Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telaah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalh ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaiakn makalah ini dengan baik sebagai tugas
pada mata kuliah EKOLOGI INDUSTRI yang berjudul “ENERGI DALAM EKOSISTEM”
Dengan adanya makalah ini kmai berharap kita sebagai siswa dapat mengetahui dan
memahami konsep tentang ekosistem serta menyadari perlunya ekosistem.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang di berikan mendapatkan balasan
yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, kami mohon
kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
ENERGI DALAM EKOSISTEM
1. Produsen berperan sebagai pengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik melalui
proses fotosintesis. Produsen biasanya adalah organisme berklorofil seperti tanaman hijau
dan ganggang/ algae. Karena mampu menyusun makanan sendiri maka produsen disebut juga
organisme autotrof.
2. Konsumen berperan sebagai pengubah senyawa organik menjadi senyawa organik yang lain
dalam peristiwa makan dimakan. Konsumen terdiri dari :
Detritivora / detritus/ pemakan sisa organisme. Sisa organisme : kotoran , sampah, dan bangkai)
3. Pengurai/ Dekomposer berperan sebagai pengubah senyawa organik menjadi anorganik dan
dikembalikan ke alam (tanah, air, dan udara) untuk dimanfaatkan oleh produsen. Yang termasuk
pengurai adalah bakteri, protozoa, dan jamur.
RANTAI MAKANAN
Proses perpindahan materi dan energi melalui proses makan dimakan disebut rantai makanan.
Komponen rantai makanan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan
dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :
Hubungan antara organisme dalam ekosistem secara kuantitatif dinyatakan dalam bentuk diagram
piramida ekologi. Hubungan antara organisme tersebut didasarkan pada tingkatan trofik / tingkatan
makanan. Contoh :
Piramida makanan: Gb
1. Piramida jumlah
2. Piramida biomassa
3. Piramida Energi
Piramida Jumlah : didasarkan pada jumlah organisme pada tiap tingkatan tofik. Dalam perhitungan
biasanya produsen jumlahnya paling banyak dan menurun jumlahnya pada Konsumen I,
Konsumen II, dan Konsumen selanjutnya.
Kelemahan piramida jumlah adalah bahwa jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik tidak
menggambarkan besarnya energi.
Piramida Biomassa :
Kelemahan piramida jumlah dapat diatasi dengan piramida biomassa (piramida berat). Massa/
berat organisme tiap tingkatan trofi ditaksir. Idealnya yang digunakan adalah berat kering. Massa
organisme diperoleh dari tiap taraf trofik per satuan luas areal atau volum. Biasanya biomassa
menurun pada tiap taraf trofi.
Piramida Energi
Merupakan piramida yang paling ideal untuk menggambarkan kondisi lingkungan karena
beberapa keuntungan :
Setiap kelompok organisme yang memiliki sumber makanan tertentu disebut dengan tingkatan
trofik.
Aliran energi/arus energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu ekosistem. Proses
aliran ini melalui peristiwa makan dimakan. Aliran energi tergambar sebagai berikut.
1. Daur materi senyawa, selama perpindahan dalam daur terjadi perubahan wujud/bentuk/fasa
namun susunan molekulnya masih sama. Contoh daur air/ hidrologi
2. Daur materi unsur, selama proses perpindahan melibatkan perubahan bentuk dan ikatan
molekul, seperti daur karbon, Nitrogen, Sulfur, dan Phospor.
DAUR BIOGEOKIMIA
Disebut daur biogeokimia karena melibatkan komponen kimia, fisika, dan biologi
Daur Air / Hidrologi/ H2O
Meliputi proses evaporasi (penguapan yang terjadi selain pada makhluk hidup), transpirasi
(penguapan yang terjadi pada makhluk hidup), kondensasi ( terbentuknya awan dan mendung),
dan presipitasi (proses kembalinya air ke bumi berwujud air maupun salju),
Atmosfer mengandung 79% gas Nitrogen bebas. Nitrogen digunakan untuk membentuk asam
amino dan protein. Hanya saja tidak setiap makhluk hidup dapat mengambil nitrogen bebas, hanya
beberapa organisme yang dapat mengikat/ menfiksasi gas N2 (Nitrogen bebas) yang di atmosfer
diantaranya adalah bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan ,
ganggang biru seperti Anabaena yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinata dan dengan
pakis haji Cycas rumpii. Oleh karenanya banyak organisme tergantung makhluk hidup lain untuk
mendapatkan nitrogen. Organisme heterotrof mengambil nitrogen dalam bentuk makanan yang
mengandung protein sementara tumbuhan hijau mengambil nitrogen dalam bentuk nitrat. Protein
terbentuk melalui proses fotosintesis.
Sulfur terdapat di kerak bumi dan diambil oleh tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sulfur merupakan
bahan penting untuk membentuk protein. Hewan dan manusia tergantung pada organisme lain
untuk mendapatkan sulfur dalam makanan yang mengandung protein.
Posfor merupakan unsur yang penting untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP(Adenosin
Tri Posfat). Tanaman mengambil posfor dalam bentuk posfat sedangkan hewan dan manusia
mengambil posfor dalam bentuk makanan yang mengandung protein. Daur posfor adalah satu-
satunya daur unsur yang tidak melewati udara, atau tidak dalam bentuk gas.
Dua unsur yang berada dalam satu siklus adalah karbon dan oksigen. Oksigen merupakan gas yang
penting sebagai bahan untuk respirasi. Sementara karbondioksida merupakan gas yang penting
untuk fotosintesis dan merupakan hasil respirasi. Tanaman mengambil karbon dalam bentuk gas
karbondioksida, sedangkan hewan dan manusia mengambil karbon dalam bentuk makanan yang
mengandung Karbohidrat, Lemak, dan Protein.