Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pisang yang banyak tumbuh di negara kita sudah menyatu dengan


kehidupan masyarakat. Kita bisa melihat adanya simbol-simbol yang
menandai kedekatan hubungan pisang dan manusia. Sebagai contoh, kita bisa
melihat dalam upacara perkawinan suku Jawa dan Sunda, di pintu gerbang
tempat upacara selalu dihiasi dengan tandan buah pisang raja yang
menguning. Masyarakat meyakinin ini adalah lambang kesejahteraan,
kesuburan dan kemegahan. Dalam kebiasaan yang lain, misalnya di Jawa dan
Sumatra, sebatang pisang ditambatkan di bumbungan rumah pada waktu
mendirikan rumah. Sebagai suatu perwujudan harapan agar penghuni rumah
baru tersebut kelak dikaruniai banyak anak. (Nobertus Kaleka, Seri Pertanian
Modern, hal.1-2).

Di Kalimantan, seperti suku Banjar, batang pisang yang masih muda


diolah menjadi sayuran yang disajikan setiap sehari sebelum upacara
pernikan. Batang pisang, yang merupakan batang semu, dikelupas hingga
mencapai inti batang pisang yang putih. Itulah yang diolah menjadi gulai
batang pisang yang disajikan menjelang pesta perkawinan. Mereka meyakini
bahwa dengan menyantap gulai tersebut akan mendatangkan ketengangan dan
sifat kesebaran bagi siapa saja yang menyantapnya, dan kedua mempelai yang
juga ikut serta menyantap gulai tersebut juga diharapkan selalu rukun
sepanjang hidupnya, cepat mendapat keturunan, dan kehidupannya diliputi
suasana damai. (Nobertus Kaleka, Seri Pertanian Modern, hal.1-2).

1
2

Kedekatan manusia dengan tanaman pisang bisa dipelajari dalam suatu


bidang ilmu disebut etnobotani. Etno berasal dari kata etnologi, yaitu kajian
mengenai budaya, sedangkan botani merupakan kajian mengenai tumbuhan.
Dalam studi etnobotani, dipelajari hubungan antara manusia dengan
tumbuhan dan lingkungannya sebagai sebuah kebudayaan yang tercermin
dalam realitas kehidupan manusia (Nobertus Kaleka Seri, Pertanian Modern,
halaman 2)

Pisang lilin adalah pisang yang berasal dari Malaysia. Pisang ini
bersifat diploid. Diploid adalah sel yang mempunyai sepasang-sepasang
kromosom yang membawa sifat yang sama. Pisang yang bersifat diploid
umunya mempunyai tandan dan ukuran buah lebih kecil.

Semua bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan, termasuk kulit


pisang. Ketika seseorang memakan buah pisang dan membuang kulitnya
disembarang tempat, maka akan menyebabkan orang lain tergelincir dan akan
menimbulkan binatang yang selalu berterbangan disekitar tumpukan kulit
pisang tersebut atau yang biasa dikenal dengan sebutan agas.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba


mengolah kulit pisang. Membuktikan bahwa semua bagian dari pisang itu
dapat digunakan. Selain itu biaya yang digunakan cukup praktis dan tidak
terlalu mahal. Inspirasi inilah penulis mengangkat judul mengenai
“Pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan brownies"
sebagai alternatif bahan pangan yang dapat dikonsumsi banyak orang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data-data yang penulis paparkan di atas dapat dirumuskan


permasalahanya adalah apakah kulit pisang lilin dapat dijadikan bahan dasar
pembuatan brownies ?
3

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis dapat merumuskan
permasalahan bagaimana proses pembuatan kulit pisang sebagai bahan dasar
pembuatan brownies ?

1.4 Batasan Masalah


Dari judul yang diangkat, penulis membatasi masalah dengan hanya
membahas pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan
brownies.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah kulit pisang Lilin dapat dijadikan makanan berupa


brownies.
2. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat didalam kulit pisang Lilin.

1.6 Manfaat
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian bagi peneliti adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui manfaat atau khasiat dari kulit pisang.
b. Menambah wawasan baru penulis.
c. Mengetahui bahwa jenis pisang lilin dapat dijadikan sebagai bahan
dasar pembuatan brownies.
2. Bagi Pembaca
Manfaat penelitian bagi pembaca adalah sebagai berikut :
a. Pembaca mendapat wawasan yang lebih mengenai kulit pisang.
b. Dapat mengetahui khasiat dari kulit pisang.
c. Dapat memanfaatkan kulit pisang dalam kehidupan sehari-hari.
4

3. Bagi Lingkungan
Manfaat penelitian bagi lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Mengurangi jumlah limbah kulit pisang.
b. Mengurangi pencemaran lingkungan.
c. Menjaga lingkungan agar lebih bersih dan nyaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Pisang dan Kulit Pisang

Pisang merupakan salah satu jenis buah-buahan tropis yang tumbuh


subur dan mempunyai wilayah penyebaran merata di seluruh wilayah
Indonesia. (Nobertus Kaleka, Seri Pertanian Modern, halaman 7).

Beberapa jenisnya (Musa acuminate, M. balbisiana, dan M.


xparadisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah
ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari,
yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna
kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga,
merah, hijau, ungu atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan
pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama
kalium.

Kulit pisang adalah bagian luar pisang untuk melindungi bagian


dalam buah. Sebagai salah satu buah yang populer di dunia dengan
konsumsi mencapai 145 juta ton pertahun (2011), pisang menghasilkan
sejumlah besar limbah.

2.1.2 Manfaat Pisang dan Kulit Pisang

Mengkonsumsi buah pisang dapat meningkatkan fungsi hati dan


ginjal dan melancarkan buang air kecil. Pisang juga dapat membantu
memecahkan batu ginjal dan mencegah prostat. Bagi ibu hamil, dianjurkan

5
6

untuk makan pisang karena kandungan asam folatnya yang tinggi dan
penting bagi pertumbuhan dan kesehatan janin terutama dalam
pembentukan sel-sel baru dan mencegah cacat bawaan. Cukup dua buah
pisang sehari, seorang ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan asam folat
untuk bayinya. Pisang juga dapat menjaga kadar gula dalam darah
sehingga dapat mencegah rasa mual di pagi hari.
Selain daging buah, kulit pisang juga mengandung beragam khasiat
untuk kesehatan, yaitu:
1. Menjaga kesehatan kulit
2. Menghilangkan sakit kutil
3. Obat sakit kepala / migraine
4. Mencengah memar dan iritasi kulit
5. Sakit ProRIASIS: penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai
dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan
penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini
dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya.
6. Mengobati luka
7. Mempercantik kulit dan kekenyalannya
8. Pupuk kompos organic
9. Mengobati masalah gigitan nyamuk
10. Mengobati masalah jerawat yang membandel
11. Untuk memutihkan gigi
12. Sebagai obat pengkilap kulit dan perak
13. Untuk menjernihkan air

2.1.3 Brownies

Brownies adalah makanan yang dibuat dari tepung terigu, minyak,


telur, gula dan biasanya ditambahkan dengan coklat dan pemanis buatan.

Brownies tercipta dari tangan seorang koki kebangsaan Amerika


pada sekitar abad ke-19. Koki tersebut akan mengikuti sebuah pameran
7

kue. Malam sebelum pameran, sang koki berencana membuat kue cokelat
yang lezat, namun saat membuatnya ia lupa memasukan pengembang kue.
Sehingga cake buatannya menjadi bantat, berktekstur kasar dan sedikit
basah. Namun ternyata cake tersebut sangat enak dan disukai banyak
orang. Tahun 1904 resep Brownies pertama kali dicetak pada buku Home
Cookery yang ditulis oleh Fannie Merrit Farmer. Lalu pada tahun 1907
buku resep Lowney's Cook Book juga memuat cara membuat Brownies,
buku ini ditulis oleh Maria Willett Howard dan diterbitkan oleh Walter
Lowney Company di Boston. Dari buku Lowney's Cook inilah pertama kali
resep Brownies menjadi terkenal di dunia kuliner. Brownies ini disebut
juga Bangor Brownies karena resepnya ditulis oleh wanita yang berasal
dari daerah Bangor. Dan hingga kini Brownies menjadi kudapan yang
sangat populer baik di negeri asalnya, Amerika, dan di negara-negara lain
termasuk Indonesia.

2.2 Hipotesis
Ho: Kulit pisang lilin tidak dapat dibuat brownies.
Hi : Kulit pisang lilin dapat dibuat brownies.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel


3.1.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh data yang menjadi pusat perhatian


seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan
(Margono, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah kulit pisang lilin
yang telah matang.

Selain itu, populasi pisang raja dan pisang kepok, juga dapat
dijadikan brownies.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti


(Arikunto, 2006:131).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel sebanyak 30 buah


pisang lilin.

3.2 Teknik Penelitian


Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan percobaan/ eksperimen secara langsung dan study pustaka. Untuk
melakukan eksperimen tersebut, penulis merincikan tahap-tahap yang
digunakan dalam penelitian tersebut, sebagai berikut:

8
9

3.2.1 Pembuatan brownies dengan bahan tambahan kulit pisang


A. Alat :
1. Pisau
2. Mangkuk
3. Kompor
4. Oven
5. Blender
6. Telenan
7. Sendok
8. Ayakan
9. Cetakan

B. Bahan :
1. Kulit Pisang 500 gram (30 biji)
2. Tepung Terigu 125 gram
3. Gula Putih 250 gram
4. Telur 250 gram
5. Minyak Goreng 250 gram
6. Vanilly 2 bungkus
7. Mentega/butter 175 gram
8. Coklat batang 200 gram
9. Air kapur sirih

3.2.2 Waktu dan tempat penelitian


3.2.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama satu hari. Pada hari
Kamis, 15 Oktober 2015
3.2.2.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di lakukan di Desa Sidorukun, Kecamatan
Margo tabir.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Melalui penelitian ini dapat kita ketahui bahwa kulit pisang dapat
dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan brownies sebagai pengganti tepung.

4.1.1 Tabel Hasil Penelitian Tepung Kulit Pisang

Indikator Hasil Penelitian


Jumlah
a. Bahan dasar (kulit 30 Buah
pisang) 20 Biji
b. Hasil
Bentuk Berserat
Bau Normal

Warna Hijau tua

Kehalusan Tidak lolos ayakan

4.1.2 Tabel hasil Akhir

Indikator Hasil Penelitian

Tekstur Lembut
Kerekahan Rekah
Rasa Enak
Aroma Aroma pisang, harum

10
11

4.2 Pembahasan

Kulit pisang adalah bagian luar pisang untuk melindungi bagian dalam
buah. Sebagai salah satu buah yang populer di dunia dengan konsumsi
mencapai 145 juta ton pertahun (2011), pisang menghasilkan sejumlah besar
limbah.

Kulit pisang dapat dibuat brownies dengan cara pembuatan brownies


pada umumnya. Dengan mengurangi tepung terigu dengan menambahkan
kulit pisang.
Sebelum menjelaskan manfaat kulit pisang, tak ada salahnya
memahami senyawa apa saja yang terdapat di dalam kulit yang sering
dianggap limbah tersebut. Secara umum, kulit pisang banyak mengandung
karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, anti-oksidan, kalsium, vitamin B,
lemak, protein, beragam vitamin B kompleks di antaranya vitamin B6,
minyak nabati, serat, serotonin dan banyak lagi lainnya. Semua komponen
senyawa ini memiliki beragam khasiat yang baik bagi tubuh. Tak hanya itu,
kupit pisang juga ternyata bisa menjadi sumber energi alternatif.
Limbah kulit pisang sangat banyak dan mudah untuk ditemukan.
Dengan adanya pemanfaatan ini kita dapat mengurangi produk limbah kulit
pisang dengan cara mengolah menjadi makanan dan dapat bernilai ekonomis.
Mencermati kandungan zat aktifnya yang cukup kompleks, adalah
sangat wajar jika kemudian kulit pisang juga memiliki beragam manfaat.
Berikut beberapa manfaat kulit pisang :
a. Sebagai penambah mood. Karena kulit pisang kaya akan zat serotonin. Zat
ini bertanggungjawab atas rasa bahagia dalam tubuh manusia. Dan dengan
rutin mengkonsumsi kulit pisang, akan membantu kita lebih rileks dan
bahagian tentunya.
b. Sebagai pereda nyeri. Kulit pisang mengandung sejumlah minyak nabati
juga senyawa tertentu yang sangat baik meredam rasa nyeri.
c. Mengatasi rasa gatal.
12

d. Mengusir kutil pengganggu.


e. Mempercepat penyembuhan luka. Jika anda punya luka yang sudah
tertutup lapisan kulit menghitam dan tampak mengganggu, cukup
tempelkan kulit pisang agar lapisan kulit hitam tersebut segera hilang
tanpa bekas.
f. Melenyapkan sakit kepala. Caranya, cukup haluskan kulit pisang dan
tempel pada bagian kepala seperti mengkompres. Dalam beberapa waktu,
sakit kepala Anda akan hilang.
g. Melenyapkan jerawat. Caranya sama seperti yang lain. Cukup
ditempelkan. Bisa juga dihaluskan dan kemudian dibuat seperti masker.
Gunakan di malam hari.
h. Sebagai sumber tenaga alternatif. Penelitian terbaru membuktikan kulit
pisang mengandung tenaga listrik sehingga bisa menjadi tenaga batu
batre.
i. Sebagai pakan hewan ternak.
j. Menyuburkan tanah. Ia bisa berperan sebagai pupuk kompos. Caranya,
cukup taruh di tanah yang hendak anda sehatkan.
k. Pengganti semir sepatu. Caranya cukup mudah, kupas kulit pisang dan
gunakan kulit tersebut ke sepatu.
l. Sebagai penjernih air dan minyak. Kulit pisang yang paling baik adalah
jenis pisang emas. Caranya, cukup masukkan ke dalam air dan juga
minyak yang hendak dijernihkan.
m. Untuk dikonsumsi.

Langkah-langkah membuat brownies kulit pisang:

1. Kulit pisang dicuci hingga bersih


2. Setelah kulit pisang bersih, kupas bagian terluar kulit.
3. Rendam kulit pisang dengan air yang diberi kapur sirih.
13

4. Setelah itu tiriskan kulit pisang yang direndam tadi, lalu masukkan
kedalam blender dan tambahkan sedikit air.
5. Sambil menunggu, telur, gula dan vanlly dikocok hingga mengembang
dengan menggunakan mixer.
6. Lalu menambahkan minyak goreng dan aduk kembali.
7. Kemudian masukkan kulit pisang yang telah diblender kedalam adonan.
8. Setelah memasukkan kulit pisang lalu masukkan mentega dan cokelat
yang sudah dilelehkan dan masukkan tepung terigu ke dalam adonan.
9. Setelah adoan merata, lalu menyiapkan cetakan dan memasukkan adonan
kedalam cetakan.
10. Setelah itu masukan adonan yang sudah dicetakan ke dalam oven.
11. Lalu adonan dioven hingga ± 35 menit, sampai adonan matang.
12. Setelah matang keluarkan dari oven.
13. Tambahkan hiasan seperti irisan cokelat atau mesis di atas kue yang baru
keluar dari oven.
14. Diamkan sebentar, dan siap disajikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kulit pisang dapat dibuat brownies dengan cara seperti pembuatan


brownies pada umumnya dengan menambahkan sedikit tepung terigu.
2. Kulit pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium,
lutein, anti-oksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein, beragam vitamin
B kompleks di antaranya vitamin B6, minyak nabati, serat, serotonin dan
banyak lagi lainnya. Semua komponen senyawa ini memiliki beragam
khasiat yang baik bagi tubuh.

5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk
mengetahui berapa persen kandungannya.
2. Untuk pengujian lebih lanjut perlu adanya peralatan modern yang lebih
memadai.
3. Perlu diadakan sosialisasi ke masyarakat tentang pemanfaatan kulit pisang
sebagai bahan dasar brownies.

14

Anda mungkin juga menyukai