net/publication/242709602
CITATIONS READS
5 1,912
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Romi Satria Wahono on 13 May 2014.
IJW-2000
Supported by
Indonesian Society on Electrical, Electronics, Communication and Information (IECI)
Indonesian Students Association (PPI)
Institute for Science and Technology Studies (ISTECS)
Organized by
Indonesian Society on Electrical, Electronics, Communication and Information
(IECI) Japan
In Cooperation With
The University of Tokyo
IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001
Abstrak:
Salah satu paradigma baru dalam software engineering adalah paradigma software agent. Bagaimanapun juga
sebenarnya secara teori, keberadaannya sudah lama diungkap oleh para peneliti khususnya di bidang Artificial
Intelligence. Dewasa ini dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer, termasuk Internet didalamnya,
kebutuhan paradigma software dan progam yang bisa menjalankan tugas yang didelegasikan kepadanya secara
mandiri, memiliki intelegensi, dan kemampuan bergerak dalam lingkungan jaringan komputer, sudah sangat
mendesak. Disinilah peran software agent menjadi sesuatu yang tidak bisa tidak, harus ada untuk mengatasi
beberapa masalah-masalah yang timbul seperti tersebut diatas. Pada makalah ini akan dibahas tentang teknologi
software agent, baik dalam tinjauan teori maupun praktis, dan juga akan dijelaskan tentang aplikasi dari teknologi
agent diberbagai bidang penelitian.
yang berkaitan dengan software agent akan isu-isu makro mengenai interaksi, koordinasi,
dijelaskan secara mendetail pada bagian 9, dan dan komunikasi antar agent dalam kerangka
dilanjutkan pada bagian 10 dengan penjelasan MAS. Tujuan utamanya adalah untuk
mengenai usaha standarisasi software agent dan menganalisa, mendesain, dan mengintegrasikan
organisasi-organisasi yang mendukung ke arah system dalam kerangka agent yang bisa
itu. Makalah ini akan diakhiri dengan berkolaborasi satu dengan yang lain. Berbagai
kesimpulan dan daftar pointer maupun resource macam penelitian yang dilakukan pada generasi
yang berhubungan dengan software agent. pertama (1970-1990) itu terangkum secara
lengkap dan terorganisir dengan baik dalam
buku-buku yang dieditori oleh Bond dan Gasser
2. SEJARAH DAN LATAR BELAKANG [Bond et. al., 1988], Gasser dan Huns [Gasser et.
SOFTWARE AGENT al., 1989], dan Chaib-draa [Chaib-draa et. al.,
1992].
Menurut Nwana [Nwana, 1996], konsep agent
sudah dikenal lama dalam bidang AI, tepatnya
Kemudian masa generasi kedua dari penelitian
dikenalkan oleh seorang peneliti bernama Carl
agent adalah periode tahun 1990 sampai saat ini.
Hewitt [Hewitt, 1977] dengan concurrent actor
Konsentrasi penelitian pada periode ini
model-nya pada tahun 1977. Dalam modelnya
khususnya adalah pada: pengembangan dan
Hewitt mengemukakan teori tentang suatu obyek
penelitian teori agent (agent theory), arsitektur
yang yang dia sebut actor, yang mempunyai
agent (agent architecture) dan bahasa
karakteristik menguasai dirinya sendiri,
pemrograman yang digunakan (agent language).
interaktif, dan bisa merespon pesan yang datang
Terangkum dengan baik dalam buku-buku dan
dari lain obyek sejenis. Dari berbagai penelitian
makalah-makalah oleh Wooldridge dan Jennings
berhubungan dengan hal diatas, kemudian
[Woolridge et. al., 1994], [Woolridge et. al.,
lahirlah cabang ilmu besar yang merupakan
1995], dan [Woolridge et. al., 1996].
turunan dari AI yaitu Distributed Artificial
Intelligence (DAI), yang antara lain membawahi
bidang penelitian, Distributed Problem Solving
3. DEFINISI DAN KARAKTERISTIK YANG
(DPS), Parallel Artificial Intelligence (PAI), dan
DIMILIKI OLEH SOFTWARE AGENT
Multi Agent System (MAS) (Gambar 1).
3.1. Definisi Software Agent
Distributed Artificial Intelligence
(DAI) Pertama-tama mari kita mulai mendefinisikan
agent dari arti kamus. Di dalam kamus Webster’s
New World Dictionary [Guralnik, 1983] , agent
didefinisikan sebagai:
Parallel AI Multiagent A person or thing that acts or is capable of
(PAI) Syatem
(MAS) acting or is empowered to act, for another.
Distributed
Problem Solving
Disini ada dua point yang bisa kita ambil:
(DPS) • Agent mempunyai kemampuan untuk
melakukan suatu tugas/pekerjaan.
• Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan
dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk
Gambar 1: Distributed Artificial Intelligent dan orang lain.
Lingkupannya
Ditarik dari point-point diatas Caglayan
Masa ini terkenal dengan masa generasi pertama [Caglayan et al., 1997] mendefinisikan software
penelitian software agent, yaitu periode agent sebagai:
1970-1990. Pada umumnya konsentrasi Suatu entitas software komputer yang
penelitian pada periode ini tertuju ke arah: memungkinkan user (pengguna) untuk
pemodelan internal agent secara simbolik, mendelegasikan tugas kepadanya secara
Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., yang memiliki kemampuan untuk
1997] adalah peneliti software agent yang menjelajah internet untuk melakukan
banyak berkecimpung dalam riset mengenai pencarian, pemfilteran, dan penyajian
bahasa dan protokol komunikasi antar agent. informasi untuk user, secara mandiri. Atau
Salah satu produk mereka adalah dengan kata lain, memanage informasi yang
Knowledge Query and Manipulation ada di dalam jaringan Internet.
Language (KQML). Kemudian masih 5. Reactive Agent: Agent yang memiliki
berhubungan dengan ini komunikasi antar kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi
agent adalah Knowledge Interchange dengan lingkungan baru dimana dia berada.
Format (KIF). 6. Hybrid Agent: Kita sudah mempunyai lima
klasifikasi agent. Kemudian agent yang
memiliki katakteristik yang merupakan
4. KLASIFIKASI SOFTWARE AGENT gabungan dari karakteristik yang sudah kita
sebutkan sebelumnya adalah masuk ke
4.1. Klasifikasi Software Agent Menurut
dalam hybrid agent.
Karakteristik Yang Dimiliki
7. Heterogeneous Agent System: Dalam
Teknik klasifikasi agent menurut karakteristik lingkungan Multi Agent System (MAS),
dipelopori oleh Nwana [Nwana, 1996]. Menurut apabila terdapat dua atau lebih hybrid agent
Nwana, agent bisa diklasifikasikan menjadi yang memiliki perbedaan kemampuan dan
delapan berdasarkan pada karakteristiknya. karakteristik, maka sistem MAS tersebut
kita sebut dengan heterogeneous agent
Software Agent system.
Collaborative Hybrid Agent
Agent Reactive 4.2. Klasifikasi Software Agent Menurut
Agent
Lingkungan Dimana Dijalankan
Caglayan [Caglayan et al., 1997] membuat suatu
Mobile
Agent klasifikasi yang menarik mengenai agent, yang
Heterogeneous berdasar kepada lingkungan (environment)
Agent System
dimana agent dijalankan.
Information Interface
and Internet Agent Software Agent
Agent
Interaction
Information Information
Input
Fusion Processing
Action
Output
Seperti sudah dijelaskan diatas, agent melakukan
(Perception) (Action)
aksi dalam lingkungannya, sehingga
bagaimanapun juga dia harus tetap
Intelligent
Processing memanfaatkan module interaksi (interaction
module) dalam aksinya.
Gambar 6: Proses Kerja Software Agent
Plans
Intentions
(AOAD)), adalah salah satu tema penelitian
yang menonjol di masa generasi kedua
(1990-sekarang) penelitian software agent
(lengkapnya lihat bagian 2 tentang sejarah dan
Gambar 7: Struktur BDI Agent latar belakang). Bagaimanapun juga seperti
halnya paradigma software engineering lain,
Berdasar pada konsep dan struktur ini, software agent pun memerlukan metodologi
dikembangakn arsitektur untuk BDI dan terutama untuk analisa dan desain sistem, yang
deliberative agent (Gambar 8). berguna untuk membantu developer dalam
mengembangkan dan memanage software agent
plus life cycle-nya.
Executor Scheduler Planner
Output
(Perception)
Pada hakekatnya, riset tentang metodologi
Interaction
Intentions
Manager Reasoner Goals AOAD bisa kita bagi menjadi dua kelompok
Desires
besar [Iglesias et al., 1999] . Yang pertama
Input adalah metodologi yang berdasar kepada
(Action) Information
Knowledge Base
Receiver Object-Oriented Analysis and Design (OOAD),
selanjutnya lihat bagian 7.1.1. Dan yang kedua
Gambar 8: Arsitektur BDI dan Deliberative Agent adalah metodologi yang berdasar kepada
Knowledge Engineering (KE), selanjutnya lihat
Kemudian Brooks [Brooks, 1991] bagian 7.1.2.
mengembangkan arsitektur untuk reactive agent,
yang pada hakekatnya bisa divisualisasikan 7.1.1. Metodologi Yang Berdasar
seperti Gambar 9. Kepada OOAD
Ada beberapa alasan mengapa digunakan
Competence
Module OOAD sebagai dasar pengembangan metodologi
AOAD.
Actuators
Sensors
Competence
Input Module Output
(Perception) (Action) Alasan yang pertama adalah karena pada
Competence dasarnya ada kemiripan antara paradigma object
Module
orientasi (object-oriented (OO) paradigm)
dengan paradigma agent orientasi
Gambar 9: Arsitektur Reactive Agent (agent-oriented paradigm) [Burmeister, 1996]
[Kinny et al., 1996]. Dalam OO agent bisa
7. METODOLOGI DAN TOOL UNTUK didesain sebagai obyek aktif, dan obyek yang
PENGEMBANGAN SOFTWARE AGENT mempunyai mental state . Meskipun tentu saja,
Pada bagian ini akan dibahas tentang metode perlu dipikirkan lagi mengenai masalah belief,
dan tool untuk pengembangan software agent. desire , intentions, dan commitments, yang
Bagaimanapun juga dalam mengembangkan menjadi karakteristik dari agent.
sistem yang kompleks, diperlukan metode yang
jelas dan disepakati oleh umum, dan juga karena Alasan yang kedua adalah metodologi OOAD
harus dipertimbangkan keterbatasan manusia yang ada, misalnya Object Modelling Technique
baik fisik maupun mental, diperlukan tool (OMT) [Rumbaugh et al., 1991],
sebagai alat bantu untuk mempermudah Object-Oriented Software Engineering (OOSE)
[Jacobson et al., 1992] , ataupun Unified 3. Cooperation Model: Yang berisi segala
Modelling Language (UML) [Booch et al., sesuatu yang berhubungan dengan interaksi
1999], sudah banyak digunakan, dan dikenal antar agent, termasuk didalamnya protocol
luas dalam industri software. Sehingga yang dipakai, proses interaksi dan kerjasama
metodologi AOAD yang berdasar pada OOAD, (interaction dan cooperation process),
akan lebih cepat dipahami dan diterima secara ataupun masalah pesan dalam interaksi
mudah oleh berbagai lapisan industri software. (message).
Agents Internal
Structure
Kemudian alasan yang ketiga adalah, bahwa
Agent Model
proses identifikasi obyek dalam object model
Behavior Intentions
creation process bisa diterapkan dalam proses
untuk identifikasi agent.
Interaction
Inheritance Aggregation Protocols
processes
Dari sekian banyak metodologi AOAD yang Organization Model Cooperation Model
berdasar kepada OOAD ini, penulis mencoba Cooperation
Roles Messages
processes
mengambil metodologi yang dikemukakan oleh
Burmeister [Burmeister, 1996]. Burmeister Gambar 11: Tiga Model dalam AOAD
pertama bergerak dari salah satu metodologi
OOAD yaitu OMT yag dikembangkan oleh Beberapa metodogi lain yang masih dalam area
Rumbaugh [Rumbaugh et al., 1991]. Metodologi ini adalah yang dikemukakan oleh Kinny [Kinny
OMT menguraikan bahwa OOAD mempunyai 3 et al., 1996] dengan metodologi untuk BDI
elemen dasar yaitu: Object Model, Dynamic (Belief-Desire-Intention) agent, kemudian
Model, dan Static Model. Apa yang terdapat Moulin [Moulin et al., 1996] dan Kendall
dalam masing-masing model tersebut tergambar [Kendall et al., 1996] juga mengemukakan
pada Gambar 10. metodologi AOAD yang berdasar kepada
Objects Classes
OOAD.
Object Model
7.1.2. Metodologi Yang Berdasar
Attributes Methods
Kepada KE
Softwa re agent sebagai suatu sistem yang
Inheritance Aggregation Messages Internal memiliki intelegensi (lihat bagian 3 tentang
Structure
8. RISET DAN APLIKASI SOFTWARE sistem merupakan sistem yang harus bisa
AGENT bekerja secara mandiri dan bersifat reactive.
Hal ini sesuai dengan karakteristik dari
Ada dua tujuan dari survey tentang riset dan
agent, sehingga bukan sesuatu yang
aplikasi softwa re agent. Yang pertama adalah,
mengejutkan kalau banyak muncul
untuk mengeidentifikasi sampai sejauh mana
pengembangan aplikasi process control yang
teknologi agent sudah diaplikasikan dengan
berbasis ke teknologi agent. Beberapa
memberikan pointer berupa contoh-contoh
contoh penelitian dan aplikasi yang berada
aplikasi sistem yang sudah ada. Yang kedua
dalam area ini adalah: proyek ARCHON
adalah, untuk memberikan gambaran ke depan,
yang diaplikasikan untuk manajemen
masalah-masalah apa yang sudah dan belum
transportasi listrik [Corera et al., 1996] dan
terpecahkan dan membuka peluang untuk
kontrol untuk percepatan partikel [Perriolat
mencoba mengaplikasikan teknologi agent ke
et al., 1996] , kemudian juga: pengontrolan
masalah baru yang timbul. Jennings [Jennings et
iklim [Clearwater et al., 1996], pengontrolan
al., 1998] merangkumkan riset dan aplikasi
spacecraft [Ingrand et al., 1992] [Schwuttke
software agent yang ada kedalam beberapa
et al., 1993], dsb.
bidang. Disini kami akan mengupas beberapa
3. Telecommunications: Sistem
riset dan aplikasi software agent dalam bidang
telekomunikasi pada umumnya bergerak
industri, internet/bisnis, entertainment, medis,
dalam skala besar, dan
dan bidang pendidikan.
komponen-komponen telekomunikasi yang
terhubung, terdistribusi dala m jaringan.
8.1. Riset dan Aplikasi Software Agent
Untuk itu diperlukan sistem monitoring dan
di Dunia Industri
manajemen dalam kerangka real-time.
Dewasa ini teknologi agent sudah diaplikasikan Dengan semakin tingginya tingkat kompetisi
secara luas di dunia Industri. Bagaimanapun untuk menyediakan sistem komunikasi yang
juga harus diakui bahwa secara sejarah terbaik, diperlukan pendekatan
penelitian, selain dunia Internet dan bisnis, komputerisasi dan software paradigma yang
teknologi agent banyak didesain untuk sesuai. Disinilah teknologi agent diperlukan.
dimanfaatkan di bidang industri. Beberapa riset dan aplikasi dalam area ini
adalah: pengontrolan jaringan
1. Manufacturing: Parunak [Parunak, 1987] [Schoonderwoerd et al., 1997] [Weihmayer
mempelopori proyek penelitian yang dia et al., 1998], transmisi dan switching
sebut YAMS (Yet Another Manufacturing [Nishibe et al., 1993], service management
System), dimana dia berusaha [Burmeister et al., 1997], dan manajemen
mengaplikasikan protokol contract net untuk jaringan [Esfandani et al., 1996] [Garijo et
proses kontrol di manufacturing. Untuk al., 1992] [Rao et al., 1990], dsb.
mengatasi masalah kompleks dalam proses 4. Air Traffic Control: Ljunberg [Ljunberg et
manufacturing, YAMS mengadopsi al., 1992] mengemukakan sistem
pendekatan MAS, dimana setiap pabrik dan pengontrolan lalu lintas udara berbasis agent
komponen dari pabrik adalah yang terkenal dengan nama OASIS. OASIS
direpresentasikan sebagai agent. Aplikasi sudah diujicoba di bandar udara Sydney di
lain yang menggunakan teknologi agent Australia. OASIS diimplemantasikan
dalam area ini adalah: konfigurasi dan menggunakan sistem yang disebut DMARS
desain untuk product manufacturing [Georgeff, 1994].
[Darrand et al., 1996] , pendesainan secara 5. Transportation System: Beberapa contoh
kolaborativ [Cutosky et al., 1994] [Brooks, aplikasi teknologi agent yang ada dalam
1986], pengontrolan dan penjadwalan area ini adalah: aplikasi pencarian sistem
operasi manufacturing [Fordyce et al., 1994] transportasi dan pemesanan tiket dengan
[Oliveira et al., 1997] [Parunak et al., , menggunakan MAS [Burmeister et al.,
1997] [Sprumont et al., 1997], dsb. 1997], kemudian aplikasi lain adalah seperti
2. Process Control: Process control secara yang dikemukakan oleh Fischer [Fischer et
kemudian juga [Wavish et al., 1996], dsb. kolaborasi dengan software agent dari vendor
2. Interactive Theatre and Cinema: Beberapa lain. Masalah timbul karena bahasa untuk
riset dan aplikasi yang berhubungan dengan berkomunikasi berlainan, misalnya satu vendor
hal ini adalah [Trappl et al., 1997], [Lester et menggunakan KQML, sedangkan vendor lain
al., 1997], dan [Foner, 1997]. mengembangkan sendiri bahasa komunikasi
untuk software agentnya. Kasus-kasus seperti
8.4. Riset dan Aplikasi Software Agent inilah yang membuat bagaimanapun juga sudah
di Dunia Medis saatnya dipikirkan usaha untuk melakukan
Dunia medis adalah bidang yang akhir-akhir ini standarisasi terhadap software agent, baik secara
sangat gencar dilakukan komputerisasi fisik maupun secara teori.
terhadapnya. Tidak ketinggalan, teknologi agent
pun dicoba untuk diimplementasikan dalam Pada bagian ini kami akan memperkenalkan
rangka mencoba mengatasi masalah-masalah beberapa organisasi yang melakukan usaha
yang berhubungan dengan monitoring pasien standarisasi, antara lain organsiasi yang terbesar
[Larsson et al., 1998], manajemen kesehatan dari adalah Foundation for Intelligent Physical Agent
pasien [Huang et al., 1995], dsb. (FIPA), kemudian Object Management Group
(OMG), US Defense Advanced Research
8.5. Riset dan Aplikasi Software Agent Projects Agency (DARPA), dan AgentLink.
di Dunia Pendidikan
9.1. Foundation for Intelligent Physical
Dengan perkembangan teknologi jaringan Agent (FIPA)
komputer, dunia pendidikan pun salah satu yang
merasakan manfaatnya. Sistem pengajaran pun FIPA adalah organisasi non-profit yang didirikan
mengalami perkembangan kearah lebih modern tahun 1996, dan didaftarkan di Geneva,
dengan memanfaatkan teknologi jaringan. Switzerland. Tujuan utama FIPA adalah untuk
Berhubungan dengan teknologi agent, dewasa mempromosikan dan memberikan dukungan
ini banyak sekali riset dan aplikasi untuk dunia terhadap kemajuan aplikasi-aplikasi yang
pendidikan yang menggunakan teknologi agent, berbasis agent [Suguri, 1999]. Tujuan ini
misalnya [Chen et al., 1996], [Espinosa et al., direalisasikan dengan memproduksi spesifikasi
1996], [Florea, 1999], dsb. yang diterima secara internasional, terutama
mengenai masalah interoperabilitas antar agent.
Anggota dari FIPA sampai saat ini adalah 50
9. USAHA STANDARISASI SOFTWARE institusi dari sekitar 14 negara, baik berupa
AGENT perusahaan, universitas, ataupun organisasi.
Didalam FIPA setiap anggota, terutama yang
Seperti sudah kita bahas dalam bagian tergabung dalam Technical Committee (TC)
pendahuluan, bahwa kosa kata agent digunakan melakukan kolaborasi dan kesepakatan secara
secara luas dalam berbagai bidang, dan juga internasional untuk memproduksi spesifikasi.
diaplikasikan menurut pengertian dan
interpretasi masing-masing peneliti. Sampai saat ini FIPA sudah memproduksi tiga
Bagaimanapun juga dalam era globalisasi baik periode spesifikasi, yaitu FIPA97, FIPA98 dan
dalam lingkup riset atau penelitian, maupun FIPA2000. Secara lengkap spesifikasi yang
ditinjau dari segi aplikasi teknologi agent, diproduksi oleh FIPA bisa didownload dari
diperlukan suatu persamaan visi dan interpretasi URL: www.fipa.org
khususnya pada saat sudah mencapai ke tahap
implementasi. 9.2. Object Management Group (OMG)
OMG merekomendasikan standardisasi untuk
Suatu contoh yang mudah, ketika banyak sekali
teknologi agent, terutama yang berhubungan
orang ataupun vendor mengembangkan aplikasi
dengan Object Management Architecture
software agent, bagaimanapun juga suatu saat
(OMA) dari OMG. Pembahasan secara lengkap
akan ada masa dimana agent suatu vendor harus
adalah bisa dipelajari dari URL dibawah:
melakukan komunikasi, koordinasi dan
and J. Fox, “An Agent-Based Approach to [Labrou et al., 1994] Yannis Labrou and Tim
Health Care Management.” Applied Artificial Finin, “A semantics approach for KQML - A
Intelligence, 9(4), pp. 401-420, 1995. General Purpose Communication Language For
[Iglesias et al., 1998] C. Iglesias, M. Garijo, J.C. Software Agents”, Third International
Conference on Information and Knowledge
Gonzales, and J.R. Velasco, “Analysis and
Management (CIKM'94), November 1994.
design of multiagent systems using
[Labrou et al., 1997] Yannis Labrou and Tim
mas-commonkads”, Intelligent Agents IV
Finin, “A Proposal for a new KQML
(ATAL97), LNAI 1365, pp. 313-326,
Specification”, TR CS-97-03, February 1997.
Springer-Verlag, 1998.
[Larsson et al., 1998] J. E. Larsson and B.
[Iglesias et al., 1999] C.A. Iglesias, M. Garijo,
Hayes-Roth, “Guardian: An Intelligent
and J.C. Gonzalez, “A Survey of Agent-Oriented
Autonomous Agent for Medical Monitoring and
Methodologies”, Proceedings of the Fifth
Diagnosis”, IEEE Intelligent Systems, Jan/Feb
International Workshop on Agent Theories,
1998.
Architectures, and Languages (ATAL-98),
[Lester et al., 1997] J. C. Lester and B. A. Stone,
Lecture Notes in Artificial Intelligence.
“Increasing Believability in Animated
Springer-Verlag, Heidelberg, 1999.
Pedagogical Agents”, Proceedings of the First
[Ingrand et al., 1992] F. F. Ingrand, M. P.
International Conference on Autonomous Agents
Georgeff, and A. S. Rao, “An Architecture for
(Agents 97), pp. 16-21, Marina del Rey, CA,
Real-Time Reasoning and System Control” ,
1997.
IEEE Expert, 7(6), 1992.
[Lieberman, 1995] H. Lieberman, “Letizia: An
[Jacobson et al., 1992] Ivar Jacobson, Magnus
agent that assists web browsing”, Proceedings of
Christerson, Patrik Jonson, and Gunnar
the Fourteenth International Joint Conference
Overgaard, "Object-Oriented Software
on Artificial Intelligence (IJCAI-95), pp.
Engineering: A Use Case Driven Approach",
924-929, Montreal, Quebec, Canada, August
Addison-Wesley, 1992.
1995.
[Jennings et al., 1998] N.R. Jennings, K. Sycara,
[Ljunberg et al., 1992] M. Ljunberg and A.
M. Wooldridge, “A Roadmap of Agent Research
Lucas, “The OASIS Air Traffic Management
and Development”, Kluwer Academic
System”, Proceedings of the Second Pacific Rim
Publishers, Dordrecht, 1998.
International Conference on AI (PRICAI-92),
[Kendall et al., 1996] Elisabeth A. Kendall,
Seoul, Korea, 1992.
Margaret T. Malkoun, and Chong Jiang, “A
methodology for developing agent based
[Nishibe et al., 1993] Y. Nishibe, K. Kuwabara,
systems for enterprise integration”, Proceedings
T. Suda, and T. Ishida, “Distributed channel
of the First Australian Workshop on DAI,
allocation in atm networks”, Proceedings of the
Lecture Notes on Artificial Intelligence.
IEEE Globecom Conference, pp. 12.2.1-12.2.7,
Springer-Verlag: Heidelberg, Germany, 1996.
Houston, TX., 1993.
[Knabe, 1995] Frederick Colville Knabe,
[Nwana, 1996] Hyacinth Nwana, “Software
“Language Support for Mobile Agents”, PhD
Agents: An Overview”, Knowledge Engineering
Thesis, CMU, December 1995.
Review, 11(3), pp.205-244, 1996.
[Kinny et al., 1996] D. Kinny, M. Georgeff, and
[Nwana et al., 1996] Hyacinth Nwana and
A. Rao, “A Methodology and Modelling
Divine Ndumu, “An Introduction to Agent
Technique for Systems of BDI Agents”,
Technology”, BT Technology Journal, 14(4),
Proceedings of the Seventh European Workshop
1996.
on Modelling Autonomous Agents in a
[Maes, 1994] P. Maes, “Agents That Reduce
MultiAgent World, (LNAI Volume 1038), pp.
Work and Information Overload”,
56--71. Springer-Verlag: Berlin, Germany, 1996.
Communications of the ACM , Vol. 37(7), pp.
[Krulwich, 1996] B. Krulwich, “The
31-40, July 1994.
BargainFinder agent: Comparison price
[Moulin et al., 1996] Bernard Moulin and Mario
shopping on the internet”, Bots, and other
Brassard, “A Scenario-based design method and
Internet Beasties, pp. 257-263, Macmillan
an environment for the development of
Computer Publishing: Indianapolis, 1996.