Anda di halaman 1dari 16

REKAYASA IDE

ALTERNATIF KEKONTINUAN FUNGSI


Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur
dalam Mata Kuliah Kalkulus Differensial

Dosen Pengampu
Dr. Abil Mansyur, S.Si. M.Si.

Disusun Oleh :

Nama : Nur Annisa Husna


NIM : 4172111013
Kelas : Matematika Dik A 2017

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNyalah tugas Rekayasa Ide ini dapat saya selesaikan dengan baik dan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Saya berterima kasih kepada Bapak Dr. Abil Mansyur, S.Si. M.Si.
yang sudah memberikan bimbingan dan arahan kepada saya sehingga tugas ini dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya meminta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas ini. Akhir kata saya berharap semoga Rekayasa Ide
ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan terlebih pembaca. Atas perhatiannya saya ucapkan
terimakasih.

Medan, 21 November 2017

Nur Annisa Husna

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………. 2

BAB II ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA


2.1 Uraian Metode Yang Sudah Ada ………………………………………………... 3
2.2 Kelebihan Metode ……………………………………………………………….. 5
2.3 Kekurangan Metode ……………………………………………………………... 5

BAB III IDE BARU


3.1 Ide Baru Yang Ditawarkan ………………………………………………………. 6
3.2 Langkah-langkah Pembuktian Ide ……………………………………………….. 6
3.3 Pembuktian Ide …………………………………………………………………... 8
3.4 Kelebihan Ide Yang Ditawarkan ………………………………………………… 11
3.5 Kelemahan Ide Yang Ditawarkan ……………………………………………….. 11

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 12
4.2 Saran ……………………………………………………………………………... 12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mata kuliah kalkulus diperguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan materi didalam bidang matematika. Salah satu materi yang dibahas di dalam
Kalkulus Diferensial ini adalah kekontinuan fungsi. Bukan hanya mahasiswa, siswa sekolah
menengah atas juga telah mengenal materi tentang fungsi, tetapi tidak memperdalam
pembahasan tentang kekontinuan fungsiitu sendiri.
Sesuai dengan sistem pendidikan Indonesia saat ini yang masih mengandalkan ujian
sebagai patokan dasar untuk mengukur kemampuan siswa, maka ada banyak kendala yang
dirasakan siswa diantaranya, kurangnya waktu untuk mengerjakan soal dan sulitnya memahami
materi dalam waktu singkat. Sehingga muncullah rekayasa-rekayasa ide bagaimana caranya agar
siswa mampu memahami materi dan mampu mengerjakan soal secara singkat dan tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menyelesaikan pertanyaan yang berhubungan dengan kekontinuan
fungsi, jika suatu fungsi dalam bentuk suku banyak berderajat, ataupun fungsi rasional?
2. Apakah ada cara cepat dalam menyelesaikan soal kekontinuan fungsi, jika suatu fungsi
dalam bentuk suku banyak berderajat, ataupun fungsi rasional?
3. Bagaimana proses terbentuknya atau terciptanya cara cepat penyelesaiam soal
kekontinuan fungsi, jika suatu fungsi dalam bentuk suku banyak berderajat, ataupun
fungsi rasional?

1
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara umum atau proses yang sebenarnya
dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan kekontinuan fungsi dalam bentuk
pembagian, serta dapat menyelesaikan soal kekontinuan fungsi dalam bentuk suku banyak
berderajat, ataupun fungsi rasional. Dengan cara yang cepat serta memperoleh hasil yang tepat
pula.

2
BAB II
ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA

2.1 Uraian Metode Yang Sudah Ada


Proses pencarian kekontinuan suatu fungsi memiliki syarat, yang mana syarat ini harus
digunakan dalam menentukan apakah fungsi ini kontiniu di titik yang diberikan. Ada tiga syarat
yang dilakukan yaitu:

- lim 𝑓(𝑥) 𝑎𝑑𝑎


𝑥→𝑐

- 𝑓(𝑥) 𝑎𝑑𝑎
- lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑐

Suatu fungsi dikatakan kontiniu jika ketiga syarat ini terpenuhi. Jika salah satu syarat
tidak terpenuhi, maka sutu fungsi tidak dikatakan kontiniu.
Jika ditemukan sutu fungsi dalam bentuk suku banyak berderajat, ataupun fungsi
rasional, dan telah diberikan titik agar suatu fungsi tersebut kontiniu, maka yang harus dilakukan
pertama kali yaitu mencari nilai limit yang
Untuk menyelesaikan soal kekontiniuan suatu fungsi dalam bentuk suku banyak
berderajat, ataupun fungsi rasional, sebagai seorang siswa ataupun mahasiswa, harus mengetahui
bagaimana bentuk dari suku banyak berderajat dan fungsi rasional.

1. Suku Banyak Berderajat


Jika pn(x)= a0xn + a1xn-1 +……+ an
2. fungsi Rasional (hasil bagi dua suku banyak)
Jika f (x) =pn(x)/pm(x); pn , pm suku banyak

3
Untuk bentuk soal dengan suku banyak, pemecahan jawabannya sebagai berikut:
1. Jika suatu fungsi berbentuk f(x) = ax2 + bx + c, dengan titik yang diberikan p = 2,
Maka penyelesaiannya :
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝒙→𝒄

lim ax 2 + bx + c = a(2)2 + 2b + c
𝑥→2

= 4a + 2b + c
- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
f(x) = ax2 + bx + c
f(2) = a(2)2 + 2b + c
= 4a + 2b + c
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)
𝒙→𝒄

lim ax 2 + bx + c = f(2)
𝑥→2

4a + 2b + c = 4a + 2b + c

Jadi f(x) = ax2 + bx + c, dengan titik p = 2, merupakan fungsi kontiniu.

𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
2. Jika suatu fungsi berbentuk (𝑓(𝑥) = 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓) dengan titik yang diberikan p=2,

Maka penyelesaiannya :

- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂


𝒙→𝒄
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐 𝑎(2)3 + 2𝑏 + 𝑐
lim = 𝑑(2)2 + 2𝑒 + 𝑓
𝑥→2 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓
8𝑎+2𝑏+𝑐
= 4𝑑+2𝑒+𝑓

- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
f(x) = 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓
𝑎(2)3 + 2𝑏 + 𝑐
f(2) = 𝑑(2)2 + 2𝑒 + 𝑓
8𝑎+2𝑏+𝑐
= 4𝑑+2𝑒+𝑓

4
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)
𝒙→𝒄
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
lim 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓 = f(2)
𝑥→2
8𝑎+2𝑏+𝑐 8𝑎+2𝑏+𝑐
= 4𝑑+2𝑒+𝑓
4𝑑+2𝑒+𝑓

𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
Jadi f(x) = 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓, dengan titik p = 2, merupakan fungsi kontiniu.

2.2 Kelebihan Metode ini


1. Proses yang digunakan sesuai dengan proses yang seharusnya dilakukan dalam
menyelesaikan permasalahan mengenai kekontiniuan fungsi dalam bentuk suku banyak
dan fungsi rasional atau hasil bagi suku banyak, sehingga hasil yang didapat tidak
diragukan lagi (jika tidak terjadi kesalahan perhitungan).
2. Dengan menggunanakan metode ini, mahasiswa lebih memahami hubungan antara
kekontiniuan fungsi dan limit, melalui syarat- syarat yang ada.
3. Metode ini memberitahu siswa bahwa asal muasal dari kekontiniuan fungsi ini memiliki
metode perhitungan yang sama dengan perhitungan limit. Karena syaratnya harus
menggunakan perhitungan limit.

2.3 Kekurangan Metode ini


1. Mahasiiswa harus lebih teliti dalam menyelesaikan kekontiniuan fungsi, karena proses
pengerjaannya berulang-ulang.
2. Sering terjadi kesalahan substitusi angka ataupun persamaan
3. Mahasiswa harus benar-benar mahir dalam konsep penambahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian pecahan
4. Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan kekontiniuan fungsi cukup banyak, karena
prosesnya cukup panjang. Dan apabila terdapat suku banyak yang pangkatnya lebih dari
dua. Maka waktu yang diperlukan untuk menghitungnya juga semakin banyak.

5
BAB III
IDE BARU

3.1 Ide Baru/Ide Kreatif yang Ditawarkan

Untuk mengatasi masalah-masalah pada metode yang sudah ada, berupa:


- Membutuhkan ketelitian yang tinggi
- Kesalahan substitusi angka atau persamaan
- Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua syaratnya, sangat membutuhkan
waktu yang banyak.
Maka penulis membuat sebuah ide, berupa cara cepat tepat menyelesaikan turunan fungsi dalam
bentuk pembagian. Yaitu:
“ Merubah penampilan ataupun bentuk suatu fungsi agar tidak berbentuk 0/0 jika nilai dari sutu
fungsi diganti dengan titik yang diberikan. Yaitu dengan cara mencari turunan dari masing –
masing fungsi, yaitu pangkat dari variabel diturunkan menjadi koefisien, dan pangkat dari
variabel dikurang satu”.
Dalam artian, menggunakan penerapan turunan didalam penyelesaiannya.

3.2 Langkah – langkah Pembentukan Ide


Proses terbentuknya ide ini adalah berasal dari penerapan ataupun penggunaan metode
turunan. Karena limit dan turunan saling berkaitan. Prosesnya yaitu:
1. Jika suatu fungsi berbentuk f(x) = ax2 + bx + c, dengan titik yang diberikan p = 2,
Maka penyelesaiannya :
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝒙→𝒄
2
f(x) ax + bx + c = didiferensialkan
lim ax 2 + bx + c = lim 2ax + b
𝑥→2 𝑥→2

= 4a + b
- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
f(x) ax 2 + bx + c = didiferensialkan
f(x) = 2ax + b

6
f(2) = 4a + b
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)
𝒙→𝒄

lim ax 2 + bx + c = f(2)
𝑥→2

4a + b = 4a + b

Jadi f(x) = ax2 + bx + c, dengan titik p = 2, merupakan fungsi kontiniu.

𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
2. Jika suatu fungsi berbentuk (𝑓(𝑥) = ) dengan titik yang diberikan p=2,
𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓

Maka penyelesaiannya :

- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂


𝒙→𝒄
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
(𝑓(𝑥) = 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓) , didiferensialkan
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐 3𝑎𝑥 2 + 𝑏
lim 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓 = lim
𝑥→2 𝑥→2 2𝑑𝑥+ 𝑒
3𝑎𝑥 2 + 𝑏 3𝑎(2)2 + 𝑏
lim =
𝑥→2 2𝑑𝑥+ 𝑒 2𝑑(2) + 𝑒
12𝑎+𝑏
= 4𝑑+𝑒

- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
f(x) = 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓 , didiferensialkan
3𝑎𝑥 2 + 𝑏
f(x) = 2𝑑𝑥+ 𝑒
3𝑎(2)2 + 𝑏
f(2) = 2𝑑(2) + 𝑒
12𝑎+𝑏
=
4𝑑+𝑒

- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)


𝒙→𝒄
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
lim 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓 = f(2)
𝑥→2
12𝑎+𝑏 12𝑎+𝑏
=
4𝑑+𝑒 4𝑑+𝑒
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥+𝑐
Jadi f(x) = 𝑑𝑥 2 + 𝑒𝑥+𝑓, dengan titik p = 2, merupakan fungsi kontiniu.

7
3.3 Pembuktian Ide
Pembuktian akan dilakukan berdasrakan contoh, yang akan diselesaikan dengan dua cara,
yang pertama dengan metode yang sudah ada, sedangkan yang kedua dikerjakan dengan metode
ide baru.
Contoh 1 :
Apakah 2x3 – 2x2 + 6 kontiniu di c = 3 ?
Penyelesaian :
Dengan metode yang sudah ada
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝒙→𝒄
3 2
lim 2x – 2x + 6 = 2(3)3 – 2(3)2 + 6
𝑥→3

= 2(27) – 18 + 6
= 16

- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
f(x) = 2x 3 – 2x 2 + 6
f(2) 2x 3 – 2x 2 + 6 = 2(3)3 – 2(3)2 + 6
= 2(27) – 18 + 6
= 42

- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)


𝒙→𝒄
3 2
lim 2x – 2x + 6 = f(2)
𝑥→3

42 = 42
Jadi f(x) = 2x 3 – 2x 2 + 6 dengan titik c = 3, merupakan fungsi kontiniu.

Dengan metode ide baru


Maka penyelesaiannya :
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝒙→𝒄
3 2
f(x) 2x – 2x + 6 = didiferensialkan

8
lim 6x 2 – 4x = 6(3)2 − 4(3)
𝑥→3

= 42
- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
f(x) 2x 3 – 2x 2 + 6 = didiferensialkan
f(x) = 6x 2 – 4x
f(3) = 6(3)2 – 4(3)
= 42

- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)


𝒙→𝒄

lim 2x 3 – 2x 2 + 6 = f(3)
𝑥→3

42 = 42

Jadi f(x) = 2x 3 – 2x 2 + 6, dengan titik c = 3, merupakan fungsi kontiniu.

Contoh 2 :
𝑥 2 −3𝑥 + 2
Apakah kontiniu di c = 2 ?
𝑥−2

Penyelesaian :
Dengan metode yang sudah ada
Maka penyelesaiannya :

- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂


𝒙→𝒄
𝑥 2 −3𝑥 + 2 (𝑥−2)(𝑥−1)
lim = lim
𝑥→2 𝑥−2 𝑥→2 𝑥−2

= lim 𝑥 − 1
𝑥→2

=1

- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝑥 2 −3𝑥 + 2
f(x) = 𝑥−2
𝑥 2 −3𝑥 + 2
f(2) = 𝑥−2
(𝑥−2)(𝑥−1)
= 𝑥−2

9
= x -1
f(2) =1
- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)
𝒙→𝒄
(𝑥−2)(𝑥−1)
lim = f(2)
𝑥→2 𝑥−2

1 =1
𝑥 3 −2𝑥 + 1
Jadi f(x) = dengan titik c = 2, merupakan fungsi kontiniu.
𝑥 2 −3𝑥

Dengan metode ide baru


- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝒙→𝒄
𝑥 2 −3𝑥 + 2
(𝑓(𝑥) = ) , didiferensialkan
𝑥−2
2𝑥−3 2(2)− 3
lim =
𝑥→2 1 1
4−3
= 1

=1

- 𝒇(𝒙) 𝒂𝒅𝒂
𝑥 2 −3𝑥 + 2
f(x) = didiferensialkan
𝑥−2
2𝑥−3
f(x) = 1
2(2)− 3
f(2) = 1
4−3
= 1

=1

- 𝐥𝐢𝐦 𝒇(𝒙) = 𝒇(𝒙)


𝒙→𝒄
𝑥 2 −3𝑥 + 2
lim = f(2)
𝑥→2 𝑥−2

1 =1
𝑥 2 −3𝑥 + 2
Jadi f(x) = dengan titik c = 2, merupakan fungsi kontiniu.
𝑥−2

10
Dari kedua contoh diatas, maka dapat kita lihat bahwa hasil akhir dari metode yang sudah
ada dengan metode ide baru adalah sama. Sehingga, metode ide baru dapat digunakan dalam
pengerjaan turunan fungsi dengan bentuk suku banyak dan fungsi rasional.

3.4 Kelebihan Ide Baru dibanding Metode yang Sudah Ada


1. Proses dalam pengerjaan kekontiniuan fungsi dengan menerapkan turunan dalam
mengerjakan limit jauh lebih cepat dan singkat, serta tidak menghabiskan banyak waktu
2. Proses yang simple dan tidak rumit membuat orang yang mengerjakan soal tidak akan
bingung
3. Mengurangi tingkat kesalahan substitusi, karena persamaan pada proses ide baru tidak
sebanyak pada proses ide yang sudah ada
4. Peluang untuk benar lebih besar, karena prosesnya jauh lebih simpel
5. Ide baru jauh lebih mudah dipahami dalam memenuhi semua persyaratan yang ada
dalam kekontiniuan fungsi.

3.5 Kelemahan Ide Baru dibanding Metode yang Sudah Ada


Metode ini hanya bisa digunakan untuk persamaan fungsi dengan suku banyak.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kekontiniuan fungsi
dalam bentuk suku banyak dan fungsi rasional, ada 2 metode yang dapat digunakan, yang
pertama adalah dengan metode limit, memasukan titik yang diberikan dalam suatu fungsi, dan
menentukan kesamaan anatar limit fungsi dan subsitusi titik yang diberikan, dengan cara yang
biasa dilakukan. Yang kedua yaitu dengan metode ide baru, yaitu penerapan turunan didalam
suatu fungsi untuk memenuhi syarat kekontiniuan suatu fungsi. Baik itu limitnya, nilai f(x) di
titik yang telah diberikan, ataupun kesamaan antara nilai limit dan f(c) nya. Kedua cara tersebut
memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.

4.2 Saran
Meskipun metode ide baru jauh lebih efisen digunakan dalam pengerjaan soal, namun
bagaimanapun mahasiawa juga harus mengetahui dan menguasai metode yang sudah ada, karena
metode yang sudah ada tersebut sangat berhubungan dengan bagaimana proses sebenarnya
kekontiniuan fungsi itu bisa tercipta. Karena apabila siswa ataupun mahasiswa telah menguasai
proses dasar serta syarat dari kekontiniuan fungsi, maka ia akan mampu menghasilkan ide-ide
baru yang nantinya dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan turunan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purcell, Edwin J, dkk.2009. Calculus (terjemehan oleh penerbit).Jilid 1, edisi IX. Jakarta:
Erlangga.
Stewart, James.2009. Calculus 5th edition. (terjemahan oleh penerbit).Jakarta: Salemba teknika.
Leithoid,L.1989.Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik (terjemahan Hutahean,dkk).Jilid I, edisi V.
Jakarta: Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai