Anda di halaman 1dari 3

1 Parameter Fisikia

1.1 Suhu

Suhu adalah suatu sifat fisika perairan yang secara langsung dipengaruhi oleh adanya
radiasi dan perambatan kedalam peraoran. Suhu air mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap proses kimiawi dan biologis dalam suatu perairan. Suhu air yang optimal didaerah
tropis biasaanya berkisar 25°C-35°C. Suhu air yang ideal adalah perbedaan antara siang dan
malam tidak lebih dari 5°C, yaitu antara 25° sampai 30°C.

Suhu air juga mempengaruhi pertukaran zat-zat atau metabolisme dari mahluk hidup dan
semakin tinggi suhu suhu, maka semakin sedikit Oksigen yang terlarut didalamnya. Karena suhu
air mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses kimiawi dalam perairan. Suhu juga
menyebabkan stratifikasi atau tingkat pelapisan air dimana suhu air dipermukaan lebih panas
dibandingkan suhu air yang berada dilapisan bawahnya.

Oksigen yang berkurang berdampak pada aktivitas ikan berkurang atau berhenti karena
nafsu makannya berhenti. Makanan akan tersisa dan berdampak pada meningkatnya akumulasi
ammoniak di air. Suhu juga berpengaruh terhadap munculnya serangan penyakit dan jumlah ikan
yang terkena penyakit. Secara umum imun sistem dari ikan akan optimum pada suhu 15 oC.

1.2 Kecerahan
Kecerahan perairan berkaitan dengan kekeruhan perairan. Kecerahan yang rendah
disebabkan karena kekeruhan yang tinggi. Tingkat kecerahan suatu perairan tergantung pada
partikel-partikel koloid dan bahan-bahan tersuspensi yang terkandung pada partikel-partikel
koloid dan bahan-bahan tersuspensi yang terkandung diperairan.
Kecerahan air yang baik untuk kehidupan organisme perairan berkisar antara 30 sampai
60 Cm. Kecerahan perairan berkaitan dengan kekeruhan perairan, mkecerahan yang rendah
disebabkan oleh kekeruhan yang tinggi. Tingkat kecerahan suatu perairan tergantung pada
partikel-partrikel koloid dan padatan tersuspensi yang terkandung dalam perairan. Padatan
tersebut berupa lumpur, bahan organik, plankton, dan zat-zat garam, dimana tingkat kecerahan
suatu perairan tersebut menunjukkan tingkat kedalaman perairan.
Tingkat kecerahan menyatakan tingkat cahaya yang diteruskan ke dalam kolom air dan
dinyatakan dalam persentase (%), dari beberapa panjang gelombang yang ada yang jatuh agak
lurus pada permukaan air. Pengukuran tingkat kecerahan air menggunakan ‘Secchi disc’.
1.3 Kedalaman

Batimetti (dari bahasa Yunani, Barus, berarti kedalam dan ukuran) adalah ilmu yang
mempelejari kedalaman dibawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai samudera atau danau.

Kedalaman merupakan parameter yang penting dalam memecahkan masalah teknik


berbagai pesisir seperti erosi. Pertambahan stabilitas garis pantai, pelabuhan dan kontraksi
pelabuhan, evaluasi, penyimpangan pasang surut, pergerakan pemeliharaan, rute navigasi.

Faktor yang mempengaruhi kedalaman perairan menurut Ariana bathmetri adalah ukuran
tinggi rendahnya dasar laut. Perubahan kondisi hidrografi diwilayah perairan laut dan pantai
disamping disebabkan oleh fenomena perubahan penggunaan lahan diwilayah tersebut dan
proses-proses yang terjadi diwilayah hulu sungai. Terbawahnya berbagai material partikel dan
kandungan oleh aliran sungai semakin mempercepat proses pendangkalan diperairan pantai.

2.Parameter Kimia

2.1 Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman adalah suatu ukuran dari konsentrasi ion hidrogen, yangh menunjukan
suasana asam atau basah. Derajat keasaman merupakan indikator baik buruknya lingkungan air,
sehingga angka pH ini digunakan untuk memperoleh gambaran tentang daya produksi potensial
air.

Skala pH berkisar antara 0 sampai 14, pH 7 adalah bersifat netral artinya air tersebut
tidak bersifat asam dan tidak basa. Apabila nilai pH dibawah 7, berarti air tersebut bersifat
asam. Dan juga apabila pH diatas 7, maka air terrsebut bersifat basa.

DO adalah jumlah oksigen yang terlarut di dalam air. Maksimum oksigen yang terlarut di
dalam air dikenal dengan “oksigen jenuh”. Oksigen masuk ke dalam air ketika permukaan air
bergolak dan berasal dari proses photosinthesis. Peningkatan salinitas dan suhu air akan
menurunkan tingkat oksigen jenuh di dalm air. Air yang mengandung oksigen jenuh cukup untuk
mendukung kehidupan organisme air, tetapi oksigen akan cepat habis bila organisma/ikan ditebar
dalam jumlah yang padat. Tingkat oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu, salinitas dan
ketinggian dari permukaan laut (dpl). Salinitas, suhu, dan ketinggian dpl meningkat maka
oksigen terlarut akan menurun.

2.2 Salinitas
Salintas merupakan salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi proses biologi
dan secara langsung akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan kehidupan organisme antara lain
uyaitu mempengaruhi laju pertembuhan, jumlah makanan yang dikonsumsi, nilai konversi
makanan, daya kelangsungan hidup.
Salinitas dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni :

- Pola sirkulasi air,

- Penguapan,

- Curah hujan, dan

- Aliran air.

Anda mungkin juga menyukai