Anda di halaman 1dari 8

A.

PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS


Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan
latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun.
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata
berbahasa latin Communicoyang artinya membagi.
Everett M. Rogers, mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap
satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian.

B. BENTUK DASAR KOMUNIKASI


Bentuk dasar komunikasi ada dua, yaitu komunikasi nonverbal dan
komunikasi verbal.
1. Komunikasi Nonverbal
a) Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh,
intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan
seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan
Thill, 2013:4). Menurut Mark Knap, fungsi komunikasi
nonverbal adalah :
 Meyakinkan apa yang diucapkan
 Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa
diutarakan dengan kata-kata
 Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa
mengenalnya
 Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa
belum sempurna
b) Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi non
verbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk :
1) Kinesics, Ialah komunikasi non verbal yang
ditunjukkan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh
dibagi dalam lima kelompok yaitu :
 Emblems : isyarat yang memiliki arti langsung
pada simbol yang dibuat oleh gerakan badan
 Illustrators : gerakan badan untuk menjelaskan
sesuatu
 Affect display : isyarat yang terjadi karena
dorongan emosional
 Regulators : gerakan tubuh yang terjadi di
daerah kepala
 Adaptory : gerakan badan yang dilakukan
sebagai tanda kejengkelan
2) Gerakan mata, Gerakan mata dapat mencerminkan isi
hati seseorang.
3) Sentuhan, Ialah isyarat yang dilambangkan dengan
sentuhan badan.
4) Paralanguage, Ialah isyarat yang ditimbulkan dari
tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat
memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya.
5) Diam, Diam juga merupakan suatu komunikasi
nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam sangat sulit
diterka dan dapat menimbulkan keraguan.
6) Postur tubuh, Manusia lahir dengan berbagai bentuk
tubuh. Masing-masing bentuk tubuh dapat
menggambarkan karakter orang yang bersangkutan.
7) Warna, Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek.
8) Bunyi, Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan
suara dari mulut, maka bunyi yang dimaksudkan di sini
adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai benda.
9) Bau, Bau juga merupakan bentuk komunikasi
nonverbal. Bau bisa dipergunakan untukmelambangkan
status.

2. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di
mana pesan disampaikan secara lisan atau tertulis menggunakan suatu
bahasa. Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi, bentuk
komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yakni berbicara dan
menulis, serta mendengarkan dan membaca.
C. FUNGSI DAN BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI
Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi 3 bentuk:
1. Komunikasi vertical
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi
dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang
disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada
pimpinan secara timbal balik.
2. Komunikasi Horisontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, adalah suatu bentuk komunikasi
yang terjadi antara sesama karyawan yang sering kali berlangsung
tidak formal. Fungsi komunikasi horisontal digunakan oleh dua pihak
yang mempunyai level yang sama.
3. Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang.
Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang
berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur
yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang
mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung
kepada pihak lain.

Fungsi komunikasi dalam organisasi


1. Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih
pasti.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif, yaitu:
a) Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran
manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga
memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya.
b) Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya bawahan membutuhkan
kepastian peraturan pekerjaan yang boleh dan tidak boleh
untuk dilaksanakan.

3. Fungsi Persuasif
Banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya
daripada memberi perintah sebab pekerjaan yang dilakukan secara
suka rela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih
besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal
tersebut, yaitu:
a) Saluruan komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam
organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan
organisasi.
b) Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar
pribadi, misalnya; selama masa istirahat kerja. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi
yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

D. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi terdiri dari lima tahap kegiatan, yakni :
1. Pengirim memiliki ide/gagasan
Komunikasi diawali dengan adanya ide/gagasan dalam pikiran
seseorang dan kemudian ingin menyampaikannya kepada orang lain
2. Ide diubah menjadi pesan Ide/gagasan yang ada dalam pikiran
pengirim tidak mudah dimengerti oleh orang lain. Agar dapat
dimengerti atau diterima dengan baik, ide/gagasan yang ada dalam
pikiran diubah menjadi pesan.
3. Pemindahan pesan
Setelah ide/gagasan diubah menjadi pesan, tahap selanjutnya adalah
memindahkan pesan kepada penerima melalui berbagai bentuk
komunikasi dan media komunikasi.
4. Penerima menerima pesan
Penerima mengartikan atau menginterpretasikan pesan yang diterima
5. Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik
Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi
sinyal. Umpan balik adalah tanggapan dari penerima pesan dan
merupakan elemen kunci dalam rantai komunikasi.

E. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM PEKERJAAN


Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan
merangsang pihak lain untuk berfikir atau melakukan sesuatu. Sehubungan
dengan komunikasi yang efektif, komunikasi dibedakan menjadi dua, yakni
komunikasi individu dan komunikasi massa.
Dalam komunikasi individu, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila
komunikan mampu memahami pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim
atau komunikator. Sementara dalam komunikasi massa, komunikasi dikatakan
efektif apabila mampu menjangkau komunikan secara lebih luas.

F. HAMBATAN KOMUNIKASI
Agar dapat saling memahami, komunikator dan komunikan harus memiliki
pengertian yang sama mengenai kata, gerakan badan, nada suara, dan simbol-
simbol lainnya. Hambatan komunikasi antar manusia bisa berupa :
1. Perbedaan persepsi bahasa
2. Pendengaran yang buruk
3. Gangguan emosional
4. Perbedaan budaya
5. Gangguan fisik

Hambatan komunikasi dalam organisasi :


1. Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing
2. Penyaringan yang tidak tepat
3. Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai

G. CARA MENGATASI HAMBATAN DAN MEMPERBAIKI KOMUNIKASI


Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif
adalah :
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka
2. Bertekat memgang teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada
penerima
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab
untuk memperoleh dan membagi informasi
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien.

H. ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI


Dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan kepada lawan bicara kita, kita
harus memperhatikan beberapa hal atau etika berkomunikasi untuk menjaga
perasaan, kepercayaan dan harga diri seseorang terutama pada dunia bisnis atau
kerja, yaitu antara lain:
1. Berbicara dengan suara yang jelas, dalam arti suara tidak kecil maupun
tidak terlalu kencang.
2. Tidak berbicara terlalu cepat maupun terlalu lambat.
3. Saat berbicara dengan lawan bicara maupun saat mendengarkan lawan
bicara, mata kita harus saling melihat, sehingga tidak terkesan malu
ataupun tidak mendengarkan lawan bicara.
4. Berbicara seperlunya, tidak panjang lebar tanpa arti yang jelas ataupun
berputar-putar (berbelit-belit)
5. Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara,
sehingga tidak terkesan mendominasi berbicara.
6. Jangan menyela atau memutus pembicaraan lawan bicara apabila
lawan bicara kita belum selesai berbicara, karena itu akan membuat
lawan bicara kita tiak senang dan tidak dihargai.
7. Dalam berkomunikasi diharapkan menjaga emosi kita, yaitu jangan
sampai terbawa emosi sehingga marah-marah kepada lawan bicara.
8. Tidak tertawa secara berlebihan dan terus menerus.
9. Sebaiknya tidak menguap saat lawan bicara sedang berbicara, karena
lawan bicara akan merasa kita bosan dengan pembicaraannya.
10.Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan bicara sedang berbicara
(misalnya sambil menulis, mengetik, dan lain sebagainya).
11.Menghargai pendapat, masukan atau kritik dari lawan bicara. Artinya
tidak langsung membantah.

Anda mungkin juga menyukai