3:
Landasan Teori :
Analisa kimia darah atau blood gas analyzer yaitu alat yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi gas yang ada di dalam darah seperti CO2 dan O2, mengukur pH dan
mengukur elektrolit seperti potasium, natrium, zat kapur serta klorid. Gas sampel yang diambil
melalui probe akan masuk ke setiap sampel sel secara bergiliran dimana gas sampel akan
dibandingkan dengan gas standar melalui pemancaran system infra red dimana akan
menghasilkan perbedaan panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal
analog.
Gambar Alat :
Komponennya :
Cara Kerja :
Pembahasan :
Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang
tertentu dengan larutan atau sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow
cytometer . Flow cytometri adalah metode pengukuran (=metri) jumlah dan sifat-sifat sel
(=cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah sempit Ribuan sel dialirkan
melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian
dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi
intraseluler, termasuk inti sel
Kesimpulan:
Analisis gas darah sering digunakan untuk mengidentifikasi gangguan asam-basa spesifik pada
tingkat kompensasi yang telah terjadi, meskipun biasanya pemeriksaan ini menggunakan
specimen dari darah arterial.. Jika sampel darah arteri tidak dapat diperoleh suatu sampel vena
campuran dapat juga digunakan.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang
dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas
darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium lainnya.
Elektrolit analyzer merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik, guna
mengetahui kadar hemoglobin, lekosit, trombosit dan hematokrit pasien yang dirawat.