Anda di halaman 1dari 20

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/242709602

Pengantar Software Agent: Teori dan Aplikasi

Conference Paper · January 2001

CITATIONS READS
5 1,912

1 author:

Romi Satria Wahono


Universitas Dian Nuswantoro Semarang
48 PUBLICATIONS   213 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Romi Satria Wahono on 13 May 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001 ISSN 1344-7491

Proceedings of the IECI Japan Workshop 2001

IJW-2000

Supported by
Indonesian Society on Electrical, Electronics, Communication and Information (IECI)
Indonesian Students Association (PPI)
Institute for Science and Technology Studies (ISTECS)

Organized by
Indonesian Society on Electrical, Electronics, Communication and Information
(IECI) Japan

In Cooperation With
The University of Tokyo
IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

Pengantar Software Agent: Teori dan Aplikasi

Romi Satria Wahono


Institute of Science and Technology Studies (ISTECS)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Graduate School of Science and Engineering, Saitama University

Abstrak:
Salah satu paradigma baru dalam software engineering adalah paradigma software agent. Bagaimanapun juga
sebenarnya secara teori, keberadaannya sudah lama diungkap oleh para peneliti khususnya di bidang Artificial
Intelligence. Dewasa ini dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer, termasuk Internet didalamnya,
kebutuhan paradigma software dan progam yang bisa menjalankan tugas yang didelegasikan kepadanya secara
mandiri, memiliki intelegensi, dan kemampuan bergerak dalam lingkungan jaringan komputer, sudah sangat
mendesak. Disinilah peran software agent menjadi sesuatu yang tidak bisa tidak, harus ada untuk mengatasi
beberapa masalah-masalah yang timbul seperti tersebut diatas. Pada makalah ini akan dibahas tentang teknologi
software agent, baik dalam tinjauan teori maupun praktis, dan juga akan dijelaskan tentang aplikasi dari teknologi
agent diberbagai bidang penelitian.

Keywords : agent, software agent, multiagent system, distributed artificial intelligence

1. PENDAHULUAN makalah ini kami menggunakan kata agent dan


software agent untuk mewakili beberapa kosa
Dewasa ini banyak sekali digunakan kosa kata
kata tersebut diatas.
agent, baik dalam bidang informatika dan ilmu
komputer, seperti software engineering, artificial
Pada makalah ini akan dibahas tentang teknologi
intelligence (AI), distributed system, dsb,
agent, baik dalam tinjauan teori maupun praktis,
maupun dalam bidang lain yang terkait,
dan juga akan dijelaskan tentang aplikasi dari
misalnya bidang industri, manufacturing, bisnis,
teknologi agent diberbagai bidang penelitian.
electronic commerce, dsb. Populernya
penggunakan teknologi agent pada berbagai
Pengorganisasian makalah ini adalah sebagai
bidang ilmu bukan berarti membuat jelas
berikut. Penjelasan kita mulai dengan sejarah,
definisi agent. Tetapi justru membuat definisi
latar belakang dan definisi agent (bagian 1 dan
agent semakin tidak jelas, karena setiap peneliti
2), dengan tujuan supaya kita bisa menyamakan
berusaha untuk mendefinisikan agent sesuai
persepsi awal tentang agent yang kita bicarakan.
dengan latar belakang ilmu yang mereka miliki.
Setelah juga dijelaskan secara lengkap tentang
Bagaimanapun juga sampai saat ini belum ada
karakteristik, bidang-bidang yang terkait dengan
kesepakatan dari para peneliti tentang definisi
agent (bagian 3 dan 4). Pada bagian 5 akan
formal mengenai apa yang disebut dengan agent.
dibahas tentang beberapa bidang ilmu yang
terkait dan berpengaruh dalam software agent.
Akibat yang timbul dari tidak adanya
Dan pada bagian 6 akan dijelaskan mengenai
kesepakatan definisi agent adalah, munculnya
keuntungan-keuntungan yang didapat dalam
penggunaan agent dengan banner yang
rangka penggunaan software agent. Masuk ke
bermacam-macam, meskipun yang dimaksud
bagian 7, akan dibahas tentang arsitektur umum
kadang-kadang adalah sama, ataupun tidak ada
pada software agent.
perbedaaan yang signifikan didalamnya,
misalnya adalah penggunaan kata-kata,
Kemudian akan dibahas mengenai masalah
intelligent agent, agent technology, software
metodolo gi dan tool dalam pengembangan
agent, autonomous agent, ataupun agent. Pada
software agent pada bagian 8. Riset dan aplikasi

Invited Paper 4 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

yang berkaitan dengan software agent akan isu-isu makro mengenai interaksi, koordinasi,
dijelaskan secara mendetail pada bagian 9, dan dan komunikasi antar agent dalam kerangka
dilanjutkan pada bagian 10 dengan penjelasan MAS. Tujuan utamanya adalah untuk
mengenai usaha standarisasi software agent dan menganalisa, mendesain, dan mengintegrasikan
organisasi-organisasi yang mendukung ke arah system dalam kerangka agent yang bisa
itu. Makalah ini akan diakhiri dengan berkolaborasi satu dengan yang lain. Berbagai
kesimpulan dan daftar pointer maupun resource macam penelitian yang dilakukan pada generasi
yang berhubungan dengan software agent. pertama (1970-1990) itu terangkum secara
lengkap dan terorganisir dengan baik dalam
buku-buku yang dieditori oleh Bond dan Gasser
2. SEJARAH DAN LATAR BELAKANG [Bond et. al., 1988], Gasser dan Huns [Gasser et.
SOFTWARE AGENT al., 1989], dan Chaib-draa [Chaib-draa et. al.,
1992].
Menurut Nwana [Nwana, 1996], konsep agent
sudah dikenal lama dalam bidang AI, tepatnya
Kemudian masa generasi kedua dari penelitian
dikenalkan oleh seorang peneliti bernama Carl
agent adalah periode tahun 1990 sampai saat ini.
Hewitt [Hewitt, 1977] dengan concurrent actor
Konsentrasi penelitian pada periode ini
model-nya pada tahun 1977. Dalam modelnya
khususnya adalah pada: pengembangan dan
Hewitt mengemukakan teori tentang suatu obyek
penelitian teori agent (agent theory), arsitektur
yang yang dia sebut actor, yang mempunyai
agent (agent architecture) dan bahasa
karakteristik menguasai dirinya sendiri,
pemrograman yang digunakan (agent language).
interaktif, dan bisa merespon pesan yang datang
Terangkum dengan baik dalam buku-buku dan
dari lain obyek sejenis. Dari berbagai penelitian
makalah-makalah oleh Wooldridge dan Jennings
berhubungan dengan hal diatas, kemudian
[Woolridge et. al., 1994], [Woolridge et. al.,
lahirlah cabang ilmu besar yang merupakan
1995], dan [Woolridge et. al., 1996].
turunan dari AI yaitu Distributed Artificial
Intelligence (DAI), yang antara lain membawahi
bidang penelitian, Distributed Problem Solving
3. DEFINISI DAN KARAKTERISTIK YANG
(DPS), Parallel Artificial Intelligence (PAI), dan
DIMILIKI OLEH SOFTWARE AGENT
Multi Agent System (MAS) (Gambar 1).
3.1. Definisi Software Agent
Distributed Artificial Intelligence
(DAI) Pertama-tama mari kita mulai mendefinisikan
agent dari arti kamus. Di dalam kamus Webster’s
New World Dictionary [Guralnik, 1983] , agent
didefinisikan sebagai:
Parallel AI Multiagent A person or thing that acts or is capable of
(PAI) Syatem
(MAS) acting or is empowered to act, for another.

Distributed
Problem Solving
Disini ada dua point yang bisa kita ambil:
(DPS) • Agent mempunyai kemampuan untuk
melakukan suatu tugas/pekerjaan.
• Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan
dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk
Gambar 1: Distributed Artificial Intelligent dan orang lain.
Lingkupannya
Ditarik dari point-point diatas Caglayan
Masa ini terkenal dengan masa generasi pertama [Caglayan et al., 1997] mendefinisikan software
penelitian software agent, yaitu periode agent sebagai:
1970-1990. Pada umumnya konsentrasi Suatu entitas software komputer yang
penelitian pada periode ini tertuju ke arah: memungkinkan user (pengguna) untuk
pemodelan internal agent secara simbolik, mendelegasikan tugas kepadanya secara

Invited Paper 5 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

mandiri (autonomously). dalam perubahan lingkungan.


3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk
Kemudian beberapa peneliti lain menambahkan mobile agent, dia harus memiliki
satu point lagi, yaitu bahwa agent harus bisa kemampuan yang merupakan karakteristik
berjalan dalam kerangka lingkungan jaringan tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas.
(network environment) [Brenner et. al., 1998]. Berkebalikan dari hal tersebut adalah
Definisi agent dari para peneliti lain pada stationary agent. Bagaimanapun juga
hakekatnya adalah senada, meskipun ada yang keduanya tetap harus memiliki kemampuan
menambahkan atribut dan karakteristik agent ke untuk mengirim pesan dan berkomunikasi
dalam definisinya. Secara lengkap definisi agent dengan agent lain.
dan komparasinya, dirangkumnkan oleh 4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan
Franklin dalam makalahnya [Franklin et. al., seperti yang sudah kita bahas pada bagian
1996]. definisi, agent bergerak dalam kerangka
menjalankan tugas yang diperintahkan oleh
3.2. Karakteristik dan Atribut Software user. Fenomena pendelegasian (delegation)
Agent ini adalah karakteristik utama suatu
Untuk memperdalam pemahaman tentang program disebut agent.
software agent, fungsi, peran, dan perbedaan 5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain
mendasar dikaitkan software program yang ada, adalah kemampuan untuk bisa cepat
berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa beradaptasi dengan adanya perubahan
atribute dan karakteristik yang dimiliki oleh informasi yang ada dalam suatu lingkungan
software agent. Tentu tidak semua karakteristik (enviornment). Lingkungan itu bisa
dan atribut terangkum dalam satu agent (lihat mencakup: agent lain, user, adanya
bagian 4 tentang klasifikasi software agent). informasi dari luar, dsb [Brenner et. al.,
Pada hakekatnya daftar karakteristik dan atribut 1998].
dibawah adalah merupakan hasil survei dari 6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat
karakteristik yang dimiliki oleh agent-agent proactivity boleh dikata adalah kelanjutan
yang ada pada saat ini. dari sifat reactivity. Agent tidak hanya
dituntut bisa beradaptasi terhadap
1. Autonomy: Agent dapat melakukan tugas perubahan lingkungan, tetapi juga harus
secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara mengambil inisiatif langkah penyelesaian
langsung oleh user, agent lain ataupun oleh apa yang harus diambil [Brenner et. al.,
lingkungan (environment). Untuk mencapai 1998]. Untuk itu agent harus didesain
tujuan dalam melakukan tugasnya secara memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan
mandiri, agent harus memiliki kemampuan selalu berorientasi kepada tujuan yang
kontrol terhadap setia p aksi yang mereka diembannya (goal-oriented).
perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam 7. Communication and Coordination
[Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal Capability: Agent harus memiliki
penting lagi yang mendukung autonomy kemampuan berkomunikasi dengan user
adalah masalah intelegensi (intelligence) dan juga agent lain. Masalah komunikasi
dari agent. dengan user adalah masuk ke masalah user
2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: interface dan perangkatnya, sedangkan
Setiap agent harus mempunyai standar masalah komunikasi, koordinasi, dan
minimum untuk bisa disebut agent, yaitu kolaborasi dengan agent lain adalah
intelegensi (intelligence). Dalam konsep masalah sentral penelitian Multi Agent
intelligence, ada tiga komponen yang harus System (MAS). Bagaimanapun juga untuk
dimiliki: internal knowledge base, bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam
kemampuan reasoning berdasar pada menjalankan tugas, perlu bahasa standard
knowledge base yang dimiliki, dan untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et
kemampuan learning untuk beradaptasi al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al.,
1995] [Finin et al., 1997] dan Yannis

Invited Paper 6 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., yang memiliki kemampuan untuk
1997] adalah peneliti software agent yang menjelajah internet untuk melakukan
banyak berkecimpung dalam riset mengenai pencarian, pemfilteran, dan penyajian
bahasa dan protokol komunikasi antar agent. informasi untuk user, secara mandiri. Atau
Salah satu produk mereka adalah dengan kata lain, memanage informasi yang
Knowledge Query and Manipulation ada di dalam jaringan Internet.
Language (KQML). Kemudian masih 5. Reactive Agent: Agent yang memiliki
berhubungan dengan ini komunikasi antar kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi
agent adalah Knowledge Interchange dengan lingkungan baru dimana dia berada.
Format (KIF). 6. Hybrid Agent: Kita sudah mempunyai lima
klasifikasi agent. Kemudian agent yang
memiliki katakteristik yang merupakan
4. KLASIFIKASI SOFTWARE AGENT gabungan dari karakteristik yang sudah kita
sebutkan sebelumnya adalah masuk ke
4.1. Klasifikasi Software Agent Menurut
dalam hybrid agent.
Karakteristik Yang Dimiliki
7. Heterogeneous Agent System: Dalam
Teknik klasifikasi agent menurut karakteristik lingkungan Multi Agent System (MAS),
dipelopori oleh Nwana [Nwana, 1996]. Menurut apabila terdapat dua atau lebih hybrid agent
Nwana, agent bisa diklasifikasikan menjadi yang memiliki perbedaan kemampuan dan
delapan berdasarkan pada karakteristiknya. karakteristik, maka sistem MAS tersebut
kita sebut dengan heterogeneous agent
Software Agent system.
Collaborative Hybrid Agent
Agent Reactive 4.2. Klasifikasi Software Agent Menurut
Agent
Lingkungan Dimana Dijalankan
Caglayan [Caglayan et al., 1997] membuat suatu
Mobile
Agent klasifikasi yang menarik mengenai agent, yang
Heterogeneous berdasar kepada lingkungan (environment)
Agent System
dimana agent dijalankan.
Information Interface
and Internet Agent Software Agent
Agent

Desktop Agent Intranet Agent


Gambar 2: Klasifikasi Software Agent Menurut
Karakteristik Yang Dimiliki
Internet Agent
1. Collaborative Agent: Agent yang memiliki
kemampuan melakukan kolaborasi dan
koordinasi antar agent dalam kerangka Multi
Agent System (MAS).
Gambar 3: Klasifikasi Software Agent Menurut
2. Interface Agent: Agent yang memilik i
Lingkungan Dimana Dijalankan
kemampuan untuk berkolaborasi dengan
user, melakukan fungsi monitoring dan
Dari sudut pandang dimana dijalankan, software
learning untuk memenuhi kebutuhan user.
agent bisa diklasifikasikan sebagai desktop agent,
3. Mobile Agent: Agent yang memiliki
internet agent dan intranet agent. Lebih jelasnya,
kemampuan untuk bergerak dari suatu
daftar dibawah menguraikan klasifikasi tersebut
tempat ke tempat lain, dan secara mandiri
secara mendetail.
melakukan tugas ditempat barunya tersebut,
1. Desktop Agent: Agent yang hidup dan
dalam lingkungan jaringan komputer.
bertugas dalam lingkungan Personal
4. Information dan Internet Agent: Agent

Invited Paper 7 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

Computer (PC), dan berjalan diatas suatu


Operating System (OS). Termasuk dalam Decision Artificial
Theory Intelligence
klasifikasi ini adalah:
• Operating System Agent Autonomy
Learning
Computational
Network Capability
• Application Agent Communication
Mobility Proactivity
Intelligence

• Application Suite Agent Charateristics Intelligence

2. Internet Agent: Agent yang hidup dan


Communication
of Reactivity
bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, Agent
Monitoring
melakukan tugas memanage informasi yang Distributed
Cooperation
Character

ada di Internet. Termasuk dalam klasifikasi Artificial


Delegation
Intelligence Psychology
ini adalah:
Software
• Web Search Agent Engineering

• Web Server Agent Human


• Information Filtering Agent Interface

• Information Retrieval Agent


• Notification Agent Gambar 4: Software Agent dan Bidang Yang
• Service Agent Terkait Dengannya
• Mobile Agent
3. Intranet Agent: Agent yang hidup dan Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwa
bertugas dalam lingkungan jaringan Intranet, masalah learning, intelligence, dan juga
melakukan tugas memanage informasi yang proactivity serta reactivity adalah bidang
ada di Intranet. Termasuk dalam klasifikasi garapan AI klasik. Kemudian penelitian dalam
ini adalah: bidang DAI pada umumnya adalah berkisar ke
• Collaborative Customization Agent masalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama
• Process Automation Agent (cooperation) antar agent dalam Multi Agent
• Database Agent System (MAS). Dengan perkembangan
• Resource Brokering Agent penelitian di bidang distributed network dan
communication system, membawa peran penting
dalam mewujudkan agent yang mempunyai
5. BIDANG ILMU DAN PENELITIAN YANG kemampuan mobilitas dan komunikasi dengan
TERKAIT DENGAN SOFTWARE agent lain.
AGENT
Pesatnya perkembangan penelitian tentang
Gambar 4 menjelaskan bagaimana keterkaitan
software agent tak lepas dari pengaruh bidang
agent dengan bidang-bidang ilmu dan penelitian,
ilmu psikologi yang banyak mengupas agent
yang digambarkan berdasarkan pada hubungan
secara teori dan filosofi, kemudian juga software
dengan karakteristik yang dimiliki oleh agent.
engineering yang berperan dalam menyediakan
metodologi analisa dan desain, serta
implementasi dari software agent. Dan yang
terakhir adalah bidang decision theory dengan
kupasan tentang bagaimana agent harus
menentukan strategi dalam menjalankan tugas
secara mandiri (autonomously).

Keterka itan beberapa bidang ilmu dan penelitian


dalam software agent, dibahas dalam buku-buku
dan makalah-makalah seperti: [Caglayan et al.,
1997], [Brenner et. al., 1998], dan [Bradshaw,
1997]

Invited Paper 8 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

6. ARSITEKTUR SOFTWARE AGENT (cooperation) dengan lingkungannya.


Lingkungan (environment) dari agent bisa
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang
berwujud agent lain, user atau pengguna,
arsitektur umum yang terdapat pada software
ataupun berupa sumber-sumber informasi
agent. Bagaimanapun juga, karena banyak sekali
(information sources). Agent menggunakan
peneliti yang mengemukakan arsitektur untuk
module interaksi untuk mendapatkan informasi
masing-masing agent yang mereka kembangkan,
dari lingkungan dan juga untuk melakukan aksi.
kami tidak bisa menjelaskan seluruh arsitektur
Oleh karena itu module interaksi disediakan
yang ada di dunia. Tetapi kita coba dengan
dalam level input (perception) dan output
mencoba menjelaskan arsitektur software agent
(action) (Gambar 6).
secara fundamental dan umum.
Informasi-informasi yang didapat dari proses
Software agent dalam konsepsi black-box bisa
interaksi dikumpulkan dalam suatu tahapan
divisualisasikan sebagai berikut. Pertama agent
klasifikasi (ontology) yang tepat dalam
mendapatkan input atau perception terhadap
knowledge-base. Misalnya informasi hasil
suatu masalah, kemudian bagian intelligent
interaksi dengan agent lain, tentu mempunyai
processing mengolah input tersebut sehingga
karakteristik dan format yang lain dengan
bisa menghasilkan output berupa action
informasi yang didapat dari user (pengguna).
(Gambar 5).
Disinilah perlu dikembangkan strategi dan
ontologi yang tepat untuk menyusun informasi
Intelligent Processing
Input Output
yang masuk. Tahapan ini disebut dengan
(Perception) (Action)
information fusion (Gambar 6).
Gambar 5: Software Agent Secara Black-Box
Kemudian tahapan berikutnya adalah tahapan
pengolahan informasi (information processing).
Dalam konsepsi black -box, arsitektur software
Seperti dijelaskan sebelumnya, agent
agent bisa diterima oleh semua peneliti, karena
mempunyai tujuan (goal) berhubungan dengan
arsitektur tersebut bersifat sangat umum dan
tugas yang dibebankan kepadanya. Tujuan
memungkinkan mencakup semua jenis software
pengolahan informasi disini adala h untuk
agent.
membuat interpretasi terhadap informasi yang
ada supaya dengan itu agent bisa berorientasi ke
Tahap berikutnya adalah, berdasar pada konsep
tujuan (goal-oriented) yang dibebankan
black -box ini kita harus memikirkan proses kerja
kepadanya. Meskipun tentu saja untuk mencapai
apa saja yang harus kita masukkan ke dalam
tujuan yang ingin dicapai, harus melewati
intelligent processing. Brenner [Brenner et al.,
tahapan-tahapan proses sepe rti planning,
1998] mengemukakan satu model intelligent
scedulling, dsb.
processing untuk software agent yang berisi:
interaction, information fusion, information
Tahapan berikutnya adalah melakukan aksi
processing dan action (Gambar 6).
(action) berdasarkan kepada tujuan (goal),
planning, dan scedulling yang ada pada agent.
Interaction

Interaction

Information Information

Input
Fusion Processing
Action
Output
Seperti sudah dijelaskan diatas, agent melakukan
(Perception) (Action)
aksi dalam lingkungannya, sehingga
bagaimanapun juga dia harus tetap
Intelligent
Processing memanfaatkan module interaksi (interaction
module) dalam aksinya.
Gambar 6: Proses Kerja Software Agent

Beberapa konsep arsitektur lain yang lebih


Software agent memiliki module interaksi
mewakili karakteristik software agent
(interaction module) yang berguna untuk
diungkapkan oleh beberapa peneliti. Misalnya
melakukan komunikasi (communication),
seperti kita ketahui bersama bahwa Rao [Rao et
koordinasi (coordination) dan kooperasi
al., 1990] menyajikan konsep struktur BDI

Invited Paper 9 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

(Beliefs Desires Intention) agent, yang memiliki pengembangan suatu sistem.


elemen-elemen seperti tampak pada gambar 7.
7.1. Metodologi Analisa dan Desain
Desires Berorientasi ke Agent
Metodologi analisa dan desin berorientasi ke
Goals
Knowledge

agent (Agent-Oriented Analysis dan Design


Beliefs

Plans
Intentions
(AOAD)), adalah salah satu tema penelitian
yang menonjol di masa generasi kedua
(1990-sekarang) penelitian software agent
(lengkapnya lihat bagian 2 tentang sejarah dan
Gambar 7: Struktur BDI Agent latar belakang). Bagaimanapun juga seperti
halnya paradigma software engineering lain,
Berdasar pada konsep dan struktur ini, software agent pun memerlukan metodologi
dikembangakn arsitektur untuk BDI dan terutama untuk analisa dan desain sistem, yang
deliberative agent (Gambar 8). berguna untuk membantu developer dalam
mengembangkan dan memanage software agent
plus life cycle-nya.
Executor Scheduler Planner
Output
(Perception)
Pada hakekatnya, riset tentang metodologi
Interaction

Intentions
Manager Reasoner Goals AOAD bisa kita bagi menjadi dua kelompok
Desires
besar [Iglesias et al., 1999] . Yang pertama
Input adalah metodologi yang berdasar kepada
(Action) Information
Knowledge Base
Receiver Object-Oriented Analysis and Design (OOAD),
selanjutnya lihat bagian 7.1.1. Dan yang kedua
Gambar 8: Arsitektur BDI dan Deliberative Agent adalah metodologi yang berdasar kepada
Knowledge Engineering (KE), selanjutnya lihat
Kemudian Brooks [Brooks, 1991] bagian 7.1.2.
mengembangkan arsitektur untuk reactive agent,
yang pada hakekatnya bisa divisualisasikan 7.1.1. Metodologi Yang Berdasar
seperti Gambar 9. Kepada OOAD
Ada beberapa alasan mengapa digunakan
Competence
Module OOAD sebagai dasar pengembangan metodologi
AOAD.
Actuators
Sensors

Competence
Input Module Output
(Perception) (Action) Alasan yang pertama adalah karena pada
Competence dasarnya ada kemiripan antara paradigma object
Module
orientasi (object-oriented (OO) paradigm)
dengan paradigma agent orientasi
Gambar 9: Arsitektur Reactive Agent (agent-oriented paradigm) [Burmeister, 1996]
[Kinny et al., 1996]. Dalam OO agent bisa
7. METODOLOGI DAN TOOL UNTUK didesain sebagai obyek aktif, dan obyek yang
PENGEMBANGAN SOFTWARE AGENT mempunyai mental state . Meskipun tentu saja,
Pada bagian ini akan dibahas tentang metode perlu dipikirkan lagi mengenai masalah belief,
dan tool untuk pengembangan software agent. desire , intentions, dan commitments, yang
Bagaimanapun juga dalam mengembangkan menjadi karakteristik dari agent.
sistem yang kompleks, diperlukan metode yang
jelas dan disepakati oleh umum, dan juga karena Alasan yang kedua adalah metodologi OOAD
harus dipertimbangkan keterbatasan manusia yang ada, misalnya Object Modelling Technique
baik fisik maupun mental, diperlukan tool (OMT) [Rumbaugh et al., 1991],
sebagai alat bantu untuk mempermudah Object-Oriented Software Engineering (OOSE)

Invited Paper 10 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

[Jacobson et al., 1992] , ataupun Unified 3. Cooperation Model: Yang berisi segala
Modelling Language (UML) [Booch et al., sesuatu yang berhubungan dengan interaksi
1999], sudah banyak digunakan, dan dikenal antar agent, termasuk didalamnya protocol
luas dalam industri software. Sehingga yang dipakai, proses interaksi dan kerjasama
metodologi AOAD yang berdasar pada OOAD, (interaction dan cooperation process),
akan lebih cepat dipahami dan diterima secara ataupun masalah pesan dalam interaksi
mudah oleh berbagai lapisan industri software. (message).
Agents Internal
Structure
Kemudian alasan yang ketiga adalah, bahwa
Agent Model
proses identifikasi obyek dalam object model
Behavior Intentions
creation process bisa diterapkan dalam proses
untuk identifikasi agent.
Interaction
Inheritance Aggregation Protocols
processes
Dari sekian banyak metodologi AOAD yang Organization Model Cooperation Model
berdasar kepada OOAD ini, penulis mencoba Cooperation
Roles Messages
processes
mengambil metodologi yang dikemukakan oleh
Burmeister [Burmeister, 1996]. Burmeister Gambar 11: Tiga Model dalam AOAD
pertama bergerak dari salah satu metodologi
OOAD yaitu OMT yag dikembangkan oleh Beberapa metodogi lain yang masih dalam area
Rumbaugh [Rumbaugh et al., 1991]. Metodologi ini adalah yang dikemukakan oleh Kinny [Kinny
OMT menguraikan bahwa OOAD mempunyai 3 et al., 1996] dengan metodologi untuk BDI
elemen dasar yaitu: Object Model, Dynamic (Belief-Desire-Intention) agent, kemudian
Model, dan Static Model. Apa yang terdapat Moulin [Moulin et al., 1996] dan Kendall
dalam masing-masing model tersebut tergambar [Kendall et al., 1996] juga mengemukakan
pada Gambar 10. metodologi AOAD yang berdasar kepada
Objects Classes
OOAD.
Object Model
7.1.2. Metodologi Yang Berdasar
Attributes Methods
Kepada KE
Softwa re agent sebagai suatu sistem yang
Inheritance Aggregation Messages Internal memiliki intelegensi (lihat bagian 3 tentang
Structure

Static Model Dynamic Model


karakteristik software agent), dimana salah satu
Internal
faktor intelegensi adalah adanya knowledge base.
Association Subsystem Interactions
Process
Sehingga dalam sudut pandang KE, agent
Gambar 10: Tiga Model dalam OMT dipandang sebagai sebuah Knowledge-Based
System (KBS), yang tentu saja metodologi
Berdasar pada tiga model yang sudah lazim analisa dan desainnya pun akan tepat kalau
dipakai dalam metodologi OMT tersebut diatas, merefer berdasar kepada analisa dan desain yang
Burmeister mencoba menganalogikan kedalam sudah dikembangkan oleh KE.
metodologi AOAD yang dia buat. Tiga model
AOAD yang dia kemukakan adalah (Gambar Beberapa peneliti mengembangkan metodologi
11): AOAD yang merupakan ekstensi dari
metodologi yang ada di KE. Seperti kita tahu
1. Agent Model: Yang berisi internal structur Schreiber [Schreiber et al., 1994]
misalnya belief, plan, goals, dan juga mengembangkan metodologi analisis dan desain
behavior dari agent, dsb. untuk KBS, yang kemudian terkenal dengan
2. Organization Model: Yang berisi segala nama CommonKADS. Berdasar dari metodologi
sesuatu yang berhubungan dengan relasi CommonKADS yang dikembangkan oleh
antara suatu agent dengan agent lain, bisa Schreiber tersebut, munculah metodologi yang
berupa inheritance, role, ataupun merupakan ekstensi dari CommonKADS khusus
aggregation. untuk menangani masalah software agent

Invited Paper 11 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

ataupun MAS. yang sebaiknya kita pakai [Knabe, 1995]


[Brenner et al., 1998]. Petunjuk-petunjuk
Glaser [Glaser, 1996] mengembangkan ekstensi tersebut adalah:
CommonKADS untuk MAS dalam thesis
PhD-nya, kemudian terkenal dengan nama 1. Object-Orientedness: Karena agent adalah
metodologi CoMoMAS . Dalam CoMoMAS berhubungan dengan obyek, bahkan
Glaser mendefinisikan agent dalam model beberapa peneliti menganggap agent adalah
seperti tersebut dibawah: obyek yang aktif, maka bagaimanapun juga
1. Agent Model agent harus diimplementasikan kedalam
2. Expertise Model pemrorgaman yang berorientasi obyek
3. Task Model (object-oriented programming language).
4. Cooperation Model 2. Platform Independence: Seperti sudah
5. System Model dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa
6. Design Model agent hidup dan berjalan diatas berbagai
lingkungan. Sehingga idealnya bahasa
Iglesias [Iglesias et al., 1998] melakukan pemrograman yang dipakai untuk
pendekatan yang hampir sama dengan apa yang implementasi adalah yang terlepas dari
dilakukan ole h Glaser, yaitu mengembangkan platform, atau dengan kata lain program
ekstensi dari CommonKADS untuk MAS, yang tersebut harus bisa dijalankan di platform
dia berinama MAS-CommonKADS. Permodelan apapun (platform independence).
untuk software agent yang dia kembangkan 3. Communication Capability: Pada saat
memasukan hal dibawah: berinteraksi dengan agent lain dalam suatu
1. Agent Model lingkungan jaringan (network environment),
2. Task Model tentu saja diperlukan kemampuan untuk
3. Expertise Model melakukan komunikasi secara fisik. Sangat
4. Coordination Model lebih baik seandaianya bahasa pemrograman
5. Organisation Model mensupport pemrograman untuk network
6. Communication Model dan komunikasinya.
7. Design Model 4. Security: Faktor keamanan (security ) juga
hal yang harus diperhatikan dalam memilih
Metodologi MAS-CommonKADS dari Iglesias bahasa pemrorgaman untuk implementasi
ini sudah diaplikasikan dengan berhasil untuk software agent. Terutama untuk mobil agent,
mengembangkan proyek PROTEGER (MAS for diperlukan bahasa pemrograman yang
Network and System Management) dan juga mensupport level-level keamanan yang bisa
untuk pengembangan hybrid system dengan membuat agent bergerak dengan aman.
MAS (proyek ESPRIT-9119 MIX). 5. Code Manipulation: Beberapa aplikasi
software agent memerlukan manipulasi kode
7.2. Bahasa Pemrograman program secara runtime. Bahasa
Pada bagian ini akan dibahas tentang bahasa pemrograman untuk software agent
pemrograman yang banyak dipakai untuk tahap sebaiknya juga harus bisa memberikan
implementasi dari software agent. support terhadap masalah ini.
Bagaimanapun juga setiap bahasa pemrograman
memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan Ditarik dari beberapa petunjuk diatas, para
paradigma pemrograman yang dia anut. peneliti merekomendasikan bahasa
Sehingga pemakaian bahasa permrograman yang pemrograman berikut untuk
kita pakai akan menentukan keberhasilan dalam mengimplementasikan software agent [Brenner
implementasi agent sesuai yang kita harapkan. et al., 1998]:
1. Java
Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang 2. Telescript
bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman 3. Tcl/Tk, Safe-Tcl, Agent-Tcl

Invited Paper 12 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

8. RISET DAN APLIKASI SOFTWARE sistem merupakan sistem yang harus bisa
AGENT bekerja secara mandiri dan bersifat reactive.
Hal ini sesuai dengan karakteristik dari
Ada dua tujuan dari survey tentang riset dan
agent, sehingga bukan sesuatu yang
aplikasi softwa re agent. Yang pertama adalah,
mengejutkan kalau banyak muncul
untuk mengeidentifikasi sampai sejauh mana
pengembangan aplikasi process control yang
teknologi agent sudah diaplikasikan dengan
berbasis ke teknologi agent. Beberapa
memberikan pointer berupa contoh-contoh
contoh penelitian dan aplikasi yang berada
aplikasi sistem yang sudah ada. Yang kedua
dalam area ini adalah: proyek ARCHON
adalah, untuk memberikan gambaran ke depan,
yang diaplikasikan untuk manajemen
masalah-masalah apa yang sudah dan belum
transportasi listrik [Corera et al., 1996] dan
terpecahkan dan membuka peluang untuk
kontrol untuk percepatan partikel [Perriolat
mencoba mengaplikasikan teknologi agent ke
et al., 1996] , kemudian juga: pengontrolan
masalah baru yang timbul. Jennings [Jennings et
iklim [Clearwater et al., 1996], pengontrolan
al., 1998] merangkumkan riset dan aplikasi
spacecraft [Ingrand et al., 1992] [Schwuttke
software agent yang ada kedalam beberapa
et al., 1993], dsb.
bidang. Disini kami akan mengupas beberapa
3. Telecommunications: Sistem
riset dan aplikasi software agent dalam bidang
telekomunikasi pada umumnya bergerak
industri, internet/bisnis, entertainment, medis,
dalam skala besar, dan
dan bidang pendidikan.
komponen-komponen telekomunikasi yang
terhubung, terdistribusi dala m jaringan.
8.1. Riset dan Aplikasi Software Agent
Untuk itu diperlukan sistem monitoring dan
di Dunia Industri
manajemen dalam kerangka real-time.
Dewasa ini teknologi agent sudah diaplikasikan Dengan semakin tingginya tingkat kompetisi
secara luas di dunia Industri. Bagaimanapun untuk menyediakan sistem komunikasi yang
juga harus diakui bahwa secara sejarah terbaik, diperlukan pendekatan
penelitian, selain dunia Internet dan bisnis, komputerisasi dan software paradigma yang
teknologi agent banyak didesain untuk sesuai. Disinilah teknologi agent diperlukan.
dimanfaatkan di bidang industri. Beberapa riset dan aplikasi dalam area ini
adalah: pengontrolan jaringan
1. Manufacturing: Parunak [Parunak, 1987] [Schoonderwoerd et al., 1997] [Weihmayer
mempelopori proyek penelitian yang dia et al., 1998], transmisi dan switching
sebut YAMS (Yet Another Manufacturing [Nishibe et al., 1993], service management
System), dimana dia berusaha [Burmeister et al., 1997], dan manajemen
mengaplikasikan protokol contract net untuk jaringan [Esfandani et al., 1996] [Garijo et
proses kontrol di manufacturing. Untuk al., 1992] [Rao et al., 1990], dsb.
mengatasi masalah kompleks dalam proses 4. Air Traffic Control: Ljunberg [Ljunberg et
manufacturing, YAMS mengadopsi al., 1992] mengemukakan sistem
pendekatan MAS, dimana setiap pabrik dan pengontrolan lalu lintas udara berbasis agent
komponen dari pabrik adalah yang terkenal dengan nama OASIS. OASIS
direpresentasikan sebagai agent. Aplikasi sudah diujicoba di bandar udara Sydney di
lain yang menggunakan teknologi agent Australia. OASIS diimplemantasikan
dalam area ini adalah: konfigurasi dan menggunakan sistem yang disebut DMARS
desain untuk product manufacturing [Georgeff, 1994].
[Darrand et al., 1996] , pendesainan secara 5. Transportation System: Beberapa contoh
kolaborativ [Cutosky et al., 1994] [Brooks, aplikasi teknologi agent yang ada dalam
1986], pengontrolan dan penjadwalan area ini adalah: aplikasi pencarian sistem
operasi manufacturing [Fordyce et al., 1994] transportasi dan pemesanan tiket dengan
[Oliveira et al., 1997] [Parunak et al., , menggunakan MAS [Burmeister et al.,
1997] [Sprumont et al., 1997], dsb. 1997], kemudian aplikasi lain adalah seperti
2. Process Control: Process control secara yang dikemukakan oleh Fischer [Fischer et

Invited Paper 13 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

al., 1996]. dsb.


3. Distributed Project Management: Untuk
8.2. Riset dan Aplikasi Software Agent meningkatkan produktivitas dalam kerja
di Dunia Internet dan Bisnis yang memerlukan kolaborasi antar anggota
Seperti sudah disebutkan diatas, boleh dikatakan tim dalam kerangka teamwork , mau tidak
teknologi agent paling banyak diaplikasikan mau harus dipikirkan kembali model
dalam dunia Internet dan bisnis ini. software yang mempunyai karakteristik bisa
Bagaimanapun juga ini tak lepas dari maju dan melakukan kolaborasi dan koordinasi secara
berkembang pesatnya teknologi jaringan mandiri, untuk membantu tiap anggota
komputer yang membuat perlunya paradigma dalam melakukan tugas yang menjadi
baru untuk menangani masalah kolaborasi, tanggung jawabnya. Salah satu approach
koordinasi dalam jarak yang jauh, dan salah satu adalah dengan mengimplemantasikan
yang penting lagi adalah menangani kendala teknologi agent dalam software sistem yang
membengkaknya informasi. dipakai untuk berkolaborasi. Anumba
[Anumba et al., 1997] memberikan
1. Information Management: Ada dua tema kontribusi dalam pengembangan decision
besar dalam manajemen informasi dan peran support system untuk designer dalam
teknologi agent untuk mengatasi masalah mendesain bangunan dalam kerangka
information overload karena perkembangan teamwork. Riset dan aplikasi lain adalah
teknologi jaringan dan Internet. RAPPID [Parsons et al., 1999],
• Information Filtering: Proyek PROCESSLINK [Petrie et al., 1999], dan
MAXIMS [Maes, 1994] [Decker et al., juga OOEXPERT [Romi et al, June 1999]
1997], kemudian WARREN [Takahashi [Romi et al., March 1999] [Romi et al., July
et al., 1997] adalah contoh aplikasi di 2000] [Romi, 2001] yang memberikan solus i
bidang information filtering. dan metodologi dalam pemecahan masalah
• Information Gathering: Banyak sekali object model creation process dalam OOAD,
aplikasi yang masuk area information dan implementasi dengan menggunakan
gathering baik gratis maupun komersil. pendekatan Multi Agent System (MAS).
Contohnya adalah proyek WEBMATE
[Chen et al., 1998], pencarian 8.3. Riset dan Aplikasi Software Agent
homepage dengan softbot [Etzioni, di Dunia Entertainment
1996], proyek LETIZIA [Lieberman, Komunitas informatika dan ilmu komputer
1995], dsb. sering tidak menjamah dengan serius
2. Electronic Commerce: Tema riset kearah industri-industri yang bersifat lebih ke arah
desain dan implementasi untuk rekreasi dan kesenangan (Leisure Industri)
mengotomatisasi jual-beli, termasuk [Jennings et al., 1998]. Misalnya adalah masalah
didalamnya adalah implementasi strategi industri game, teater dan sinema, dsb. Dengan
dan interaksi dalam jual-beli, adanya software agent, memungkinkan
tawar-menawar, teknik pembayaran, dsb. komunitas informatika dan komputer untuk ikut
[Chaves et al., 1996] merealisasikan sistem andil merealisasikan pemikirannya.
pasar elektronik dalam sistem yang disebut
dengan KASBAH. Dalam sistem ini 1. Games: Software agent berperan penting
disimulasikan buyer agent dan seller agent dalam pengembangan game modern,
yang melakukan transaksi jual-beli, misalnya dengan membawa paradigma
tawar-menawar, dan masing-masing agent agent kedalam karakter manusia atau
mempunyai strategi jual beli untuk sesuatu dalam game tersebut sehingga lebih
mendapatkan yang termurah atau teruntung. hidup. Beberapa riset yang sudah sampai
Aplikasi agent lainnya adalah BargainFinder pada tahap implementasi adalah misalnya
[Krulwich, 1996], JANGO [Doorenbos et al., aplikasi game yang dikembangkan oleh
1997], MAGMA [Tsvetovatyy et al., 1997], Grand dan Cliff [Grand et al., 1998],

Invited Paper 14 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

kemudian juga [Wavish et al., 1996], dsb. kolaborasi dengan software agent dari vendor
2. Interactive Theatre and Cinema: Beberapa lain. Masalah timbul karena bahasa untuk
riset dan aplikasi yang berhubungan dengan berkomunikasi berlainan, misalnya satu vendor
hal ini adalah [Trappl et al., 1997], [Lester et menggunakan KQML, sedangkan vendor lain
al., 1997], dan [Foner, 1997]. mengembangkan sendiri bahasa komunikasi
untuk software agentnya. Kasus-kasus seperti
8.4. Riset dan Aplikasi Software Agent inilah yang membuat bagaimanapun juga sudah
di Dunia Medis saatnya dipikirkan usaha untuk melakukan
Dunia medis adalah bidang yang akhir-akhir ini standarisasi terhadap software agent, baik secara
sangat gencar dilakukan komputerisasi fisik maupun secara teori.
terhadapnya. Tidak ketinggalan, teknologi agent
pun dicoba untuk diimplementasikan dalam Pada bagian ini kami akan memperkenalkan
rangka mencoba mengatasi masalah-masalah beberapa organisasi yang melakukan usaha
yang berhubungan dengan monitoring pasien standarisasi, antara lain organsiasi yang terbesar
[Larsson et al., 1998], manajemen kesehatan dari adalah Foundation for Intelligent Physical Agent
pasien [Huang et al., 1995], dsb. (FIPA), kemudian Object Management Group
(OMG), US Defense Advanced Research
8.5. Riset dan Aplikasi Software Agent Projects Agency (DARPA), dan AgentLink.
di Dunia Pendidikan
9.1. Foundation for Intelligent Physical
Dengan perkembangan teknologi jaringan Agent (FIPA)
komputer, dunia pendidikan pun salah satu yang
merasakan manfaatnya. Sistem pengajaran pun FIPA adalah organisasi non-profit yang didirikan
mengalami perkembangan kearah lebih modern tahun 1996, dan didaftarkan di Geneva,
dengan memanfaatkan teknologi jaringan. Switzerland. Tujuan utama FIPA adalah untuk
Berhubungan dengan teknologi agent, dewasa mempromosikan dan memberikan dukungan
ini banyak sekali riset dan aplikasi untuk dunia terhadap kemajuan aplikasi-aplikasi yang
pendidikan yang menggunakan teknologi agent, berbasis agent [Suguri, 1999]. Tujuan ini
misalnya [Chen et al., 1996], [Espinosa et al., direalisasikan dengan memproduksi spesifikasi
1996], [Florea, 1999], dsb. yang diterima secara internasional, terutama
mengenai masalah interoperabilitas antar agent.
Anggota dari FIPA sampai saat ini adalah 50
9. USAHA STANDARISASI SOFTWARE institusi dari sekitar 14 negara, baik berupa
AGENT perusahaan, universitas, ataupun organisasi.
Didalam FIPA setiap anggota, terutama yang
Seperti sudah kita bahas dalam bagian tergabung dalam Technical Committee (TC)
pendahuluan, bahwa kosa kata agent digunakan melakukan kolaborasi dan kesepakatan secara
secara luas dalam berbagai bidang, dan juga internasional untuk memproduksi spesifikasi.
diaplikasikan menurut pengertian dan
interpretasi masing-masing peneliti. Sampai saat ini FIPA sudah memproduksi tiga
Bagaimanapun juga dalam era globalisasi baik periode spesifikasi, yaitu FIPA97, FIPA98 dan
dalam lingkup riset atau penelitian, maupun FIPA2000. Secara lengkap spesifikasi yang
ditinjau dari segi aplikasi teknologi agent, diproduksi oleh FIPA bisa didownload dari
diperlukan suatu persamaan visi dan interpretasi URL: www.fipa.org
khususnya pada saat sudah mencapai ke tahap
implementasi. 9.2. Object Management Group (OMG)
OMG merekomendasikan standardisasi untuk
Suatu contoh yang mudah, ketika banyak sekali
teknologi agent, terutama yang berhubungan
orang ataupun vendor mengembangkan aplikasi
dengan Object Management Architecture
software agent, bagaimanapun juga suatu saat
(OMA) dari OMG. Pembahasan secara lengkap
akan ada masa dimana agent suatu vendor harus
adalah bisa dipelajari dari URL dibawah:
melakukan komunikasi, koordinasi dan

Invited Paper 15 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

www.omg.org dan www.objs.com/agent 11. POINTER dan RESOURCE MENGENAI


SOFTWARE AGENT
9.3. US Defense Advanced Research
11.1. Penelitian dan Pengembangan
Projects Agency (DARPA)
1. URL Tentang Software Agent
DARPA mempunyai agenda riset dan
UMBC AgentWeb agents.umbc.edu
standardisasi mengenai teknologi agent.
MultiAgent.com www.multiagent.com
Didalamnya termasuk beberapa masalah
IBM Software Agentwww.research.ibm.com/
dibawah:
Iagents
• Control of Agent-based System
ComInfo www.compinfo-center.com
• Advanced Logistics Project
MAML www.syslab.ceu.hu/mam
• DARPA Agent Markup Language
2. URL Untuk Pencarian/Download Paper
9.4. AgentLink
dan Thesis
Adalah organisasi yang didirikan di Eropa, Research Index researchindex.org
sebagai organisasi yang mengkoordinir riset dan Decision Sciences www.elsevier.com/
pengembangan sistem komputerisasi yang homepage/sae/orms/
berbasis agent. AgentLink mempunyai tujuan orms.sht
utama memberikan dukungan terhadap EI Publication inf2.pira.co.uk
peningkatan kualitas dari software agent, dan Google.com www.google.com
kerjasama antar industri yang bergerak dalam
software agent maupun agent sistem khususnya 11.2. Standarisasi
di bagian wilayah Eropa.
FIPA www.fipa.org
OMG www.omg.org
Aktifitas utama AgentLink saat ini adalah
AgentLink www.agentlink.org
bergerak dalam empat area dibawah:
• Industrial action
• Research coordination
12. DAFTAR SINGKATAN
• Teaching and Training
• Infrastructure and management AI = Artificial Intelligence
AOAD = Agent-Oriented Analysis and
Penjelasan secara lengkap dari AgentLink bisa Design
didapat dari URL: www.agentlink.org AOSE = Agent-Oriented Software
Engineering
BDI = Beliefs Desires Intentions
10. KESIMPULAN DAI = Distributed Artificial Intelligence
DARPA = Defense Advanced Research
Pada makalah ini telah dibahas secara lengkap
Projects Agency
tentang teknologi software agent, baik dalam
DPS = Distributed Problem Solving
tinjauan teori maupun praktis, dan juga telah
FIPA = Foundation for Intelligent Physical
dijelaskan secara mendetail tentang aplikasi dari
Agent
teknologi software agent diberbagai bidang.
KBS = Knowledge-Based System
Salah satu tujuan dari makalah ini adalah
KE = Knowledge Engineering
memberi penjelasan secara global tentang
KQML = Knowledge and Query
software agent, dimulai dari penjelasan tentang
Manipulation Language
sejarah, definisi, dan karakteristik. Kemudian
MAS = Multi Agent System
beranjak ke klasifikasi, arsitektur, dan
OOAD = Object-Oriented Analysis and
aplikasinya diberbagai bidang. Terakhir dibahas
Design
masalah standardisasi dan organisasi yang
OMG = Object Management Group
berkecimpung di dalamnya.
OMT = Object Modelling Technique
OOSE = Object-Oriented Software

Invited Paper 16 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

Engineering [Chaib-draa et al., 1992] B. Chaib-draa, B.


PAI = Paralel Artificial Intelligence Moulin, R. Mandiau, and P. Millot, “Trends in
UMBC = University of Maryland Baltimore Distributed Artificial Intelligence”, Artificial
County Intelligence Review, 6, 35-66, 1992.
UML = Unified Modelling Language [Chaves et al., 1996] A. Chavez and P. Maes,
URL = Uniform Resource Locator “Kasbah: An Agent Marketplace for Buying and
Selling Goods”, Proceedings of the First
International Conference on the Practical
13. REFERENSI Application of Intelligent Agents and
Multi-Agent Technology (PAAM -96), pp. 75-90,
[Anumba et al., 1997] C.J. Anumba and N.F.O.
London, UK, 1996.
Evbuomwan, “Concurrent Engineering in
[Chen et al., 1998] Liren Chen and Katia Sycara,
Design-Build Projects”, Construction
“Webmate : A Personal Agent for Browsing and
Management and Economics, Vol. 15, No. 3,
Searching”, Proceedings of the Second
May, pp 271-281, 1997.
International Conference on Autonomous Agents
[Booch et al., 1999] Grady Booch, James
(Agents 98), Minneapolis/St Paul, MN, May
Rumbaugh, and Ivar Jacobson, "The Unified
1998.
Modeling Language User Guide",
[Chen et al., 1996] C. Chen and R. Rada,
Addison-Wesley, 1999.
“Individualization Within a Multi-Agent
[Bond et al., 1988] Alan H. Bond and Les
Computer-Assisted Learning to Read
Gasser (Eds.), “Readings in Distributed
Environment”, Journal of Artificial Intelligence
Artificial Intelligence”, Morgan Kaufmann
in Education, 5(4), 557-590, 1996.
Publishers, 1988.
[Clearwater et al., 1996] S. H. Clearwater, R.
[Bradshaw, 1997] Jeffrey M. Bradshaw,
Costanza, M. Dixon, and B. Schroeder, “Saving
“Software Agents”, MIT Press, 1997.
Energy using Market-Based Control” , Market
[Brenner et al., 1998] Walter Brenner, Rudiger
Based Control, pp. 253-273, World Scientific:
Zarnekow, and Hartmut Wittig, “Intelligent
Singapore, 1996.
Software Agents: Foundation and Applications”,
[Corera et al., 1996] J. M. Corera, I. Laresgoiti,
Springer-Verlag, 1998.
and N. R. Jennings, “Using Archon, Part 2:
[Brooks, 1986] R.A.Brooks, “A Robust Layered
Electricity Transportation Management”, IEEE
Control System for a Mobile Robot”, IEEE
Expert, 11(6), pp.71-79, 1996.
Journal of Robotics and Automation, Vol.2(1),
[Cutosky et al., 1994] M.R. Cutosky, R.E. Fikes,
pp. 14-23, 1986.
R.S. Engelmore, M.R.Genesereth, W.S. Mark,
[Brooks, 1991] R.A. Brooks, “Intelligence
T.Gruber, J.M.Tenenbaum, and J.C. Weber,
Without Representation”, Artificial Intelligence,
“PACT:An Experiment in Integrating
Vol. 47, pp. 139-159, 1991
Concurrent Engineering Systems”, IEEE
[Burmeister, 1996] Birgit Burmeister, “Models
Transactions on Computers, Vol. 26(1), pp.
and Methodology for Agent-Oriented Analysis
28-37, 1993.
and Design, Working Notes of the KI'96
[Darrand et al., 1996] T.P. Darrand and W.P.
Workshop on Agent-Oriented Programming and
Birmingham, “Anattribute-Space Representation
Distributed Systems, 1996.
and Algorithm for Concurrent Engineering”,
[Burmeister et al., 1997] B. Burmeister, A.
AIEDAM, vol.10(1), pp. 21-35, 1996.
Haddadi, and G. Matylis, “Applications of
[Decker et al., 1997] K. Decker, A. Pannu, K.
Multi-Agent Systems in Traffic and
Sycara, and M. Williamson, “Designing
Transportation”, IEEE Transactions on Software
Behaviors for Information Agents”, Proceedings
Engineering, 144(1), pp.51-60, February 1997.
of the First International Conference on
[Caglayan et al., 1997] A. Caglayan, Colin
Autonomous Agents (Agents-97), pp. 404-412,
Harrison, Alper Caglayan, and Colin G. Harrison,
Marina del Rey, CA, February 1997.
“Agent Sourcebook: A Complete Guide to
[Doorenbos et al., 1997] R. Doorenbos, O.
Desktop, Internet, and Intranet Agents”, John
Etzioni, and D. Weld, “A Scaleable
Wiley & Sons Inc., January 1997.
Comparison-Shopping Agent for the World

Invited Paper 17 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

Wide Web”, Proceedings of the First The 7 th International Conference on Computers


International Conference on Autonomous Agents in Education, Chiba, Japan, 4-7 November, 1999
(Agents 97), pp. 39-48, Marina del Rey, CA, [Foner, 1997] L. N. Foner, “Entertaining
1997. Agents: A Sociological Case Study”,
[Esfandani et al., 1996] B. Esfandiari, G. Proceedings of the First International
Deflandre, and J. Quinqueton, “An Interface Conference on Autonomous Agents (Agents 97),
Agent for Network Supervision”, Proceedings of pp.122-129, Marina del Rey, CA, 1997.
the ECAI-96 Workshop on Intelligent Agents for [Fordyce et al., 1994] K. Fordyce and G.G.
Telecom Applications, Budapest, Hungary, 1996. Sullivan, “Logistics Management
[Espinosa et al., 1996] Enrique Espinosa, System:Integrating Decision Technologies for
Fernando Ramos, “Agent-Based Virtual Dispatch Scheduling in Semi-conductor
Education using the Java Technology”, Manufacturing”, Intelligent Scheduling, pp.
Proceedings of the Third International 473-516, Morgan Kaufmann Publishers: San
Conference on Intelligent Tutoring Systems Mateo, CA, 1994.
(ITS96). IEEE/ACM. Montreal, Canada, June [Franklin et al., 1996] Stan Franklin and Art
1996. Graesser. “Is it an Agent, or just a Program?: A
[Etzioni, 1996] O. Etzioni, “Moving Up the Taxonomy for Autonomous Agents”,
Information Food Chain: Deploying Softbots on Proceedings of the Third International Workshop
the World-Wide Web”, Proceedings of the on Agent Theories, Architectures and Languages,
Thirteenth National Conference on Artificial Springer-Verlag, 1996.
Intelligence (AAAI-96), Portland, OR, 1996. [Garijo et al., 1992] F. J. Garijo and D.
[Finin et al., 1993] Tim Finin, Jay Weber, Gio Hoffmann, “A Multi-Agent Architecture for
Wiederhold, Michael Geneseret, Richard Operation and Maintenance of
Frtitzson, James McGuire, Stuart Shapiro and Telecommunications Networks”, Proceedings of
Chris Beck, “DRAFT Specification of the the Twelfth International Conference on AI,
KQML Agent-Communication Language -- plus Expert Systems and Natural Language, pp.
example agent policies and architectures”, The 427-436, Avignon, France, 1992.
DARPA Knowledge Sharing Initiative, 1993. [Gasser et al., 1989] Les Gasser and M. Huhns
[Finin et al., 1994] Tim Finin, Don McKay, (Eds.), “Distributed Artificial Intelligence”, Vol.
Rich Fritzson, and Robin McEntire, “KQML: 2, Morgan Kaufmann Publishers, 1989.
An Information and Knowledge Exchange [Georgeff, 1994] M. P. Georgeff, “Distributed
Protocol”, Knowledge Building and Knowledge Multi-Agent Reasoning Systems (DMARS)”,
Sharing, Ohmsha and IOS Press, 1994. Technical Report of Australian AI Institute,
[Finin et al., 1994] Tim Finin, Richard Fritzson Level 6, 171 La Trobe Street, Melbourne,
Don McKay and Robin McEntire, “KQML as an Australia, 1994.
Agent Communication Language”, The [Glaser, 1996] Norbert Glaser, “Contribution to
Proceedings of the Third International Knowledge Modelling in a Multi-Agent
Conference on Information and Knowledge Framework (the CoMoMAS Approach)”. PhD
Management (CIKM'94), ACM Press, Thesis at the L'Universtite Henri Poincare,
November 1994. Nancy I, France, November 1996.
[Finin et al., 1997] Tim Finin, Yannis Labrou, [Grand et al., 1998] S. Grand and D. Cliff,
and James Mayfield, “KQML as an Agent “Creatures: Entertainment Software Agents With
Communication Language”, Software Agents, Artificial Life”, Autonomous Agents and
MIT Press, Cambridge, 1997. Multi-Agent Systems, Vol.1 No.1, 1998.
[Fischer et al., 1996] K. Fischer, J. P. Muller, [Guralnik, 1983] David B. Guralnik, “Webster's
and M. Pischel, “Cooperative Transportation New World Dictionary”, Prentice Hall School
Scheduling: An Application Domain for DAI”, Group, 1983.
Applied Artificial Intelligence, 10(1), pp. 1-34, [Hewitt, 1977] Carl Hewitt, “Viewing Control
1996. Structures as Patterns of Passing Messages”,
[Florea, 1999] A. Florea, “An Agent-Based Artificial Intelligence, 8(3), pp.323-364, 1977.
Collaborative Learning System”, Proceedings of [Huang et al., 1995] J. Huang, N. R. Jennings,

Invited Paper 18 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

and J. Fox, “An Agent-Based Approach to [Labrou et al., 1994] Yannis Labrou and Tim
Health Care Management.” Applied Artificial Finin, “A semantics approach for KQML - A
Intelligence, 9(4), pp. 401-420, 1995. General Purpose Communication Language For
[Iglesias et al., 1998] C. Iglesias, M. Garijo, J.C. Software Agents”, Third International
Conference on Information and Knowledge
Gonzales, and J.R. Velasco, “Analysis and
Management (CIKM'94), November 1994.
design of multiagent systems using
[Labrou et al., 1997] Yannis Labrou and Tim
mas-commonkads”, Intelligent Agents IV
Finin, “A Proposal for a new KQML
(ATAL97), LNAI 1365, pp. 313-326,
Specification”, TR CS-97-03, February 1997.
Springer-Verlag, 1998.
[Larsson et al., 1998] J. E. Larsson and B.
[Iglesias et al., 1999] C.A. Iglesias, M. Garijo,
Hayes-Roth, “Guardian: An Intelligent
and J.C. Gonzalez, “A Survey of Agent-Oriented
Autonomous Agent for Medical Monitoring and
Methodologies”, Proceedings of the Fifth
Diagnosis”, IEEE Intelligent Systems, Jan/Feb
International Workshop on Agent Theories,
1998.
Architectures, and Languages (ATAL-98),
[Lester et al., 1997] J. C. Lester and B. A. Stone,
Lecture Notes in Artificial Intelligence.
“Increasing Believability in Animated
Springer-Verlag, Heidelberg, 1999.
Pedagogical Agents”, Proceedings of the First
[Ingrand et al., 1992] F. F. Ingrand, M. P.
International Conference on Autonomous Agents
Georgeff, and A. S. Rao, “An Architecture for
(Agents 97), pp. 16-21, Marina del Rey, CA,
Real-Time Reasoning and System Control” ,
1997.
IEEE Expert, 7(6), 1992.
[Lieberman, 1995] H. Lieberman, “Letizia: An
[Jacobson et al., 1992] Ivar Jacobson, Magnus
agent that assists web browsing”, Proceedings of
Christerson, Patrik Jonson, and Gunnar
the Fourteenth International Joint Conference
Overgaard, "Object-Oriented Software
on Artificial Intelligence (IJCAI-95), pp.
Engineering: A Use Case Driven Approach",
924-929, Montreal, Quebec, Canada, August
Addison-Wesley, 1992.
1995.
[Jennings et al., 1998] N.R. Jennings, K. Sycara,
[Ljunberg et al., 1992] M. Ljunberg and A.
M. Wooldridge, “A Roadmap of Agent Research
Lucas, “The OASIS Air Traffic Management
and Development”, Kluwer Academic
System”, Proceedings of the Second Pacific Rim
Publishers, Dordrecht, 1998.
International Conference on AI (PRICAI-92),
[Kendall et al., 1996] Elisabeth A. Kendall,
Seoul, Korea, 1992.
Margaret T. Malkoun, and Chong Jiang, “A
methodology for developing agent based
[Nishibe et al., 1993] Y. Nishibe, K. Kuwabara,
systems for enterprise integration”, Proceedings
T. Suda, and T. Ishida, “Distributed channel
of the First Australian Workshop on DAI,
allocation in atm networks”, Proceedings of the
Lecture Notes on Artificial Intelligence.
IEEE Globecom Conference, pp. 12.2.1-12.2.7,
Springer-Verlag: Heidelberg, Germany, 1996.
Houston, TX., 1993.
[Knabe, 1995] Frederick Colville Knabe,
[Nwana, 1996] Hyacinth Nwana, “Software
“Language Support for Mobile Agents”, PhD
Agents: An Overview”, Knowledge Engineering
Thesis, CMU, December 1995.
Review, 11(3), pp.205-244, 1996.
[Kinny et al., 1996] D. Kinny, M. Georgeff, and
[Nwana et al., 1996] Hyacinth Nwana and
A. Rao, “A Methodology and Modelling
Divine Ndumu, “An Introduction to Agent
Technique for Systems of BDI Agents”,
Technology”, BT Technology Journal, 14(4),
Proceedings of the Seventh European Workshop
1996.
on Modelling Autonomous Agents in a
[Maes, 1994] P. Maes, “Agents That Reduce
MultiAgent World, (LNAI Volume 1038), pp.
Work and Information Overload”,
56--71. Springer-Verlag: Berlin, Germany, 1996.
Communications of the ACM , Vol. 37(7), pp.
[Krulwich, 1996] B. Krulwich, “The
31-40, July 1994.
BargainFinder agent: Comparison price
[Moulin et al., 1996] Bernard Moulin and Mario
shopping on the internet”, Bots, and other
Brassard, “A Scenario-based design method and
Internet Beasties, pp. 257-263, Macmillan
an environment for the development of
Computer Publishing: Indianapolis, 1996.

Invited Paper 19 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

multiagent systems”, First Australian Workshop Workshop on Electro -Communication and


on Distributed Artificial Intelligentce, (LNAI Information (WECI-III), pp. 131-134, Japan,
volumen 1087), pp.216-231, Springer-Verlag, March 1999.
1996. [Romi et al., July 2000] Romi Satria Wahono
[Oliveira et al., 1997] E. Oliveira, J. M. and Behrouz H. Far, “Hybrid Reasoning
Fonseca, and A. Steiger-Garcao, “MACIV: A Architecture for Solving Object Class
DAI Based Resource Management System”, Identification Problem in the OOExpert System”,
Applied Artificial Intelligence, 11(6), pp. Proceedings of the 14th Annual Conference of
525-550, 1997. Japanese Society for Artificial Intelligence,
[Parsons et al., 1999] Michael G. Parsons, Tokyo, Japan, July, 2000.
David J. Singer, and John A. Sauter, “A Hybrid [Romi, 2001] Romi Satria Wahono,
Agent Approach For Set-Based Conceptual Ship “Intelligent Agents for Object Model Creation
Design”, Proceedings of the International Process in Object-Oriented Analysis and
Conference on Computer Applications in Design”, M.Eng. Dissertation at the Department
Shipbuilding, Cambrige, June 1999. of Information and Computer Sciences, Faculty
[Parunak, 1987] H. Van Dyke Parunak, of Engineering, Saitama University , Saitama,
"Manufacturing Experience with the Contract Japan, February 2001.
Net", Distributed Artificial Intelligence, Pitman [Rumbaugh et al., 1991] James Rumbaugh,
Publishing: London and Morgan Kaufmann: San Michael Blaha, William Premerlani, Frederick
Mateo, pp.285-310, 1987. Eddy, and William Lorenson, "Object-Oriented
[Parunak et al., , 1997] H. V. D. Parunak, A. Modeling and Design", Prentice Hall, 1991.
Ward, M. Fleischer, and J. Sauter, “A [Schwuttke et al., 1993] U. M. Schwuttke and
Marketplace of Design Agents for Distributed A. G. Quan, “Enhancing Performance of
Concurrent Set-based Design”, Proceedings of Cooperating Agents in Real-Time Diagnostic
the Fourth International Conference on Systems”, Proceedings of the Thirteenth
Concurrent Engineering: Research and International Joint Conference on Artificial
Applications, 1997. Intelligence (IJCAI93), pp. 332-337, Chambery,
[Perriolat et al., 1996] F. Perriolat, P. Skarek, L. France, 1993.
Z. Varga, and N. R. Jennings, “Using Archon: [Schoonderwoerd et al., 1997] R.
Particle Accelerator Control”, IEEE Expert, Schoonderwoerd, O. Holland, and J. Bruten,
11(6), pp.80-86, 1996. “Ant-like Agents for Load Balancing in
[Petrie et al., 1999] Charles Petrie, Sigrid Telecommunications Networks”, Proceedings of
Goldmann, and Andreas Raquet, “Agent-Based the First International Conference on
Project Management”, Lecture Notes in AI - Autonomous Agents (Agents 97), pp. 209-216,
1600, Springer-Verlag, 1999. Marina del Rey, CA, 1997.
[Rao et al., 1990] A. S. Rao and M. P. Georgeff, [Schreiber et al., 1994] A. Th. Schreiber, B. J.
“Intelligent Real-Time Network Management”, Wielinga, J. M. Akkermans, and W. Van de
Proceedings of the Tenth International Velde, “CommonKADS: A Comprehensive
Conference on AI, Expert Systems and Natural Methodology for KBS Development”,
Language, Avignon, France, 1990. Deliverable DM1.2a KADSII
[Romi et al, June 1999] Romi Satria Wahono /M1/RR/UvA/70/1.1, University of Amsterdam,
and B.H. Far, “OOExpert: Distributed Expert Netherlands Energy Research Foundation ECN
System for Automatic Object-Oriented Software and Free University of Brussels, 1994.
Design”, Proceedings of the 13th Annual [Sprumont et al., 1997] F. Sprumont and J. P.
Conference of Japanese Society for Artificial Muller. Amacoia, “A Multi-Agent System for
Intelligence, pp.456-457, Tokyo, Japan, June Designing Flexible Assembly Lines”, Applied
1999. Artificial Intelligence, 11(6), pp.573--590, 1997.
[Romi et al., March 1999] Romi Satria Wahono [Suguri, 1999] Hiroki Suguri, “A Standarization
and B.H. Far, “Distributed Expert System Effort for Agent Technologies: The Foundation
Architecture for Automatic Object-Oriented for Intelligent Physical Agents and Its
Software Design”, Proceedings of the Third Activities”, Proceedings of the 32 nd Hawaii

Invited Paper 20 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001


IECI Japan Workshop 2001 IJW-2001

International Conference on System Sciences, BIOGRAPHY of AUTHOR


Hawai, 1999.
Romi Satria Wahono,
[Takahashi et al., 1997] K. Takahashi, Y.
Received B.Eng. and
Nishibe, I. Morihara, and F. Hattori, “Intelligent
M.Eng degrees in
Pages: Collecting Shop and Service Information
Information and Computer
with Software Agents”, Applied Artificial
Sciences in 1999 and 2001,
Intelligence, 11(6), pp. 489-500, 1997.
respectively, from Saitama
[Trappl et al., 1997] R. Trappl and P. Petta,
University. He is currently
“Creating Personalities for Synthetic Actors”,
a researcher at the Indonesian Institute of
Springer-Verlag: Berlin, Germany, 1997.
Sciences (LIPI), and a Ph.D. candidate at the
[Tsvetovatyy et al., 1997] M. Tsvetovatyy, M.
Department of Information and Computer
Gini, B. Mobasher, and Z. Wieckowski,
Sciences, Saitama University. The research
“MAGMA: An Agent-Based Virtual
fields of his interests are Multi Agent Systems,
Marketplace for Electronic Commerce”, Applied
Reasoning System, Software Engineering, and
Artificial Intelligence, 11(6), pp.501--524, 1997.
Object-Orientation. He is a member of the ACM,
[Wavish et al., 1996] P. Wavish and M.
IEEE Computer Society, The Institute of
Graham, ”A Situated Action Approach to
Electronics, Information and Communication
Implementing Characters in Computer Games”,
Engineers (IEICE), Japanese Society for
Applied Artificial Intelligence, 10(1), pp.53-74,
Artificial Intelligence (JSAI), and Indonesian
1996.
Society on Electrical, Electronics,
[Weihmayer et al., 1998] R. Weihmayer and H.
Communication and Information (IECI).
Velthuijsen, “Intelligent Agents in
Telecommunications”, Agent Technology:
Foundations, Applications and Markets,
Springer-Verlag: Berlin, Germany, 1998.
[Woolridge et al., 1994] Michael J. Wooldridge,
Nichola s R. Jennings, “Agent Theories,
Architectures, and Languages: A Survey”,
Proceedings of the Workshop on Agent Theories,
Architectures, and Languages (ECAI-94), 1994.
[Woolridge et al., 1995] Michael J. Wooldridge,
Nicholas R. Jennings, “Intelligent Agents”,
Lecture Notes in Artificial Intelligence 890,
Springer-Verlag, 1995.
[Woolridge et al., 1995] Michael J. Wooldridge
and Nicholas R. Jennings, “Intelligent agents:
Theory and Practice”, Knowledge Engineering
Review, 10(2), 1995.
[Woolridge et al., 1996] Michael J. Wooldridge,
J.P. Mueller, M. Tambe, “Intelligent Agents II”,
Lecture Notes in Artificial Intelligence 1037,
Springer-Verlag, 1996.

Invited Paper 21 IECI Chapter Japan Series Vol. 3 No. 1, 2001

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai