Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TEORI

METODE RAD DAN PROTOTYPING

Untuk memenuhi tugas matakuliah Rekayasa Perangkat Lunak


yang dibina oleh :
Vivien Arief Wardhany S.T,M.T

Oleh :
Adhlillah D.S Ptra
361755401068/2C

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
2019
Rapid application development
Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses
pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD
menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah
batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif
(berulang) dalam mengembangkan sistem di mana working model (model bekerja) sistem
dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement)
user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis
desain dan implementasi sistem final.

Siklus RAD
(Sumber: Kendall, 2010)

Penerapan
Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai
dengan menerapkan :
1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tetapi tidak
sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.

Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisis kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan secara lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah
berkisar 60 sampai 90 hari. Model RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus
pengembangan yang ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.
Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir
bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim
mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.
Kelemahan & Kelebihan RAD
Beberapa hal (kelebihan dan kekurangan) yang perlu diperhatikan dalam implementasi
pengembangan menggunakan model RAD :
1. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan
skala besar.
2. Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
3. Model RAD memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan pemesssan, bahkan
keduanya bisa tergabung dalam 1 tim
4. kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala kebutuhan-
kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga pendekatan dengan model ini
kurang bagus.
5. sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
6. penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan ini
memerlukan kerja keras.
7. proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
8. risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
PROTOTYPE
Prototype adalah sebuah Javascript Framework yang dibuat untuk lebih memudahkan proses
dalam membangun aplikasi berbasis web.
Metode protyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak
hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi
sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen
Ada 2 Jenis Prototype :
1. Jenis I : Suatu Sistem yang akan menjadi sistem operasional
2. Jenis II : Suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem
operasional.

Karakteristik metode prototyping meliputi langkah-langkah :


1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Jenis-jenis prototyping meliputi
1. Feasibility prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping
Teknik-teknik prototyping meliputi
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi

SISTEM YANG BERMANFAAT DARI PROTOTIPE


(SYSTEMS THAT BENEFIT FROM PROTOTYPING)
Sejak kebutuhan (baca Spesifikasi Fungsi) pada umumnya berhubungan dengan pandangan
user terhadap sistem, hanya dengan prototipe tampilan bagi user sudah cukup untuk memeriksa
yang dibutuhkan. Menu-menu, bentuk tampilan input, tampilan keluaran, atau laporan yang dicetak,
pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan merupakan calon yang ideal untuk prototipe.
Di lain pihak, perhitungan yang rumit, kumpulan update data dan realtime, dan sistem yang bersifat
scientific sangat sulit untuk dijadikan model.
Sistem yang paling sesuai untuk prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem
input/output dari user. Sistem dengan transaksi on-line dikendalikan melalui menu, layar, formulir,
laporan, daftar dan perintah.
Keuntungan dari prototype
1. Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi
tulisan’.
2. User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
3. Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang
diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
4. User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan
prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi
yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi
semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai