyah, Tedy. 2018. Pengertian dan Cara Penulisan Daftar Pustaka.


(https://blog.ruangguru.com, diakses tanggal 27 Agustus 2018).

Kemdikbud. 2016. Pedoman Daftar Pustaka. (http://purbawidya.kemdikbud.go.id, diakses


tanggal 28 Agustus 2018).

Lova, Sava. 2017. Contoh dan Cara Menulis Daftar Pustaka. (http://menulis-
makalah.blogspot.com, diakses tanggal 27 Agustus 2018).

Muslich, Masnur. 2009. Bagaimana Menulis Skripsi?. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nur, Muliadi. 2008. Teknik Penulisan Referensi. (https://muliadinur.files.wordpress.com, diakses


tanggal 29 September 2018).

13

Anda mungkin juga menyukai