Anda di halaman 1dari 7

HASIL PENGAMATAN

 Bakteri
1. Pengaruh suhu pertumbuhan

10’c 30’c 55’c


- +++ ++

2. Reaksi didalam litmus milk


Perubahan = adanya penggumpalan, pemisahan whey, perubahan warna
ungu menjadi kuning.

3. Pemecah laktosa dan pembentukan gas


LB BGLBB
++ +

 Kapang

1.Pengaruh PH

PH 3 (++) = Adanya pertumbuhan kapang dan pertumbuhan spora


PH 8 (+) = Adanya pertumbuhan kapang dan pertumbuhan mikroba
2.Pengaruh penambahan garam

(-) Tidak ada perubahan

3. Pengaruh suhu pertumbuhan

Suhu = 30’c (++)


65’ (+++) lebih cocok di suhu 55’c
 Khamir
1. Fermentasi Khamir

LB= (++)
Sari Buah (+)
2. Ketahanan terhadap Gula dan Garam
- Garam = 1% (+)
o 10%(++)
o 20%(+++)
- Gula = 5% (+++)
o 20%(++)
o 40% (+)
PEMBAHASAN

Mikroba yang terutama dijumpai pada pangan adalah bakteri, kapang dan
khamir. Dari masing – masing mikroba tersebut memiliki sifatnya yang berbeda.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan untuk mikroba bakteri pada suhu
pertumbuhan 10’c tidak terdapat bakteri, pada suhu 30’c terdapat banyak bakteri
dan pada suhu 55’c bakteri mulai berkurang. Bakteri yang banyak ditumbuhi yaitu
pada suhu 30’c. Pertumbuhan makhluk hidup dipengaruhi oleh nutrisi dan kondisi
lingkungan yang mendukung, sehingga makhluk hidup tersebut dapat melakukan
pertumbuhan secara maksimum. Makhluk hidup tersebut termasuk bakteri, yang
pertumbuhannnya pada umumnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengaruh
lingkungan tersebut akan memberikan gambaran yang menunjukkan peningkatan
jumlah sel berbeda dan pada akhirnya akan memberikan gambaran pula terhadap
kurva pertumbuhannya (Tarigan, 1988). Salah satu faktor lingkungan yang
memengaruhi pertumbuhan bakteri tersebut adalah suhu. Suhu merupakan salah
satu faktor utama yang sangat memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Dari
praktikum yang telah dilakukan, hasil pengamatan menunjukkan bahwa bakteri
yang diuji termasuk bakteri yang dapat hidup pada suhu tinggi (40 o C-60 o C).
Ketahanan bakteri untuk hidup pada berbagai jenis suhu mulai dari yang rendah
hingga pada suhu paling tinggi dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu bakteri
yang dapat hidup pada temperatur minimum disebut dengan bakteri psikrofil,
pada bakteri yang hidup pada suhu sedang disebut dengan bakteri mesofil, dan
bakteri yang dapat hidup pada suhu tinggi disebut dengan bakteri termofil
(Suharni, 2008). Dari teori tersebut maka dapat dikatakan bahwa bakteri yang
telah diamati termasuk ke dalam bakteri termofilik dikarenakan bakteri termofilik
hidup pada suhu sedang dengan rentangan sebesar 40 o C-60 o C (Suharni, 2008).
Menurut Dwijoseputro (1994) berdasarkan batas temperatur, bakteri dapat dibagi
atas: 1. Bakteri termofilik (politermik) yaitu bakteri yang tumbuh baik sekali pada
temperature 55 o C-60 o C. 2. Bakteri mesofil (mesotermik) yaitu bakteri yang
dapat hidup dengan baik antara 5o-60oC, temperature optimumnya 25 o C-40 o C.
3. Bakteri psikofil (oligotermik) yaitu bakteri yang dapat hidup antara 0-30 o C,
temperature optimumnya 10 o C-20 o C. Dari teori yang telah disebutkan di atas
dan dari hasil praktikum yang telah dilakukan hasilnya sesuai dengan teori.
Karena pada suhu antara 40 o C- 60 o C pertumbuhan bakteri sangatlah baik
karena pada suhu tersebut merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri
sehingga pembentukan koloni bakteri tersebut sangatlah baik.

Pada uji reaksi dengan Litmus Milk akan terjadi fenomena, yaitu: (a)
pemisahan whey atau penggumpalan susu karena adanya enzim proteolitik,
dengan tanpa pembentukan asam sehingga warna litmus tetap biru, (b)
pembentukan asam dengan atau tanpa penggumpalan susu yang ditandai dengan
perubahan warna litmus menjadi merah muda, dan (c) pembentukan gas yang
ditandai dengan adanya gelembung-gelembung.
Percobaan dengan pemecahan laktosa dengan media BGLB pada hari ke 2
menunjukan adanyapertumbuhan mikroba. Dan ternyata setiap kelompok
memiliki hasil yang berbeda-beda , mungkinkarena factor (…) yang menjadikan
percobaan tersebut berbeda hasilnya. Dan pada hasil pengamatan pada hari ke
7 hampir setiap kelompok menunjukan bahwa pertubuhan mikroba
disanacenderung statis.Percobaan dengan pemecahan laktosa dengan media
LB pada hari ke 2 pengamatan ternyata adabeberapa kelompok yang memang
mendapatkan hasil pertumbuhan dmikroba dengan cepat danada pula yang
menemukan bahwa hasil percobaanya tidak menunjukan keberadaan mikroba
Sama sekali , mungkin di karenakan factor(…) . akan tetapi pada pengamatan
pada hari ke 7 menunukan bahwa keberadaan mikroba di setiap media ada di
setiap kelompok. Dan rata-rata hasilpertumbuhan dengan pemecahan laktosa pada
media LB lebih baik dibandingkan dengan mediaBGLB di hari ke 7.

Pada pengamatan pengaruh pH terhadap pertumbuhan kapang, media yang


digunakan adalah MA dengan pH 3 dan MA 8. pH 3 ini mewakili kondisi
lingkungan asam sedangkan pH 8 mewakili kondisi lingkungan yang basa.
Setelah suspense kapang digores pada media miring MA, media agar ini disimpan
pada suhu 30°C dan disimpan selama 2 hari kemudian dilakukan pengamatan.
Pada media MA pH 3, pertumbuhan mikroba terlihat pertymbuhan kapang lebih
cepat, sedangkan pada media MA pH 8 pertumbuhan kapang cenderung lebih
lambat. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa kapang lebih cepat tumbuh di pH 3
atau di kondisi asam.

Pada pengamatan pengaruh suhu, setelah suspensi kapang digorespada


agar miring MA media agar disimpan pada suhu 5°C yangdisimpan selama 7 hari
dan 30°C yang disimpan selam 2 hari setelah itu dilakukan pengamatanadanya
pertumbuhan mikroba. Pada pengamatan di suhu 30°C, semua tabung
menunjukan adanyapertumbuhan mikroba. Namun, pada pengamatan di suhu 5°C,
tidak ada tanda-tanda pertumbuhanmikroba. Tanda-tanda pertumbuhan mikroba
dapat dilihat dari adanya bercak-bercak putih padamedia agar. Dapat disimpulkan,
kapang akan opimal pertumbuhannya pada suhu 30°C atau pada suhu ruang.

Khamir sering digunakan dalam fermentasi makanan dan minuman,


misalnya untuk memproduksi sel tunggal, produksi alkohol dan sebagainya.
Sebaliknya khamir juga sering mengkontaminasi makanan dan minuman dan
menyebabkan kerusakan. Identifikasi khamir dapat dilihat dari sifat fisiologisnya
selain menyebabkan kerusakan, khamir juga dapat memperpanjang daya simpan
dan pengolahan pangan dengan cara memfermentasikan pangan menggunakan
mikroba tersebut. Pangan hasil fermretasi yaitu roti. Dari hasil praktikum ini
fermentasi khamir dengan menggunakan Lactose Broth sedikit lebih banyak
dibanding dengan sari buah. Ketahanan khamir terhadap gula pada konsentrasi
1% khair tumbuh tetapi hanya sekidit, pada konsentrasi 10% khair tumbuh sedikit
lebih banyak dan pada konsentrasi 20% khamir sudah banyak tumbuh, maka
semakin naik konsentrasi gula, maka akan semakin banyak pertumbuhan khamir.
Ketahannya terhadap garam pada konsentrasi 5% khamir sangat banyak
pertumbuhannya, pada konsentrasi 20% sudah mulai berkurang dan pada
konsentrasi 40% khamir sudah sangat sedikit, maka semakin rendah konsentrasi
garam semakin banyak pertumbuhan kapangnya.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah ada dapat disimpulkan kan


bahwa

1. pada pengujian suhu pertumbuhan bakteri. Bakteri mengkehendaki suhu


300c.
2. Pada uji reaksi dengan Litmus Milk akan terjadi fenomena, yaitu: (a)
pemisahan whey atau penggumpalan susu karena adanya enzim
proteolitik, dengan tanpa pembentukan asam sehingga warna litmus tetap
biru, (b) pembentukan asam dengan atau tanpa penggumpalan susu yang
ditandai dengan perubahan warna litmus menjadi merah muda, dan (c)
pembentukan gas yang ditandai dengan adanya gelembung-gelembung.
3. Pada pengujian pembentukan laktose dan pemecahan gas bakteri
mengkehendai pada BGLB
4. Pengujian pH kapang menghendaki pH 3, yaitu asam
5. Kapang lebih cepat pertumbuhan pada suhu 650 c
6. Pada uji ketahan garam, Khamir lebih mengkehendaki pada pada 20%,
sedangkan pada gula yaitu 5%.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, I. 2014. Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Bakteri Laporan


Praktikum. Https://Docplayer.Info/70390815-Pengaruh-Suhu-Terhadap-
Pertumbuhan-Bakteri-Laporan-Praktikum.Html.

Fauzi, M. 2008. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Biji Kopi Luwak
(CivetCoffe).https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/59366/
ISOLASI.pdf?sequence=1.

Surakus, R.2010. Laporan Pengamatan Pertumbuhan Mikroba.


https://www.academia.edu/7312766/laporan_pengamatan_pertumbuhan_mikr
oba.

BKPM ( Buku Kerja Praktikum Mahasiswa). 2018. Politeknik Pertanian Negeri


Payakumbuh.
Pertanyaan:

1. 5 contoh bakteri asam laktat dan peranan nya masing-masing dalam


fermentasi makanan.

Jawab :

1. Acetobacter aceti. bakteri ini penting dalam produsi asam asetat, yang
mengosidasi alkohol sehingga menjadi asam asetat.
2. Acetobacter xylinum. Bakteri ini digunakan untuk nata de coco
3. Bacillus sp. Menghasilkan enzim amilase
4. Bividobacterium sp. Produk prebiotik dari bakteri ini berbentuk padat
5. Lactobacillus sp. Menghasilkan youghrt

2. 3 jenis bakteri gram negatif yang sering tumbuh pada makanan dan
bersifat patogen.
Jawab : 1. pseudomonas2. Moraxella 3. Helicobacter
3. 2 jenis bakteri spora pembentuk spora.
Jawab : Bacillus cereus dan Bacillus subtilis

1. 5 macam khamir dan produk fermentasinya.


1. Saccharomyces cerevisiae. Digunakan dalam pengembangan adonan
roti sebagai ragi roti.
2. Saccaromyces roxii. Digunakan dalam pembuatan kecap dan
berkontribusi dalam pembentukan aroma.
2. Jenis khamir pembentuk psedomodelium.

Anda mungkin juga menyukai