3.1.definisi Studi Kelayakan Bisnis
3.1.definisi Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara
rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Misalnya rencana peluncuran produk baru.
Produk haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Kriteri suatu produk
dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan
manusia tetapi produk tersebut belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan
produk yang lain yang memiliki nilai lebih.
Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria.
Standar dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Jika terdapat lebih dari satu rencana bisnis dan manajemen memiliki keterbatasan untuk
merealisasikan semuanya, maka yang direalisasikan adalah rencana bisnis yang mempunyai
skor tertinggi berdasar kriteria penilaian yang ditentukan.
Rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek mulai dari jenis pekerjaan, waktu
yang dibutuhkan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana, sumber daya
lain, dan kesiapan manajemen.
Manajemen Pemasaran
1) Analisis Persaingan
Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi kelayakan
bisnis perlu juga mencermati produk, harga, saluran distribusi maupun promosi yang
dilakukan oleh para pesaing yang terdekat.
Mengidentifikasi Pesaing.
Langkah-langkah dalam menganalisis pesaing :
o Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
o Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
o Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
o Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
Menentukan sasaran pesaing. Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta
penekanannya dapat menunjukkan apakah mereka puas dengan situasinya sekarang
serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan kompetitif
Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Dimana perusahaan melakukan riset
pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer, selanjtnya data itu
dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk menilai pesaing.
Mengestimasi pola reaksi pesaing
Memilih pesaing
2) Bauran Pemasaran Produk Barang
Kebijakan produk. Produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan,
tetapi juga hendaknya berupa produk yang simple, aman, tidak mahal,
sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.
Kebijakan harga . Sebelum menetapkan harga harus dipahami hubungan antara
harga dan permintaan terhadap produk tersebut baik untuk jenis pasar yang
berbeda maupun persepsi konsumennya lalu dianalisis dengan metode yang
sesuai.
Kebijakan distribusi. Dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu
ditetapkan. Mendesain system saluran perlu analisis kebutuhan layanan
konsumen, penetapan sasaran dan kendala-kendalan saluran, pengidentifikasian
alternative saluran yang utama serta mengavuasinya.
Kebijakan Promosi. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu
strategi yang terdiri atas 4 komponen utama yaitu periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan perorangan.
3) Bauran Pemasaran Produk Jasa
Orang adalah semua partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa
yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalamm waktu riil
jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli
Bukti fisik adalah suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan
dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen
tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
Proses jasa itu sendiri dimana mencerminkan bagaimana semua elemen
bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan
konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.
3.4.2. Aspek Manajemen
3.4.2.1. Perencanaan
1). Pendekatan Dalam Membuat Rencana
Proses pembuatan satu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pendekatan . Berikut ini
adalah 4 macam pendekatan utama dalam pembuatan satu perencanaan.
Pendekatan Bawah Atas (Bottom-Up). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan dengan
cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi.
Pendekatan Kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli
dalam perusahaan. Oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian khusus
seperti Biro Perencanaan.
Pada bagian ini akan dipaparkan enam fungsi utama rencana atau perencanaan manajemen satu
organisasi
Penerjemah Kebijakan Umum. Kebijakan umum perusahaan ditetapkan oleh manajemen puncak
yang bersifat umum Diana untuk melaksanakannya diperlukan satu tahapan untuk
menerjemahkannya secara lebih konkret, jelas, komprehensif, dan bertahap melalui proses
perencanaan.
Berfungsi Ekonomi. Oleh karena kemampuan sumber daya yang tersedia sangat terbatas, maka
penggunaan sumber daya itu hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang matang agar dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Memastikan satu Kegiatan. Agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap
orang dalam organisasi maka perlu disusun satu rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas
dan tanggung jawab, serta wewenang mereka.
Alat Koordinasi. Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen
dalam mencapai tujuan perusahaan. Agar koordinasi dapat berjalan lancar maka salah satu alat yang
dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja.
Proses perencanaan untuk menghasilkan satu rencana / rencana-rencana dapat dilihat dari beberapa
sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan
manajemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional.
Perencanaan Jangka Panjang. Perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20-30 tahun
ke depan dan rencana-rencananya masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat strategis
dan umum.
Perencanaan Jangka Pendek. Perencanaan jenis ini biasanya akan menjangkau waktu paling lama
satu tahun. Bahkan perencanaan ini dapat dibuat dalam jangka waktu bulanan, kwartalan, atau
tengah tahun. Perencanaan ini lebih bersifat konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih jelas
sasaran yang harus dicapai.
Perencanaan Strategis. Perencanaan ini merupakan bagian dari Manajemen Strategis. Jadi,
perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi,
falsafah dan strategi perusahaan.
Perencanaan Operasional. Merupakan bagian dari Strategi Operasional yang lebih mengarah
pada bidang fungsional perusahaan.
PKT (Pola Kerja Terpadu), yaitu teknik perencanaan yang komprehensif untuk digunakan dalam
kegiatan agar terarah dan terpadu.
PIP (PerformanceImprovementPlanning), yaitu teknik perencanaan yang mengutamakan daya
analisis atas kekuatan-kekuatan pendorong dan penghambat kinerja.
APP (Analisis Persoalan Potensial) yaitu teknik perencanaan yang berguna terutama dalam rangka
mengamankan satu program kerja agar dapat mengantisipasi setiap persoalan yang muncul pada
waktu pelaksanaannya.
5). Anggaran
Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam
unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode tertentu di masa yang akan
datang. Dalam anggan dikenal ada 4 macam sistem yaitu :
Sistem Anggaran Tradisional. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan jenis pengeluarannya.
Misalnya dalam satu interval waktu tertentu perusahaan telah menentukan anggaran untuk gaji,
sewa gedung dll. Macam-macam anggan yang menggunakan sistem anggaran tradisional adalah
Anggaran Produksi, Anggaran Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja, Anggaran BOP, Anggaran
Variabel, Anggaran Modal, Anggaran Piutang, Anggaran Kas
Sistem Anggaran Hasil Karya. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan sasaran yang akan
dicapai. Misalnya, untuk satu tahun di tahun mendatang sebuah perusahaan menetapkan satu barang
X sebanyak 100 unit dengan anggaran biaya sebesar 100 juta rupiah.
Sistem ZBB (Zero BaseBudgetting). Sistem penganggaran ini merupakan pengembangan dari
PPBS yang mengacu kepada pendekatan manajemen berdasarkan sasaran (MBO-
ManagementByObjective).
Secara garis besar langkah-langkah melakukan proses pengorganisaiaan adalah sebagai berikut :
Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan
misinya.
Membagi beban kerja ke dalam aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang.
Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara logis dan efisien
Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis.
Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal hendaknya dilaksanakan agar
diperoleh satu struktur organisasi yang baik. Ada 9 faktor yang mempengaruhi rincian asas
organisasi
Perumusan Tujuan Organisasi. Jika rumusan utama organisasi didirikan telah dibuat dengan
jelas, ini akan mempermudah:
Pembagian Kerja. Dalam melakukan pembagian kerja yang harus diperhatikan adalah :
Koordinasi. Asas ini menyatakan bahwa satu organisasi harus memiliki keselarasan aktivitas di
antara satuan organisasi / di antara pejabatnya. Dengan adanya keselarasan ini maka konflik akan
dapat dihindari. Koordinasi juga lebih menjamin kesatuan sikap, tindakan, kebijakan, dan
implementasi.
Pelimpahan Wewenang. Merupakan penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang
diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang
pejabat ke pejabat yang lain. Manfaat yang diperoleh dari pelimpahan wenang yaitu :
Rentang Kendali. Merupakan jumlah terbanyak bawahan langsung yang apa dipimpin dengan baik
oleh seorang atasan, sedangkan bawahan langsung merupakan sejumlah pejabat yang langsung
berkedudukan di bawah orang atasan tertentu. Faktor yang mempengaruhi luas - sempit ruang
kendali dapat dilihat dari 2 sisi yaitu
Sisi subyektif : pengalaman, kecakapan, kesehatan dan umur seorang atasan dan bawah.
Sisi obyektif : corak pekerjaan, letak bawahan, stabil – stabilnya organisasi, jumlah tugas pada
atasan, jumlah tugas pada bawahan dan waktu penyelesaian pekerjaan.
Jenjang Organisasi. Merupakan tingkat – tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat
pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya serta fungsi satuan organisasi.
Manfaat garis saluran tiap jenjang ialah :
Kesatuan Perintah. Asas ini menyatakan bahwa setiap pejabat dalam organisasi hendaknya
mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. Organisasi yang tidak
memiliki kesatuan perintah akan mengalami kebingungan, keraguan dari para bawahan.
Fleksibilitas. Asas ini menyatakan bahwa struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk
disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang
sedang berjalan. Perubahan ini dapat terjadi karena pengaruh dari luar / dalam organisasi.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi
dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta
memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Ada empat
elemen dalam struktur yaitu :
Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikasi tua- tugas perseorangan atau kelompok dalam
organisasi dan penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja.
Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menu
kelayakdugaan aktivitasnya
Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memandang fungsi – fungsi sub – unit dalam
organisasi
Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam satu kelompok kerja.
a. Strategi dan struktur strategi. Strategi organisasi merakan tindak lanjut dari visi, misi, dan
tujuan perusahaan akan menentukan bagaimana jalur wenang dan saluran komunikasi antara
atasan dengan bawahan.
b. Teknologi sebagai penentu struktur. Bentuk teknologi yang digunakan organisasi akan
mempengaruhi cara pengaturan organisasi
c. Manusia sebagai penentu struktur. Orang – orang yang terlibat dalam aktivitas satu organisasi
akan mempengaruhi struktur organisasi
d. Ukuran dan struktur. Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub – unitnya
akan mempengaruhi struktur.
Organisasi Garis. Bentuk ini merupakan organisasi yang paling sederhana. Cirinya: jumlah
karyawan sedikit, organisasi relatif kecil, karyawan saling mengenal secara akrab, spesialisasi kerja
masih relatif rendah
Organisasi Fungsional. Ciri struktur organisasi fungsional adalah bahwa setiap atasan mempunyai
wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada sepanjang perintah itu
masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan.
Organisasi Garis dan Staf. Jika satu organisasi telah berkembang semakin besar, mungkin sekali
akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pemimpin untuk mengambil keputusan, sehingga ia
merasa perlu meminta bantuan kepada orang lain yang merasa lebih mampu.
Organisasi Gabungan. Organisasi ini merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang
telah disebutkan sebelumnya.
Organisasi Matriks. . Dalam organisasi matriks, orang bawahan mempunyai lebih dari satu,
misalnya dua orang atasan, sehingga mereka di bawah dua jalur wenang / dengan kata lain
mempunyai dua rantai perintah, yang satu vertikal dan yang satu horizontal yang berasal dari
perintah pimpinan proyek.
Manajer yang efisien adalah yang menghasilkan output yang besar dengan input yang kecil.
Manajer tersebut berhasil menekan biaya sumber daya untuk mencapai tujuan berarti efisien.
1) Fungsi Penggerakan
Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut
Melakukan daya tolak pada seseorang (orang-orang)
Membuat seseorang (orang-orang) suka mengerjakan tugas dengan lebih baik
Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi
tempat mereka belanja
Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang (orang-orang)
terhadap Tuhannya, negara, dan masyarakat
2) Kepemimpinan
Ciri Kepemimpinan yang efektif tergantung dari landasan manajerial yang kokoh. Menurut Chapman
5 landasan tersebut adalah :
Cara berkomunikasi
Pemberian motivasi
Kemampuan memimpin
Pengambilan keputusan
Kekuasaan yang positif
Untuk menjelaskan peran – peran seperti yang diuraikan di atas pemimpin harus mempunyai sarana:
Kewenangan formal
Pengetahuan da pengalaman yang dapat ditambah
Ganjaran dan hukuman untuk karyawan bawahannya
Komunikasi dengan bawahannya
Perintah untuk bawahannya
• Mendinamisasikan organisasi
• Metode Pengendalian Umpan Balik. Memerlukan standar kuantitas dan kualitas yang
layak dari keluaran (output)
• Objektif dan komprehensif. Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus
dapat dipahami dan dianggap objektif.
• Ekonomis. Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama
dengan keuntungan yang diperoleh dalam sistem itu.
• Realistis dari sisi organisasi. Sistem pengendalian harus dapat digabungkan dengan
realitas organisasi
• Fleksibel. Bentuk antisipasi ini perlu didampingi dengan pengawasan agar jalannya
organisasi tetap sesuai dengan harapan.
• Diterima oleh anggota organisasi. Yang ideal ialah bahwa sistem pengendalian dapat
menghasilkan prestasi kerja yang tinggi di kalangan para anggota organisasi dengan
membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi.
Perencanaan SDM
1) Memilih menajer proyek
Manajer proyek bertugas menjelaskan kepada organisasi dan kepada pihak luar perihal
proyek yang akan dibangun.
Hal pokok dalam pemilihan manajer proyek :
Pemilihan waktu. Manajer proyek dan tim proyek harus secepatnya terlibat dalam
perencanaan proyek sehingga mereka akan lebih terikat untuk segera merealisasikan
proyek bisnis tersebut.
Kriteria seleksi. Seorang pemimpin harus memiliki lima karakteristik yaitu :
o Latar belakang dan pengalaman. Seorang manajer proyek harus konsisten dengan
keberadaan dan kebutuhan dari persyaratan proyek. Selain itu, harus memiliki
latar belakang kemampuan pendidikan serta pengalaman di area pekerjaan yang
ditugaskan.
o Kepemimpinan dan keahlian strategis. Manajer proyek harus memiliki visi
mengenai proyek yang tengah dibangun, di mana ia juga mendesain tahapan kerja
dan rinciannya agar diimplementasikan.
o Kemampuan teknis. Seorang manajer proyek harus memiliki keahlian teknis
berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mendukung kinerja dari sebuah
proyek.
o Kemampuan kehumasan. Manajer proyek hendaknya memiliki komunikasi yang
baik dengan para pekerjaanya atau yang berhubungan dengan proyek.
o Kemampuan manajerial. Manajer proyek harus memiliki pengetahuan perihal
organisasi seperti bagaimana mengorganisasikan, menentukan kebutuhan staf,
kebutuhan [proyek, menangani permasalahan manajemen serta mengendalikan
karyawan.]
2) Memilih tim proyek
Memilih tim proyek tergantung pada beberapa faktor yaitu tujuan dan hasil dari proyek
yang diharapkan, pekerjaan teknis yang harus dilakukan dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk menarik, mengawasi dan melakukan pekerjaan yang dibutuhkan di
setiap tahap dari proyek.
Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.
Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi
Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga
kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.
Seleksi pada dasarnya merupakan usaha sistematis yang dilakukan guna lebih
menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat
dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan.
Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima yang dimaksudkan untuk
memperkenalkan kepada situasi kerja dan kelompok kerjanya yang baru,
Produktivitas
Produktivititas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas
memiliki dua dimensi yaitu efektivitas dan efisien.
Pelatihan dan Pengembangan
Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan
teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan
bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang
akan mendatang.
Prestasi Kerja
Hasil penilaian prestasi kerja karyawan dapat memperbaiki keputusan-keputusan
personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja
mereka.
Kompensasi
Kompensasi didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka.
Perencanaan Karier
Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah maupun yang
sedang dilakukannya.
Aspek-aspek manfaat bisnis bagi pihak lain dapat dilihat dari beberapa sisi,antara lain:
1) Sisi rencana pembangunan nasional
Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Kegiatan usaha yang dilakukan sebaiknya mempekerjakan tenaga kerja
lokal dan mempertimbangkan penggunaan mesin.
Menggunakan sumber daya lokal
Menghasilkan dan menghemat devisa
Menumbuhkan industri lain
Dengan adanya proyek bisnis yang baru,diharapkan tumbuh industri lain
baik yang sejenis atau industri pendukung lainnya yang mendukung usaha
tersebut.
Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan
kemampuan
Menambah pendapatan nasional
2) Sisi distribusi nilai tambah
Maksudnya adalah agar nilai proyek memiliki nilai tambah. Dengan adanya
nilai tambah,berarti bisnis yang dijalankan perusahaan meningkatkan
kesejahteraan berbagai pihak.
3) Sisi nilai investasi per tenaga kerja
Proyek bisnis tersebut mampu meningkatkan kesempatan kerja dan
meningkatkan nilai investasi.
4) Hambatan di bidang ekonomi
Beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam melakukan
kegiatan ekonominya,antara lain:
Iklim tropis
Produktivitas rendah
Kapital sedikit
Nilai perdagangan luar negeri yang rendah
Besarnya pengangguran
Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan
Tekanan penduduk yang berat
Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah
5) Dukungan pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa negara.
Untuk mencapai hal ini,pemerintah melakukan proteksi perdagangan yang
berarti memberikan insentif perdagangann baik berupa proteksi maupun
bantuan.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapatt digolongkan sebagai berikut:
Kebijakan perdagangan luar negeri
Kebijakan perdagangan dalam negeri
Kebijakan produksi
Aspek Sosial
Dalam melaksanakan bisnisnya,perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial dan
perusahaan semestinya menjadi lembaga sosial yang peduli terhadap lingkungan
eksternal dan internal perusahaan.
Adapun tanggung jawab sosial perusahaan,antara lain:
1) Perubahan sebagai lembaga sosial
2) Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3) Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat,seperti:
membuka lapangan kerja
melaksanakan teknologi
meningkatkan mutu hidup
pengaruh positif
Aspek Politik
Dalam menganalisis kelayakan bisnis,hendaknya aspek politik perlu dikaji untuk
memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak
akan sangat mengganggu sehingga kajiannya menjadi layak.
Situasi politik dapat diketahui melalui berita. Ada dua jenis situasi politik yang dapat
mempengaruhi studi kelayakan bisnis,yakni:
1) Good news
Adalah berita-berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau
kondisi suatu negara atau wilayah yang berhubungan engan dunia investasi,yang
dinilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia
investasi. Contohnya adalah pemerintahan yang bersih (clean government),
kepastian hukum dan tegaknya keadilan (law enforcement).
2) Bad news
Adalah berita tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara atau wilayah yang
berhubungan dengan dunia investasi yang dinilai tidak mendukung dan memiliki
potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. Contohnya adalah krisis
multidimensi yang melanda negara Indonesia.
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek ekonomi,sosial,dan politik
terhadap studi kelayakan bisnis, antara lain:
Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang rencana
bisnis,selain bagaimana peran bisnis setelah diimplementasikan dapat sedikit –
banyak mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi masyarakat.
Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis
Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek lingkungan industri terhadap
studi kelayakan bisnis,antara lain:
1) Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru, perlu
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan untuk masuk ke suatu bidang
industri
2) Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya. Hal ini
dibutuhkan dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk ke suatu
bidang industri
3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat memberikan dampak buruk bagi
suatu industri
4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) yang dapat mempengaruhi seluruh
perusahaan dalam industrinya
5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) dalam rangka mempenagruhi
ketersediaan bahan baku industri.
6) Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya yang dapat mempenagruhi
keberlangsungan sebuah industri
A. Mengapa AMDAL?
AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan 2 alasan pokok, yaitu
:
D. Komponen AMDAL
Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu
lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen, yaitu
:
1. Mengapa AMDAL diperlukn dan apa manfaat AMDAL dikaitkan dengan studi
kelayakan bisnis
3. Jenis proyek bisnis seperti apa yang dikenakan wajib lapor AMDAL.