PUSKESMAS BALEKAMBANG
KABUPATEN BOGOR
PUSKESMAS BALEKAMBANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan Tata Naskah di
Puskesmas Balekambang. Pedoman ini sebagai salah satu upaya untuk memberikan
acuan dalam pembuatan dokumen di instansi Puskesmas Balekambang.
Perkenankan pula kami ucapkan terima kasih yang sangat mendalam kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan panduan ini, sehingga
pedoman ini bisa menjadi acuan pokok dalam melaksanakan tata administrasi
dokumen di Puskesmas Balekambang.
Hal 1 | 38
LAMPIRAN : Keputusan Kepala Puskesmas Balekambang
NOMOR : 045/001-SK/Pkm.Blk/I/2019
TANGGAL : Januari 2019
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH DI
PUSKESMAS BALEKAMBANG
A. Ketentuan Umum
Hal 2 | 38
e. Margin yang digunakan untuk makalah, piper dan laporan standarisasinya
Top: 2,54 cm, Bottom: 2,54 cm, Left: 2,54 cm, Right: 2,54 cm (margin bisa
menyesuaikan apabila ada konten lain seperti tabel).
5. Penulisan
a. Jenis Huruf
Untuk penulisan Surat Keputusan (SK) menggunakan huruf Bookman Old
Style 12, sedangkan untuk penulisan dokumen selain SK menggunakan
huruf Arial 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan
6. Penomoran dokumen
Penomoran dokumen menggunakan sistem:
Nomor kode/nomor urut dokumen-jenis dokumen/nama institusi atau
unit/bulan terbit/tahun terbit.
a. Nomor kode dibuat berdasarkan nomor kode tata kearsipan sebagaimana
diatur dalam keputusan Bupati Bogor nomor 33 tahun 2006 tentang Tata
Kearsipan Kabupaten Bogor.
b. Nomor urut dokumen adalah nomor terbitnya dokumen sesuai dengan
waktu terbitnya dokumen, ditulis dengan angka sebanyak 3 (tiga) digit
angka. Seperti:
1) Kepegawaian : 800
a) Surat Tugas : 824
b) Cuti : 850
2) Keuangan : 900
3) Kesehatan : 440
a) Pembinaan : 441
b) Obat-obatan : 442
c) Penyakit Menular : 443
d) Gizi : 445
4) Umum : 000
a) Peralatan : 020
5) Agama : 450
a) Urusan Haji : 456
6) Cuti : 850
a) Cuti Tahunan : 851
Hal 3 | 38
b) Cuti Besar : 852
c) Cuti Sakit : 853
d) Cuti Hamil : 854
e) Citu Alasan Lain : 857
7) Pemberhentian : 880
a) Permintaan Sendiri : 881
b) Dengan Hak Pensiun : 882
8) Keamanan dan Ketertiban Umum : 300
a) Koordinasi dan Kerjasama
keamanan dan ketertiban Umum : 301
c. Jenis dokumen adalah nama jenis dokumen, ditulis dengan menyebutkan
kependekan dari nama dokumen, antara lain:
1) SK : Surat Keputusan
2) SOP : Standar Operasional Prosedur
3) SP : Surat Perintah
4) SE : Surat Edaran
5) SI : Surat Izin
6) Ped : Pedoman
7) DT : Daftar Tilik
8) KA : Kerangka Acuan
9) SU : Surat Undangan
10) LHK : Laporan Hasil Kegiatan
11) NTL : Notulen
12) ND : Nota Dinas
d. Nama institusi atau unti adalah nama Puskesmas Balekambang, yang
disingkat dengan Pkm.Blk.
e. Bulan terbit adalah nama bulan waktu penerbitan dokumen yang ditulis
menggunakan angka romawi, dengan penulisan sebagai berikut:
1) I : Januari
2) II : Februari
3) III : Maret
4) IV : April
5) V : Mei
6) VI : Juni
Hal 4 | 38
7) VII : Juli
8) VIII : Agustus
9) IX : September
10) X : Oktober
11) XI : November
12) XII : Desember
f. Tahun terbit adalah tahun terbitnya dokumen yang ditulis dengan 4
(empat) digit angka tahun.
g. Penulisan nomor halaman.
Nomor halaman ditulis di bagian tengah atas kertas.
B. Kebijakan
Hal 5 | 38
d. Nomor dokumen dibuat mengikuti ketentuan penomoran,
e. Jabatan: jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin dan diakhiri dengan tanda baca koma (,).
2. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata "menimbang" ditulis dengan huruf kapital,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata "bahwa" dengan "b" huruf kecil,
dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata "mengingat" diletakkan di bagian kiri sejajar dengan kata
menimbang,
4) Perundangan ditulis tanpa menggunakan garis miring (/),
5) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diawali dengan
nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;) yang diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih
awal disebut lebih dahulu. Hirarki perundang tersebut adalah:
a) Undang-undang;
b) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang;
c) Peraturan Pemerintah;
d) Peraturan Presiden;
e) Keputusan Presiden;
f) Keputusan Daerah;
g) Peraturan Menteri Kesehatan;
h) Keputusan Menteri Kesehatan;
i) Peraturan Bupati.
Hal 6 | 38
c. Diktum:
1) Diktum "MEMUTUSKAN" ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf capital,
2) Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf capital,
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
d. Batang Tubuh:
1) Batang tubuh memuat semua substansi Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
KETIGA :
Dst.
2) Dicantumkan saat berlakunya Surat Keputusan, perubahan
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan,
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Surat Keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
Balekambang.
e. Kaki:
Kaki Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Surat Keputusan, pengundangan
keputusan yang terdiri dari:
1) tempat dan tanggal penetapan,
2) nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
3) tanda tangan pejabat, dan
4) nama lengkap pejabat yang menandatangani,
5) Ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Balekambang
menggunakan gelar, pangkat, dan Nomor Induk Pegawai.
f. Jika surat keputusan lebih dari satu halaman, maka halaman kedua dan
seterusnya ditulis tanpa menggunakan kop surat dan penandatanganan
Kepala Puskesmas Balekambang diletakkan di halaman terakhir.
Hal 7 | 38
g. Lampiran Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Surat
Keputusan dan ditulis di sebelah kanan atas kertas yang berisi
informasi tentang nama lampiran, nomor dokumen, tanggal terbit dan
isi dokumen.
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
Balekambang menggunakan gelar, pangkat, dan Nomor Induk
Pegawai.
C. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun,
ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Persyaratan umum
Hal 8 | 38
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Tinjauan Luar
V. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Balekambang :
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
Hal 9 | 38
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
5) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
c. Analisis data
d. Peningkatan berkelanjutanTindakan korektif
e. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis,
dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
Hal 10 | 38
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas
pokok dan fungsi Puskesmas Balekambang, berdasarkan pada analisis
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Hal 11 | 38
1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas Balekambang dapat
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
Hal 12 | 38
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III. Indikator dan standar kinerja untuk dan jenispelayanan dan upaya
Puskesmas Balekambang
Hal 13 | 38
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari
Kepala Puskesmas Balekambang bersama dengan penanggung jawab
upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Balekambang dan Pelayanan
Klinis.
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor dan target kinerja lima tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas
Balekambang.
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
d. Tim melakukan analisis kinerja.
e. Tim menyusun tahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan di Puskesmas
Balekambang dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun.
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan
oleh Kepala Puskesmas Balekambang.
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas Balekambang.
Hal 14 | 38
mutu, program kerja pengembangan SDM, program kerja
pengembangan sarana, dsb.
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang
direncanakan, misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan
Pelatihan Perawat, Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya.
i. Volume: diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap
tahapan tahunan.
j. Harga Satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan.
k. Perkiraan Biaya: diisi dengan perkalian antara volume dengan harga
satuan.
3. Penutup
Hal 15 | 38
Balekambang yang dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
daerah serta sumber dana lain.
Hal 16 | 38
kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-
tahap perencanaan. Kepala Puskesmas Balekambang membentuk Tim
Penyusun PTP yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas
Balekambang.
b. Tahap analisis situasi.
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas Balekambang
melalui proses analisis terhadap data yang dikumpulkan dan yang telah
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas Balekambang. Data-data tersebut
mencakup data umum, dan data khusus (hasil penilaian kinerja
Puskesmas Balekambang).
3. Tahap penyusunan RUK
Hal 17 | 38
b. Penyusunan RUK.
Penyusunan RUK meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM
esensial dan pengembangan yang meliputi:
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan, dan
4) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama, UKM esensial dan pengembangan secara bersama-
sama, terpadu dan terintegrasi, dengan langkah-langkah:
a) Mempelajari alokasi kegiatan,
b) Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui dengan RUK,
c) Menyusun rancangan awal secara rinci,
d) Mengadakan lokakarya mini, dan
e) Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
Balekambang dengan menggunakan format-format sesuai dengan
Pedoman Pelaksanaan Manajemen Puskesmas Balekambang yang
dikeluarkan Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan tahun 2012. Adapun format-format untuk dilihat didalam
lampiran buku panduan penyusunan dokumen ini.
F. Pedoman
Hal 18 | 38
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman yaitu:
Hal 19 | 38
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Hal 20 | 38
kerangka acuan adalah sesuai dengan Standar, antara lain: Manajemen
Adminitrasi, Upaya Kesehatan perseorangan, Upaya Kesehatan Masyarakat baik
esessensial ataupun pengembangan dan Program Peningkatan Mutu Puskesmas
Balekambang Dan Keselamatan Pasien.
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum
yang masih terkait dengan upaya/kegiatan.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun dan dilengkapi dengan data-data, sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan
secara rinci.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah
kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan
Program/kegiatan.Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan
dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
Hal 21 | 38
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur
untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran Program/ kegiatan
menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu.
Penyusunan sasaran program di Pus kesmas Balekambang perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok
ukur yang jelassehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan
strategi dan kegiatan yang spesifik.
2. Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi
untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan)
harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
3. Agressive but Attainable: apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung targetyang tidak layak.
4. Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya: mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan rawat inap sebesar 50%.
5. Time bound: sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan prosesanggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di Puskesmas Balekambang.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan.
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal
Hal 22 | 38
tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu),
sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaikisehingga tidak
mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis
dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut
harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus
diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/ kegiatan
secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan, bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan. Jika diperlukan,
dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi,misalnya rencana pembiayaan dan anggaran.
Hal 23 | 38
1. Tujuan Penyusunan SOP
2. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas Balekambang,
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan, dan
c. Memastikan staf Puskesmas Balekambang memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannya.
3. Format SOP
Hal 24 | 38
Format SOP sebagai berikut:
a. Kop/heading SOP
PENATALAKSAAN GASTRITIS
No. :
Dokumen
SOP No. Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman :
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
b. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prodesur/langkah-langkah prosedur
6. Diagram alir
(jika dibutuhkan)
7. Unit terkait
8. Rekam Historis Perubahan
No Tanggal mulai
Yang dirubah Isi perubahan
diberlakukan
Hal 25 | 38
Petujuk Pengisian SOP
a. Logo:
Bagi Puskesmas Balekambang, logo yang dipakai adalah logo
Pemerintah Kabupaten Bogor, dan lambang Puskesmas.
b. Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
1) Heading hanya dicetak di halaman pertama.
2) Kotak kiri atas diberi logo pemerintah daerah Kabupaten Bogor, dan
nama Puskesmas Balekambang.
3) Kotak Judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya.
4) Nomor Dokumen: diisi sebagai mana diatur dalam penomoran
dokumen.
5) No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh: dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi
huruf B dan seterusnya.
6) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya SOP tersebut.
7) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di setiap halaman
selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua: 2/5, halaman
terakhir: 5/5.
8) Ditetapkan Kepala Puskesmas Balekambang: diberi tandatangan
Kepala Puskesmas Balekambang dan nama jelasnya.
c. Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
1) Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik dengan kata
kunci: "Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk".
3) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas Balekambang yang
menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut.
4) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
Hal 26 | 38
5) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses
kerja tertentu.
6) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
7) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
8) Rekam Historis Perubahan.
Akhir kegiatan:
Hal 27 | 38
Simbol Keputusan:
? Ya
Tidak
Penghubung:
Dokumen :
Arsip :
SOP ditulis di atas kertas F4 dengan huruf Arial ukuran 11, paragraf
1 cm dan margin halaman atas 2,54 cm, bawah 2,54 cm, kiri 2,54 cm dan
kanan 2,54 cm.
4. Syarat penyusunan SOP
a. Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas Balekambang hanya untuk menanggapi
dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya
keterlibatan personil/unit kerja dalam penyusunan SOP.
b. SOP harus merupakan flow chart dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit
kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Tim
Mutu diminta memberikan tanggapan.
Hal 28 | 38
c. Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek, predikat dan objek
SOP harus jelas.
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu
kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan,dan memperhatikan
aspek keselamatan pasien.
5. Evaluasi SOP
Hal 29 | 38
e) Lakukan uji-coba,
f) Lakukan perbaikan daftar tilik,
g) Standarisasi daftar tilik.
h) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
∑ 𝑌𝐴
𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑒 (𝐶𝑅) ∑ 𝑌𝐴+𝑇𝐼𝐷𝐴𝐾 𝑋 100 %
Hal 30 | 38
I. Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas Balekambang
Hal 31 | 38
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka
untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Kepala Puskesmas Balekambang menunjuk salah satu anggota Tim
Mutu sebagai Petugas Pengendali Dokumen. Petugas tersebut bertanggung
jawab atas:
a. Penomoran dokumen
Tata cara penomoran dokumen:
1) Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen,
2) Semua dokumen harus diberi nomor,
3) Puskesmas Balekambang akan membuat kebijakan tentang
pemberian nomor sesuai dengan tata naskah yang dijadikan
pedoman,
4) Pemberian nomor mengikuti pedoman tata naskah Puskesmas
Balekambang.
5) Pemberian nomor di Puskesmas Balekambang dilakukan secara
terpusat.
b. Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk penggandaan dokumen
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali
Tata cara pendistribusian dokumen:
1) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen
kepada unit upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen
tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau
bagian Tata Usaha Puskesmas Balekambang sesuai pedoman tata
naskah.
2) Distribusi harus memakai tanda formulir tanda terima.
3) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa
juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen baru adalah dokumen
pengganti serta mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen.
Hal 32 | 38
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel "Kadaluwarsa" dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 tahun.
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
6. Tata Cara Penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di Bagian Tata Usaha Puskesmas
Balekambang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi
tersebut tentang tata cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam
pedoman/tata naskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi,
sesuai metode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali apabila
diperlukan.
b. Dokumen foto copy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas
Balekambang, di mana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak
berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib
mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke Bagian
Tata Usaha sehingga di unit kerja hanya ada dokumen yang masih
berlaku saja. Bagian Tata Usaha organisasi dapat memusnahkan foto
copy dokumen yang tidak berlaku tersebut, namun untuk dokumen yang
asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan
dalam ketentuan retensi dokumen yang berlaku di Puskesmas
Balekambang.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas Balekambang harus diletakkan di
tempat yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
7. Penataan dokumen untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen maka
dokumen dikelompokkan masing-masing sesuai dengan bagian Adminitrasi,
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan.
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai
pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan
Dokumen
Hal 33 | 38
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit
dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP).
K. Surat Perintah
Hal 34 | 38
3. Isi Surat Perintah:
Isi surat perintah memuat dasar dan pertimbangan penugasan, nama,
pangkat/golongan, NIP, jabatan yang diberi tugas dan jenis tugas yang harus
dilaksanakan dan waktu pelaksanaan tugas.
4. Bagian Akhir Surat Perintah, terdiri atas:
a. Nama tempat,
b. Tanggal. Bulan, dan tahun,
c. Nama jabatan,
d. Tanda tangan Kepala Puskesmas Balekambang sebagai yang memberi
tugas,
e. Nama jelas Kepala Puskesmas Balekambang.
L. Surat Undangan
Hal 35 | 38
3. Bagian Akhir Surat Undangan
a. Nama jabatan Kepala Puskesmas Balekambang sebagai pengundang,
b. Tanda tangan Kepala Puskesmas Balekambang,
c. Nama jelas pejabat, pangkat dan NIP Kepala Puskesmas Balekambang,
d. Stempel Puskesmas Balekambang,
e. Catatan yang dianggap perlu,
f. Penandatanganan.
M. Surat Edaran
Hal 36 | 38
N. Surat Izin
O. Surat Keterangan
Surat keterangan adalah surat yang berisi pernyataan tertulis dari Kepala
Puskesmas Balekambang sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau
menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
Susunan Surat Keterangan Puskesmas Balekambang dibuat diatas
kertas F4, dengan menggunakan kop Puskesmas Balekambang, dengan susunan
surat terdiri atas:
Hal 37 | 38
1. Kepala Surat Keterangan
a. Kata “SURAT KETERANGAN” ditempatkan di bagian tengan atas lembar
surat,
b. Nomor.
2. Isi Surat Keterangan
a. Nama dan Jabatan Kepala Puskesmas Balekambang sebagai yang
menerangkan,
b. NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan Kepala Puskesmas Balekambang,
c. Maksud keterangan.
3. Bagian Akhir Surat Keterangan
a. Nama tempat,
b. Tanggal, bulan dan tahun,
c. Tanda tangan Kepala Puskesmas Balekambang,
d. Nama Jabatan Kepala Puskesmas Balekambang,
e. Nama Jelas Kepala Puskesmas Balekambang,
f. Pangkat dan NIP Kepala Puskesmas Balekambang,
g. Stempel Puskesmas Balekambang,
h. Penandatanganan.
P. Rekam Implementasi
Hal 38 | 38