PENDAHULUAN
1
Susanti Adi Nugroho, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia,Jakarta, Kencana cetakan ke-2, Jakarta, 2014, Hlm 2
2
Tuti Rastuti, Seluk Beluk Perusahaan dan Hukum Perusahaan, PT Reflika Aditama cetakan ke-1,Bandung, 2015,
Hlm 138.
3
Didit J. Rachbini, Ekonomi Politik Kebijakan dan Strategis Pembangunan, Granit, Jakarta, 2004, Hlm 15
4
Tuti Rastuti, Op.Cit., Hlm 60-61
3. Menyelengarakann pelayanan umum berupa barang dan jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat
hidup orang banyak
4. Memberi bimbingan kepada sektor swasta atau golongan ekonomi lemah
5. Menjadi perintis kegiatan usaha ysng tidak dapat dilaksanakan oleh swasta dan koperasi
6. Turut serta aktif dalam melaksanakakn dan menunjang pelaksanaan kebijakan program
a. Perusahaan umum (perum) menurut peraturan pemerintah no 13 tahun 1998 dan UU No 19 Tahun
2003 adalah BUMN dibentuk berdasarkan UU No 9 Tahun 1969 yang mana seluruh modalnya
dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham. Tujuanya
perum adalah menyelenggarakan usaha yan bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi sekaligus memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Sifat usaha perum lebih kepada pelayanann publik
namun tetap diharapkan menghasilkan laba untuk kelangsungan usahanya
b. Perusahaan perseroan terbatas (persero) menurut UU No 19 Tahun 2003 dan PP No 12 Tahun
1998 adalah BUMN yang dibetuk berdasarkan UU No 9 Tahun 1969 yang terbentuk Perseroan
Terbatas (PT) sebagaimana dimaksudkan dalam UU No 40 Tahun 2007, yaitu minimal 51%
sahamnya dimiliki oleh negara dan tujuannya utamanya mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai perusahaan dan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat.
BUMN merupakan perusahaan publik yang berbadan hukum sehinga bentuknya adalah perseroan
terbatas sebagaimaa yang diatur dalam Undang-undang No 40 Tahun 2007 Tentang PT. Dalam
perkembanganya BUMN terdiri dari PERUM dan PERSERO apabila dari kepemilikan saham terdapat
perbedaan yang signifikan antara PERUM dan PERSERO, PERUM merupakan BUMN yang 100%
sahamnya dimiliki oleh Negara sementara PERSERO merupakan BUMN yang 51% sahamnya
dimiliki Negara. Begitu juga dalam Pendirian Perseroan terbatas memerlukan akta pendirian yang
didaftarkan dikementerian hukum dan ham agar mendapatkan status badan hukum sah. Namun BUMN
PERUM dalam pembentukannya mengunakan Peraturan pemerintah, sehingga status badan hukum
dan terbentuknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sah, setelah diterbitkannya peraturan
pemerintah tersebut.6
5
Susanti Adi Nugroho., Op.Cit., Hlm 816
6
Julio Thimotius Kapitan Smaud Natun, Status Kepemilikan Anak Perusahaan BUMN, Mimbar Keadilan Vol-12 No 1,
Februari 2019-juli-2019, Hlm 1.
Keberadaan perusahaan grup dalam prktik bisnis di Indonesia ini belum menjadi justifikasi bagi
perlunya legislasi peraturan perundanag-undangan yang mengatur secara khusus mengenai keterkaitan
induk dan anak perusahaan dalam suatu perusahaan grup. Kerangka pengaturan terhadap perseroan-
perseroan yang tergabung dalam perusahaan grup masih mengunakan Undang-undang Perseroan
Terbatas, sehingga perseroan-perseroan yang tergabung dalam suatu perusahaan grup dipandang
sebagai kelompok tunggal.7
Perusahaan grup menjadi bentuk usaha yan banyak dipilih oleh pelaku usaha di Indonesia.
Pembentukan atau pertumbuhan perusahaan grup ini tidak dapat dilepaskan dari realitas bisnis yag
terjadi, ketika pengelolaan usaha melalui perusahaan grup dianggap lebih memberikan manfaat
ekonomi dibanding dengan perusahaan tunggal. Perubahan dari perusahaan tunggal menjadi
perusahaan grup merupakan implikasi dan perubahan strategis dan struktur suatu perusahan8.
7
Ibid., hlm 4
8
Ibid., Hlm 2
9
Ibid., Hlm 3
Seiring dengan perkembangan perekonomian negara, maka pemerintah menciptakan suatu
perubahan BUMN untuk mengembangkan badan usahanya, yaitu membentuk perusahaan grup dengan
adanya induk perusahaan (holding company) sebagai sentral perusahaan yang bertugas untuk
mengontrol kegiatan anak perusahaan. sebagai sentral perusahaan yang bertugas untuk mengontrol
kegiatan anak perusahaan. Landasan dibentuknya perusahaan grup tersebut diatur melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2016 tentang Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara
dan Perseroan Terbatas10
Pengertian dari anak perusahaan BUMN diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Pasal 1 angka 2
berbunyi “ anak perusahaan BUMN, yang selanjutnya disebut anak perusahaan adalah perseroan
terbatas yang sebagian besar saham dimiliki oleh BUMN atau perseroan terbatas yang dikendalikan
oleh BUMN12
Berdasarkan uraian jelas bahwa anak perusahaan BUMN (termasuk BUMN Persero) tidak
termasuk BUMN karena saham tidak dimiliki oleh negara tetapi oleh BUMN. Menteri negara BUMN
hanya memiliki kewenangan terhadap BUMN saja, sedangkan anak perusahaan BUMN bersifat
mandiri terhadap pengangkatan anggota direksi dan anggota dewan komisaris sesuai dengan udang-
undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Oleh karena menjadi anak perusahaan dan sahamnya tidak dimiliki oleh negara, sebuah BUMN
karena saham milik negara dijadikan penyertaan modal negara pada BUMN lain, konsekuensinya,
BUMN tersebut tidak lagi berstatus sebagai BUMN namun berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT)
biasa yang tunduk sepenuhnya pada undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas
13
10
Wara Indah Friana, Skripsi, Holding Badan Usaha Milik Negara Dalamm Prespektif Hukum Persaingan Usaha
(studi kasus pupuk Indonesia Holding Company), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2017, Hlm 71.
11
Julio Thimotius Kapitan Smaud Natun., Op.cit., Hlm 2
12 Permen BUMN No : PER-03/MBU/2012
13 Putusan Mahkamah Agung Nomor : 21/P/HUM/2017, kedudukan hukum para pemohon sub II nomor 11
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor : 21/P/HUM/2017 tentang hak uji materil terhadap
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2016 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 44
tahun 2005 tentang tata cara penyertaan dan penatausahaan modal negara pada Badan Usaha Milik
Negara dan Perseroan Terbatas putusan perkara tersebut telah menolak permohonan keberatan hak uji
maerill dari para pemohon, perundang-undangan tidak bertentang satu sama lainya, sehingga
perundang-undangan tersebut tetap berlaku14
Bertitik tolak dari uraian diatas, maka penulis mengajukan sebagai bahan skripsi dengan judul
Akibat Hukum Holding Company BUMN Terhadap Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan
A. Secara Teoritis
Penulisan proposal ini bertujuan untuk memberikan input atau sumbangan pemikiran bagi
dunia ilmu pengetahuan kepada orang yang membutuhkan serta menambah wawasan terhadap
kedudukan BUMN dalam perekonomian Indonesia dan status hukum kepemilikan saham atas
perusahaan induk dan anak perusahaan BUMN
B. Secara Praktik
1. Bagi Penulis :
a. Sebagai syarat untuk ujian skripsi