Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL BOOK REPORT

MATA KULIAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU :
Dra.NURMANIAH,M.Pd

DISUSUN OLEH :

ELVIRA DILANI

PENDIDIKAN EKONOMI B 2018

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REPORT, mata
kuliah Kepemimpinan. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dosen
(Dra.NURMANIAH,M.Pd) selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis
juga mengharap kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan
bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan , September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1


1.2 TUJUAN .......................................................................................................... 1
1.3 MANFAAT ....................................................................................................... 1
1.4 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

2.1 IDENTITAS BUKU ............................................................................................ 2


2.1.1 Buku Utama (1) ...................................................................................... 2
2.1.2 Buku pembanding (2) ............................................................................. 2
2.2 RINGKASAN BUKU .......................................................................................... 3
2.2.1 Ringkasan Buku 1 ................................................................................... 3
2.2.2 Ringkasan Buku 2 ................................................................................. 23
2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ......................................................... 24

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 25

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................ 25


3.2 SARAN .......................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan peserta didik merupakan suatu ilmu dalam dunia pendidikan yang membahas mengenai
perkembangan dan pertumbuhan terhadap peserta didik terutama saat memasuki usia remaja yang menyangkut
tahapan awal proses perkembangan remaja.dalam pembuatan CBR ini akan terjawab lah pertanyaan-
pertanyaan kita terhadap perkembangan peserta didik di masa remaja awal sampai akhir.

Demi memenuhi tugas kuliah yang berstandar KKNI, maka penulis diharuskan untuk dapat membuat
kritikan tentang buku mata kuliah yang bersangkutan yaitu perkembangan peserta didik. Pengkritikan buku ini
memiliki tujuan yaitu dengan membandingkan dua buku. Dengan mengkritik buku tersebut, maka penulis
dapat mengetahui perbedaan antara buku satu dengan buku dua. Dan juga mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing buku

1.2 Tujuan

1. Mengetahui apa saja hal yang dibahas di dalam buku perkembangan peserta didik
2. Memenuhi tugas individu

1.3 Manfaat

1. Dapat menerapkan pembelajaran yang sistematis berdasarkan isi buku tersebut.


2. Terpenuhi tugas yang berstandar KKNI

1.4 Rumusan Masalah

1. Apa identitas buku utama ?


2. Apa identitas buku kedua ?
3. Apa saja materi yang dibahas dalam buku 1?
4. Apa saja materi yang dibahas dalam buku 2?
5. Apa kekurangan dan kelebihan dari buku utama dan buku kedua ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

2.1.1 Buku Utama (1)

Judul Buku : perkembangan peserta didik

No : ISBN 978-602-7938-39-7

Pengarang : Dra.Rahmulyani,M.pd.,kons

Penerbit : UNIMED PRESS

Tahun Terbit :2018

Edisi : Edisi 6

Jumlah Halaman : 191

Lebar buku : 18cm x 25 cm

Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

Harga buku : Rp. 55.000

2.1.2 Buku pembanding (2)

Judul Buku : kepemimpinan dan perilaku organisasi

No ISBN : 978-979-421-952-5

Pengarang : prof.Dr.veithzal rivai,M.B.A. & prof.Dr.dedy mulyadi,M.Si

Penerbit : rajawali pers

Tahun Terbit : 2013

Tebal Buku : 434 halaman

Lebar buku : 24 x16 cm

Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

Harga buku : Rp. –


2.2 Ringkasan Buku

2.2.1 Ringkasan Buku 1

BAB 1

HAKEKAT PERKEMBANGAN

A. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN

Menurut warmer menyatakan bahwa perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang
lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulangi kembali.perkembangan merujuk pada perubahan
yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan secara umum mempunyai ciri-ciri
yaitu :

a. Terjadinya perubahan dalam aspek seperti perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ
lainnya.aspek psikis yaitu semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya
kemampuan berpikir serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
b. Terjadinya perubahan dalam proporsi dalam aspek fisik yaitu tubuh yang mendekati usia
remaja dari anak-anak,aspek psikis yaitu perubahan imajinasi ke realitas
c. Lenyapnyay tanda-tanda lama seperti lenyapnya kelenjar thymus pada anak-anak,dan
diperoleh tanda-tanda baru seperti datangnya menstruasi pada wanita,payudara dan
tumbuhnya kumis dan jakun pada pria.

B. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process)
Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai
kematangan atau masa tua.
b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu,baik fisik,emosi,intelegensi maupun social saling
mempengaruhi
c. Perkembangan mengikuti pola
Contohnya adalah untuk dapat berjalan,seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu dan
berjalan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya yaitu berlari atau meloncat.
d. Perkembangan itu berdiferensiasi artinya perkembangan itu berlangsung dari umum ke
khusus.Contohnnya bayi menendang-nendangkan kakiknya secara sembarangan sebelum ia
dapat mengkoordinasikannya (mengaturnya) untuk merangkak atau berjalan.
e. Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak.contohnya seperti anak kecil dapat
berhitung dengan bantuan jari tangan,sedangkan remaja sudah tidak lagi memerlukan bantuan
itu.
f. Prinsip kematangan
Prinsip ini berpendapat bahwa usaha belajar bergantung pada tingkat kematangan yang
dicapai anak.

Tahap perkembangan usia


Masa usia pra sekolah 0,0-6,0

Masa usia sekolah dasar 6,0-12,0

Masa usia sekolah menengah 12,0-18,0

Masa usia mahasiswa


18.0-25,0

Kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada fase usia pra
sekolah,fase usia sekolah dasar,fase usia sekolah menengah dan fase usia mahasiswa. Individu adalah
satu kesatuan yang totalitan yang artinya antara fisik dan psikis tidak dapat dipisahkan.

