PENDAHULUAN
1
tinggi, sedangkan pemberantasannya masih sangat lamban. Selanjutnya, dikatakan
bahwa korupsi berkaitan pula dengan kekuasaan karena dengan kekuasaan itu
penguasa dapat menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi,
keluarga dan kroninya.Oleh karena itu, tindak pidana korupsi tidak lagi dapat
digolongkan sebagai kejahatan biasa melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar
biasa (extraordinary crime).
2
A. Pengertian Akuntabilitas
3
4. akuntabilitas keuangan (kejujuran) atau sering disebut (financial
accountability), yaitu akuntabilitas yang berhubungan dengan
pendapatan dan pengeluaran uang (cash in and cash out). Sering kali
istilah cost accountability juga digunakan untuk kategori akuntabilitas
ini
4
mengikuti ketentuan yang berlaku, dan kurang memadainya kapasitas
SDM pengelola keuangan.
5
Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) menjadi
hal penting karena merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah
daerah terhadap pelaksanaan APBD. Untuk mengetahui akuntabilitas
laporan keuanganpemerintah daerah perlu dilakukan pemeriksaan
(diaudit). Pemeriksaan tentang akuntabilitas LKPD dilakukan BPK RI
sebagai pemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
Negara sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal
23E ayat 1 menyebutkan, “Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
yang bebas dan mandiri”. Dalam menjalankan tugasnya untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, salah satunya adalah
BPK memeriksa laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana
dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 15 tahun
2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, “BPK bertugas memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank
Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan Negara”.
Pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah oleh
BPK bertujuan untuk memberikan pendapat/opini atas kewajaran
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan mendasarkan
pada, (a) kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan dan atau
prisip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan, b) kecukupan pengungkapan (adequate disclosure),
(c) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, (d) efektivitas
sistem pengendalian intern.
Hasil dari pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
6
yang mengambarkan tingkat akuntabilitas LKPD yang secara keseluruhan
dirangkum dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) yang
dikeluarkan setahun dua kali (tiap semester). Hasil pemeriksaan keuangan
BPK atas LKPD disajikan dalam tiga kategori yaitu opini, Sistem
Pengendalian Intern (SPI), dan kepatuhanterhadap ketentuan perundang-
undangan (BPK, 2009).
C. Tujuan Akuntabilitas
Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk mendorong terciptanya
akuntabilitas kinerja sekolah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya
sekolah yang baik dan terpercaya. Penyelenggara sekolah harus
memahami bahwa mereka harus mempertanggungjawabkan hasil kerja
kepada publik. Selain itu, tujuan akuntabilitas adalah untuk menilai kinerja
sekolah dan kepuasan publik terhadap pelayanan pendidikan yang
diselenggarakan oleh sekolah, untuk mengikutsertakan publik dalam
pengawasan pelayanan pendidikan, dan untuk mempertanggungjawabkan
komitmen pelayanan pendidikan kepada publik.
7
2. Sekolah perlu menyusun pedoman tingkah laku dan sistem pemantauan
kinerja penyelenggara sekolah dan sistem pengawasan dengan sanksi
yang jelas dan tegas.
3. Sekolah menyusun rencana pengembangan sekolah dan menyampaikan
kepada publik/stakeholders di awal setiap tahun anggaran.
4. Menyusun indikator yang jelas tentang pengukuran kinerja sekolah dan
disampaikan kepada stakeholders.
5. Melakukan pengukuran pencapaian kinerja pelayanan pendidikan dan
menyampaikan hasilnya kepada publik/stakeholders di akhir tahun.
6. Memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau pengaduan publik.
7. Menyediakan informasi kegiatan sekolah kepada publik yang akan
memperoleh pelayanan pendidikan.
8. Memperbarui rencana kinerja yang baru sebagai kesepakatan
komitmen baru.
8
Terdakwa diajukan dipersidangan pengadilan negeri polewali
berdasarkan surat dakwaan jaksa penuntut umum, tertanggal 03 juli 2006,
yang pada pokoknya sebagai berikut:
9
kontraktor pelaksanaan pekerjaan proyek pengerasan dan pelebaran jalan
di kabupaten mamasa tidak menggunakan batu kerikil tersaring akan tetapi
menggunakan “ pecahan batu gunung “. Jumlah kesuluran adalah Rp
1.268.883.459,00 (satu miliar dua ratus enam puluh delapan juta delapan
ratus puluh tiga ribu empat ratus lima puluh sembilan rupiah).
10
penunjukkan pemimpin kegiatan dan staf kegiatan TA.2004 mempunyai
tugas antara lain:
a. Setiap orang
b. Secara melawan hukum
c. Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korupsi
d. Dapat merugikan keungan negara atau perekonomian
3. Pertimbangan majelis
11
bukti dokumen hasil pemeriksaan POH dan FHO yaitu berupa berita
acara final hand over, berita acara profesional hand over.
Adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu akan menjalani
sidang dakwaan kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU)
di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
1
Abdul latif,Hukum administrasi dalam praktik tindak pidana
korupsi,(jakarta:kencana,2014),hlm.369.
12
rumah, tanah, kendaraan, dan benda-benda lain," tutur Juru Bicara KPK
Febri Diansyah dalam keterangannya, Rabu (30/10/2019).
"Karena ada strategi dari JPU untuk perkara yang cukup kompleks ini.
Cukup kompleks karena selain ada TPK ada juga TPPU. Kami menyisir
lebih dari seribu kontrak pengadaan di Banten yang diduga saat itu
dilakukan oleh perusahaan TCW atau perusahaan yang terafiliasi," Febri
menandaskan.
13
Dalam kasus ini, KPK menelusuri aset kekayaan suami Wali Kota
Tangerang ini yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi lewat
sumber proyek yang dikerjakan perusahaanya yakni PT Bali Pacific
Pragama (BPP).
KPK juga menduga PT. BPP dan perusahaan lain yang terafiliasi,
telah melakukan cara melawan hukum dan memanfaatkan hubungan
kekerabatan dengan pejabat gubernur dan bupati/wali kota yang ada di
provinsi Banten untuk mendapatkan kontrak-kontrak tersebut.
14
merugikan keuangan negara miliaran rupiah," ujar Kajari Gresik, Pandu
Pramoekartika, Selasa (28/8/2018). Baca juga: Dugaan Korupsi Dana
BPJS, Kejari Geledah Kantor Dinkes Gresik "Penetapan ini berdasar dari
sejumlah barang bukti yang kami temukan, juga pengakuan saksi-saksi
yang sudah kami periksa," lanjut dia. Bahkan sebelum ditetapkan sebagai
tersangka, Kadinkes Gresik juga sempat diperiksa oleh jajaran Kejari
sebagai saksi. Termasuk, pemeriksaan kepada sejumlah pihak di lingkup
Dinkes Gresik yang dianggap mengetahui, di antaranya Sekretaris Dinkes
dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabidyankes) Dinkes Gresik,
serta perwakilan dari 32 puskesmas di Gresik. "Dari hasil penggeledahan
yang kami lakukan beberapa waktu lalu, ada sekitar Rp 2,451 miliar yang
masuk ke rekening pribadi tersangka. Selain pengakuan saksi, ini juga
diperkuat dengan barang bukti transaksi di rekening pribadi tersangka dan
sejumlah dokumen yang kami temukan," beber Pandu. Hanya saja, Pandu
tidak menjelaskan lebih detail berapa dana yang 'dikutip' tersangka dari
setiap puskesmas yang ada di Gresik. Karena menurut temuan di lapangan,
kata Pandu, jumlahnya bervariasi di 32 puskesmas yang ada di Gresik.
Baca juga: Potongan Dana BPJS untuk Puskesmas di Gresik, Diduga Sejak
2016 "Dalam setiap bulan itu jumlah di tiap puskesmas berbeda
nominalnya, ada yang hanya Rp2 juta, ada juga yang sampai Rp29 juta,
berbeda-beda," pungkasnya. Atas perbuatan yang dilakukan, Kadinkes
Gresik dijerat Pasal 2, 3, dan 11 E dan F undang-undang nomor 31 tahun
1999 diubah undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana
korupsi, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda
maksimalRp1miliar.
15
BAB III
PENUTUP
16
DAFTAR PUSTAKA
17