Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK
“Teknik Pengambilan Sampel Darah pada Ternak”

Oleh:

Kelas: B

Kelompok:6

Desti Rahayu 200110180017


Dias Hanif 200110180068
Arini Nur Fitriansa 200110180145
Athhar Al Iman Athallah 200110180221
Aulia Salsabiela Firdaus 200110180305

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

dengan judul ”Teknik pengambilan sampel darah pada ternak”. Makalah ini kami susun

dengan harapan agar dapat menambah pengetahuan tentangTeknik pengambilan sampel

darah pada ternak

Laporan ini merupakan hasil dari praktikum tentangTeknik pengambilan sampel

darah pada ternak. Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat

kandungan zat yang terdapat pada tubuh hewan.

Kami menyadari bahwa laporanini masih jauh dari sempurna. Demi kesempurnaan

makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan ini

bermanfaat.

Sumedang, 03 Oktober 2019

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................................ 2
Daftar Isi .................................................................................................................................................. 3
I ............................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................................ 5
1.4 Waktu dan Tempat....................................................................................................................... 5
II .............................................................................................................................................................. 6
ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA ...................................................................................................... 6
2.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................................. 6
2.2 Prosedur Kerja .............................................................................................................................. 8
III ........................................................................................................................................................... 11
HASIL PENGAMATAN ............................................................................................................................ 11
3.1 Teknik Pengambilan Darah pada Ayam..................................................................................... 11
3.2 Teknik Pengambilan Darah pada sapi ....................................................................................... 11
3.3Teknik Pengambilan Darah pada Mencit ................................................................................... 12
3.4Teknik Pengambilan Darah pada Kelinci .................................................................................... 13
3.5 Teknik Pengambilan Darah pada Kambing................................................................................ 14
IV ........................................................................................................................................................... 15
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 15
V ............................................................................................................................................................ 16
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengelolahan suatu perternakan, maka pemeriksaaan kesehatan terhadap

ternak secara teratur pada waktu tertentu sangat bermanfaat sekali. Darah adalah cairan

yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang

berfungsi mengirimkan zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh organisme tersebut. Selain itu

darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Pada dasarnya

darah merupakan adalah cairan yang ada di dalam tubuh manusia atau hewan yang

berfungsi untuk alat transportasi zat zat yang ada di dalam tubuh seperti O2 , CO2,

hormon dan lain sebagainya. Tanpa darah manusia dan sebagian hewan tidak dapat hidup

karena darah merupakan pengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.

Pada hewan yang lain fungsi darah yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke

jaringan tubuh. Di dalam darah terdapat hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat

oksigen. Pada sebagian kecil hewan yang tak bertulang belakang atau sering di sebut

invertebrate oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa

oksigennya terlarut secara bebas. Hematologi adalah suatu ilmu yang mempelajari

tentang pembekuan darah. Darah memiliki komposisi sebagai berikut :

1. Plasma darah

Komposisi darah sebagian besar adalah plasma darah. Sekitar 55% darah merupakan

plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang berada diantara sel-sel darah yang

bebas. Sifat fisik dari plasma darah yaitu terletak pada warnanya. Warna pada plasma

darah tergantung pada spesies dan jumlah plasma darah.

2. Sel-sel darah

Sel-sel darah terdiri dari :


· Darah merah ( eritrosit ) ( red blood cell )
· Darah putih ( leukosit ) ( white blood cell )

· Keeping- keping darah ( thrombosit )

1.2 Identifikasi Masalah


Bagaimana cara pengambilan darah pada hewan ternak?
Apa saja Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan darah?

1.3 Maksud dan Tujuan


Tujuan Praktikum Fisiologi ternak khususnya pengambilan darah pada hewan
ternak adalah untuk mengetahui metode pengambilan darah ternak, dengan
mengetahui bagian tubuh yang bisa di ambil sample. Dan mengetahui manfaat dari
pengambilan sampel sebagai cara untuk mengetahui kesehatan ternak tersebut

1.4 Waktu dan Tempat


Hari dan Tanggal : Kamis, 26 September 2019

Pukul : 10.00-12.00 WIB

Tempat : Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran


II

ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan


 Alat:

 Tabung hisap ( vacum tube )

(2.1.1 gambar vacum tube)

Tabung hisap yang di gunakan di sesuaikan dengan kebutuhan, biasanya di

bedakan menjadi tiga warna tutup tabung :

Merah : tanpa haparin ( Zat anti pembekuan darah )

Hijau : dengan antikogulan ( lithium heparin )

Ungu : Dengan anti dioksida EDTA (Ethylenediamainetetetracetic acid )

Selain di selesaikan dengan kandungan antokoagulannya, yang harus diperhatikan

adalah volume tabungnya sendiri, biasanya ini di tentukan dengan kebutuhan jumlah

sample yang di butuhkan. Tersedia dalam ukuran , 5,7,9 ml. Tabung harus di isi

sesuai kapasitas dengan kapasitas volumenya.

 Jarum hisap ( multi drawing needle )

(2.1.2 gambar multi drawing needle)


Tersedia dalam berbagai macam ukuran di sesuaikan dengan jenis ternak yang

akan di ambil sampel nya.

 Standar Tube Holder

(2.1.3 gambar holder)

Sebagai tempat multi drawing needle dan vakum tube

 Spuit

(2.1.4 gamabar spuit)

Sebagai alat pengambilan darah

 Cooler Box

 Bahan:

(2.1.5 gambar cooler box)

 Alkohol
(2.1.6 gambar alkohol)

 Betadine

(2.1.7 betadine)

 Kapas

(2.1.8 gambar kapas)

2.2 Prosedur Kerja

1.1.1 Teknik pengambilan darah ayam

a. Siapkan ternak dalam posisi berbaring sambil di pegang

b. Pemegang menahan kepala Hewan ke satu sisi, dan membuka sayap

c. Bersihkan bagian yang mau di tusuk /dengan kapas yang di basahi alkohol

d. Darah di ambil dengan cara menusukan jarum di Vena pectoralis yang ada

di bawah sayap

e. Tampung darah dengan vacum tube sesuai kebutuhan

1.1.2. Teknik pengambilan darah sapi

a. Siapkan ternak pada posisi dikandang jepit

b. Pegang ekor sapi


c. Bersihkan bagian yang akan di ambil darahnya /dengan kapas yang di basahi

alkohol

d. Darah di ambil dengan cara menusukan jarum di vena Coccige yang berada

didaerah ekor sapi

e. Tampung darah /vacum tube sesuai kebutuhan

1.1.3. Teknik pengambilan darah mencit

a. Siapkan ternak dalam posisi berbaring sambil di pegang

b. Pegang ekor mencit

c. Bersihkan bagian yang akan di ambil darahnya /dengan kapas yang di basahi

alkohol

d. Darah di ambil dengan cara menusukan jarum di Vena Coccigea yang ada di

daerah ekor mencit

e. Tampung darah dengan vacum tube sesuai kebutuhan

1.1.4. Teknik pengambilan darah Kelinci

a. Siapkan ternak dalam posisi berbaring sambil di pegang

b. Pemegang menahan kepala Hewan

c. Bersihkan bagian yang akan di ambil darahnya /dengan kapas yang di basahi

alkohol

d. Darah di ambil dengan cara menusukan jarum di Vena Auricularis yang ada di

bagian telinga

e. Tampung darah dengan vacum tube sesuai kebutuhan

1.1.5. Teknik pengambilan darah Kambing

a. Siapkan ternak dalam posisi berdiri

b. Pemegang menahan kepala Hewan , dan meraba raba leher untuk mendapatkan
vena
c. Bersihkan bagian yang akan di ambil darahnya /dengan kapas yang di basahi

alkohol

d. Darah di ambil dengan cara menusukan jarum di Vena Jugularis yang ada di

bagian leher kambing

e. Tampung darah dengan vacum tube sesuai kebutuhan


III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Teknik Pengambilan Darah pada Ayam

(3.1.1 gambar teknik pengambilan daraha pada ayam)

Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan, lalu menyiapkan ayam yang

hendak diambil sampel darahnya. Diusahakan ayam tetap tenang. Lalu menelentangkan ayam

dan mengusahakan handling dengan sempurna. Lalu kita amati daerah sayap, dan mencari

vena di bagian dalam sayap. Lalu kita lakukan disinfeksi pada daerah pengambilan darah.

Lalu kita posisikan jarum searah dengan vena agar menghindari rusaknya vena. Pada

pengambilan darah pada ayam dilakukan di daerah sayap yang terdapat vena petrocalis.

Setelah dirasa meyakinkan, suntikkan jarum ke dalam vena. Lalu ambil darah sebanyak yang

diperlukan. Setelah dirasa cukup, cabut jarum dengan segera, namun dengan hati-hati. Lalu

mengoleskan betadine untuk mencegah infeksi pada daerah pengambilan darah. Lalu kita

lepaskan ayam dengan hati-hati. Setelah itu, kita masukkan darah pada vacum tube yang
mengandung antikoagulan. Kocok vacuum tube berisi darah dengan perlahan dan membentuk

angka delapan. Darah pun telah siap untuk dianalisis lebih lanjut.

3.2 Teknik Pengambilan Darah pada sapi


(3.2.1 gambar teknik pengambilan darah pada sapi)

Menyiapkan alat dan bahan, lalu menyiapkan sapi yang hendak diambil sampel

darahnya. Diusahakan sapi tetap tenang dan dalam posisi berdiri. Lalu amati daerah ekor ,

dan mencari vena coccigea.Lalu kita lakukan disinfeksi pada daerah pengambilan darah. Lalu

kita posisikan jarum searah dengan vena agar menghindari rusaknya vena. Setelah dirasa

meyakinkan, suntikkan jarum ke dalam vena. Lalu ambil darah sebanyak yang diperlukan.

Setelah dirasa cukup, cabut jarum dengan segera, namun dengan hati-hati. Lalu mengoleskan

betadine untuk mencegah infeksi pada daerah pengambilan darah. Setelah itu, kita masukkan

darah pada vacum tube yang mengandung antikoagulan. Kocok vacuum tube berisi darah

dengan perlahan dan membentuk angka delapan. Darah pun telah siap untuk dianalisis lebih

lanjut.

3.3Teknik Pengambilan Darah pada Mencit

(3.3.1 gambar teknik pengambilan darah pada mencit)

Menyiapkan mencit yang hendak diambil sampel darahnya. Diusahakan mencit tetap

tenang dan dalam posisi terlentang. Lalu amati daerah ekor , dan mencari vena coccigea.Lalu

kita lakukan disinfeksi pada daerah pengambilan darah. Lalu kita posisikan jarum searah
dengan vena agar menghindari rusaknya vena. Setelah dirasa meyakinkan, suntikkan jarum
ke dalam vena. Lalu ambil darah sebanyak yang diperlukan. Setelah dirasa cukup, cabut

jarum dengan segera, namun dengan hati-hati. Lalu mengoleskan betadine untuk mencegah

infeksi pada daerah pengambilan darah. Setelah itu, kita masukkan darah pada vacum tube

yang mengandung antikoagulan. Kocok vacum tube berisi darah dengan perlahan dan

membentuk angka delapan. Darah pun telah siap untuk dianalisis lebih lanjut.

3.4Teknik Pengambilan Darah pada Kelinci

(3.4.1 teknik pengambilan darah pada kelinci)

Menyiapkan kelinci yang hendak diambil sampel darahnya. Diusahakan kelinci tetap

tenang . Lalu amati daerah telinga kelinci, kemudian cukur rambut disekitar telinga untuk

memudahkan saat pengambilan darah. Lalu mencari vena auricularis di daerah telinga.Lalu

kita lakukan disinfeksi pada daerah pengambilan darah. Lalu kita posisikan jarum searah

dengan vena agar menghindari rusaknya vena. Setelah dirasa meyakinkan, suntikkan jarum

ke dalam vena. Lalu ambil darah sebanyak yang diperlukan. Setelah dirasa cukup, cabut

jarum dengan segera, namun dengan hati-hati. Lalu mengoleskan betadine untuk mencegah

infeksi pada daerah pengambilan darah. Setelah itu, kita masukkan darah pada vacum tube

yang mengandung antikoagulan. Kocok vacum tube berisi darah dengan perlahan dan

membentuk angka delapan. Darah pun telah siap untuk dianalisis lebih lanjut.
3.5 Teknik Pengambilan Darah pada Kambing

(3.5.1 teknik pengambilan darah pada kelinci)

Menyiapkan kambing yang hendak diambil sampel darahnya. Diusahakan kambing tetap
tenang dan dalam posisi berdiri. Lalu amati daerah leher dan raba untuk dapat menentukan ,

dan mencari vena jugularis .Lalu lakukan disinfeksi pada daerah pengambilan darah. Lalu

kita posisikan jarum searah dengan vena agar menghindari rusaknya vena. Setelah dirasa

meyakinkan, suntikkan jarum ke dalam vena. Lalu ambil darah sebanyak yang diperlukan.

