Kancing
Kain Tenun
2
4 14,25 0,1 0,01
5 13 1,35 1,8225
∑ 71,75 5,2
x́ 14,35
Sd :
√ 5,2
4
= 1,14
1,14
Cv : x 100 % = 7,94%
14,35
SD 1,14
Se : : = 0,57
√n √5
VI. Diskusi
Setelah melakukan percobaan dan perhitungan secara analisis maka didapat hasilnya,
dalam praktikum kali ini pemasangan kancing pada penjepit harus pas dan kain contoh uji
juga harus terpasang pada penjepit dengan kuat, posisi jarum sebelum dilakukan pengujian
harus dicek pada posisi nol, dan tombol on/off selalu dicek. Penarikan tuas pada alat
dilakukan secara kuat agar tidak terjadi slip. Skala terkecil pada alat yang digunakan
adalah 0,25 kg.
VII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian kekuatan kancing ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Rata-rata kekuatan kancing : 14,35 kg
Standar deviasi kekuatan kancing : 1,14
Koefisien variasi kekuatan kancing : 7,94 %
Standar error : 0,57
LAMPIRAN
BAB IV
PENGUJIAN KEKUATAN ZIPPER
3
Zipper merupakan salah satu aksesoris garmen yang terdiri dari dua potong kain, yang
masing-masing ditempatkan pada salah satu sisinya untuk dipertautkan, dengan puluhan
atau ratusan gigi dari metal atau plastik. Penarikannya dioperasikan dengan tangan,
bergerak sepanjang deretan gigi-giginya. Di dalam penarikannya terdapat sebuah saluran
berbentuk Y yang memepertautkan atau memisahkan barisan gigi yang berhadap-hadapan
gerakannya, tergantung arah gerakannya. Adapun bagian-bagian zipper yang diuji
kekuatannya antara lain :
1. Kekuatan arah melintang ( crosswise strength ) yaitu kenampakan rantai atau gigi
zipper untuk menahan tarikan pada arah melintang. Pengukuran dengan menarik
sampai rusak rantai zipper yang brtaut sepanjang I inchi dengan tensile testing
machine.
2. Scoop pull-off yaitu kekuatan cengkram scoop pada gigi zipper ditentukan dengan
menarik scoop pada zipper dengan sudut tertentu menggunakan tensile testing
machiNe1 dengan desain khusus.
3. Scoop slippage yaitu kemampuan scoop untuk menahan gerakan longitudinal pada
gigi zipper ditentukan dengan tensile testing machine dengan desain khusus.
4. Holding strength of stops yaitu kemampuan stops menunjukkan kemampuannya.
5. Resistance to cushione1d compression of slider yaitu plat bagian bawah compression
testerdi beri bantalan ( blanket karet ).Spesimen diletakkan pada bantalan tersebut
dengan suatu pembebanan, kemampuan operasi zipper di uji pada kondisi tersebut.
Kemudian di bandingkan dengan kemampuan operasi tanpa kondisi di atas.
4
6. Slider deflection and recovery
7. Resistance to twist of pull dan slider, metode ketahanan puntiran pasangan pull dan
slider terhadap gaya torsi dikenakan kepada pulldi evaluasi
8. Resistance to pull-of slider pull, pengujian ini dikenakan pada slider pull dan
ditentukan besar kekuatan yang diperlukan untuk melepas pull dari slider.
Zipper.
2) Jepit bagian tape dan elements yang terbuka pada clamp bawah
5
2) Jepit sebelah tape pada clamp bawah
3) Jepit bagian tape sebelah yang satu lagi pada clam atas
5) Tarik tuas sampai slider bergerak yang artinya kekuatan daya kunci sudah terlampaui
Slider Lock
Kekuatan
No tarik (x- x́ ) (x- x́ )2
(kgf)
1 2,25 0,65 0,4225
2 1,5 0,1 0,01
3 1,25 0,35 0,1225
∑ 5 0,555
x́ 1,6
Sd :
2 √
0,555
= 0,52
0,52
Cv : x 100 % = 32,5 %
1,6
Top Stop
1,08
Cv : x 100 % = 13,5 %
8
Bottom Stop
1,37
Cv : x 100 % = 8,79 %
15,58
VI. Diskusi
Dalam pengujian ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Setiap kali pengujian pastikan switch on/off diposisi yang benar.
Setiap kali memulai pengujian jarum harus berada pada posisi nol.
Jepitkan contoh uji pada clamp dengan tepat agar tidak terjadi slip.
VII. Kesimpulan
Dari pengujian yang telah dilakukan didapat kesimpulan :
Rata-rata Kekuatan slider lock : 1,6 kgf
LAMPIRAN
BAB V
7
II. Teori Dasar
Interlining dalam pembuatan garmen merupakan salah satu aksesoris garmen, karena
interlaining berfungsi sebagai penahan atau pembuat utuh bentuk suatu komponen,
misalnya kerah, manset dan lain-lain. Setiap interlaining yang dipakai pada setiap
komponen memiliki jenis dan ketebalan yang berbeda, hal ini dikarenakan karena melihat
dari jenis komponen, karena setiap komponen memiliki kriterianya masing-masing
sehingga interlaining yang digunakannya pun pasti berbeda.
Kain tenun.
Gunting.
Kain contoh uji berupa kain interlining dan kain tenun ukuran 2,5 x 20 cm.
batas setrika
1)
Interlining
2)
8
2. Memasang kain contoh uji, menjepitkan interlining pada penjepit atas dan kain pada
penjepit bawah.
4. Mengatur kertas grafik sehingga kedudukan pena pada grafik berada pada salah satu
titik potong dan ordinat grafik.
5. Menekan tombol UP sehingga mesin bergerak menarik ujung kain dan interlining
lepas.
7. OFF kan switch kekuatan tarik, kemudian turunkan penpit atas dengan menekan
tombol down sampai bunyi klik.
V. Data Perhitungan
880+752
x́ data 1 = = 816
2
1028+ 880
x́ data 2 = = 954
2
544 +440
x́ data 3 = = 492
2
Interlining Non Woven ( Beban = 500 gr )
N Data 1 Data 2 Data 3
Puncak Puncak Puncak Puncak Puncak Puncak
o
tertinggi terendah tertinggi terendah tertinggi terendah
9
1 85 60 160 80 235 170
2 110 70 145 110 220 195
3 165 115 170 90 250 125
4 165 115 145 115 205 110
5 175 130 180 125 245 130
∑ 700 490 800 520 1155 730
x́ 140 98 160 104 231 146
140+ 98
x́ data 1 = = 119
2
160+104
x́ data 2 = = 132
2
231+146
x́ data 3 = = 188,5
2
VI. Diskusi
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, adapun hal – hal yang menjadi bahan
diskusi adalahpada saat melakukan penyetrikan untuk merekatkan interlining pada kain
harus benar benar menempel sehingga pada saat melakukan percobaan kekuatan rekat
interlining mendapatkan hasil yang akurat. Penjepitan contoh uji harus sesuai atau benar.
VII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Untuk interlining woven Untuk interlining non woven
LAMPIRAN
10
BAB VI
Contoh uji
2m
11
IV. Langkah Kerja
1) Menjahit kain sepanjang 2 meter dengan jahitan 4 meter tanpa terputus.
V. Data Perhitungan
VI. Diskusi
Dalam percobaan ini evaluasi cacat jahitan perlu ketelitian dalam menilai cacat
jahitan.
Hal-hal yang harus di perhatikan yaitu :
1. Benang yang di gunakan harus sesuai dengan kain yang akan di jahit.
3. SPI harus sesuai dengan standar pengujian yaitu 12 stich per inci
4. Pada saat proses penjahitan, kain tidak boleh mengalami penarikan atau peregangan.
13
5. Penilain di lakukan secara visual, sehingga penilai harus lebih dari 1 orang.
VII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan nilai cacat pada jahitan tampak, yaitu :
Minor : 42
Mayor : 16
Kritis : 0
14
15