BAB 2
TEORI PERKEMBANGAN

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

TEORI-TEORI PERILAKU SUATU ORIENTASI


TEORI-TEORI PSIKOANALISIS
DAN KOGNISI SOSIAL TEORITIS EKLETIK

TEORI-TEORI KOGNITIF TEORI KONTEKSTUAL


EKOLOGIS

A.TEORI-TEORI PSIKOANALISIS
Menurut teori ini,proses perkembangan terutama berlangsung secara tidak disadari atau inconscious
(diluar kesadaran) dan sangat diwarnai dengan emosi.beberapa ahli yang menganut teori ini adalah:
1. Teori freud
Freud menyatakan bahwa kepribadian memiliki 3 struktur yaitu id,ego dan superego. Id terdiri
dari insting yang merupakan persediaan energy psikis individu dan id sepenuhnya tidak
memiliki kontak dengan realitas.yang kedua ego yaitu cabang eksekutif dan kepribadian
karena ego membuat keputusan rasional. Sedangkan superego adalah struktur kepribadian
yang mempertimbangkan apakah sesuatu itu benar atau salah.superego disebut juga hati
nurani.
2. Teori erikson
Menurut erikson,kemajuan manusia dicapai melalui delapan tahap perkembangan yang
berlangsung seumur hidup. Di dalam setiap tahap,individu dihadapkan pada sebuah krisis
yang merupakan suatu tugas perkembangan unik yang harus diselesaikan.krisis ini bukanlah
sebuah bencana namun merupakan sebuah titik balik yang ditandai oleh meningkatnya
kerentanan dan potensi seseorang.semakin individu berhasil menyelesaikan krisis yang
dihadapinya,semakin sehat perkembangan individu tersebut.
3. Teori kognitif
Teori ini menekankan pikiran-pikiran yang disadari.tiga teori kognitif yang paling penting
adalah teori yang dikemukakan oleh piaget,teori kognitif social budaya yang dikemukakan
oleh vygotsky dan teori pemprosesan informasi.
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif atas 4 tahap yaitu tahap sensori,tahap
praoperasional,tahap operasional konkrit dan tahap operasional formal. Vigotsky menekankan
pada bagaimana budaya dan interaksi social mengarahkan perkembangan kognitif.sedangkan
teori pemprosesan informasi menekankan pada bagaimana individu memanipulasi,memonitor
dan menyusun strategi terhadap informasi-informasi yang ditemui.
4. Teori behaviorisme (skinner)
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan itu dipelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh
lingkungan artinya lingkungan berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan
individu.teori ini menyatakan bahwa individu ketika lahir telah membawa sesuatu yang
merupakan hereditas dari kedua orang tuanya. Bandura pencetus teori kognitif social
menyatakan bahwa perilaku,lingkungan dan kognisi merupakan faktor yang penting dalam
perkembangan.
5. Teori kontekstual ekologis
Teori ini menekankan pada pentingnya pengaruh lingkungan terhadap perkembangan melalui
5 sistem lingkungan yang berkisar dari interaksi langsungn dengan agen-agen social budaya
yang luas.
BAB 3
PERKEMBANGAN REMAJA

A. PERKEMBANGAN FISIK
Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi antara masa kanak-kanak dengan
dewasa. Pada masa transisi ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat. Oleh karena itu
sebagai pendidik,anda perlu menghayati tahapan perkembangan yang terjadi pada siswa
sehingga dapat mengerti segala tingkah laku yang ditampakkan siswa. Selain terjadi
pertambahan tinggi badan yang sangat cepat,pada masa remaja berlangsung perkembangan
seksual yang cepat pula.perkembangan ini ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin primer
dan sekunder.ciri-ciri kelamin primer berkenaan dengan perkembangan alat-alat produksi baik
pada pria maupun wanita.selanjutnya ciri-ciri kelamin sekunder berkenaan dengan tumbuhnya
bulu-bulu pada seluruh badan,perubahan suara semakin besar-rendah,membesarnya buah dada
pada wanita dan tumbuhnya jakun pada pria.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik
1. Faktor internal,yaitu sifat jasmaniah yang diwariskan yang diwariskan dari orang
tuanya,kematangan
2. Faktor eksternal,yaitu kesehatan,makanan,stimulus lingkungan.

B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Berkembangnya kemampuan berfikir formal operasional pada remaja ditandai dengan 3 hal
penting. Pertama anak mulai mampu melihat (berpikir) tentang kemungkinan-kemungkinan.
Kedua anak telah mampu berpikir ilmiah. Ketiga remaja telah mampu memadukan ide-ide
secara logis.
Perbedaan profil perkembangan intelektual antara siswa SLTP dengan siswa SLTA
NO Siswa SLTP ( remaja awal ) Siswa SLTA (remaja akhir)
1 Proses berpikirnya sudah mampu sudah mampu mengoperasikan kaidah-
mengoperasikan kaidah-kaidah logika kaidah logika formal disertai
formal kemampuan membuat generalisasi yang
(asosiasi,diferensiasi,komparasi,dan lebih konklusif dan komprehensif.
kausalitas)dalam ide-ide atau
pemikiran abstrak
2 Kecakapan dasar umum menjalani Tercapainya titik puncak (kedewasaan
laju perkembangan yang terpesat intelektual umum,yang mungkin ada
(terutama yang belajar di sekolah) pertambahan yang sangat terbatas bagi
yang terus bersekolah)

C. PERKEMBANGAN EMOSI
Menurut golleman (1995) emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran
,perasaan,nafsu setiap keadaan mental yang hebat yang meluap-luap. Emosi dapat berbentuk
amarah,kesedihan,rasa takut,kenikmatan,cinta,terkejut,jengkel,ataupun malu-malu. Hubungan
antara emosi dan tingkah laku
1. Respon yang cepat tapi ceroboh 4. Masa lampau diposisikan
2. Mendahulukan perasaan sebagai masa sekarang
kemudian pikiran 5. Realitas yang ditentukan pada
3. Memperlakukan realitas keadaan
sebagai realitas simbolik
Ciri-ciri perkembangan emosi remaja

1. Perubahan jasmani,ketidakseimbangan tubuh sering mempunyai akibat yang tidak


terduga pada perkembangan emosi remaja. Hormon-hormon tertentu mulai
berfungsi sejalan dengan perkembangan alat kelaminnya sehingga dapat
menyebabkan rangsangan didalam tubuh remaja dan seringkali menimbulkan
masalah dalam perkembangan emosinya.
2. Perubahan pola interaksi dengan orang tua,pola asuh orang tua terhadap
anak,termasuk remaja sangat bervariasi.ada yang pola asuhnya menurut apa yang
dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat
otoriter,memanjakan anak,acuh tak acuh tetapi ada juga yang penuh dengan cinta
kasih.perbedaan pola asuh ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan emosi
remaja.
3. Perubahan interaksi dengan teman sebaya,gangguan emosional yang mendalam
dapat terjadi ketika cinta remaja tidak terjawab atau karena pemusatan hubungan
cinta dari satu pihak sehingga dapat menimbulkan kecemasan bagi orang tua dan
bagi remaja itu sendiri.
4. Faktor pandangan luar,sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak
konsisten.kadang-kadang mereka dianggap sudah dewasa,tetapi mereka tidak
mendapat kebebasan penuh atau peran yang wajar sebagaimana orang dewasa.
5. Perubahan interaksi dengan sekolah,para guru merupakan tokoh yang sangat
penting dalam kehidupan mereka karena selain tokoh intelektual,guru juga
merupakan tokoh otoritas bagi para peserta didiknya
6. Kematangan emosi,untuk mencapai kematangan emosi,remaja harus belajar
memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi
emosional.adapun caranya adalah membicarakan berbagai masalah pribadinya
dengan orang lain yang dapat dipercaya.

D. PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS


Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
Faktor internal antara lain yaitu
1. Minat 5. Kegigihan atau daya juang
2. Motif berprestasi dalam mengatasi kesulitan yang
3. Keberanian mengambil resiko timbul.
4. Keuletan dalam menghadapi
tantangan
Adapun faktor eksternal yaitu

1. Kesempatan maksimal untuk 3. Dukungan dan dorongan orang


mengembangkan diri tua/keluarga
2. Sarana dan prasarana 4. Lingkungan tempat tinggal
5. Pola asuh orang tua

BAB 4
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

A. PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN


Menurut Robert j.havignust tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat
atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan
menimbulkan fase bahagia dan embawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-
tugas berikutnya.akan tetapi,kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan
kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas berkutnya.
Tugas-tugas perkembangan memiliki tiga macam tujuan yang sangat bermanfaat bagi
individu dalam menyellesaikan tugas perkembangan yaitu sebagai berikut:
1. Petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari
mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu,untuk melakukan apa yang
diharapkan oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang mereka hadapi dan
tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat
perkembangan berikutnya.
Setidaknya ada tiga macam bahaya potensial yang menjadi penghambat
penyelesaian tugas perkembangan,yaitu sebagai berikut
1. Harapan-harapan yang kurang tepat,baik individu maupun lingkungan social
mengharapkan perilaku diluar kemampuan fisik maupun psikologis
2. Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat
kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu
3. Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingka ke tingkatan
yang lainnya

B. JENIS TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA


Menurut havighrust ada sejumlah perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik
oleh remaja,yaitu ;
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita
2. Mencapai peran social pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
6. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yan gpenting untuk
kompetensi kewarganegaraan
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku social yang bertanggung jawab
10. Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan system etika sebagai pedoman
tingkah laku.

C. TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA BERKENAAN DENGAN KEHIDUPAN


BERKELUARGA
Secara teoretis,masa remaja dapat dibagi menjadi dua fase,yaitu fase pertama adalah
pubertas dan fase kedua adalah adolesen. Fase pertama menitikberatkan pada
perkembangan fisik dan seksual,serta pengaruhnya pada gejala-gejala
psikososial.sedangkan fase kedua menitikberatkan pada aspek,nilai-
nilai,moral,pandangan hidup dan hubungan kemasyarakatan.Pada fase adolensens
tugas perkembangan yang berkaitan dengan kehidupan keluarga merupakan tugas
yang sangat penting dan harus dapat diselesaikan dengan baik meskipun dirasakan
sangat berat.

BAB 5
KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

A. TEORI KEBUTUHAN
Menurut maslow melukiskan manusia sebagai makhluk yang tidak pernah berada
dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia kepuasan itu sifatnya sementara jika
suatu kebutuhan telah terpuaskan,maka kebutuhan-kebutuhan lainnya akan muncul
menuntut pemuasan begitu seterusnya.
Macam-macam kebutuhan yaitu
1. Kebutuhan fisiologis 5. Kebutuhan rasa ingin tahu
2. Kebutuhan rasa aman 6. Kebutuhan estetik
3. Kebutuhan rasa memiliki dan 7. Kebutuhan akan pertumbuhan
kasih saying 8. Kebutuhan aktualisasi diri
4. Kebutuhan penghargaan

B. KEBUTUHAN REMAJA DALAM PERKEMBANGANNYA


1. Kebutuhan akan kasih saying
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok merupakan hal yang
sangat penting sejak remaja “melepaskan diri” dari keterikatan keluarga dan
berusaha memantapkan hubungan-hubungan dengan teman lawan jenis.
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia lebih muda (remaja awal)
4. Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting dan pasti seirama dengan
pertumbuhannya secara individual mengarah pada kematangan atau kedewasaan.
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain sangat penting,sejak mereka
bergantung dalam hubungan teman sebaya dan penerimaan teman sebaya

C. PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH


Kebutuhan yang dominan pada usia sekolah menengah yaitu :
1. Need for affiliation,yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lainseperti
teman sebaya,setia kawan,berpartisipasi dalam kelompok sebaya.
2. Need for aggression,yaitu kebutuhan untuk melakukan tindakan
kekerasan,menyerang pandangan yang berbeda dengan dirinya.
3. Autonomy needs,yaitu kebutuhan untuk bertindak secara mandiri,menyatakan
kebebasan diri untuk berbuat atau mengatakan apapun dan bebas dalam
mengambil keputusan.
4. Counteraction,yaitu kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari yang
telah mapan,seperti sebagai oposisi.
5. Need for dominance,yaitu kebutuhan untuk menguasai lingkungan
manusia,membantah pendapat orang lain,ingin menjadadi pemimpin kelompoknya
dan ingin dipandang sebagai pemimpin orang lain.

BAB 6
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup


keyakinan,pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri seorang
dibentuk oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana seorang anak dibesarkan.
Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak sangat menentukan pembentukan konsep diri
negative.lingkungan berikutnya yang berpengaruh adalah lingkungan sekolah. Calhoun dan
acocella menyebutkan tiga dimensi utama dari konsep diri yaitu dimensi pengetahua,dimensi
harapan, dan dimensi penilaian.
Menurut stuart dan sundeen penilaian tentang konsep diri dapat di lihat berdasarkan rentang
tentang respon konsep diri yaitu:

Respon adaptif respon maladaptif

Aktualisasi konsep diri harga diri keracunan depersonalisasi

Diri positif rendah identitas

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI


a. Usia kematangan e. Teman-teman sebaya
b. Penampilan diri f. Kreativitas
c. Nama dan julukan g. Cita-cita
d. Hubungan keluarga

Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku seseorang. Bagaimana
seseorang memandang dirinya akan tercermin dalam keseluruhan perilakunya. Konsep diri
juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Di sekolah anak yang
mempunyai konsep diri yang baik biasanya akan memperoleh prestasi belajar yang baik dan
sebaliknya.

BAB 7
PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

A. PENGERTIAN PENYESUAIAN DIRI


1. Penyesuaian diri sebagai adaptasi,penyesuaian diri cenderung diartikan sebagai
usaha mempertahankan diri secara fisik. Padahal dalam penyesuaian diri
sesungguhnya tidak hanya penyesuaian fisik,tetapi yang lebih kompleks dan lebih
penting lagi adalah adanya keunikan dan keperbedaan kepribadian individu dalam
hubungannya dengan lingkungan.
2. Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas,artinya individu seakan-akan
mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari
penyimpangan perilaku baik secara moral,social maupun emosional.
3. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan,penyesuain diri dimaknai sebagai
usaha penguasaan yaitu kemampuan untuk merencanakan dari mengorganisasikan
respon dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik,kesulitan dan frustasi
tidak terjadi. Dengan kata lain penyesuaian diri dapat diartikan sebagai
kemampuan penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga dorongan,emosi
dan kebiasaan menjadi terkendali dan terarah.
B. KARAKTERISTIK PENYESUAIAN DIRI REMAJA
1. Penyesuaian diri remaja 5. Penyesuaian diri remaja
terhadap peran dan identitasnya terhadap penggunaan waktu
2. Penyesuaian diri remaja luang
terhadap pendidikan 6. Penyesuaian diri remaja
3. Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang
terhadap kehidupan 7. Penyesuaian diri remaja
4. Penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan konflik
terhadap norma social dan frustasi

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENYESUAIAN


REMAJA
1. Kondisi fisik,aspek yang kemampuan dan kemampuan
berkaitan dengan kondisi fisik untuk berubah
yang dapat mempengaruhi (modifiability),pengaturan diri
penyesuaian diri remaja adalah (self regulation),realisasi
hereditas dan konstitusi diri,intelegensi.
fisik,system utama 3. Edukasi/pendidikan yaitu
tubuh,kesehatan fisik. belajar,pengalaman,latihan,dete
2. Kepribadia,unsur-unsur yang rminasi diri.
penting pengaruhnya terhadap 4. Lingkungan
penyesuaian diri yaitu 5. Agama dan budaya
Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebagai kemampuan untuk
merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara tertentu sehingga tidak terjadi konflik
dan frustasi yang dimulai dengan adanya motivasi.

