Anda di halaman 1dari 35

Pengenalan

KIMIA FISIKA
Dr.-Ing. Silviana, S.T., M.T.
Silabi
› Pengertian Dasar
› Sifat Fisika dan Kimia
› Fungsi Matematika
› Wujud/Fasa
› Sistem dan Keadaan Termodinamis
› Persamaan Keadaan dan Proses
Referensi
› Robert G. Mortimer
– Physical Chemistry-Elsevier (2008)

› Paul M. S. Monk
– Physical Chemistry. Understanding Our Chemical
World-Wiley (2004)
SILABI 1

Pengertian Dasar
› Tujuan utama kimia fisika adalah untuk memahami sifat
dan perilaku sistem material dan menerapkan
pemahaman untuk hal yang bermanfaat
KIMIA

› Untuk memahami sifat dan perilaku suatu sistem ini


digunakan suatu ”permodelan” matematis atau fungsi.

FISIKA
Dibuatlah suatu fungsi
Untuk memahami
Dari berbagai rangkaian fenomena sifat fluida
penelitian, ditemukan sifat tersebut:
suatu fluida:

Pada kondisi ideal,

ketika suatu fluida


mengalami kenaikan tekanan,
maka volume akan
mengalami penurunan. Data penelitian dirumuskan:
1
𝑒𝑃 = 𝑒𝑉

KIMIA FISIKA
Setelah dilinearisasi, ditemukan hubungan sifat fluida pada suhu
konstan sebagai persamaan:
1
𝑃= atau 𝑃1 . 𝑉1 = 𝑃2 . 𝑉2
𝑉

Hukum Boyle

Disempurnakan dengan melihat


variabel suhu menjadi:
𝑃1 . 𝑉1 𝑃2 . 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2
Hukum Boyle-Gay Lussac

KIMIA FISIKA
Penerapan

𝑃1 . 𝑉1 𝑃2 . 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2

Hukum Boyle-Gay Lussac


Piston Lemari Pendingin

Liquified Gas Diesel Fuel


Turbin Uap Injector
SILABI 2

Sifat Fisika dan Kimia


SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA
Suhu Korosivitas
Massa Toksisitas
Warna Sifat mudah terbakar
Bau Reaktivitas
Titik Didih Entalpi
Kelarutan Entropi
Massa Jenis Bilangan Oksidasi
Kekerasan
Kelistrikan
Sifat Fisika dan Kimia
› Sifat Fisika › Sifat Kimia
– Bersifat reversible, – Bersifat irreversible
– Dapat berubah pada – Spesifik pada suatu
senyawa/material yang sama senyawa/material tertentu
– Berubah melalui perlakuan – Berubah melalui reaksi kimia
fisika dan atau kimia

PADAT KAYU ARANG


GAS CO2
CAIR
SILABI 3

Fungsi Matematika
› Variabel
– Independent
Nilai / harganya mudah ditentukan

– Dependent
Nilai tergantung pada independent variabel
Fungsi Matematika
› Suatu fungsi dapat dinyatakan oleh:
– Rumus −Grafik −Tabel

Contoh:
PV=nRT
P = tekanan gas
V = volume gas
n = jumlah mol
T = suhu absolut
R = konstanta gas ideal
Suatu persamaan yang terdiri dari
beberapa variabel, dapat P=nRT
diubah untuk menentukan variabel V
dependent-nya
Variable Variable
Dependent Independent

PV=nRT P n R T V

Variable Variable
Dependent Independent
V=nRT
P V n R T
P
Variable Variable
Dependent Independent
P = f(V ,T ,n) V n R T P
Persamaan Keadaan
Fungsi Matematika
› Akan tetapi perlu digaris bawahi:
Sebuah persamaan tertentu tidak dapat mewakili semua
fenomena yang terjadi

Contoh:
PV=nRT
“Hukum Gas Ideal” -> Hanya berlaku pada kondisi “Ideal”
Fungsi Matematika
› Jika kondisi tidak ideal (kondisi nyata)
maka persamaan P V = n R T
kurang tepat untuk diterapkan

Perlu menentukan beberapa fungsi lain untuk


memberikan nilai yang lebih akurat
Perkembangan Persamaan Keadaan
Hukum Gas Ideal
𝑃𝑉=𝑛𝑅𝑇
Van der Waals
𝑎
𝑃+ 2 𝑉−𝑏 =𝑅𝑇
𝑉
Redlich-Kwong
𝑅𝑇 𝑎
𝑃= − 2
𝑉−𝑏 𝑉
Soave-Redlich-Kwong
𝑅𝑇 𝑎𝞪
𝑃= −
𝑉−𝑏 𝑉 𝑉+𝑏
Peng Robinson
𝑅𝑇 𝑎𝞪
𝑃= − 2
𝑉−𝑏 𝑉 + 2𝑏𝑉 − 𝑏 2
SILABI 4

Wujud/Fasa
FLUIDA

Padat Cair Gas

Berenergi kecil, berinterkasi Terbentuk ketika energi Terbentuk ketika energi


kuat satu sama lain, sistem meningkat. Molekul- dalam sistem melampaui
cenderung mengunci satu molekul relatif tetap semua gaya tarik antar
sama lain, tidak bisa berdekatan satu sama lain. molekul, molekul gas
berpindah tempat, hanya Bentuk sesuai dengan memiliki interaksi antar
bergetar dan membentuk tempatnya dan tidak mudah molekul yang kecil. Molekul
senyawa yang keras. ditekan karena molekul- gas mudah bergerak ke
Bentuk dan volume tetap. molekulnya saling segala arah dan memenuhi
berdekatan tempat dimana gas berada.
Wujud dan Keadaan Termodinamis
Perubahan Fasa

Kurva panas mengilustrasikan perubahan energi dan suhu air terkait


ketika mengalami perubahan fasa antara wujud cair dan gas.
SILABI 5

Sistem
› Sistem
Sesuatu yang diamati/dipelajari LINGKUNGA
N
BOUNDARY

› Lingkungan SISTEM

Segala sesuatu di luar


pengamatan
BOUNDAR
Y
UAP KELUAR DARI ERLENMEYER
INTERAKSI
(PERPINDAHAN MASSA)

ISI ERLENMEYER
UDARA SEKITAR SISTEM
API BUNSEN
KAKI TIGA
CAHAYA MATAHARI
KACA ERLENMEYER
LINGKUNGAN
BOUNDARY

KALOR YANG DIBERIKAN BUNSEN


INTERAKSI
(PERPINDAHAN ENERGI)
Sistem
› Terdapat dua pandangan sistem:
– Sistem Makroskopik
Terdiri dari banyak atom atau molekul
Ditentukan oleh Suhu dan tekanan

– Sistem Mikroskopik
Terdiri dari satu atom atau molekul
Ditentukan oleh energi kinetik,
potensial, momentum, dan mekanik
Sistem
› Berdasarkan interaksi dengan lingkungan, dibedakan menjadi 3:

LINGKUNGA LINGKUNGA
LINGKUNGA N N
N Energi
Energi

SISTEM SISTEM SISTEM

Materi

SISTEM SISTEM TERTUTUP SISTEM TERISOLASI


TERBUKA
Ada Interaksi Bisa terdapat Interaksi Energi Tak ada Interaksi
Sistem  Lingkungan Sistem  Lingkungan Sistem  Lingkungan
Keadaan Termodinamis
› Keadaan Termodinamis:
Kondisi makroskopis suatu sistem yang dinyatakan
dengan parameter / sifat termodinamis

› Sifat termodinamis:
Setiap karakteristik dari sebuah sistem
Dapat dinyatakan dalam variabel misal:
Tekanan (P), Volume (V), Density (ρ), dan sebagainya...
Keadaan Termodinamis
› Sifat termodinamis dibagi menjadi 2:

T = 25 °C Vt = 10 ml
ρ = 1 g/ml = T = 25 °C Ek = 10 J ≠ Vt = 100 ml
ρ = 1 g/ml Ek = 100 J

SIFAT INTENSIF SIFAT


Tidak tergantung massa sistem EKSTENSIF
Tergantung dari massa sistem
(Suhu, Tekanan, Density, Kecepatan) (Volume total, Momentum, Energi Kinetik)
Keadaan Termodinamis
› Sistem satu fasa homogen memiliki kondisi tertentu bila 2
sifat termodinamis sudah tertentu (mengacu hukum Fasa).

(P, T)
P : tekanan 1 bar  sistem belum tertentu,

Misal : berapa densitas air ?


H 2O Densitas air pada 1 bar berubah-ubah tergantung suhu
tetapi bila suhu ditentukan mis 30 °C maka densitas
sistem
tertentu.

ρ
F=2-π+N
Variabel Bebas = 2
Tertentu bila 2 variabel (sifat termodinamis) sudah tertentu.
SILABI 6

Persamaan Keadaan dan Proses


› Suatu variabel termodinamika dikatakan sebagai fungsi
keadaan jika hanya tergantung pada keadaan awal
dan akhir saja, tidak tergantung pada jalannya proses.
– Contoh : Temperatur (T), Densitas (H), Energi dalam (U)

› Suatu variabel termodinamika dikatakan sebagai fungsi


proses jika besarnya tergantung pada jalannya proses.
– Contoh : Kerja (w) dan Kalor (q)
Persamaan Keadaan dan Proses

Contoh Persamaan Keadaan


W = -P . ᐃV
Persamaan Keadaan dan Proses

4
4

𝑊143 ≠ 𝑊123
Contoh Persamaan Proses
Persamaan Keadaan dan Proses
› Penerapan Fungsi Proses

Siklus Karnot Mesin Kalor


LATIHAN 1

Satu meter kubik air pada suhu ruangan memiliki berat


sebesar 9800 N pada lokasi dimana g = 9,80 m/s².
Berapakah berat dan densitas spesifiknya pada lokasi
dimana g = 9,77 m/s²?
2
W 9800 kg m / s
m  2
 1000 kg
g 9,8 m / s
g  9,77 m/s 2  W  m g  (1000 kg )(9,77 m/s 2 )  9,77 N
W 9770 N
Berat spesifik : w    9770 N/m 3

V 1 m3
m 1000 kg
  3
 1000 kg/m 3

V 1m
LATIHAN 2

Tentukanlah gaya yang diperlukan untuk memberikan suatu massa


sebesar 20 lbm, percepatan sebesar 60 ft/s² lurus ke atas.
Untuk mempermudah kita gunakan diagram benda bebas, kita
asumsikan gravitasi standar.
Hukum Newton kedua : ∑F = 1/gc m a

W = 20 lbf F – gaya gravitasi = 1/gc m a


Gaya gravitasi = m/gc g
= {20 lbm/(32,1740 lbm ft lbf-1 s-2)}(32,1740 ft/s-2) = 20lbf

20 lbm lb f
F  20 lb f  1 2
(60 2
)
32,1740 (lbm )( ft )(lb f )( s ) s
F  57 lb f
1 lbf : gaya yang apabila dikenakan pada suatu massa
sebesar 1lbm menimbulkan percepatan sebesar
F 32,1740 ft/s2
LATIHAN 3

Sebuah dead-weight gauge dengan diameter piston 1 cm digunakan


untuk mengukur tekanan dengan sangat akurat. Suatu saat, satu
massa sebesar 6,14 kg (termasuk piston dan pan) seimbang dengan
tekanan yang diukur. Jika percepatan gravitasi lokal = 9,82 m/s²,
Berapa tekanan gauge yang diukur?. Jika tekanan barometrik adalah
sebesar 748 torr, berapa tekanan absolutnya?.
Penyelesaian :
Gaya gravitasi dari piston, pan dan beban adalah :
F = m g = (6,14 kg)(9,82 m/s2) = 60,295 kg m s-2= 60,295 N
Tekanan gauge :
F 60,295 N 2
Pgauge    767 .700 Nm
A (1 / 4)( )(0.01) 2 m 2
 767 .700 Pa  767 ,7 kPa
Pbar  748 torr  (748)(133,322 Pa)  99.742,86 Pa
 99 ,74 kPa
P  767 .7 kPa  99,74 kPa  867 ,44 kPa
LATIHAN 4

Manometer air raksa pada gambar dibawah ini digunakan


untuk mengukur tekanan didalam pipa air. Tentukan tekanan
air jika pembacaan di manometer adalah 0,6 m. Air raksa
13,6 kali lebih berat dari pada air.
 =  g = (1000 kg/m3) (9,81 m/s2)
= 9810 (kgm/s2)/m3
= 9810 N/m3
Pa = Pb
Pa : adalah tekanan P didalam pipa air +
tekanan yang disebabkan oleh
0,6 m air
Pb : tekanan yang disebabkan oleh
air raksa setinggi 0,6 m.

Maka : P + (0,6 m) (9.810 N/m3) = (0,6 m) (13,6) (9.810 N/m3)


P = 74.200 Pa = 74,2 kPa gauge.
LATIHAN 5

Hitunglah tekanan dalam sebuah silinder berdiameter 200


mm dalam gambar berikut ini.
Pegas terkompresi sejauh 40 cm.
Pegas K = 2 kN/m

Piston 40 kg bebas gesekan

Diameter : d = 0,2 m
Jarak pegas = 0,4 m
Udara
Tekanan awal : P1 = Patm + Tek karena piston

Tekanan akhir : P2 = P1 + Tek karena Pegas


Catatan :
1 N = 1 kg m/s2
K = 2000 N/m = 2000 (kg m/s2) (m-1)
1 atm = 101,325 kPa.
Penyelesaian:
W
P1  101,325 kPa 
A
( 40 kg)( 9 ,8 m/s 2 )
P1  101,325 kPa 
1/ 4( )(0,2 m) 2
P1  101,325 kPa  12,48 kPa  113,805 kPa
K .x
P2  P1 
A
(2000 kg/ms 2 m 1 )(0,4 m)
P2  113,805 kPa 
1/ 4( )(0,2 m) 2
P2  113,805 kPa  25,478 kPa  139,283 kPa
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai