Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Batu telah terbukti mampu menunjukkan peningkatan


perekonomiannya melalui sektor pariwisata. guna menunjang berhasilnya
pemberdayaan sektor pariwisata tersebut, salah satu langkah yang turut berperan
secara nyata adalah prasarana transportasi.

Prasarana transportasi sangat berperan penting dalam mendorong laju


perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah/ kota, baik disektor ekonomi,
pendidikan, pariwisata dan lain sebagainya. Suatu wilayah / kota yang tidak
didukung dengan sarana dan prasarana transportasi yang baik pada umumnya
memiliki tingkat perkembangan yang lambat. Karena sektor transportasi yang baik
merupakan salah satu pendukung kemajuan sektor – sektor lain tersebut.

Dari lokasi atau letak geografis yang ada di dataran tinggi Kota Batu
memungkinkan tidak ada banjir tetapi memungkinkan aliran air yang melimpas
sangat deras pada waktu musim penghujan, sehingga untuk jalan yang masih
menggunakan lapis lentur sering terjadi kerusakan meskipun jalan sudah dibangun
dengan standart yang tepat.

Upaya penanganan dan pencegahan kerusakan jalan tidak hanya sebatas


rehabilitasi jalan seperti penambalan (patching), penambahan lapis perkerasan
(overlay), dan rekonstruksi permukaan jalan saja, akan tetapi perlu direncanakan
perbaikan sistem drainase yang ada secara ideal, sehingga dapat mencegah adanya
air yang menggenangi permukaan jalan dan meresap masuk kedalam perkerasan
jalan. Drainase jalan yang baik harus mampu menampung debit air yang masuk
kedalam saluran.

Kerusakan dini pada perkerasan ini merupakan salah satu masalah yang
dihadapi, dimana dapat diketahui dari penurunan kinerja perkerasan. Kerusakan
seperti retak memanjang dan berlubang yang paling dominan, salah satu
penyebabnya adalah berdasarkan kondisi struktural, fungsional, dan drainase jalan
yang kurang baik.

1
Terkait permasalahan tersebut, maka perlu suatu kajian agar kerusakan jalan
disebabkan oleh kualitas drainase yang buruk dapat ditanggulangi, sehingga
keamanan dan kenyamanan pengguna jalan bisa terjamin dengan kondisi struktural
dan fungsional jalan mencapai umur rencana jalan.

Untuk mempertahankan kualitas jalan agar tetap baik atau minimal


mengurangi penurunan kualitas, perlu dilakukan pemeliharaan secara terus menerus
atau rutin, hal ini menyebabkan tidak sedikit pula jalan yang rusak tidak segera
dilakukan pemeliharaan karena terbatasnya dana pemerintah untuk pemeliharaannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dalam


topik ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kualitas drainase terhadap kerusakan jalan?


2. Bagaimana hubungan antara kerusakan jalan terhadap umur sisa konstruksi
jalan?
3. Berapa besar debit banjir rencana?
4. Bagaimana perilaku tekanan tanah terhadap dinding saluran?
5. Saluran drainase jenis apa yang akan dipakai?
6. Berapa dimensi saluran drainase?
7. Berapa besar penghematan biaya pemeliharaan jalan?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari pembahasan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kualitas saluran drainase jalan dan pengaruhnya terhadap


kerusakan jalan.
2. Mengetahui hal yang keterkaitan antara kerusakan jalan terhadap umur sisa
jalan.
3. Mengetahui debit banjir rancangan.
4. Mengetahui bersaran tekanan tanah pada saluran.

2
5. Mengetahui jenis saluran drainase yang dipilih.
6. Mengetahui dimensi saluran drainase setelah dilakukan kajian ulang.
7. Mengetahui penghematan biaya pemeliharaan jalan setelah dilakukan
perbaikan saluran drainase.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menjadi pedoman perencanaan, pelaksanaan dan penanganan jalan dan


saluran secara berkala pada tiap tahun anggaran.

2. Dapat dijadikan untuk meminimalisir biaya pemeliharaan jalan yang rusak


diakibatkan drainase yang kurang baik.

1.5 Batasan Penelitian

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Ruas jalan yang akan dilakukan penelitian adalah Ruas Jalan Sidomulyo -
Gunungsari Kota Batu.
2. Data curah hujan yang dipakai adalah 10 tahun terakhir.
3. Kemiringan saluran drainase didapat dari pengukuran manual langsung
dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai