Anda di halaman 1dari 9

470 ___ Analisis Faktor yang Berhubungan.... Nunung Nur Musdahliani M, Muh.

Khidri A,
Andi Nurlinda

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN RUMAH TUNGGU


KELAHIRAN DI PUSKESMAS LAMBANDIA KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN 2018

Oleh:
Nunung Nur Musdahliani M, Muh. Khidri A, Andi Nurlinda
Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI)

ABSTRAK:
Program rumah tunggu kelahiran bertujuan mencegah terjadinya keterlambatan
penanganan pada ibu bersalin sehingga dapat menurunkan kematian ibu dan bayi.
Pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di puskesmas lambandia kabupaten kolaka Timur 49 %
(55 dari 82) ibu bersalin yang dianjurkan. tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang
berhubungan dengan pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di Puskesmas Lambandia
Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Observasional Analitik dengan
rancangan Cross Sectional Study untuk melihat faktor determinan yang berhubungan dengan
pemanfaatan rumah tunggu kelahiran. Subjek penelitian ini sebanyak 82 ibu yang telah
bersalin yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis
dilakukan dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil penelitian ini menunjukkan 51% responden tidak memanfaatkan rumah tunggu
kelahiran. Pengetahuan responden tentang rumah tunggu baik 76,8%, umur responden yang
tidak berisisko 64,1 %, pendidikan responden yang rendah 82,4%, responden yang tidak
bekerja 81,6%. Ada hubungan pengetahuan (p= 0,006), tingkat pendidikan (p= 0,013),
pekerjaan (p= 0,001). Tidak ada hubungan umur (p= 0,274) dengan pemanfaatan rumah
tunggu kelahiran.
Disarankan bagi Pihak puskesmas dan petugas kesehatan lebih memberikan
informasi berupa penyuluhan terkait rumah tunggu kelahiran khususnya manfaat dan fungsi
dari rumah tunggu kelahiran agar masyarakat dapat mengetahui dan memanfaatkan rumah
tunggu kelahiran dengan baik

Kata kunci : Rumah Tunggu, Pemanfaatan, Ibu Bersalin, jarak pelayanan kesehatan, sarana
prasarana.

PENDAHULUAN Thailand 20 per 100.000 kelahiran hidup,


Angka Kematian Ibu (AKI) masih Brunei 23 per 100.000 kelahiran hidup,
merupakan masalah kesehatan yang serius, Malaysia 40 per 100.000 kelahiran hidup,
WHO memperkirakan 830 wanita meninggal Thailand 20 per 100.000 kelahiran hidup dan
akibat komplikasi terkait kehamilan dan Singapura 10 per 100.000 kelahiran hidup.
persainan setiap harinya. Pada tahun 2015, Bahkan sekarang Indonesia tertinggal dari
sebanyak 303.000 kematian ibu terjadi di Timur Leste yaitu 215 per 100.000 kelahiran
seluruh dunia. Kematian wanita usia subur di hidup (WHO, 2015).
negara miskin diperkirakan sekitar 25-50% Indonesia merupakan salah satu
penyebabnya adalah masalah kesehatan, negara berkembang yang masih mengalami
persalinan, dan nifas (WHO, 2014). kesulitan menurunkan AKI dalam mencapai
Jumlah angka kematian ibu (AKI) di target Sustainable Development Goals
Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan (SDGs) yaitu pada tahun 2030, mengurangi
dengan negara lain di Asia tenggara yaitu angka kematian ibu hingga di bawah 70 per
Vietnam 54 per 100.000 kelahiran hidup, 100.000 kelahiran hidup. Upaya percepatan
471

penurunan AKI dapat dilakukan dengan memanfaatkan dana Jaminan Persalinan


menjamin agar setiap ibu mampu (Jampersal). Puskesmas yang telah memiliki
mengakses pelayanan kesehatan ibu yang Rumah Tunggu ada sejumlah 10 puskesmas.
berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu Jumlah ibu bersalin di Rumah tunggu
hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kelahiran selama januari sampai september
kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan 2018 di Puskesmas lambandia adalah 111
kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu bersalin.
ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan Terdapat beberapa faktor yang
jika terjadi komplikasi, kemudahan berpengaruh terhadap pemanfaatan RTK
mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, dan antara lain jarak ke fasilitas kesehatan, waktu
pelayanan keluarga berencana (Kemenkes, tempuh, kondisi sosial ekonomi masyarakat,
2016). kelengkapan fasilitas RTK, pelayanan tenaga
Kematian ibu dan kematian bayi kesehatan, sistem rujukan keterlibatan dan
adalah masalah kesehatan yang sangat peran serta masyarakat. Rumah Tunggu
mempengaruhi kualitas derajat kesehatan Kelahiran (RTK) di Puskesmas Lambandia
masyarakat dan menjadi indikator telah berjalan sejak tahun 2016, namun
keberhasilan pembangunan nasional yang belum diketahui bagaimana gambaran
merupakan tanggungjawab bersama sektor pemanfaatan RTK oleh ibu hamil di wilayah
terkait dan dinas kesehatan sebagai tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan
koordinator karena kualitas pelayanan analisis untuk mengetahui gambaran
kesehatan merupakan tolak ukur kinerja pemanfaatan RTK dan faktor determinan
pembangunan bidang kesehatan dengan yang mempengaruhinya ( Edi, 2017).
indikator terpenuhinya target Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. METODE PENELITIAN
Penyebab kematian maternal di Indonesia Jenis penelitian yang digunakan
dengan komplikasi kebidanan paling yang adalah penelitian Observasional Analitik
sering terjadi adalah hipertensi dalam dengan rancangan Cross Sectional Study
kehamilan (32%), infeksi (31%), perdarahan untuk melihat faktor determinan yang
pasca bersalin (20%), abortus (4%), dan lain- berhubungan dengan pemanfaatan rumah
lain (13%) (Kemenkes, 2016). tunggu kelahiran, dengan pengumpulan data
Selain tingginya angka kematian ibu pada suatu saat atau periode yang sama.
dan anak, Indonesia masih menghadapi Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah
kesenjangan dalam akses terhadap kerja Puskesmas Lambandia Kabupaten
pelayanan kesehatan. Menurut Riskesdas Kolaka Timur, adapun waktu penelitian pada
2013, persentase persalinan yang ditolong bulan 28 september – 28 Oktober 2018
tenaga kesehatan di Papua sebesar 57,7% Jenis dan Sumber Data
(terendah) sedangkan di Daerah Istimewa 1. Data Primer
Yogyakarta sebesar 99,9% (tertinggi). Selain Data primer dalam penelitian ini
itu, Data Riskesdas 2013 menunjukkan diperoleh dengan pembagian koesioner
bahwa 29,6% persalinan dilakukan di rumah, 2. Data Sekunder
hal ini dapat meningkatkan risiko Data sekunder dalam penelitian ini
keterlambatan dalam memperoleh pelayanan diperoleh dari berbagai sumber buku
kesehatan apabila terjadi komplikasi obstetri literatur, skripsi, jurnal penelitian dan website
dan neonatal (Litbangkes, 2013). internet serta berbagai bacaan lain yang ada
Berdasarkan studi pendahuluan hubungannya dengan penelitian ini serta
Kabupaten Kolaka Timur adalah salah satu laporan Puskesmas Lambandia Kabupaten
kabupaten yang telah melaksanakan Kolaka Timur Tahun 2018 dan alamat serta
kebijakan Rumah Tunggu Kelahiran yang identitas lengkap dan data lainnya yang

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 2, November 2018 ISSN 2089-2551


472 ___ Analisis Faktor yang Berhubungan.... Nunung Nur Musdahliani M, Muh. Khidri A,
Andi Nurlinda

relevan dengan tujuan dan permasalahan rumah tunggu kelahiran adalah pada
penelitian. Populasi dalam penelitian ini responden dengan kategori pengetahuan
adalah semua ibu yang pernah melahirkan baik sebesar 43 (76,8%), sedangkan
dengan jumlah populasi 280 yang berada di responden dengan kategori pengetahuan
wilayah penelitian wilayah kerja Puskesmas kurang yang memanfaatkan rumah tunggu
Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Tahun kelahiran sebesar 12 (46,2%), dan
2018.Penentuan sampel dalam penelitian ini responden yang tidak memanfaatkan rumah
menggunakan rumus besaran sampel tunggu kelahiran dengan kategori
Lemeshow (1997) : pengetahuan kurang sebesar 14 (53,8%) dan
pengetahuan baik sebesar 13 (23,2%). Hasil
Uji chi square diperoleh p value 0,006
dengan demikian p value lebih kecil daripada
α 0,05. Ini berarti ada pengaruh antara
Keterangan :
pengetahuan dengan pemanfaatan rumah
N = Besar sampel
tunggu kelahiran di Puskesmas Lambandia
N = Besar populasi
Kabupaten Kolaka Timur
D = Tingkat kepercayaan sampling yang
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan
digunakan 5% (0,05)
bahwa proporsi tertinggi yang memanfaatkan
Z = Tingkat kemaknaan = 1, 96
rumah tunggu kelahiran adalah pada
P = Perkiraan proporsi sampel = 0,5
responden dengan kategori umur tidak
Q = 1 – P = 0,5
berisiko sebesar 41 (64,1%), sedangkan
Berdasarkan rumus di atas maka
responden dengan kategori berisiko yang
dapat ditentukan besar sampel sebagai
memanfaatkan rumah tunggu kelahiran
berikut :
sebesar 14 (77,8%), dan responden yang
tidak memanfaatkan rumah tunggu kelahiran
dengan kategori umur berisiko sebesar 4
(22,2%) dan umur tidak berisiko sebesar 23
(35,9%). Hasil Uji chi square diperoleh p
value 0,274 dengan demikian p value lebih
besar daripada α 0,05. Ini berarti tidak ada
pengaruh antara umur dengan pemanfaatan
rumah tunggu kelahiran di Puskesmas
Lambandia Kabupaten Kolaka Timur
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
Jadi jumlah sampel sebanyak 82 ibu bahwa proporsi tertinggi yang memanfaatkan
yang pernah bersalin di Puskesmas rumah tunggu kelahiran adalah pada
Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Tahun responden dengan kategori tingkat
2018. pendidikan rendah sebesar 28 (82,4%),
sedangkan responden dengan kategori
HASIL tingkat pendidikan tinggi yang memanfaatkan
1. Analisis Bivariat rumah tunggu kelahiran sebesar 27 (56,3%),
Pada tahap ini dilakukan analisis dan responden yang tidak memanfaatkan
tabulasi silang antara variabel yang rumah tunggu kelahiran dengan kategori
termaksud faktor determinan dengan variabel tingkat pendidikan tinggi sebesar 21 (43,7%)
pemanfaatan rumah tunggu kelahiran, yang dan tingkat pendidikan rendah sebesar 6
disajikan sebagai berikut : (17,6%). Hasil Uji chi square diperoleh p
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan value 0,013 dengan demikian p value lebih
bahwa proporsi tertinggi yang memanfaatkan kecil dari pada α 0,05. Ini berarti ada
473

pengaruh antara tingkat pendidikan dengan forward conditional (Tabel 14) didapatkan
pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di bahwa pengetahuan mempunyai hubungan
Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka secara bermakna dengan pemanfaatan
Timur rumah tunggu kelahiran, dimana p Value =
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan 0,028 (p < 0,05) dengan OR = 4.388 dan
bahwa proporsi tertinggi yang memanfaatkan 95% C.I = 1.175 – 16.387. Ini dapat diartikan
rumah tunggu kelahiran adalah pada bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik
responden dengan kategori tidak bekerja berpeluang 4.388 kali lebih besar untuk
sebesar 40 (81,6%), sedangkan responden melakukan pemanfaatan rumah tunggu
dengan kategori bekerja yang memanfaatkan kelahiran dibandingkan dengan yang
rumah tunggu kelahiran sebesar 15 (45,5%), pengetahuan kurang. Hal ini disebabkan
dan responden yang tidak memanfaatkan karena ibu dengan pengetahuan baik
rumah tunggu kelahiran dengan kategori memiliki suatu pemahaman tentang rumah
bekerja sebesar 18 (54,5%) dan yang tidak tunggu yang cenderung lebih banyak dari
bekerja sebesar 9 (18,4%). Hasil Uji chi pada ibu yang pengetahuan kurang sehingga
square diperoleh p value 0,001 dengan ibu dengan pengetahuan baik akan
demikian p value lebih kecil daripada α 0,05. memanfaatkan rumah tunggu kelahiran.
Ini berarti ada pengaruh antara pekerjaan Sebaiknya bagi ibu yang pengetahuan
dengan pemanfaatan rumah tunggu kurang tidak cenderung tidak memanfaatkan
kelahiran di Puskesmas Lambandia rumah tunggu kelahiran karena mereka
Kabupaten Kolaka Timur belum mehamami dengan pasti tentang
fungsi dan manfaat rumah tunggu kelahiran.
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini ada 12 ibu dengan
1. Pengaruh Pengetahuan Responden pengetahuan kurang tetapi memanfaatkan
Terhadap Pemanfaatan Rumah Tunggu rumah tunggu kelahiran hal tersebut didasari
Persalinan Di Puskesmas Lambandia karena berdasarkan hasil tabulasi data 12
Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018. ibu yang memanfaatkan rumah tunggu
Dari hasil penelitian menunjukkan kelahiran memiliki jarak yang jauh dari rumah
bahwa proporsi tertinggi yang memanfaatkan tunggu dan pendidikan tinggi, alasan mereka
rumah tunggu kelahiran adalah pada mau memanfaatkan rumah tunggu karena
responden dengan kategori pengetahuan dapat meminimalisir biaya pada saat proses
baik sebesar 43 (76,8%), sedangkan persalinan, dengan memanfaatkan rumah
responden dengan kategori pengetahuan tunggu mereka dapat tinggal bersama
kurang yang memanfaatkan rumah tunggu pendamping persalinan dengan Cuma-Cuma
kelahiran sebesar 12 (46,2%), dan dan dapat dipantau oleh tenaga kesehatan
responden yang tidak memanfaatkan rumah yang bertugas di rumah tunggu sehingga
tunggu kelahiran dengan kategori mereka merasa aman berada di rumah
pengetahuan kurang sebesar 14 (53,8%) dan tunggu kelahiran. Begitu pula dengan 13 ibu
pengetahuan baik sebesar 13 (23,2%). Hasil yang berpengetahuan baik tetapi tidak
Uji chi square diperoleh p value 0,006 memanfatkan rumah tunggu kelahiran dari
dengan demikian p value lebih kecil daripada tabulasi data dapat dilihat ibu yang yang
α 0,05. Ini berarti ada hubungan yang tidak memanfaatkan rumah tunggu karena
bermakna antara pengetahuan dengan memiliki jarak yang dekat dari pelayanan
pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di kesehatan dan berpendapatan tinggi mereka
Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka menganggap untuk memanfaatkan rumah
Timur Tahun 2018. Hasil uji tersebut tunggu menghabiskan waktu yang lama
konsisten dengan hasil analisis multivariat untuk tinggal di rumah tunggu kelahiran yaitu
dengan uji regresi logistik berganda metode berkisar satu minggu sebelum melahirkan

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 2, November 2018 ISSN 2089-2551


474 ___ Analisis Faktor yang Berhubungan.... Nunung Nur Musdahliani M, Muh. Khidri A,
Andi Nurlinda

