Anda di halaman 1dari 14

j Tahanan Pentanahan

Adalah besarnya tahanan pada kontak/hubung antara masa (body) dengan


tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pentanahan :
1. Tahanan jenis tanah
2. Panjang jenis elektroda pentanahan
3. Luas penampang elektroda pentanahan

Harga pentanahan makin kecil makin baik. Untuk perlindungan personil dan
peralatan perlu diusahakan tahanan pentanahan lebih kecil dari 1 Ohm. Hal ini
tidak praktis untuk dilaksanakan dalam suatu sistem distribusi, saluran transmisi,
ataupun dalam substation distribusi. Beberapa peralatan/standar yang telah
disepakati adalah bahwa saluran transmisi, substation harus direncanakan
sedemikian rupa, sehingga tahanan pentanahan tidak melebihi harga satu ohm,
Dalam Gardu-gardu Induk distribusi, harga tahanan maksimum yang
diperbolehkan adalah 5 ohm. Demikian juga halnya pada menara transmisi,
untuk menghindarkan lompatan karena naiknya tegangan/potensial pada waktu
terjadi sambaran petir maka tahanan kaki menara perlu dibuat sekecil mungkin
(di Amerika kurang dari 10 Ohm). Untuk memahami mengapa tahanan
pentanahan harus rendah, dapat digunakan hukum Ohm yaitu :
E=IxR volt
dimana :
E = tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Tahanan (ohm)

Sebagai contoh terdapat tegangan sumber 415 volt (240volt terhadap tanah)
dengan tahanan 4 ohm. Ada masalah/trouble atau gangguan, sehingga kabel
dari sumber yang mencatu motor listrik menyentuh badan motor. Hal ini berarti
kabel tersebut menghubungkan ke sistem pentanahan yang mempunyai tahanan
20 ohm ke tanah (perhatikan gambar 18.2.2). Menurut hukum Ohm akan ada
arus mengalir sebesar 10 amper melewati badan motor.

Apabila seseorang menyentuh badan motor, maka dia akan menerima tegangan
sebesar 200 volt (20ohm x 10amper). Hal ini dapat berakibat fatal, tergantung
pada tahanan orang tersebut yang bervariasi dengan tegangan yang
disentuhnya.

TEGANGAN SENTUH VOLT (RMS) WAKTU PEMUTUSAN MAKSIMUM (DETIK)


< 50
50 5,0
-
75 1,0

L
L
90 1,5
110 0,2
150 0,1
;
220 0,05
280 0,03

1. Perhitungan tahanan pembumian satu elektroda batang. Untuk menghitung


besarnya tahanan pembumian dengan memakai rumus :
Dimana :

ρ = tahanan jenis tanah ( Ωmm2/m)

R=

Ɩ = Panjang elektroda batang (m)


A = Jari-jari elektroda batang (mm)

2. Perhitungan tahanan pembumian elektroda batang lebih dari satu.

Bila tahanan pembumian yang dikehendaki tidak dapat dicapai oleh elektroda
tunggal (single rod) maka dua elektroda atau lebih dapat dipergunakan. Beberapa
konfigurasi pemasangan elektroda batang lebih dari satu sebagai berikut :
Gambar 1. Konfigurasi double straight

Gambar 2. Konfigurasi triple straight

. Gambar 3. KonfigurasiTriangle
Gambar 4.Konfigurasi Square

Gambar 5. Konfigurasi crosscicle

3
3Untuk menghitung tahanan pembumian total (Rpt) konfigurasi diatas, maka dipakai

rumus :

k = faktor pengali elektrode batang tunggal x faktor pengali konfigurasi

Faktor Pengali elektroda batang tunggal (k)


Contoh l = 1,5 m ; r = 7,5 mm
Ɩ/r = 1500 mm/ 7,5 mm
= 200 sehingga k = 5,3
Berikut adalah tabel untuk nilai Ɩ /r

Ɩ /r 20 200 2000
k 3 5,3 7,6
Double triple Straight Triagle Squre Cross cicle
Straight

Jumlah

F 2
Pengali
3
Dimana :
3

m= ,x = n= 4

,n =
5
Fact or pengali untuk konfigurasi
y= ,q = ,z = elektroda batang :

3. Hubungan Paralel elektroda Batang

= + + .... Bila tahanan pembumian dikehendaki


tidak dapat dicapai oleh satu elektroda batang, maka dua elektroda atau lebih
dapat dipergunakan. Untuk jumlah elektroda yang sedikit cenderung mengikuti

=y( + + rumus tahanan hubungan parallel, yaitu :

Tetapi dalam prakteknya, dimana y tergantung pada jumlah dan panjang elektroda,
jarak antara elektroda dan variasi tahanan jenis tanah (Ωm)
).

Harga y selalu lebih kecil dari pada 1.

Jika beberapa elektroda batang yang paralel tidak bekerja efektif pada seluruh
batang (misal karena ada lapisan tanah yang kering) maka jarak minimum antara
elektroda yang dipilih 2x panjang efektif dari 1(satu) elektroda batang.
Metode Pengukuran Tahanan Pembumian

Tahanan pembumian juga diukur dengan arus AC untuk menghindari pengaruh dari
polarisasi elektrokimia. Misal, bahwa tegangan bolak-balik Vo ditempatkan antara
dua elektroda pembumian P1 dan P2, yang diukur dengan elektroda bantu P3.
Apabila jarak elektroda bantu P3 dekat dengan elektroda P1 dan P2, maka potensial
Vo

A
V

P1 V1
P3 P2
V2
ini berubah sangat cepat.

V2

Vo

V1

Jarak

Metode pengukuran tahanan pembumian

Tetapi bila jarak P3 agak jauh diantra keduanya, potensial tersebut hampir tetap.
Bila P3 ditempatkan pada daerah dengan potensial yang konstan ini dan
perbedaan potensial P1 dan P3 dan antara P2 dan P3, masing-masing dinyatakan V1
dan V2
R1 = ,

R2 = maka tahanan-tahanan pembumian dari P1 dab P2


diberikan dengan :

Kandungan Air Tanah

Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah
terutama kandungan air tanah sampai 20%. Dalam satu test laboratorium untuk
tanah merah, penurunan kandungan air tanah dari 20% ke 10%, menyebabkan
tahanan jenis tanah naik sampai 30 kali. Kenaikan kandungan air tanah diatas
20% pengruhnya sedikit sekali.
Pentanahan Netral Pengaman (PNP).
1. Tujuan Pentanahan Perakitan
a. Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak

dilalui arus dan antara bagian-bagian ini, dengan tanah sampai pada suatu harga
yang aman untuk kondisi operasi normal atau tidak normal.
b. Untuk memperleh impedansi yang kecil/rendah dari jalan balik arus

hubung singkat ke tanah. Saat terjadi hubung singkat ke tanah, itu dipaksakan
mengalir melalui impedansi tanah yang tinggi, ini akan menimbulkan perbedaan
potensial yang besar dan berbahaya. Juga impedansi yang besar pada sambungan-
sambungan pada rangkain pengetanahan dapat menimbulkan busur listrik dan
pemanasan.
2. Besar Tegangan Sentuh (ES) Berdasrkan IEC

Tabel 1

Es (rms) Waktu Poemutusaan


Maks (detik)
<50 L
50 5,0
75 1,0
90 0,5
110 0,2
150 0,1
220 0,05
280 0,03

Agar persyaratan tabel 1 dipenuhi, maka tahanan badan peralatan harus memenuhi :
=54 A
Rs <

, IA = k . In
Ig1 = =
Bila Ig1 = 54,. . . A, berapa t nya,
dicocokkan dengan tabel 1

Es1 = Ig1 x Rg1= 54 x 2,75 = . . . . V


t ditabel = . . . ?

3. Tahanan Pentanahan
PUIL 325 = B–3 (tahanan pentanahan total dari seluruh sistem tidak boleh lebih
dari 5 Ω.
Tahanan pentanahan dari satu atau beberapa elektroda pentanahan disekitar
sember listrik atau trafo dan disekitar badan jaring dengan radius
200 m tidak lebih dari10 Ω
4. Skema Sisitem Pengaman Menurut PUIL -1987
Luas penempang nominal hantaran nol dari bahan yang sama

Hantaran
Hantaran Nol
Fasa
Dsalam Pipa Inst.
Diudar di dalam
Beraturan Bnyak
Tembok
Dan Kabel Tanah
1,5 1,5 -
2,5 2,5 -
4 4 4
6 6 6
25 16 25
35 16 35
5. Pembuatan dan Pemasangan Elektrida Tanah PUIL 380
Jenis-jenis elektroda tanah yang banyak digunakan :

a. Elektroda Pita, terbuat dari pita yang umumnya ditanam secara dangkal
dalam bentuk radial, melingkar atau kombinasi dari bentuk-bentuk
tersebut. Liat gambar Jarak Tanam 0,5 – 1 m

b.

Elektroda batang,
terbuat dari besi pipa atau besi baja profil yang

dipancangkan ke dalam tanah sedalam ± 5 m atau lebih. Menurut ketentuan,


ujung batangan harus tertanam satu meter dibawah air tanah.

3. Elektroda Pelat, (Lempengan pelat tembaga dengan luas ± 1 m 2 ) atau

dibuat dari kawat kasa diberi hantaran BC – 50 mm2dan ditanam sedalam


± 1 – 5 m dibawah tanah.
6. Bentuk-bentuk dan jenis yang dijelaskan tersebut adalah penting untuk
pentanahan :
1. Titik Bintang trafo & generator
2. Badan pesawat dan peralatan listrik
3. Hantaran-hantaran turun dari instalasi penyaluran petir.
4. Hantaran pengaman
5. Pengaman tegangan lebih (Arrester) dan tiang-tiang jaringan TR, TM,
dan TT.

Guna mendapatkan tahanan sebar yang memenuhi syarat, maka tahanan


tanah perlu dianalisa,

Tabel 330-1 PUIL 1987

Tahanan Jenis Tanah


Jenis Tanah Ohm Meter
Tanah Rawa 30
Tanah Ladang 100
Pasir Basah 200
Krikil Basah 500
Pasir dan Krikil Kering 1000
Tanah Penuh Berbatu 300

Tabel 330-2 Tahanan Jenis 100


Jenis Elelktroda Tanah Pita / Hantaran Pilin Pipa / Batangan Baja
Panajang (Meter) 10 25 50 100 1 2 3 5
Tahanan Pentanahan ( O) 20 10 5 3 70 40 30 20

Besarnya tahanan pentanahan setiap jenis elektroda dalam daftar berikut,

didasarkan atas tahanan jenis 100 O/m (Q1)


Contoh Sederhana Menghitung arus gangguan ke Body motor akibat kagagalan isolasi.

R Tanah =

= Tanah =
R.

=
=

 Untuk sistem titik netralnya diketanahkan Rg untuk mentanahkan Body


 Untuk sistem titik netralnya tidak ditanahkan
Trip Current = 2,5 x In sekering
Contoh :
Hitung Ig ke Body motor 1, yang dapat memutskan F1

Jawab :

Rt = 1,73
=
===
Rg1 = 3,94
=
= =7,35
Rg2 = =
=
Ig1= = 47 A

=
Maka terjadi pemutusan ± 3,13 x In sekering

Anda mungkin juga menyukai