Anda di halaman 1dari 3

Tipologi Lingkungan Perairan

Farhan Ryan 1806197802


A. Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa dan badan air lain, yang tidak
mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Areal tanah yang mengalirkan air ke suatu badan air disebut
watersheads atau drainage basins. Air yang mengalir dari daratan menuju suatu badan air disebut
limpasan permukaan (surface run off) dan air yang mengalir di sungai menuju laut disebut aliran air sungai
(river run off). Sekitar 60 % air yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es/salju (terutama
untuk wilayah ugahari), dan sisanya berasal dari air tanah.Wilayah di sekitar daerah aliran sungai yang
menjadi tangkapan air disebut catchment basin.

Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut atau unsur
hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya bersifat asam, dengan nilai pH sekitar 4,2. Hal ini disebabkan
air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat di atmosfer, misalnya gas karbondioksida (CO2), sulfur (S),
dan nitrogen oksida (NO2) yang dapat membentuk asam lemah. Setelah jatuh ke permukaan bumi, air
hujan mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan bahan-bahan yang terkandung di dalam tanah.

B. Air Tanah

Air tanah (groundwater) merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan
pada aliran air di bawah permukaan tanah. Pergerakan air tanah sangat lambat, kecepatan arus berkisar
antara 10-10-10-3 m/det dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengisian
kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang
sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun.
Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu yang tinggal lama tersebut, air tanah akan sulit untuk
pulih kembali jika mengalami pencemaran.

Daerah di bawah tanah yang terisi air disebut daerah saturasi. Pada daerah saturasi, setiap pori tanah
dan batuan berisi oleh air, yang merupakan air tanah (groundwater). Batas atas daerah saturasi yang
banyak mengandung air dan daerah belum saturasi/jenuh yang masih mampu menyerap air. Jadi, daerah
saturasi berada di bawah daerah unsaturated.

Pada dasarnya air tanah dapat berasal dari air hujan, baik melalui proses infiltrasi secara langsung ataupun
secara tidak langsung dari air sungai, danau, rawa, dan genangan air lainnya. Air yang terdapat di rawa-
rawa sering kali dikategorikan sebagai peralihan antara air permukaan dan air tanah.

Pergerakan air tanah pada hakikatnya terdiri atas pergerakan horizontal air tanah, infiltrasi air hujan,
sungai, danau dan rawa ke lapisan akifer, dan menghilangnya atau keluarnya air tanah melalui spring
(sumur), pancaran air tanah, serta aliran air tanah memasuki sungai dan tempat-tempat lain yang
merupakan tempat keluarnya air tanah. Daerah yang merupakan tempat masuknya air tanah disebut
recharge area, sedangkan daerah tempat keluarnya air tanah atau tempat penyadapan/pengambilan air
tanah disebut discharge area. Sungai, danau, rawa, waduk, dan genangan air lainya dapat berperan
sebagai recharge maupun discharge area.
Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki kandungan karbondioksida tinggi dengan
kandungan bahan terlarut (total dissolved solid/TDS) rendah. Air tanah yang berasal dari lapisan deposit
kapur juga memiliki kadar karbondioksida yang rendah(karena karbondioksida bereaksi dengan kapur),
namun memiliki nilai TDS yang tinggi.

Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah mengalami kontak dengan udara
dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri hidroksida yang banyak terdapat dalam air tanah akan
teroksidasi menjadi ion ferro, dan segera mengalami pengendapan serta membentuk warna kemerahan
pada air. (Hefni E,2003)

C. Pantai

Pantai atau pesisir (Inggris: beach) adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di
daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai
ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara.

Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia
setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181
km.

D. Laut

Laut adalah sebuah tubuh air asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau sebagian oleh daratan.
Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem perairan samudra berair asin yang saling terhubung di
Bumi yang dianggap sebagai satu samudra global atau sebagai beberapa samudra utama. Laut
mempengaruhi iklim Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.
Meskipun laut telah dijelajahi dan diarungi sejak zaman prasejarah, kajian ilmiah modern terhadap laut
yaitu oseanografi baru dimulai pada masa ekspedisi HMS Challenger dari Britania Raya pada tahun 1870-
an. Laut pada umumnya dibagi menjadi lima samudra besar yang meliputi empat samudra yang diakui
Organisasi Hidrografi Internasional (Samudra Atlantik, Pasifik, Hindia, dan Arktik) dan Samudra Selatan;
serta bagian yang lebih kecil, seperti Laut Tengah, yang dikenal sebagai laut.

Perubahan ketinggian permukaan laut pada masa lalu meninggalkan landas benua, yaitu wilayah dangkal
di laut yang dekat dengan darat. Wilayah yang kaya akan nutrien ini dihuni oleh kehidupan yang menjadi
sumber makanan bagi manusia seperti ikan, mamalia, krustasea, moluska, dan rumput laut, baik yang
ditangkap dari alam liar maupun yang dikembangkan dalam tambak. Keanekaragaman hayati laut yang
paling beragam berada di wilayah terumbu karang tropis. Dahulu, perburuan paus di laut lepas umum
dilakukan, tetapi jumlah paus yang kian menurun memicu upaya konservasi dari berbagai negara yang
menghasilkan sebuah moratorium terhadap perburuan paus komersial. Kehidupan di laut juga dapat
ditemukan di kedalaman yang jauh dari jangkauan sinar matahari. Ekosistem di laut dalam didukung oleh
keterdapatan nutrien dari celah-celah hidrotermal. Kehidupan di Bumi kemungkinan bermula dari sana
dan mikroba air umumnya dianggap sebagai pemicu peristiwa peningkatan oksigen zaman dahulu di
atmosfer Bumi. Baik tumbuhan maupun hewan mula-mula berevolusi di laut.
E. Samudra

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan
benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.
Air yang terbentuk lalu terkumpul di sebuah cekungan yang besar dan dalam. Terbentuklah samudera. Air
yang berada di daratan mengalir ke samudera melalui sungai. Air tersebut membawa bahan-bahan
mineral yang membuat air menjadi asin. Samudera di Bumi memengaruhi iklim Bumi. Samudera juga
menyediakan makanan bagi manusia karena merupakan tempat berbagai tumbuhan, ikan, dan makhluk
hidup lainnya. Samudera terluas dan terdalam adalah Samudera Pasifik. Samudera Pasifik menutupi
hampir sepertiga Bumi.

Daftar Pustaka

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31924/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllo
wed=y

https://foresteract.com/air-tanah/

National Geographic (2011-09-27). "Sea". National Geographic. Diakses tanggal 2017-01-07.

Karleskint, G. (2009). Introduction to Marine Biology. Boston: Cengage Learning. hlm. 47. ISBN
9780495561972. Diakses tanggal 2017-01-07.

Bishop, T.; et al. "Then and Now: The HMS Challenger Expedition and the 'Mountains in the Sea'
Expedition". Ocean Explorer. National Oceanic and Atmospheric Administration. Diakses tanggal 2018-09-
04.

Organisasi Hidrografi Internasional (1953). Limits of Oceans and Seas (Special Publication №28) (PDF)
(edisi ke-ke-3). Diakses tanggal 2010-02-07.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319978/pendidikan/DIKTAT+KULIAH+IAD_samudera.pdf

Anda mungkin juga menyukai