Anda di halaman 1dari 7

PAPER TEORI AKUNTANSI

“BAB 8 : LAPORAN ARUS KAS”

OLEH KELOMPOK 7 :

NI KADEK RATNA DEWI 1617051051

NI KOMANG AYU RIANITA PUTRI 1617051053

NI PUTU GINA PUSPITA DEWI 1617051101

I GEDE PREMA UTAMA 1617051206

7F
Program Studi Akuntansi Program S1

Jurusan Ekonomi Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha

2019
1. Pengertian Laporan Arus Kas dan Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau yang sering disebut dengan Cash Flow Statement
adalah salah satu bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran kas masuk dan aliran kas
keluar perusahaan. laporan arus kas akan memberikan informasi yang berguna
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi,
melakukan investasi, melunasi kewajiban, dan membayar dividen. Laporan arus
kas dapat di analisis menggunakan beberapa rasio. Menurut Peaveler (2017) rasio
untuk menghitung laporan arus kas adalah sebagai berikut :
a. Operating Cash Flow Ratio (OCFR)
Operating Cash Flow Ratio atau rasio arus kas operasi adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan dalam jangka
pendek karena berhubungan dengan utang lancar dan arus kas operasi.
b. Price/Cash Flow Ratio (PCFR)
Price/Cash Flow Ratio adalah rasio yang digunakan untuk
membandingkan harga saham perusahaan dengan arus kas yang
dihasilkan perusahaan.
c. Cash Flow Margin Ratio (CFMR)
Rasio ini digunakan untuk menganalisis hubungan antara kas yang
dihasilkan dari aktivitas operasi dan penjualan.
d. Cash Flow From Operations/Average Total Liability
Rasio ini adalah rasio yang digunakan untuk mengukur solvabilitas
perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam membayar utang dan
mempertahankan perusahaannya.
e. Current Ratio
Current Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunkan asset
lancar yang dimiliki.
f. Quick Ratio
Quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persediaan dan
mengukur likuiditas perusahaan dalam menjual dan memenuhi kewajiban
utang jangka pendeknya.
Laporan arus kas sangat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan
karena :

2
1. Kadang kala ukuran laba perusahaan tidak menggambarkan kondisi
perusahaan yang sesungguhnya.
2. Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu
dapat diperoleh melalui laporan arus kas.
3. Laporan arus kas dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus
kas perusahaan di masa mendatang.
Laporan arus kas dapat digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi
kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas
investasi dan pembiayaan dimasa yang akan datang. Dengan adanya laporan kas
semua infomasi mengenai sumber penerimaan dan pengeluaran kas akan tersaji
secara rinci.
2. Keterbatasan dari Laporan Arus Kas

Dalam pelaporan arus kas terdapat beberapa keterbatasan yang dimiliki


oleh laporan arus kas. Berikut beberapa keterbatasan pelaporan arus kas saat ini :

1 Tidak diharuskannya pengungkapan terpisah antara arus kas yang terkait


dari operasi usaha dengan diluar usaha atau pos-pos luar biasa.
2 Bunga dan dividen yang diterima dan yang dibayarkan dimasukkan dalam
arus kas operasi.
3 Pajak dikelompokkan sebagai arus kas aktivitas operasi, padahal pajak
juga dikelompokkan dalam aktivitas investasi maupun aktivitas
pendanaan.
4 Jika terjadi penjualan aktiva tetap investasi jangka panjang, rugi-laba
penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang sebelum pajak yang
dimasukkan ke laporan arus kas operasi bukan yang setelah pajak.

3. Komponen dalam laporan Arus Kas dan Pengakuannya

Dalam laporan arus kas penerimaan dan pembayaran kas diklasifikasikan


menurut tiga kategori yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.

A. Arus kas dari Aktivitas Operasi

3
Arus kas yang paling utama dari perusahaan adalah terkait dengan aktivitas
operasi. Ada dua metode yang dapat digunakan di dalam menghitung dan
melaporkan jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi, yaitu metode tidak
langsung dan metode langsung. Pilihan antara metode tidak langsung dan metode
langsung bukanlah sebagai suatu cara untuk memanipulasi jumlah kas yang
dilaporkan dari aktivitas operasi. Kedua metode tersebut akan menghasilkan
angka kas yang sama. Namun, metode yang paling sering digunakan dalam
praktik pelaporan keuangan adalah metode tidak langsung.

Metode Langsung (atau disebut juga dengan metode laporan laba rugi) pada
hakikatnya adalah menguji kembali setiap item (komponen) laporan laba rugi
dengan tujuan untuk melaporkan berapa besar kas yang diterima atau yang
dibayarkan terkait dengan setiap komponen dari laporan laba rugi. Metode Tidak
Langsung (atau disebut juga dengan metode rekonsiliasi) dimulai dengan angka
laba/rugi bersih sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
menyesuaikan bersarnya laba/rugi bersih tersebut (yang telah diukur atas dasar
akrual) dengan item-item yang tidak mempengaruhi arus kas. Dengan kata lain,
besarnya laba/rugi bersih sebagai hasil dari akuntansi akrual akan disesuaikan
(rekonsiliasi) untuk menentukan jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Penyesuaian tersebut terkait dengan :
 Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk atau arus kas
keluar.
 Keuntungan dan kerugian yang terkait dengan aktivitas investasi atau
pembiyaan.
 Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai
hasil dari transaksi pendapatan dan beban yan tidak mempengaruhi arus
kas.
B. Aktivitas Investasi
Yang termasuk sebagai aktivitas investasi adalah membeli atau menjual tanah,
bangunan dan peralatan. Di samping itu, aktivitas investasi juga meliputi
pembelian dan penjualan instrument keuangan yang bukan untuk tujuan
diperdagangkan (non-trading securities), penjualan segmen bisnis dan pemberian
pinjaman kepada entitas lain, termasuk penagihannya. Pelaporan arus kas dari
aktivitas investasi tidak dipengaruhi oleh metode langsung ataupun metode tidak

4
langsung. Jika arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih besar dibanding
dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas
investasi akan dilaporkan. Sebaliknya jika arus kas masuk dari aktivitas investasi
lebih kecil dibanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang
digunakan dalam aktivitas investasi dilaporkan.

C. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi transaksi-transaksi yang di mana kas diperoleh
atau dibayarkan kembali kepada pemilik dana (investor) dan kreditur. Sebagai
contoh, kas bersih yang diterima dari penerbitan saham (sekuritas modal) atau
obligasi (sekuritas utang), pembayaran untuk membeli kembali saham biasa
(sebagai treasury stock), atau untuk menebus kembali utang obligasi dan
pembayaran dividen tunai. Jadi, yang termasuk ke dalam aktivitas Pendanaan
adalah meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan utang jangka panjang
maupun ekuitas (modal) perusahaan. Pembayaran utang lancar tidak tergolong
sebagai aktivitas pendanaan, melainkan aktivitas operasi.
Pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak dipengaruhi oleh metode
langsung ataupun metode tidak langsung. Jika arus kas masuk dari aktivitas
pendanaan lebih besar dibanding arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang
dihasilkan oleh aktivitas pendanaan akan dilaporkan. Sebaliknya, jika arus kas
masuk dari aktivitas pendanaan lebih kecil dibanding arus kas keluarnya, maka
arus kas bersih yang digunakan dalan aktivitas pendanaan dilaporkan.
4. Perbedaan Laporan Arus Kas yang Disusun Berdasarkan Metode
Langsung dan Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan
laba/rugi bersih dan menyesuaikan laba/rugi bersih tersebut dengan pendapatan
dan beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan
menggunakan metode tidak langsung, data yang diperlukan untuk melaporkan
arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dengan segera diperoleh (tanpa
dianalisis lebih lanjut) lewat laporan laba rugi dan neraca komparatif. Data
mengenai besarnya amortisasi premium/diskonto investasi obligasi, beban
penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan aktiva tetap, beban amortisasi
aktiva tidak berwujud, beban amortisasi premium/diskonto utang obligasi,

5
keuntungan/kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan/kerugian penjualan
investasi dalam saham, dan keuntungan/kerugian atas penebusan kembali utang
obligasi dapat langsung diperoleh dari laporan laba rugi. Adapun data mengenai
besarnya perubahan dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar dapat langsung
diperoleh dari neraca komparatif.

Banyak pemakai laporan keuangan yang menyukai metode langsung


karena metode ini melaporkan secara langsung sumber arus kas masuk dan arus
kas keluar tanpa harus dibingungkan dengan masalah penyesuaian terhadap
besarnya laba/rugi bersih. Jadi, dengan metode langsung, para pemakai laporan
keuangan akan dapat secara langsung memperoleh informasi mengenai dari mana
saja sumber arus kas masuk dan untuk apa saja kas dikeluarkan. Metode langsung
jarang dipakai oleh pembuat laporan keuangan mengingat data yang diperlukan
tidak dapat langsung tersedia, namun harus dianalisis terlebih dahulu agar pada
akhimya baru dapat diketahui mengenal berapa besarnya uang kas yang diterima
dari pelanggan, besarnya uang kas yang dibayarkan ke supplier untuk membeli
barang dagangan, besarnya uang kas yang dikeluarkan untuk membayar gaji/upah
karyawan, besarnya uang kas yang albayarkan ke pemerintah atas pajak
penghasilan, dan sebagainya. Proses penyusunan atau pelaporan arus kas bersih
dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung kurang efisien
mengingat banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menganalisis lebih lanjut
keterkaitan antara angka-angka yang terdapat dalam laporan laba rugi dengan
angka-angka yang terdapat dalam neraca komparatif. Dari hasil analisis inilah,
seluruh penerimaan dan pembayaran kas pada akhirnya dapat dirinci.

Pilihan antara metode tidak langsung atau metode langsung hanya memengaruhi
format penyusunan laporan arus kas dari aktivitas operasi. Sedangkan untuk
format penyusunan laporan arus kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan
adalah sama tanpa memerhatikan metode mana yang digunakan dalam
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi.

Perbedaan metode langsung dan tidak langsung terletak pada cara


penyusunan dimana metode langsung berdasarkan buku kas kecil dan kas bank,
sedangkan metode tidak langsung berdasarkan laporan laba rugi dan neraca.

6
Perbedaaan selanjutnya terletak pada format penyususnan dimana hanya berbeda
pada aktivitas operasi dan pada aktivitas investasi dan pendanaan itu sama.
Metode langsung dalam penyususnan perlu dilakukan dengan cara analisis secara
mendetail mengenai penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Sedangkan
dalam metode tidak langsung mengambil langsung data dari neraca dan laba rugi
dan membandingkan dari periode sebelumnya dan sekarang baru hasil
perbandingan digunakan dalam pembuatan laporan arus kas.

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Kusuma, dkk. 2019. Buku Ajar Teori Akuntansi (Berbasis Student Centered
Learning). Singaraja: CV. Karya Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai