Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

KONSTRUKSI BANGUNAN DAN GAMBAR


RENCANA ATAP DAN KUDA KUDA

Oleh :

Kelompok 5

1. Muhammad Digo (19323037)

2. Veiga Mustika A (19323045)

Dosen:

Laras Oktavia Andreas,S.Pd,M.Pd.T

Teknik sipil

Faltas teknik

Universitas negeri padang

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT tuhan yang maha esa, yang selalu memberikan
kesehatan dan kesempatan untuk kita terus berusaha dan berkarya, dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik merupakan salah satu anugrah-Nya Makalah ini saya kutip dari beberapa situs
internet yang memanmembahas mengenai RENCANA ATAP DAN KUDA KUDA

Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada, dosen mata kuliah sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tentunya dengan harapan makalah ini dapat menyumbangkan setitik
harapan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

Sebagai penulis kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, tetapi pada
dasarnya saya selalu berusaha untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada makalah
ini hingga mendekati kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan demi
kemajuan kita bersama

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.

Padang,05 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A.Latar Belakang................................................................................................... 1

B.Tujuan................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3

1. Rencana Atap
A.Pengertian Atap................................................................................................. 3

B.Bagian-bagian Atap …..................................................................................... 3

C.Bahan Konstruksi Rangka Atap........................................................................ 5

D.Jenis Kayu yang Digunakan …….................................................................... 7

E.Ukuran Kayu ……………………….............................................................. 9

F.Volume Pekerjaan …….................................................................................. 9

2. Konstruksi Kuda-kuda
A.Pengertian Kuda-kuda …………................................................................... 12

B.Dasar Konstruksi Kuda-kuda.......................................................................... 13

C.Batang Konstruksi Kuda-kuda....................................................................... 17

D.Tipe Kuda-kuda ……………………………………………………………18


E.Bentuk Kuda-kuda Kayu…………………………………………………….19
F.Peletakan dan Pemasangan Kuda-kuda …………………………………….20
G. Kuda-kuda Siatem Knock Down………………………………………………21
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 22
3.1.Kesimpulan...................................................................................................... 22

3.2.Saran................................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 23
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman yang modern hampir di seluruh dunia mengutamakan pembangunan


pembangunan. Pada kota-kota besar kita biasa melihat bangunan-bangunan besar dan menjulang
ke langit. Untuk melindungi bagian dalam bangunan maka di pakai atap untuk penutup bangunan
tersebut. Pada masa sekarang ini terdapat macam-macam jenis atap dengan kualitas yang
berbeda-beda dari yang kelas bawah sampai yang kelas atas.

Tidak bisa dipungkiri, atap mempunyai peranan penting sebagai satu kesatuan struktur
pada bangunan. Terlihat dari bentuk dan warna yang mengikuti gaya atau tema pada
bangunan.Dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
oleh konsumen sebagai berikut :

a. Tinjauan terhadap iklim setempat

b. Bentuk keserasian atap

c. Fungsi dari bangunan tersebut

d. Bahan penutup atap mudah diperoleh

e. Dana yang tersedia

Untuk menompang atap kita harus menggunakan kuda-kuda yang kuat agar atap tersebut tetap
kokoh dan melindungi gedung dari cuaca. Kuda-kuda juga banyak yang bersal dari kayu dan
almanium.

B.Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah,yaitu:

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan atap.

b. Untuk mengetahui bagin atap

c. Untuk mengetahui bahan konstruksi rangka atap

d. Untuk mengetahui jenis dan ukuran kayu

e. Untuk mengetahui konstruksi kuda-kuda.


BAB II
PEMBAHASAN

I. Rencana Atap
A.Pengertian
Atap merupakan bagian dari bangunan gedung (rumah) yang letaknya berada
dibagian paling atas, sehingga untuk perencanaannya atap ini haruslah diperhitungkan
dan harus mendapat perhatian yang khusus dari si perencana.Atap merupakan bagian dari
struktur bangunan yang berfungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari panas terik
matahari dan hujan sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunan bangunan.
Rangka atap adalah struktur bangunan yang posisi berada di atas bangunan yang
berdiri . rangka memiliki beberapa struktur diantara nya adalah kuda - kuda. Rangka atap
ini berdiri tepat di atas ring balk yang memungkinkan penyaluran tekanan langsung ke
struktur bangunan lain yang berada di bawah nya.Rangka atap memiliki fungsi
menyalurkan kan tekanan dari atap ke struktur bangunan lainnya yang berada di bawah
nya. rangkap atau juga memiliki fungsi sebagai penahan atap dari tekanan - tekanan yang
di berikan dari atap itu sendiri.
B.Bagian bagian Atap
1) . Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang,
beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas
kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda.Gording menjadi tempat
ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang
tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-
kuda juga harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia.
Gording terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada gording dari
baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk
memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan.Posisi sagrod diletakkan
sedemikian rupa sehingga mengurangi momen maksimal yang terjadi pada gording.
Gording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12
cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m.Gording dari baja
profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyai dimensi; panjang satu
batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5
mm.Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12
cm dan tebal sekitar 0,5 cm.
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework
yang disebut jurai. Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos
dengan kedua ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga pososi bisa digeser
(diperpanjang / diperpendek)
2) Usuk / kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan
meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan
panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan
lainnya pada arah tegak lurus gording.
Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada
kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah
pada ujung-ujung usuk.
3) Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang
sekitar 3 m.. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke
usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak
digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng akan
dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari
penutup atapnya (genteng).

4) Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau frame-work
yang disebut jurai. Pengertian lain dari jurai adalah garis sambungan antara bidang
atap yang satu dengan bidang atap yang lainnya. Menutut bentuknya jurai dibedakan
menjadi jurai dalam dan jurai luar. Jurai dalam merupakan balok kayu yang diletakan
miring menghadap kedalam. Jurai dalam ini berfungsi sebagai pertemuan dan
tumpuan antara balok gording dengan balok gording lainnya serta dudukan papan
talang. Kayu yang diguakan sebagai jurai dalam berukuran 8 cm x 12 cm atau 8 cm x
15 cm. Jurai luar adalah sambungan yang menonjol kearah luar.
5) Penutup Atap
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Bahan penutup atap
berupa
a. genteng (keramik, tanah bakar, beton)
b. lembaran bergelombang seng atau asbes
c. papan kayu atau sirap
d. lembaran polycarbonate
e. polycarbonat dengan bentuk menyerupai genteng
f. beton bertulang (pada atap datar)
Penutup atap harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya
rembesan air selama kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian
serapan air dan rembesan.
C.Bahan Konstruksi Rangka Atap
1) Kayu
Konstruksi rangka atap kayu merupakan paling awal digunakan dan
merupakan yang paling populer. Pilih kayu yang berkualitas baik, yaitu kayu yang
berkualitas 1 dan 2, seperti ulin, meranti, damar laut, jati, dan sawo, agar kekuatan
dan keawetannya terjamin. Jenis – jenis kayu tersebut dapat menahan beban dengan
baik, juga tahan lama..Konstruksi rangka kayu sesuai untuk bangunan dengan dengan
lebar bentang tidak lebih dari 4 meter.

2) Baja Ringan
Rangka ini merupakan satu kesatuan struktur yang tidak terpisahkan. Model
rangka atapnya pun tidak bisa dibuat sembarangan. Untuk mendapatkan bentuk dan
ukuran yang paling tepat, penghitungan struktur dengan bantuan computer sangat
diperlukan. Karena itu, pemasangannya pun harus dilakukan dengan teknik khusus,
tidak bisa dikerjakan sembarangan tukang. Pastikan ada pengawas proyek atau tukang
ahli dalam bidangnya yang telah mendapatkan sertifikasi pelatihan kerja. Khususnya
untuk pemasangan rangka atap baja ringan. Sama dengan rangka kayu, rangka baja
juga memerlukan kuda – kuda sebagai struktur penopang utamnya. Bedanya, rangka
baja ringan tidak memerlukan gording dan kaso. Untuk meletakkan genteng, baja
ringan menggunakan baja profil U sebagai reng.