BAB 8
PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA SEKOLAH
MENENGAH

A. Masalah-masalah yang mungkin timbul berkaitan dengan perkembangan fisik dan


psikomotorik
1. Adanya variasi yang mencolok dalam tempo dan irama serta kepesatan laju
perkembangan fisik antara individu maupun kelompok menimbulkan
kecanggungan bargaul satu sama lain
2. Perkembangan ukuran-ukuran tinggi dan berat badan yang kurang proporsional
juga dapat membawa akses psokologis tertentu.umpamanya munculnya nama-
nama cemohan seperrti si “gendut “ .
B. Masalah-masalah yang mungkin timbul berkenaan dengan perkembangan bahasa dan
perilaku kognitif
1. Bagi individu tertentu mempelajari bahasa asing bukanlah merupakan hal yang
menyenangkan
2. Intelegensi juga merupakan kapasitas dasar belajar bagi bagi yang dianugerasi IQ
yang tinggi atau dibawah rata-rata.
C. Masalah-masalah yang mungkin timbul berkenaan dengan perkembangan perilaku
social,moralitas dan keagamaan
1. Konflik dengan orang tua yang mungkin berakibat tidak senang di rumah bahkan
ada yang lari meninggalkan rumah.
2. Melakukan perubahan-perubahan yang justru bertentangan dengan norma
masyarakat atau agamanya,seperti mabuk ,terlibat penyalahgunaan narkoba dan
lain sebagainya.
D. Masalah-masalah yang mungkin timbul berkenaan dengan perkembangan perilaku
afektif,konatif dan kepribaddian
1. Mudah sekali digerakkan untuk melakukan gerakan atau kegiatan destruktif yang
spontan untuk melampiaskan ketegangan emosionalnya meskipun ia tidak
mengetahui maksud yang sebenarnya dari tindakan-tindakannya itu
2. Ketidakmampuan menegakkan kata hatinya membawa akibat sukar
terintegrasikan dan sistesis fungsi-fungsi psiko-fisisnya yang berlanjut akan sukar
pula menemukan identitas pribadinya.

Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok pelajar terhadap sekelompok pelajar lainnya,yang secara psikologis dapat
digolongkan kedalam kenakalan remaja. Faktor yang menyebabkan tawuran antara lain dari
faktor internal yaitu lemahnya pertahanan diri,kurangnya kemampuan dalam menyesuaikan
diri,kurangnya dasar-dasar keimanan didalam diri pelajar. Adapun faktor eksternal yaitu
lingkungan yang tidak kondusif,lingkungan sekolah,fasilitas pendidikan dan juga geng serta
faktor ekonomi.

BAB 9
IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A. IMPLIKASI PERKEMBANGAN FISIK DAN PERILAKU PSIKOMOTORIK


Dengan memperhatikan perkembangan fisik anak usia sekolah menengah.pendidikan
seyogyanya menerapkan suatu model pendidikan yang memisahkan pria dan wanita
pada saat menjelaskan perkembangan anatomi dan fisiologi
B. IMPLIKASI PERKEMBANGAN BAHASA DAN PERILAKU
Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif remaja ini membawa implikasi terhadap
pendidikan di sekolah. Guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang
memperhatikan perbedaan individual siswa sekolah menengah.
C. IMPLIKASI PERILAKU SOSIAL,MORALITAS DAN KEAGAMAAN
Dalam aspek pemahaman moral,usia remaja adalah usia yang kritis untuk menguji
kaidah-kaidah,nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari orang dewasa. Sedangkan dalam perkembangan aspek
keagamaan,anak usia sekolah menengah mulai mempertanyakan secara skeptic
mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan tuhan.
D. IMPLIKASI PERILAKU APEKTIF,KONATIF DAN KEPRIBADIAN
Karakteristik ini menuntut pemberian contoh perilaku keteladanan dari orang
tua,pendidik,para elit politik,para pejabat dan tokoh-tokoh idola anak usia sekolah
menengah.
E. IMPLIKASI PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik.anak yang mengalami masalah di sekolah banyak yang berhubungan dengan
konsep diri dan pada umumnya mereka mempunyai konsep diri yang rendah.oeleh
sebab itu,guru perlu melakukan berbagai usaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan konsep diri anak antara lain yaitu membuat siswa mendapat dukungan
dari guru yang dapat diberikan dalam bentuk emosional,seperti ungkapan
empati,membuat siswa merasa bertanggungjawab seperti memberi kesempatan pada
siswa untuk membuat keputusan sendiri atas perilakunya.

2.2.2 Ringkasan Buku 2

BAB 1:TEORI KEPEMIMPINAN

A. Definisi kepemimpinan
Secara luas kepemimpinan artinya proses mempengaruhi dalam menentukan
Tujuan organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan,memengaruhi,memperbaiki kelompok dan budayanya.kepemimpinan pada
hakikatnya adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok dalam mencapai
tujuan.sumber pengaruh dapat secara formal dan informal.pengaruh formal ada
apabila seorang pemimpin memiliki posisi managerial didalam sebuah
organisasi.sedangkan sumber pengaruh tidak formal muncul diluar struktur organisasi
formal.

B. Teori dan model kepemimpinan


1. Teori sifat,yaitu teori yang berusaha mengidentifikasikan karakteristik khas
(fisik,mental,keperibadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan
2. Teori kepribadian perilaku
Di akhir tahun 1940 an para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran bahwa
bagaimana perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan kepemimpinan
3. Teori kepemimpinan situasional
Suatu pendekatan bahwa kepemimpinan yang menyatakan pemimpin memahami
perilakunya,sifat-sifat bawahannya dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya
kepemimpinan tertentu.
4. Pendekatan terbaru dalam kepemimpinan
Yaitu teori atribusi kepemimpinan(kepemimpinan semata-mata suatu atribusi
yang dibuat orang mengenai individu)teori kepemimpinan kharismatik,dan
kepemimpinan transaksional lawan transformasional.
C. Perbedaan pemimpin dan manager
1. Pemimpin tidak selalu berada dalam sebuah organisasi,sedangkan manager selalu
dalam organisasi formal ataupun informal.
2. Pemimpin bias ditunjuk atau diangkat anggota sedangkan manager selalu ditunjuk
3. Pemimpin memiliki kemampuan politik dalam menyelesaikan konflik sedangkan
manager menggunakan pendekatan formal dan pemimpin mempunyai kekuasaan
yang lebih luas sedangkan manager hanya mempunyai wewenang.

D. Model kepemimpinan situasional


1. Model kepemimpinan kontingensi oleh fiedler
Model ini memiliki dalil bahwa prestasi kelompok tergantung pada aksi antara
gaya kepemimpinan dengan situasi yang mendukung.
2. Model partisipasi pemimpin oleh vroom dan yetton
Yaitu suatu teori yang memberikan seperangkat aturan untuk menentukan ragam
dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi yang berlainan.
3. Model jalur tujuan
Model ini berusaha meramalkan efektifitas kepemimpinan dalam berbagai situasi.

BAB 2 :DINAMIKA DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN

Dinamika diartikan sebagai gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang
dimasyarakat yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat.beberapa
jenis dinamika kepemimpinan yaitu

a. Kepemimpinan sebagai seni yaitu berasal dari bakat seseorang


b. Kepemimpinan sebagai ilmu yaitu memerlukan proses belajar dan latihan

Hubungan manusia dalam kepemimpinan yaitu

a. Hubungan manusiawi efektif(positif) yaitu adanya komunikasi dan perlakuan yang


memuaskan dan menyenangkan
b. Hubungan manusiawi tidak efektif yaitu adanya komunikasi dan perlakuan yang tidak
memuaskan

Proses pengambilan keputusan

Keputusan dari seorang pemimpin tidak dating secara tiba-tiba tetapi melalui suatu proses
yaitu

a. Melakukan analisis data


b. Menetapkan keputusan yang ditempu
c. Menghimpun data melalui pencatatan dan kegiatan penelitian.

Tipe kepemimpinan
a. Tipe kepemimpinan otoriter,tipe yang menempatkan kekuasaan di tangan satu orang
b. Tipe kepemimpinan kendali bebas,kepemimpinan dijalankan dengan memberikan
kebebasan dalam orang yang dipimpin untuk mengambil keputusan
c. Tipe kepemimpinan demokratis,kepemimpinan ini dalam megambil keputusan sangat
mementingkan musyawarah.

Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpina adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin baik
yang tampak maupun yang tidak tampak. Gaya kepemimpinan yang menunjukkan
secara langsung atau tidak langsung tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap
kemampuan bawahannya. 4 gaya kepemimpinan yaitu
a. Mengarahkan,gaya kepemimpinan ini perilaku tugas tinggi,perilaku hubungan
rendah,.
b. Menjual,perilaku tugas maupun perilaku hubungan sama tinggi
c. Ikut serta,perilaku tugas rendah sedangkan perilaku hubungan tinggi
d. Mendelegasikan,baik perilaku tugas maupun perilaku hubungan sama rendah

BAB 3 :PROFIL PEMIMPIN

apa itu leadership?

Leadership adalah pengaruh,khususnya pengaruh dari perilaku dan pikiran orang


lain.bagi organisatoris,leadership secara khusus berarti memengaruhi kinerja mereka.sumber
utama pengaruh berasal dari dalam diri kita yang disebut self-leadership yang mana bukan
sesuatu yang dilahirkan bersama kita tapi masing-masing kita dapat belajar menjadi seorang
self-leader. Pemimpin dapat memengaruhi self-leadership orang lain.jadi mereka dapat
merangsang pengikutnya untuk menjadi self-leaders,dan kita menyebutnya sebagai
superleadership. Seorang superleadership memberdayakan,melatih,mengajar dan merangkai
lingkungan untuk membuat pengikutnya mampu memimpin diri sendiri dan menampilkan
kinerjanya.

Untuk menjadi pemimpin besar dari orang lain kita harus:

a. Belajar memimpin diri sendiri


b. Tumbuhkan dan bantu orang lain memimpin diri mereka sendiri
c. Beri penghargaan kepada mereka ketika mereka tidak bergantung lagi

Superleader sejati bukan tentang menarik hati orang lain dengan charisma yang tinggi dan
visi.tujuannya adalah untuk mengembangkan para pengikutnya menjadi self-leaders yang
dinamis yang diilhami oleh potensi dan efektivitas mereka sendiri.

BAB 4:KADERISASI DAN KUALITAS KEPEMIMPINAN

Kaderisasi kepemimpinan berarti proses mempersiapkan seseorang untuk menjadi


pemimpin pengganti di masa depan yang akan memikul tanggung jawab yang penting di
lingkungan suatu organisasi. Kaderisasi perlu dilakukan karena semua manusia termasuk
yang sekarang menjadi pemimpin suatu saat pasti akan mengakhiri kepemimpinannya baik
dikehendaki maupun tidak. Proses tersebut dapat terjadi karena beberapa hal yaitu dalam
suatu organisasi ada ketentuan periode kepemimpinan seseorang,adanya penolakan dari
anggota kelompom yang menghendaki pemimpinannya diganti baik secara wajar ataupun
tidak dan salah satunya yaitu kematian yang membuatnya harus berhenti.

Dalam pelaksanaanya proses kaderisasi terdiri dari dua macam yaitu

a. Kaderisasi informal
Dalam kaderisasi informal terdapat beberapa indikator atau kriteria kelebihan calom
pemimpin yang berkepribadian positif dalam merebut kepemimpinannya yang
dilakukaknnya secara gigih berdasarkan prestasi,loyalitas dan dedikasi pada
kelompok,memiliki sifat pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai petunjuk yang
mutlak.
b. Kaderisasi formal
Perkataan formal menunjukkan bahwa usaha mempersiapkan seseorang sebagai calon
pemimpin dilakukan secara berencana,teratur dan tertib,sistematis,terarah dan
disengaja.kaderisasi tersebut diatas mempunyai nilai positif karena mempunyai daya
dorong bagi peningkatan prestasi melalui kompetisi atau persaingan sehat seperti jujut
dan sportif.

Hak asasi manusia dalam kepemimpinan

Dalam Tap MPR RI NomorXVII/MPR/1998 tentang hak asasi manusia dan unesco
1999 bahwa hak asasi manusia adalah hak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang
melekat pada diri manusia,bersifat kodrati,universal dan abadi. Masalah hak asasi manusia
berhubungan erat dengan kepemimpinan. Masalah pokok berkisar pada dua dimensi yaitu
ketidakmampuan para pemimpin menghormati hak asasi orang-orang yang
dipimpinnya,kematangan dan ketidakmampuan orang-orang yang dipimpin dalam
mempergunakan hak asasinya sebagai manusia bertanggungjawab.

Peningkatan kualitas kepemimpinan

Peningkatan kualitas kepemimpinan berarti suatu upaya untuk meningkatkan


kemampuan,kualifikasi dan kompetensi seseorang dalam memimpin suatu atau yang
lainnya.usaha-usaha dalam peningkatan kualitas kepemimpinan yaitu

a. Berpikir efektif dalam menetapkan keputusan


b. Mengomunikasikan hasil berpikir
c. Meningkatkan partisipasi dalam memecahkan masalah
d. Menggali dan meningkatkan kreativitas

BAB 5 :PENDEKATAN DALAM KEPEMIMPINAN

Pendekatan dalam kepemimpinan terbagi dua yaitu pendekatan pada sifat dan
pendekatan pada tingkah laku. Sifat yang artinya rupa dari keadaan pada suatu benda,tanda
lahiriah,ciri khas yang ada pada sesuatu untuk membedakan dari yang lain sedangkan
pendekatan tingkah laku pada kepemimpinan artinya perbuatan,kelakuan atau perangai.
Dalam pendekatan tingkah laku,terdapat dua aspek utama yaitu fungsi kepemimpinan dan
gaya kepemimpinan. Dalam aspek fungsi kepemimpinan,suatu kegiatan dikatakan efektif
dalam kelompok nilamana seseorang dapat melakukan dua fungsi yaitu fungsi pertama
dengan pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat.fungsi kedua mencakup segala
sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar.

Kordinasi

Kordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang materil,pikiran-pikiran teknik-


teknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai
tujuan.

Pengambilan keputusan

pengambilan keputusan merupakan proses utama dalam mengelola organisasi.untuk


itu diperlukan teknik pengambilan keputusan dengan membuat langkah-langkah yang logis
dan sistematis yang meliputi merumuskan masalah,mengumpulkan informasi,memilih
pemecahan yang paling layak dan melaksanakan keputusan.

Komunikasi

Komunikasi akan terjadi jika seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang
lain dan komunikasi dapat berjalan baik dan tepat jika dalam penyampaiannya dapat
dilaksanakan dengan baik dan penerima informasi dapat menerima informasi tidak dalam
bentuk distorsi.

BAB 6 :PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN


MEMBANGUN TIM

Kepemimpinan seseorang sangat besar perannya dalam setiap pengambilan


keputusan,sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggungjawab terhadap hasilnya
adalah salah satu tugas seorang pemimpin.pengambilan keputusan dalam tinjauan
perilaku,mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin.pengambilan keputusan adalah
proses mental dimana seorang manager memperoleh dan menggunakan data dengan
menanyakan hal lainnya,menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan
menganalisi data.

Dalam pelaksanaannya,pengambilan keputusan dapat dilihat dari

1. Proses pengambilan keputusan


Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain
identifikasi masalah,mendefinisikan masalah,memformulasikan dan mengembangkan
alternative,implementasi keputusan,evaluasi keputusan.
2. Gaya pengambilan keputusan
a. Direktif (efisien,mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka
pendek.)
b. Analitik (pengambilan keputusan yang cermat,mampu menyesuaikan diri dengan
situasi baru)
c. Konseptual (berorientasi jangka panjang,sering kali menekan solusi kreatif atas
masalah)
d. Behavioral (mencoba menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan)
3. Peran kepemimpinan dalam membangun Tim
Tujuan utama membangun tim adalah membangun unit kerja yang solider yang
mempunyai identifikasi keanggotaan maupun kerjasama yang kuat. Proses
pembentukan tim antara lain yaitu menanamkan pada kepentingan
bersama,menggunakan seremoni dan ritual-ritual,mondorong dan memudahkan
interaksi social yang memuaskan,menggunakan konsultan bila diperlukan.
Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai bila setiap orang bersedia bekerja dan
memberikan yang terbaik sebagai bagian dari tim dengan cara memiliki rasa saling
ketergantungan dan saling memiliki,menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk
sasaran tim.
4. Peranan kepemimpinan dalam tim
Peranan kepemimpinan dalam tim antara lain dapat diwujudkan dengan cara
memperlihatkan gaya pribadi,memberi dukungan timbal balik,membuat orang terlibat
dan terikat,mengakui prestasi anggota dan berusaha mempertahankan komitmen.

BAB 7 :PERILAKU ORGANISASI

Perilaku organisasi merupakan bidang studi yang mencangkup teori,metode dan


prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi individu dan tindakan-
tindakan saat bekerja dalam kelompok dan didalam organisasi secara
keseluruhan,menganalisis akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumber
dayanya,misi,sasaran dan strategi.

Sejarah awal perilaku organisasi melibatkan beberapa ahli yang mempunyai


pengaruh besar dalam menentukan arah dan batasan dari perilaku organisasi.mereka ialah
adam smith 1776 (memberikan kontribusi terhadap spesialisasi bidang kerja atau pembagian
tugas),Charles babbage 1932 (memberikan kontribusi terhadap system matematika yang
telah diartikulasikan) dan yang ketiga ialah Robert owen 1825 (seorang industrialis pertama
yang mengingatkan bagaimana system pabrik yang sedang tumbuh dan berkembang telah
merendahkan para pekerja.ia juga seorang former).

Perkembangan ilmu perilaku manusia dalam organisasi menurut sejarahnya telah


dimulai sejak awal perkembangan gerakan managemen ilmiah.dalam mengantarkan
keberhasilan suatu organisasi seorang manager harus harus dapat menjalankan fungsi-fungsi
managemen yaitu merencanakan,mengorganisasikan,mengkoordinasikan dan mengendalikan.
Untuk menghadapi tantangan dan peluang seorang pemimpinan mempunyai peranan
sehubungan dengan perilaku organisasi yaitu peran antarpribadi,peran informasi dan peran
keputusan. Dan karena perilaku organisasi sangat erat dengan aspek perilaku baik individu
maupun organisasinya,maka bidang ilmu psikologi,sosiologi,psikologis social,antropologi
dan ilmu politik sangat terkait.

BAB 8: PERILAKU KELOMPOK

Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu
yang berinteraksi dan saling memengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan
prestasi yang positif,baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri. Faktor-faktor yang
membuat suatu kelompok lebih sukses daripada kelompok lain adalah karena: kemampuan
angota kelompok,ukuran kelompok,tingkat konflik dan tekanan internal pada anggota untuk
menyesuaikan diri pada norma keompok.

Teori pembentukan kelompok

1. Teori kedekatan
Arti teori ini ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan
karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.
2. Teori interaksi (George homans),teori ini berdasarkan pada aktivitas-
aktivitas,interaksi-interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi)
3. Teori keseimbangan (Theodore newcomb),teori ini menyatakan bahwa seseorang
tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap didalam
menanggapi suatu tujuan.
4. Teori pertukaran,yang mana teori ini mempunyai kesamaan fungsinya dengan
teori motivasi dalam bekerja.

Alasan pembentukan kelompok

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup menyendiri dalam kehidupannya dan dapat
dipastikan akan memerlukan kehadiran suatu komunitas tertentu yang dinamakan kelompok.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa manusia memerlukan kehadiran
kelompok yaitu: untuk pemuas kebutuhan,adanya kedekatan dan daya tarik,adanya tujuan
kelompok,serta alasan ekonomi. Untuk itu diharapkan agar suatu kelompok menjadi
kompak,maka perilaku harus dikondisikan untuk kepentingan kelompok.jangan sampai
terjadi egoism individu yang sedikit banyak akan berpengaruh negative terhadap kepentingan
kelompok.

BAB 9 :PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Perilaku manusia adalah sebagai sesuatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya.semua perilaku individu agaknya dibentuk oleh kepribadian dan
pengalamannya. Ada lima variable tingkat individual yang mendasari perilaku individual
yaitu karakter biografis,kemampuan kepribadian,determinan kepribadian,dan pembelajaran.

Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan-kesan indra mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka.
Individu mempersepsikan suatu benda yang sama secara berbeda-beda,hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu faktor yang ada pada pelaku persepsi,faktor yang ada pada objek
atau target dan yang terakhir faktor konteks situasi di mana persepsi itu dilakukan.Model
pengambilan keputusan rasional melalui enam langkah yaitu menetapkan
masalah,mengidentifikasi kriteria keputusan,mengalokasikan bobot pada
kriteria,mengembangkan alternative,mengevaluasi alternative dan memilih alternative
terbaik.

Nilai adalah keyakinan-keyakinan dasar bahwa “suatu modus perilaku atau keadaan
akhir dari eksistensi yang khas lebih disukai secara pribadi atau social daripada suatu modus
perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan.

Sikap adalah pernyataan evaluative,baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan


mengenai objek,orang atau peristiwa.salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia
ialah dengan menganalisis kembali prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian
dari manusia.prinsip-prinsip tersebut adalah

1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama


2. Manusia memiliki kebutuhan yang berbeda
3. Orang berpikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pemgalaman masa
lalu dan kebutuhannya
5. Seseorang itu punya reaksi-reaksi senang atau tidak senang

Sehingga kelompok variable yang membantu menjelaskan perbedaan individu dalam


perilaku dan kinerja diklasifikasikan sebagai kemampuan dan keterampilan,latar belakang
dan demografis.

BAB 10 :PENGARUH BUDAYA ATAS PERILAKU ORGANISASI

Budaya organisasi adalah apa yang karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini
menciptakan suatu pola teladan kepercayaan,nilai-nilai dan harapan. Budaya organisasi
sebagai sebuah perspektif dari yang untuk memahami perilaku individu dan kelompok
didalam organisasi mempunyai pembatasannya.organisasi bisa beroperasi secara efisien
hanya ketika membagi bersama nilai-nilai yang ada diantara karyawan.

Pengaruh perubahan budaya

a. Budaya menjadi sangat terabaikan dan menyembunyikan bahwa mereka tidak bisa
cukup didiagnosa,mengatur atau mengubah
b. Karena itu ,mengambil teknik sulit,keterampilan jarang,dan waktu yang pantas
perlu dipertimbangkan untuk memahami suatu budaya dan kemudian diperlukan
tambahan waktu untuk mengubah itu,usaha sengaja pada perubahan budaya tidak
praktis.
c. Budaya dapat mendukung orang-orang pada seluruh periode kesukaran untuk
menghindari ketertarikan.salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan
menyediakan stabilitas dan kesinambungan.
Nilai-nilai adalah suatu gagasan masyarakat tentang apa yang benar atau yang salah
seperti kepercayaan yang melukai seseorang secara fisik yang tidak bermoral.sosialisasi
adalah proses dimana organisasi membawa karyawan baru kedalam budaya.dalam kaitan
dengan budaya,ada suatu pengiriman berharga,asumsi dan sikap dari yang lebih tua kepada
karyawan yang lebih muda.

BAB 11:MENGELOLA KONFLIK DAN STRESS

Konflik dapat diartikan dengan perbedaan,pertentangan dan perselisihan yang mana


komponen konflik terdiri dari 3 komponen yaitu adanya
kepentingan(interest),emotion(emosi) dan values(nilai). Proses pengendalian konflik bermula
dari persepsi tentang konflik itu sendiri,apa komponennya dan bersumber darimana,kemudian
menuju ke tahap realisasi,penghindaran,intervensi,pemilihan strategi dan implementasi,dan
evaluasi dampak yang ditimbulkan oleh konflik.

Cara-cara mengendalikan konflik

1. Bersabar (lumping) yaitu sikap mengabaikan konflik


2. Penghindaran (avoidance) yaitu tindakan untuk mengakhiri konflik dengan cara
meninggalkannya
3. Kekerasan/paksaan
4. Negoisasi yaitu dengan bersama sama menyelesaikan masalah tanpa pihak ketiga
5. Konsiliasi,mediasi,peradilan(adjudikasi)

Teknik mengelola konflik juga timbul dalam situasi dimana manager memeriksa tingkat
konflik yang tidak berguna karena terlalu rendah.teknik menstimulus konflik meliputi
penggunaan saluran komunikasi,mempekerjakan atau memindahkan individu yang berbeda
orientasi,mengubah struktur organisasi dan mendorong adanya persaingan.

BAB 12:PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

yang dimaksud dengan persepsi adalah proses dari seseorang dalam memahami
lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam
suatu pengalaman psikologi.sedangkan komunikasi dapat diartikan sebagai proses
pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang
lain.sikap merupakan determinan perilaku yang berkaitan dengan persepsi,kepribadian dan
motivasi. Sikap menentukan efeksi,kognisi dan perilaku.sikap juga terkait dengan nilai dan
kepuasan kerja.

Kaitannya dengan perilaku organisasi,ada tiga unsur yang perlu diidentifikasi yaitu sifat
informasi,komunikasi organisasi,komunikasi antarpribadi. Ada tujuh faktor komunikasi yang
berperan dalam organisasi yaitu
1. Saluran komunikasi harus jelas dan diketahui secara pasti
2. Harus ada komunikasi formal pada setiap anggota organisasi
3. Jalur komunikasi harus langsung dan pendek
4. Garis komunikasi formal harus dipergunakan secara normal
5. Orang yang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi harus orang yang cakap
6. Garis komunikasi tidak boleh terganggu saat organisai sedang berfungsi

BAB 13 :KEKUASAAN DAN POLITIK

Kekuasaan dan wewenang memiliki pengertian yang berbeda.kekuasaan diartikan


sebagai kemampuan untuk menggerakkan orang melakukan sesuatu sesuai dengan cara yang
diinginkan,sedangkan wewenang memiliki pengertian yang lebih sempit,wewenang adalah
bentuk kekuasaan yang dilegitimasikan karena hal itu diterima bawahan.

French dan raven memperkenalkan gagasan tentang lima basis kekuasaan antar
pribadi yaitu legitimasi,imbalan,paksaan,keahlian dan referen. Terdapat kekuasaan structural
dan situasional.tatanan suatu struktur organisasi membentuk pola arus komunikasi dan
informasi yang memainkan peranan penting dalam pembentukan dan penggunaan kekuasaan.

kontingensi strategis adalah kejadian atau tindakan yang sangat penting untuk
mencapai tujuan organisasi.faktor-faktor kontingensi strategis yang telah terungkap melalui
riset mencakup penanggulangan ketidakpastian,keterpusatan dan kemampuan mengganti.

BAB 14:SISTEM ORGANISASI

Organisasi merupakan kerangka hubungan yang berstruktur yang didalamnya berisi


wewenang,tanggungjawab dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
yang mempunyai bentuk suatu system di dalamnya mempunyai struktur yang berbeda antara
satu organisasi dengan yang lainnya.tujuan organisasi antara lain membagi pekerjaan yang
harus dilakukan menjadi departemen-departemen dan jabatan yang terperinci,membagi tugas
dan tanggung jawab berkaitan dengan masing-masing jabatan,mengkoordinasikan berbagai
tugas organisasi,mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan dalam unit,membangun hubungan
dikalangan individu,kelompok dan departemen,menetapkan garis-garis wewenang
formal,mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi.

Sumberdaya merupakan unsur pendukung dan penunjang pelaksanaan


kegiatan,merupaka inti dari managemen yang terdiri atas tenaga,dana,dan sarana
prasarana.keberhasilan manager akan ditentukan sepenuhnya oleh kelancaran mengelola
sumberdaya tersebut secara efektif dan efisien.budaya organisasi mempunyai kedudukan
yang cukup signifikan karena mempelajari bagaimana organisasi berhubungan dengan
lingkungan sehigga dapat meningkatkan komitmen organisasi serta konsistensi dari perilaku
anggotanya.

BAB 15 :Perubahan Organisasi


Dalam organisasi yang dinamis dan dalam memenuhi tuntutan perkembangan bisnis
perlu dilakukan perubahan.perubahan adalah menjadikan sesuatu yang ada saat ini menjadi
sesuatu baru yang diinginkan.oleh karena itu,perlu dilakukan diagnosis atas perubahan yang
diinginkan tersebut.perubahan bisa disebabkan oleh faktor internal maupun faktor
eksternal.dalam upaya melakukan perubahan,kemungkinan terjadi perlawanan yang
diwujudkan dalam tingkah laku karyawan yang didesain untuk tidak memercayai,menunda
dan mencegah implementasi dari perubahan kerja.

Perubahan selalu dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan organisasi sesuai


dengan ketuntutan dan kebutuhan pengembangan usaha suatu organisasi.setiap upaya
melakukan perubahan atau pengembangan organisasi pasti akan berdampak terhadap
biaya.namun demikian, perlu dikaji cost dan benefitnya mana yang lebih menguntungkan
bagi organisasi.selain itu,rencana perubahan juga akan berdampak terjadinya stres di
lingkungan karyawan yang terkena dampak dari perubahan dan untuk mengatasi stress ini
diperlukan konseling.konseling ini perlu dilakukan secara baik dan terencana sehingga upaya
perubahan dapat berjalan dengan baik

BAB 16: PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian


perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu
organisasi. Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi
efisiensi,efektivitas dan kesehatan.

1. Efisiensi dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran


2. Efektivitas yaitu suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuan artinya
kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para
individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis dan adaptabilitas.

Organisasi belajar adalah yang didalamnya terdapat system,mekanisme dan proses yang
digunakan secara kontinyu oleh anggota anggotanya guna meningkatkan kapabilitas
sehingga mampu mencapai sasaran pribadinya dan komunitas dimana dia berpartisipasi.
Organisasi mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam
tuntutan kebutuhan .tuntutan itu timbul sebagai akibat pengaruh lingkungan organisasi yang
selalu berubah. Konflik dalam organisasi bisa bersifat substantive seperti perbedaan
pendapat,tujuan,alokasi sumber daya,tetapi juga konflik bersifat emosional.

BAB 17:INSTRUMEN PENGUKURAN PENELITIAN

Instrument ini dapat digunakan untuk mengukur diri karyawan dan pimpinan,baik secara
individu maupun secara kelompok.bilamana instrument ini hendak digunakan untuk
mengukur kelompok,maka karyawan atau pimpinan tersebut harus pada level yang sama
sehingga hasilnya akan menggambarkan pada kondisi yang sama pula,misalnya
1. Sesama karyawan pada perangkat yang sama atau sesame karyawan pelaksana
2. Sesama kepala seksi atau sesame manager
3. Sesame pemimpin cabang pembantu atau sesame pemimpin cabang untuk kantor bank

Pengukuran ini dapat dilakukan setiap tahun atau pada periode tertentu sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas kepemimpinan seseorang.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku

Buku Kelebihan Kekurangan


Utama  Disertai dengan ringkasan  Tidak disertai dengan uji
materi setiap bab nya di bagian kompetensi yang dapat melatih
awal untuk memudahkan kemampuan pembaca di setiap
pembaca menentukan gambaran bab.
tiap tiap pembahasan di  Tidak disertai rangkuman yang
berbagai bab buku jelas
 Terdapat kesimpulan dari setiap  Materi yang tertera didalam buku
materi sub-bab utama lebih sedikit dari buku
 Inti dari pembahasan bisa pembanding
mudah didapatkan karena  Tulisan terlalu kecil
terdapat penebalan judul yg  Kurang disertai contoh kasus
ingin dibaca yang memudahkan pembaca
 Buku ringan sehingga mudah memahaminya
dibawa kemana mana  Tidak disertai profil penulis

Pembanding 1  Bahasa yang digunakan mudah  Bahasa kurang efektif


dipahami  Dominan menjelaskan definsi
 Disertai dengan ringkasan subbab
materi tiap bab  Tidak disertai dengan contoh
 Mengkolaborasikan ajaran kasus
kepemimpinan yang ditemukan  Buku berat sehingga sulit dibawa
para ahli dengan ajaran nabi kemana mana
 Lebih dominan mengenai kajian
islam yang tidak memungkinkan
non muslim mudah memahami
buku ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kedua buku ini mempunyai kekurangan dan kelebihan masing – masing
sehingga ketiga buku ini saling melengkapi satu sama lain. Buku ini layak untuk di
baca karena memberikan pengetahuan mengenai kepemimpinan suatu organisasi,
cocok juga untuk mahasiswa sebagai bahan pelajaran.

3.2 Saran

Seiring dengan perkembangan zaman yang selalu berubah maka alangkah baiknya
jika kedua buku ini direvisi untuk memberikan pembaruan – pembaruan dalam bidang
kepemimpinan disertai dengan studi kasus yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

SIAGIAN,sondang p.perkembangan peserta didik.Jakarta : Unimed pres, 2018

Rivai,veithzal,Deddy mulyadi.perkembangan peserta didik. Jakarta : Rajawali pers, 2013

Anda mungkin juga menyukai