Setelah dirasa cukup, cabut jarum dengan segera, namun dengan hati-hati. Lalu mengoleskan

betadine untuk mencegah infeksi pada daerah pengambilan darah. Setelah itu, kita masukkan

darah pada vacum tube yang mengandung antikoagulan. Kocok vacum tube berisi darah

dengan perlahan dan membentuk angka delapan. Darah pun telah siap untuk dianalisis lebih

lanjut.
IV

PEMBAHASAN

Tujuan dari pengambilan sampel darah ternak yaitu untuk mengetahui tingkat kadar

suatu zat yang terkandung dalam darah ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak

dapat juga di gunakan untuk mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau diderita

ternak tersebut. Pengambilan sampel darah pada ternak tidak bisa di lakukan dengan cara

sembarangan, di perlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Terdapat dua metode untuk

mengambil sampel darah pada ternak yaitu dengan menggunakan vacuum tube dan dengan

menggunakan suntikan.

Pada praktikum ini, proses pengambilan darah yang dilakukan pertama kepada ternak

ayam, sapi, mencit, kelinci , dan kambing. Teknisnya, proses pengambilan darah terhadap

kedua jenis ternak tersebut adalah sama, namun hanya terdapat perbedaan pada letak

pengambilan darahnya saja. Letak pengambilan darah pada ayam adalah pada sayap vena

petrocalis, pada sapi adalah di bagian ekor yaitu vena coccigea, pada mecit adalah dibagian

ekor yaitu vena coccigea, pada kelinci adalah di bagian telinga yaitu vena auriclus , dan pada

kambing adalah daerah leher yaitu vena jugularis . Intinya, pengambilan darah pada ternak

dilakukan di tempat yang paling terlihat pembuluh vena, sehingga mempermudah proses

pengambilan darah.

Secara teknis, pada praktikum ini praktikan tidak melakukan langsung proses

pengambilan darah, melainkan hanya melihat semacam demonstrasi dari asisten

laboratorium. Hal ini diputuskan karena pertimbangan perbandingan objek praktikum dengan

jumlah praktikan yang tidak seimbang. Bisa terbayangkan jika semua praktikan bergiliran

mencoba melakukan proses pengambilan darah, maka akan menghabiskan biaya yang tidak

efektif dan waktu yang tidak efisien.


V

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, praktikan dapat mengetahui teknik pengambilan

sampel darah pada ternak yang sesuai dengan prosedur opersional terstandar. Diharapkan

pada penelitian tingkat lanjut yang berkaitan dengan pengambilan sampel darah, praktikan

sudah tidak kaku lagi dan merasa sudah terbiasa dalam melakukan praktik pengambilan

sampel darah tersebut. Sehingga darah yang akan dilakukan penelitian merupakan darah yang

mampu memberikan informasi yang paling akurat.

Teknik pengambilan sampel darah pada ternak harus dilakukan dengan cepat dan dengan

meninggalkan rasa sakit yang seminimal mungkin. Hal ini perlu diperhatikan karena jika

proses pengambilan darah terlalu lama dan meninggalkan rasa sakit yang besar, maka

dikhawatirkan ternak akan mengalami stress sehingga kedepannnya produktivitasnya

menurun. Disinilah pentingnya praktikan harus menguasai teknik pengambilan darah dengan

sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Lukmanul. 2011. Laporan Praktikum Kesehatan Ternak Non Ruminansia

(Mengambil Sampel Feses Dan Darah Pada Ayam). Jurusan Peternakan Politeknik Negeri

Jember.

Suwandi. 2002. Manfaat Pemeriksaan Gambaran Darah Umum Pada Ternak

Ruminansia. Balai Penelitian Ternak. Bogor

Anda mungkin juga menyukai