3) Beton Bertulang
Beton banyak dipilih sebagai bahan konstruksi bangunan bertingkat tinggi.
Alasannya, semakin besar jarak antar tiang atau kolom sebuah struktur bangunan,
semakin besar pula ukuran balok yang diperlukan untuk menopang struktur tersebut.
Material beton termasuk material yang tahan api, angin, dan benturan. Ini
disebabkan karakter bahannya yang cenderung berat dan kaku. Bahkan, menurut
sebuah hasil penelitian, daya tahan beton terhadap temperatur cukup tinggi sehingga
membuatnya tidak kehilangan kemampuan strukturnya. Dengan desain yang tepat,
beton juga memiliki ketahanan terhadap beban gempa.
4) Bambu
Bambu misalnya dulu , bahan yang satu ini merupakan material utama untuk
mendirikan rumah atau bangunan. Sayang, umur bangunan yang terbuat dari bambu
cenderung pendek. Bambu merupakan bahan bangunan biologis, artinya dapat,
dibudidayakan kembali menurut keperluan. Selain itu, bahan ini juga mudah di dapat
di mana pun. Hampir di seluruh penjuru Nusantara kita dapat menjumpainya dengan
mudah. Dengan kondisi seperti ini, dapat diartikan bahwa dari segi harga, bambu
tergolong murah, bahkan lebih murah dibandingkan bahan bangunan lain dengan
fungsi sama.
D.Jenis kayu yang biasa digunakan
a.Kayu meranti

Kayu meranti biasanya digunakan untuk bahan konstruksi bangunan. Kayu


meranti cocok untuk digunakan sebagai bahan rangka atap karena kayu ini memiliki
batang yang lurus, dengan ukuran yang besar serta tidak bercabang, jadi akan mudah untu
dibuat menjadi rangka atap rumah anda. Jenis kayu ini termasuk jenis kayu yang awet
namun memiliki tekstur yang agak kasar dan merata.

b.Kayu bangkirai

Salah satu jenis kayu yang cukup populer dan juga dikenal oleh masyarakat ini
ternyata daat anda jadikan sebagai bahan dari rangka . Kayu bangkirai juga termasuk
kayu yang kuat namun memiliki tekstur yang hampir sama denga kayu meranti .

c.Kayu mersawa

Kayu mersawa merupakan kayu yang awet dan juga biasanya digunakan untuk
bahan bangunan. Selain sebagai bahan bangunan, kayu ini juga dijadikan sebagai bahan
pembuatan kapal. Tekstur dari kayu ini adalah agak kasar dan merata hampir sama
dengan kayu meranti dan juga bangkirai.

d.Kayu kapur

Kayu kapur merupakan jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai bahan
bangunan, kusen, dan dapat pula digunakan sebagai bahan pembuatan rangka atap rumah.
Kayu ini juga memiliki tekstur yang agak kasar dan merata
e.Kayu mahoni

Kayu mahoni berasal dari pohon mahoni dengan ciri-ciri daun yang kecil. Kayu
ini cukup mudah untuk ditemukan, karena biasanya banyak ditanam di pinggir-pinggir
jalan. Kayu ini selain dapat digunakan sebagai bahan rangka atap, juga dapat digunakan
untuk membuat pintu atau jendela. Tekstur dari kayu mahoni ini sedang dan dapat
digunakan sebagai bahan bangunan yang lainnya.

f.Kayu sonokeling

Kayu sonokeling banyak diekspor ke luar negeri karena dapat digunakan sebagai
bahan untuk gitar maupun sebagai pembuatan alat olahraga. Kayu ini memiliki tekstur
yang sangat halus dan tergolong sebagai kayu yang kuat dan awet.

g.Kayu bayur

Kayu bayur memiliki tekstur yang agak kasar dengan tingkat keawetan sedang.
Kayu ini biasa digunkan sebagai bahan bangunan, lantai pertukangan, bahan mebel,
korek api dan juga bahan untuk membuat sisir.

E.Ukuran kayu

a. Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm


b. Pengerat - ukuran 8/12 cm
c. Ander - ukuran 8/12 cm
d. Skoor - ukuran 8/12 cm
e. Nok - ukuran 8/12 cm
f. Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
g. Gording - ukuran 8/12 cm
h. Konsol - ukuran 8/12 cm
i. Usuk - ukuran 5/7 cm
j. Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
k. listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm
F. Volume Pekerjaan
a. Kuda-kuda atap rumah
Kuda-kuda adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang dirakit dan
dibentuk sehingga membentuk segi tiga sama kaki. Kuda-kuda diletakkan pada
beton ring balk bersudut tertentu dengan fungsi sebagai pembentuk model atap
bangunan, tumpuan balok gording, rangka atap kaso, reng dan atap genteng.
kuda-kuda dengan ukuran bentang tidak melebihi 800 cm cukup
menggunakan balok kayu 8/12 cm, sedangkan untuk kuda-kuda yang melebihi
bentang 800 cm digunakan balok berukuran 8/15 cm. Untuk ukuran penampang
dipakai ukuran lebar 8 cm, tinggi 12 cm.Perhitungan volume kuda-kuda biasa
dengan satuan m³.
V = h x b x p dan ΣV = V₁ + V₂
Keterangan:
V = volume kuda-kuda (1 dan 2)
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama
ΣV = jumlah seluruh volume kuda-kuda
b. Gording dan nok
Direncanakan menggunakan balok gording ukuran 8/12 cm dan perlu
diperhatikan perletakkan gording tidak boleh melebihi 1,50 m1, hal ini
dimaksudkan untuk menghindari lendutan pada rangak atap kaso dan
reng.Perhitungan gording kayu 8/12 cm dengan ukuran penampang dipakai
dengan satuan m³.
V=hxbxp
Keterangan:
V = volume gording kayu
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama
c. Kaso dan reng
Kaso (usuk) adalah balok kayu dengan ukuran 4/6 cm atau 5/7 cmyang
berfungsi sebagai dudukan reng. Kaso dipasang dengan jarak-jarak 50 cm.Reng
adalah balok kayu berukuran 2/3 cm atau 3/4 cm yang berfungsi sebagai dudukan
atap genteng.Perhitungan volume kaso dan reng dengan cara menjumlahkan
keseluruhan bidang atap dalam satuan m².
V = ΣLa
Keterangan:
V = volume kaso dan reng
ΣLa = jumlah luas bidang atap
d. Lis plank kayu
Lis plank kayu berupa papan kayu berukuran 3/30 cm atau 3/20 cm yang
berfungsi sebagai aksen dan penyangga genteng bagian bawah. Lisplank kayu
dipasang pada ujung kaso bagian bawah atau ujung kaso bagian pinggir atap yang
berbentuk pelana atau sopi-sopi.Volume lis plank kayu dengan cara
menjumlahkan seluruh panjang teritisan (overstek) sepanjang m'.
V = ΣPo
Keterangan:
V = volume lis plank
ΣPo = panjang teritisan (overstek)
e. Jurai luar dan dalam
Jurai luar adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan
miring dan tampak menonjol ke luar dan juga sebagai pertemuan antara balok
gording satu dengan yang satunya dan dudukan kaso (usuk).
Sedangkan jurai dalam adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang
diletakkan miring menghadap ke dalam yang berfungsi sebagai pertemuan dan
tumpuan antara balok gording satu dengan yang satunya dan dudukan papan
talang.Ukuran jurai luar menggunakan balok dengan ukuran 8/12 cm dengan
panjang 12 m', sedangkan jurai dalam menggunakan balok dengan ukuran 8/12
cm, perhitungan volume dalam satuan m³.
V = h x b x Σp
Keterangan:
V = volume jurai luar atau dalam
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
Σp = jumlah panjang kayu ukuran sama
f. Jurai talang
Jurai talang adalah talang yang menumpu pada balok jurai dalam, yang
berfungsi sebagai saluran alirana air hujan, yang diletakan miring menghadap ke
dalam dan pada bagian atasnya di pasang papan dengan ukuran 2/20 cm sebanyak
2 lembar pada sisi kanan dan sisi kiri jurai dalam. Pada papan di atasnya dilapisi
dengan baja lapis seng (BJLS) 30 lembar 60 cm.
V = ΣJt
Keterangan:
V = volume jurai talang
ΣJt = panjang jaurai talang

II. Konstruksi Kuda-Kuda

A.Pengertian
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan
bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap.
Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda
terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.

Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal


sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai
dengan 10 meter. Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem
frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75
meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dan lain-lain.
Kuda-kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10
hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk
memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horizontal.

Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk
penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap
susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya
mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.

Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan


bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal maupun momen, karena
tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu
mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang
dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda)
dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).

B. Dasar Konstruksi Kuda-Kuda

Ide dasar untuk mendapatkan bentuk konstruksi kuda-kuda seperti urutan gambar
di bawah ini:

a) Akibat adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P)
mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda- kuda menekan kedua
tembok ke arah samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.

b) Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping perlu dipasang balok
horizontal, balok tersebut bekerja untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-
kuda. Batang horizontal tersebut dinamakan balok tarik (AB).
c) Karena bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda,
maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke titik P’, dengan adanya
pelenturan, tembok seolah-olah ke dalam.

d) Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik di ujung atas kaki kuda-kuda
dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-tengah batang tarik AB yang
disebut tiang gantung.
e) Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang panjang, sehingga kaki kuda-
kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda
maka bidang atap akan kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.

f) Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang sokong/skoor
dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah tiang gantung ujung atas
skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
g) Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi kuda-kuda
melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu diperkuat dengan
dua batang kayu horizontal yang diletakkan kira kira ditengah-tengah tinggi tiang
gantung.

C. Batang-Batang Konstruksi Kuda-Kuda


Keterangan:

a. Balok tarik; b. Balok kunci; c. Kaki kuda-kuda; d. Tiang gantung; e. Batang


sokong; f. Balok gapit; g. Balok bubungan; h. Balok gording; i. Balok tembok.

D. Tipe Kuda-Kuda

a. Tipe Pratt

b. Tipe Howe
c. Tipe Fink

d. Tipe Bowstring

e. Tipe Sawtooth

f. Tipe Waren

E. Bentuk Kuda-Kuda Kayu

Berikut ditampilkan bentuk kuda-kuda kayu berdasarkan bentang kuda-kuda,


yaitu:
a). Bentang 3–4 Meter

Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 sampai dengan 4 meter.

b). Bentang 4–8 Meter


Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 4 sampai dengan 8 meter.

F. Pemasangan dan Perletakan Kuda-Kuda


G. Kuda-Kuda Sistem Knock Down

Kuda-Kuda sistem knock down merupakan terobosan baru untuk mendirikan


rumah instan. Bentuk kuda-kuda sangat sederhana dan terbuat dari papan. Tipe kuda-
kuda tersebut diperkenalkan dalam rangka pendirian rumah untuk korban bencana alam
yang terjadi di Aceh tanggal 26 Desember 2004 dan dikenal dengan rumah tipe RI-A
BAB IV

PENUTUP

1.Kesimpulan

Jadi, rangka atapadalah struktur bangunan yang berdiri. Rangka memiliki beberapa
struktur diantaranya adalah kuda kuda. Rangka atap ini berdiri tepat di atas ring, baik yang
memungkinkan penyaluran tekanan langsung ke struktur bangunan lain yang berada di
bawahnya. Rangka atap ini memiliki fungsi menyalurkan tekanan dari atap ke struktur bangunan
lainnya yang berada dibawahnya. Rangka atap juga memiliki fungsi sebagai penahan dari
tekanan tekanan yang diberikan dari atap itu sendiri.

Kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban
atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Jadi
kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Kuda-kuda diletakkan di atas dua
tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya
horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja.Kuda-
kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu.
Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording,
kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap)

2.Saran

Dalam membuat suatu gedung kita harus memperhatikan jenis atap agar membuat
nyaman orang yang menggunakannya dan untuk memperkokoh atap digunakan kuda-kuda
dengan konstruksi yang baik dan kuat agar bias menahan beban atap

.
DAFTAR PUSTAKA

v ajul-al.blogspot.com/2012/01/makalah-atap.htm

https://sahdieng.blogspot.com/2017/06/menghitung-volume-pekerjaan-atap.html?m=1

https://jayawan.com/bahan-konstruksi-rangka-atap/

http://www.hdesignideas.com/2011/10/bagian-bagian-atap-rangka-kayu-untuk.html?m=1

http://kikiamelia-kudakuda.blogspot.com/2016/04/konstruksi-kuda-kuda.html?m=1

https://materiarsitektur.blogspot.com ›KONSTRUKSI KUDA - KUDA - Materi Arsitektur

myarchitektur.blogspot.com ›Pengertian Kuda-Kuda dan Struktur Atap Pada Konstruksi


Bangunan ...

testaarchstudio.blogspot.com › ide-d...

Ide Dasar Konstruksi Kuda-Kuda | Testing Aarchstudio

Anda mungkin juga menyukai