dan satu minggu setelah melahirkan. Mereka Puskesmas Lambandia Kabupaten


enggan untuk meninggalkan rumah karena Kolaka Timur Tahun 2018.
menganggap lebih nyaman untuk tinggal Pendidikan adalah pendidikan formal
dirumah sendiri daripada harus tinggal di terakhir yang pernah diselesaikan oleh
rumah tunggu kelahiran, memiliki jarak yang responden. Dari hasil penelitian
dekat dengan pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa proporsi tertinggi yang
memungkinkan mereka untuk pergi ke memanfaatkan rumah tunggu kelahiran
pelayanan kesehatan kapan saja saat tanda adalah pada responden dengan kategori
persalinan sudah dekat tanpa harus tingkat pendidikan rendah sebesar 28
memanfaatkan rumah tunggu kelahiran. (82,4%), sedangkan responden dengan
Dari hasil penelitian diatas sejalan kategori tingkat pendidikan tinggi yang
dengan yang dikemukakan oleh Metje (2014) memanfaatkan rumah tunggu kelahiran
bahwa hasil penelitian dengan faktor sebesar 27 (56,3%), dan responden yang
pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di tidak memanfaatkan rumah tunggu kelahiran
Kabupaten Kupang menemukan adanya dengan kategori tingkat pendidikan tinggi
hubungan pengetahuan dengan sebesar 21 (43,7%) dan tingkat pendidikan
pemanfaatan rumah tunggu kelahiran yang rendah sebesar 6 (17,6%).
dibuktikan dengan nilai p Value= 0.008. Berdasarkan hasil analisis bivariat
2. Pengaruh Umur Responden Terhadap dengan uji Chi-square diketahui nilai p =
Pemanfaatan Rumah Tunggu 0,013 dimana p<0,05, hal ini menunjukkan
Persalinan Di Puskesmas Lambandia ada hubungan yang bermakna antara tingkat
Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018. pendidikan dengan pemanfaatan rumah
Dari hasil penelitian menunjukkan tunggu kelahiran di Puskesmas Lambandia
bahwa proporsi tertinggi yang memanfaatkan Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018.
rumah tunggu kelahiran adalah pada Dari hasil penelitan ini didapat ada
responden dengan kategori umur tidak 21 ibu berpendidikan tinggi tetapi tidak
berisiko sebesar 41 (64,1%), sedangkan memanfaatkan rumah tunggu kelahiran, jika
responden dengan kategori berisiko yang dilihat dari hasil tabulasi data 21 ibu yang
memanfaatkan rumah tunggu kelahiran tidak memanfaatkan rumah tunggu
sebesar 14 (77,8%), dan responden yang dikarenakan memiliki jarak dekat dari
tidak memanfaatkan rumah tunggu kelahiran pelayanan kesehatan dan memiliki
dengan kategori umur berisiko sebesar 4 pendapatan tinggi, mereka beranggapan
(22,2%) dan umur tidak berisiko sebesar 23 bahwa dengan pendapatan yang mereka
(35,9%). peroleh mereka lebih nyaman untuk
Berdasarkan analisis bivariat hasil uji langsung ke pelayanan kesehatan yang lebih
Chi-square menunjukkan bahwa variabel lengkap dari pada harus memanfaatkan
umur tidak berhubungan secara bermakna rumah tunggu kelahiran dengan fasilitas
dengan pemanfaatan rumah tunggu pelayanan yang belum lengkap
kelahiran dengan nilai p = 0,274 dimana nilai meskipunmereka harus mengeluarkan biaya
p > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel yang lebih tetapi mereka lebih merasa aman
umur tidak berhubungan dengan dan nyaman denga fasilitas dan tenaga
pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di medis yang lebih lengkap. Sedangkan ada 6
Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka ibu yang berpendidikan rendah dan tidak
Timur Tahun 2018. memanfaatkan rumah tunggu kelahiran,
3. Pengaruh Tingkat Pendidikan pendidikan merupakan suatu faktor yang
Responden Terhadap Pemanfaatan sangat mempengaruhi pengetahuan
Rumah Tunggu Persalinan Di sesorang sehingga ibu yang memiliki
pendidikan rendah dapat mengakibatkan
475

pengetahuan yang kurang. Ibu merasa tidak KESIMPULAN


mengetahui dengan jelas apa itu rumah Dari hasil penelitian yang dilakukan
tunggu kelahiran, dari pada membuang di Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka
buang waktu untuk memanfaatkan rumah Timur, maka dapat disimpulkan sebagai
tunggu yang belum jelas fungsinya mereka berikut:
meilih untuk ke puskesmas saja pada saat 1. Ada hubungan pengetahuan dengan
tanda persalinan sudah ada. pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di
4. Pengaruh Pekerjaan Responden Puskesmas Lambandia Kabupaten
Terhadap Pemanfaatan Rumah Tunggu Kolaka Timur Tahun 2018, pengetahuan
Persalinan Di Puskesmas Lambandia yang baik memiliki kontribusi terhadap
Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018. Pemanfaatan rumah tunggu kelahiran.
Pekerjaan adalah aktivitas 2. Tidak ada hubungan umur dengan
responden diluar rumah yang menghasilkan pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di
pendapatan. Dari hasil penelitian Puskesmas Lambandia Kabupaten
menunjukkan bahwa proporsi tertinggi yang Kolaka Timur Tahun 2018.
memanfaatkan rumah tunggu kelahiran 3. Ada hubungan pendidikan dengan
adalah pada responden dengan kategori pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di
tidak bekerja sebesar 40 (81,6%), sedangkan Puskesmas Lambandia Kabupaten
responden dengan kategori bekerja yang Kolaka Timur Tahun 2018. Pendidikan
memanfaatkan rumah tunggu kelahiran rendah yang berhubungan dengan
sebesar 15 (45,5%), dan responden yang pemanfaatan rumah tunggu kelahiran.
tidak memanfaatkan rumah tunggu kelahiran 4. Ada hubungan pekerjaan dengan
dengan kategori bekerja sebesar 18 (54,5%) pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di
dan yang tidak bekerja sebesar 9 (18,4%). Puskesmas Lambandia Kabupaten
Berdasarkan hasil analisis bivariat Kolaka Timur Tahun 2018. Ibu yang tidak
dengan uji Chi-square diketahui nilai p = bekerja mempunyai banyak waktu untuk
0,001 dimana p<0,05, hal ini menunjukkan memanfaatkan rumah tunggu kelahiran,
ada hubungan yang bermakna antara sedangkan ibu yang bekerja memiliki
pekerjaan dengan pemanfaatan rumah sedikit waktu untuk memanfaatkan
tunggu kelahiran di Puskesmas Lambandia rumah tunggu kelahiran.
Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018.
Pada penelitian ini tingkat SARAN
pemanfaatan rumah tunggku kelahiran lebih 1. Pihak puskesmas dan petugas
besar didapatkan pada kelompok responden kesehatan lebih memberikan informasi
yang tidak bekerja, karena ibu yang tidak berupa penyuluhan terkait rumah tunggu
bekerja memiliki banyak waktu luang untuk kelahiran khususnya manfaat dan fungsi
memanfaatkan rumah tunggu kelahiran, hal dari rumah tunggu kelahiran agar
ini disebabkan karena lamanya waktu tunggu masyarakat dapat mengetahui dan
yang seharusnya dihabiskan dirumah tunggu memanfaatkan rumah tunggu kelahiran
kelahiran sekitar 7 hari sebelum dan sesudah dengan baik.
bersalin ini dimaksudkan untuk memantau 2. Dapat meningkatkan peran petugas
kemajuan persalinan dan masa nifas, kesehatan , keluarga, teman, dan
sedangkan ibu yang bekerja tidak dapat khususnya peran serta dan dukungan
menghabiskan waktu yang lama untuk suami terhadap pemanfaatan rumah
meninggalkan rumah dan pekerjaannya, tunggu kelahiran
mereka cenderung lebih memilih ke fasilitas 3. Meningkatkan kesadaran ibu akan
kesehatan apabila sudah ada tanda-tanda pentingnya persalinan di tolong oleh
persalinan yang dekat. tenaga kesehatan agar tidak terjadi

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 2, November 2018 ISSN 2089-2551


476 ___ Analisis Faktor yang Berhubungan.... Nunung Nur Musdahliani M, Muh. Khidri A,
Andi Nurlinda

komplikasi persalinan yang kan Depkes RI. Dirjen Binkesmas. 2015.


mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Pedoman Pemantauan Wilaayah
4. Penelitian lanjutan perlu dilakukan Setempat Kesehatan Ibu Daan Anak
dengan jumlah sampel yang lebih besar (PWS-KIA). Jakarta. Kementerian
dan variabel penelitian yang lebih Kesehatan.
banyak sehingga dapat dijadikan Edi, Noor Widya Sukoco. Pemanfaatan
evidence based di masa depan. Rumah Tunggu Kelahiran Di
5. Perlu adanya sosialisasi khususnya bagi Puskesmas Adaut Kecamatan Selaru
para ibu hamil yang memiliki jarak jauh Kabupaten Maluku Tenggara Barat
dari rumah tunggu kelahiran, bahwa Tahun 2015. Buletin Penelitian
fasilitas rumah tunggu kelahiran di Kesehatan, Vol. 45, No. 1, Maret
peruntukkan bagi mereka yang memiliki 2017: 65 - 72
jarak jauh dari fasilitas kesehatan agar Gunarsa. Psikologi Praktis Anak Remaja dan
seluruh persalinan dapat ditolong oleh Keluarga. PT. BPK Gunung Mulia,
tenaga kesehatan. Jakarta. 2010.
6. Pihak puskesmas lebih melengkapi Harrington, Charlene dan Caroll L Estes (ed).
sarana prasarana yang ada di rumah Health Policy Crisis and Reform in the
tunggu kelahiran agar para calon U.S. Health Care Delivery System.
pemanfaatan rumah tunggu dapat Jones and Barlett Publishers, Inc
merasa aman dan nyaman selama Sudbury Mas sachussets, 2011.
berada di rumah tunggu, sehingga akan Hong R, Them R. Inequality in access to
termanfaatkan lebih maksimal. health care in Cambodia:
socioeconomically disadvantaged
DAFTAR PUSTAKA women giving birth at home assisted
Ayu, Sri Lestari. Evaluasi Kebijakan Rumah by unskilled birth attendants. Asia Pac
Tunggu Kelahiran (RTK) Di Kabupaten J Public Heal [Internet].
Konawe Tahun 2016. Universitas 2015;27(2):NP1039-49. Available
Gajah Mada. 2017. from:
Badan Penelitian dan Pengembangan http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2
Kesehatan. Laporan Riset Kesehatan 2186387
Dasar Tahun 2013,. Jakarta: Badan Huru, Matje, M., 2014. Analisis Faktor-Faktor
Litbangkes; 2013. yang Berhubungan dengan
Badan Pusat Statistik. 2013. Survey Pemanfaatan Rumah Tunggu oleh Ibu
Demografi dan Kesehatan Indonesia Bersalin di Kabupaten Kupang
(SDKI) Tahun 2012. Jakarta. Badan PropinsiNusa Tenggara Timur.
Pusat Statistik. Universitas Diponegoro.
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
Kesehatan Dasar, RISKESDAS. Pelayanan Rumah Tunggu Kelahiran.
Jakarta. Balitbang Kemenkes RI Jakarta: Kementerian
Bramastuti, Novia. Pengaruh Prestasi Kesehatan;2012.
Sekolah dan Tingkat Pendapatan ------------------, 1994. Prosedur Perawatan
Keluarga Terhadap Motivasi Dasar. Kementerian Kesehatan
Berwiraswasta Siswa SMK Bakti Kemenkes, 2015. Peraturan Menteri
Detama Gondangrejo Karanganyar. kesehatan Republik Indonesia Nomor
2012. 82 Tahun2015 Tentang Petunjuk
Dinas Kesehatan Kolaka Timur. 2015. Profil Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Khusus bidangKesehatan, Serta
2014. Koltim Sarana Dan Prasarana Penunjang
477

Subbidang SarprasKesehatan Tahun 2015. Improving Access to Skilled


Anggaran 2016, Jakarta: Kementerian Facility-Based Delivery Services:
Kesehatan RI. Women’s Beliefs on Facilitators and
Kemenkes, 2016b. Profil Kesehatan Barriers to the Utilisation of Maternity
Indonesia 2015, Jakarta: Kementerian Waiting Homes in Rural Zambia.
Kesehatan RI. Reproductive Health, 12(61), p.61.
Lobato, Luis, Maria, R.F., 2011. Maternity Available at:
Waiting Home Program Evaluation http://www.popline.org/node/637398.
InThe District Lautem Republica Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses
Democratica De Timor Leste. Pendidikan : Remaja Rosakary,
UniversitasGadjah Mada. Bandung. 2013.
Machfoedz, Ircham. 2014. Metode Penelitian Tiruneh, Gizachew Tadele., Taye, Belaynew
Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta : Wasie., Karim, Ali Mehryar.,
Fitramaya. Betemariam, Wuleta Aklilu.,
Notoatmodjo, soekidjo. Promosi Kesehatan Zemichael, Fesseha., Wereta,
dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Tewabech Gebrekirstos & Lemango,
Jakarta. 2010 E.T., 2016. Maternity Waiting Homes
Notoatmodjo, soekidjo. Pendidikan dan in Rural Health Centers of Ethiopia:
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. The Situation, Women’s Experiences
Jakarta. 2011. and Challenges. Ethiopian Journal of
Nugroho, T. 2011. Asuhan Keperawatan Health Development, 30(1).
Maternitas. Yogyakarta : Nugraha World Health Organization. 2014. Health
Medika Statistic And Information System.
Saimi dan Kusnanto. Pemanfaatan ------------------, 2014. The Lancet Global
Pelayanan Persalinan Gratis di Health.
Puskesmas Kabupaten Lombok ------------------, 2015. Trends In Maternal
Tengah Nusa Tenggara Barat. Jurnal Mortality:1990 to 2015.
Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Zahinos, R.I., 2010. Effectiveness
Kesehatan, Universitas Gajah Mada, Assesment of Maternity Waiting Home
Yogyakarta. 2016. inIncreasing Coverage of Institutional
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktek Penulisan Deliveries Using Geographical
Riset Keperawatan, Edisi 2. InformationSystem in Six Districts of
Yogyakarta, Graha Ilmu. Cabo Delgabo Province
Sialubanje, Cephas., Massar, Karlijn., van (Mozambique). University of South
der Pijl, Marit S G., Kirch, Elisa Maria., Africa.
Hamer, Davidson H & Ruiter, R.A.C.,
Lampiran :
Tabel 1 Pengaruh Pengetahuan Responden Terhadap Pemanfaatan Rumah Tunggu
Kelahiran Di Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018
Pemanfaatan RTK Total
Tidak Nila /p
Memanfaatkan
Pengetahuan Memanfaatkan N %
N % n % α =0,05
Kurang 12 46,2 14 53,8 26 100 7,544
P= 0,006
Baik 43 76,8 13 23,2 56 100

Sumber: Data Primer, 2018

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 2, November 2018 ISSN 2089-2551


478 ___ Analisis Faktor yang Berhubungan.... Nunung Nur Musdahliani M, Muh. Khidri A,
Andi Nurlinda

Tabel 2 Pengaruh Umur Responden Terhadap Pemanfaatan Rumah Tunggu Kelahiran Di


Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018
Pemanfaatan RTK Total
Tidak Nilai /p
Memanfaatk
Memanfaatka
Umur an N %
n α =0,05
n % n %
Berisiko 14 77,8 4 22,2 18 100 1,197

Tidak 41 64,1 23 35,9 64 100 P=


Berisiko 0,274
Sumber: Data Primer, 2018

Tabel 3 Pengaruh Tingkat Pendidikan Responden Terhadap Pemanfaatan Rumah Tunggu


Kelahiran Di Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018
Pemanfaatan RTK Total
Tidak Nilai
Memanfaatkan
Memanfaatkan /p
pendidikan N %
n % N %
α =0,05
Rendah 28 82,4 6 17,6 34 100 6,140

P=
Tinggi 27 56,3 21 43,7 48 100 0,013
Sumber: Data Primer, 2018

Tabel 4 Pengaruh Pekerjaan Responden Terhadap Pemanfaatan Rumah Tunggu Kelahiran


Di Puskesmas Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2018
Pemanfaatan RTK Total
Tidak Nilai /
Memanfaatkan
Memanfaatkan p
Pekerjaan
n %
n % n %
α =0,05
Tidak 40 81,6 9 18,4 49 100 11,687
bekerja
P=
Bekerja 15 45,5 18 54,5 33 100 0,001
Sumber: Data Primer, 2018

Anda mungkin juga menyukai