Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : M011191168
KELAS : KEHUTANAN C
1. Hidrokarbon alifatik,
2. Hidrokarbon alisiklik,
3. Hidrokarbon aromatik,
alkena:
Kelarutan:
Alkana: alkana tidak larut dalam air. Mereka dilarutkan dalam pelarut
organik non-polar atau polaritas lemah.
Alkena: alkena adalah molekul yang relatif polar karena ikatan C = C; Oleh
karena itu, mereka larut dalam pelarut non-polar atau pelarut dengan
polaritas rendah. Air adalah molekul polar dan alkena yang sedikit larut
dalam air.
Massa jenis:
Alkana: kepadatan alkana lebih rendah dari densitas air. Nilai densitas
mereka hampir 0,7 g mL-1, mengingat kepadatan air sebagai 1,0 g mL-1.
Titik didih:
Alkana: Titik didih alkana meningkat sesuai dengan jumlah atom karbon
dan juga berat molekulnya meningkat. Secara umum, alkana bercabang
memiliki titik didih lebih rendah dibandingkan dengan alkana bercabang
yang memiliki jumlah atom karbon yang sama.
Sifat fisik
JAWAB :
- KALIUM :2
- Karbon :4
- Magnesium :2
- Oksigen :6
5. Seperti halnya karbon dan hidrogen membentuk metana (CH4), karbon dan
klor membentuk karbon tetraklorida (CCl4). Gambarkan struktur titik
elektron untuk CCl4 dan bahaslah bentuk molekulnya.
Jawab :
Jadi orbitalnya dari 2s² 2p² (s mempunyai ruang elektron maksimal 2 elektron, p
mempunyai ruang elektron maksimal 6 elektron) = (⇅) (↑)(↑)( ). Karena satu
orbital p kosong, adanya promosi elektron dari 2s² jadi 1 elektronnya pindah ke
orbital p yang kosong tadi = (↑) (↑)(↑)(↑). Nah agar semuanya penuh, 4 elektron
dari Cl- masuk ke ruang orbital C yang kosong
= (⇅) (⇅)(⇅)(⇅)
s p p p = sp³
6. Apakah yang dimaksud dengan ikatan sigma (s) dan ikatan phi (p) ? Jelaskan
dalam bentuk diagram bagaimana tumpang tindih (overlapping) dua orbital
terisi yang menghasilkan ikatan sigma (s) dan ikatan phi (p). Jawab :
7. Diantara pasangan unsur berikut ada ikatan kovalen. Urutkan berdasarkan
kepolarannya (mulai dari yang paling polar): (a) H-Cl (b) H-C (c) H-F (d) H-
O (e) H-H (f) S-Cl
Jawab :
8. Dengan anggapan bahwa energi disosiasi ikatan adalah sama untuk setiap
ikatan, berapa kilokalori (kkal) yang diperlukan untuk menguraikan semua
ikatan tunggal C-H dalam 0,1 mol metana ? JAWAB :
Elektron valensi pada atom pusat pada NH3 dan H2O didistribusikan ke
sudut tetrahedron. Teori VSEPR memprediksikan elektron valensi atom pusat
dalam amonia dan air akan mengarah ke sudut tetrahedron, seperti yang terlihat
pada Gambar 3.
Karena elektron non-ikat tidak bisa ditempatkan pada posisi yang akurat,
prediksi bentuk molekul tidak bisa dilakukan secara langsung. Tetapi hasil yang
dikemukakan oleh teori VSEPR dapat digunakan untuk memprediksi posisi atom
pusat dalam molekul. Posisi atom pusat ini ditentukan secara eksperimental.
Berdasarkan posisi atom pusat amonia, VSEPR memprediksikan bahwa molekul
amonia mengadopsi bentuk trigonal bipiramidal, dengan nitrogen berada di
puncak piramid. Sedangkan air mengadopsi bentuk bengkok atau menyudut. Jika
teori VSEPR diperluas terhadap molekul yang elektronnya terdistribusi ke sudut
trigonal bipiramidal, pertanyaan yang muncul adalah: Elektron non-ikat akan
berada pada posisi aksial ataukah ekuatorial? Secara eksperimen, umumnya
elektron non-ikat menempati posisi ekuatorial dalam trigonal bipiramidal. Untuk
memahami hal itu, harus ditekankan bahwa elektron non-ikat menempati ruang
yang lebih besar dibandingkan elektron ikat. Posisi elektron nonikat berdekatan
dengan salah satu inti atom, dan hal ini yang berkaitan dengan ruang yang
ditempati dimana elektron non-ikat menyesuaikan diri dengan ruang yang ada
tetapi tetap berdekatan dengan salah satu inti atom.
Jika metana (CH4) ditempatkan pada bidang dua dimensi, maka metana akan
mengadopsi bentuk molekul segiempat datar dengan sudut ikat H-C-H 90o . Jika
metana ditempatkan pada bidang 3 dimensi, metana akan mengadopsi bentuk
molekul tetrahedral dengan sudut ikat H-C-H 109o 28’
10. Berikan defenisi tentang: orbital atom, orbital anti ikatan dan orbital ikatan?
JAWAB :
Bila gelombang saling bertumpang tindih , maka mereka dapat saling memperkuat
atau saling berinferensi. Pada kasus dua atom hidrogen, masing-masing atom
mempunyai satu elektron dalam orbital 1s. Atom-atom hidrogen ini akan
membentuk orbital baru di sekitar kedua inti hidrogen.
Kedua elektron sangat mungkin ditemukan di orbital molekul ini – dan
tempat yang paling mungkin untuk menemukan elektron adalah di daerah yang
berada diantara garis dua inti.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan resonansi dan hibridisasi. Apa
kegunaannya ?
JAWAB :
(Perhatikan bahwa orbital 1s memiliki energi lebih rendah dari orbital 2s,
dan orbital 2s berenergi sedikit lebih rendah dari orbital-orbital 2p)
Teori ikatan valensi memprediksikan, berdasarkan pada keberadaan dua orbital p
yang terisi setengah, bahwa C akan membentuk dua ikatan kovalen, yaitu CH2.
Namun, metilena adalah molekul yang sangat reaktif, sehingga teori ikatan valensi
saja tidak cukup untuk menjelaskan keberadaan CH4.
Lebih lanjut lagi, orbital-orbital keadaan dasar tidak bisa digunakan untuk
berikatan dalam CH4. Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara teori
mengijinkan empat ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi, hal ini berarti
akan ada beberapa ikatan CH4 yang memiliki energi ikat yang berbeda oleh karena
perbedaan arah tumpang tindih orbital. Gagasan ini telah dibuktikan salah secara
eksperimen, setiap hidrogen pada CH4 dapat dilepaskan dari karbon dengan energi
yang sama. Untuk menjelaskan keberadaan molekul CH4 ini, maka teori
hibridisasi digunakan. Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu (atau
lebih) elektron:
Proton yang membentuk inti atom hidrogen akan menarik salah satu elektron
valensi karbon. Hal ini menyebabkan eksitasi, memindahkan elektron 2s ke orbital
2p. Hal ini meningkatkan pengaruh inti atom terhadap elektron-elektron valensi
dengan meningkatkan potensial inti efektif. Kombinasi gaya-gaya ini membentuk
fungsi-fungsi matematika yang baru yang dikenal sebagai orbital hibrid. Dalam
kasus atom karbon yang berikatan dengan empat hidrogen, orbital 2s dengan tiga
orbital 2p membentuk hibrid sp3 menjadi Pada CH4, empat orbital hibrid sp3
bertumpang tindih dengan orbital 1s hidrogen, menghasilkan empat ikatan sigma.
Empat ikatan ini memiliki panjang dan kuat ikat yang sama, sehingga sesuai
dengan pengamatan. sama dengan Menurut teori hibridisasi orbital, elektron-
elektron valensi metana seharusnya memiliki tingkat energi yang sama, namun
spektrum fotoelekronnya menunjukkan bahwa terdapat dua pita, satu pada 12,7 eV
(satu pasangan elektron) dan satu pada 23 eV (tiga pasangan elektron).
Ketidakkonsistenan ini dapat dijelaskan apabila kita menganggap adanya
penggabungan orbital tambahan yang terjadi ketika orbital-orbital sp3 bergabung
dengan 4 orbital hidrogen.
14. Gambarkan struktur molekul senyawa CH4. Ikatan-ikatan apa saja yang ada
di dalam senyawa tersebut ?
15. Bagaimana bentuk geometrik orbital hibrida sp, sp2, dan sp3 ? Berikan
urutan kekuatan ikatan sigma antara 2 atom C dengan menggunakan orbital
hibrida sp-sp, sp-sp2, sp-sp3, sp3-sp3, sp2-sp2 ? Mengapa demikian ?
16. Apa yang disebut dengan konformasi ? Tuliskan cara-cara untuk
menunjukkan suatu konformasi. JAWAB :
Dalam senyawa rantai terbuka gugus gugus yang terikat oleh ikatan sigm
a dapat berotasi mengelilingi ikatan tersebut. Oleh karena itu atom – atom dalam
suatu molekul – molekul terbuka dapat memiliki tak terhingga banyak posisi di d
alam ruang relatif satu terhadap yang lain. Memang etana sebuah molekul kecil, t
etapi etana dapat memiliki penataan dalam ruang secara berlain – lainan, penataa
n tersebut disebut konformasi. Untuk mengemukakan konformasi digunakan
tiga jenis rumus : rumus dimensional, rumus bola dan pasak dan proyeksi Newma
n.
Suatu rumusbola dan pasak dan rumus dimensional adalah representasi 3di
mensi dari model molekul suatu senyawa. Suatu proyeksi Newman adalah panda
ngan ujung ke ujung dari dua atom karbon saja dalam molekul itu. Ikatan yang m
enghubungkan kedua atom karbon ini tersembunyi.Ketiga ikatan dari karbon dep
an tampak menuju ke pusat proyeksi, dan ketiga ikatan dari karbon
belakang hanya tampak sebagian.
Proyeksi Newman dapat digambar untuk molekul dengan dua atom karbon
atau lebih. Karena pada tiap kali hanya dua atom karbon dapat ditunjukan dalam
proyeksi itu, maka lebih dari satu proyeksi newman
dapat digambar untuk sebuah moleku.
Suatu molekul dapat memiliki beberakonformasi
atau konformasi yang berbedabeda karena disebabkan adanya rotasi mengelilingii
katan sigma. Konformasi yang berbeda
beda itu disebut konformer (dari kata “conformational isomers”)
3. Aluminium (Al, nomor atom 13): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 (2 8 3)
4. Silikon (Si, nomor atom 14): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 (2 8 4)
5. Fosfor (P, nomor atom 15): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 (2 8 5)
6. Sulfur (S, nomor atom 16): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 (2 8 6)
7. Klorin (Cl, nomor atom 17): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 (2 8 7)
8. Argon (Ar, nomor atom 18): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (2 8 8)
JAWAB :
1. ammonia
2. Ion hydronium
3. Air
4. Propane
5. etana
6. Bh3
7. Boron triflourida
19. Gambarkan struktur Lewis untuk senyawa: N2, HCN, HONO, CO2, H2CNH,
HCO2H, C2H3Cl, HNNH, C3H6, C3H4 (dua ikatan rangkap), C3H4 (satu
ikatan rangkap tiga). Tandai setiap pasangan electron bebas yang ada.
JAWAB :
1. N2
2. HCN
3. HNO2
4. CO2
5. H2CNH
6. HCO2H
7. C2H3Cl
8. HNNH
9. C3H6
10. C3H4
11. C3H4
JAWAB :
CH4,
H3O+,
H3N-
BH3,
[H2CNH2]+.
22. Jelaskan hasil eksperimen yang menjadi bukti empiric bahwa struktur
molekul CH4 adalah tetrahedral.
JAWAB :
a. Hibridisasi sp3
Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang
sebuah atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedral
(seperti metana, CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang
memiliki simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen.
Konfigurasi keadaan dasar karbon adalah 1s2 2s2 2px1 2py1 atau lebih mudah
dilihat:
(Perhatikan bahwa orbital 1s memiliki energi lebih rendah dari orbital 2s, dan
orbital 2s berenergi sedikit lebih rendah dari orbital-orbital 2p)
Teori ikatan valensi memprediksikan, berdasarkan pada keberadaan dua orbital
p yang terisi setengah, bahwa C akan membentuk dua ikatan kovalen, yaitu
CH2. Namun, metilena adalah molekul yang sangat reaktif (lihat pula:
karbena), sehingga teori ikatan valensi saja tidak cukup untuk menjelaskan
keberadaan CH4.
Lebih lanjut lagi, orbital-orbital keadaan dasar tidak bisa digunakan untuk
berikatan dalam CH4. Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara teori
mengijinkan empat ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi (adalah benar
untuk O2), hal ini berarti akan ada beberapa ikatan CH4 yang memiliki energi
ikat yang berbeda oleh karena perbedaan aras tumpang tindih orbital. Gagasan
ini telah dibuktikan salah secara eksperimen, setiap hidrogen pada CH4 dapat
dilepaskan dari karbon dengan energi yang sama.
Untuk menjelaskan keberadaan molekul CH4 ini, maka teori hibridisasi
digunakan. Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu (atau lebih)
elektron:
Proton yang membentuk inti atom hidrogen akan menarik salah satu elektron
valensi karbon. Hal ini menyebabkan eksitasi, memindahkan elektron 2s ke
orbital 2p. Hal ini meningkatkan pengaruh inti atom terhadap elektron-elektron
valensi dengan meningkatkan potensial inti efektif.
Kombinasi gaya-gaya ini membentuk fungsi-fungsi matematika yang baru
yang dikenal sebagai orbital hibrid. Dalam kasus atom karbon yang berikatan
dengan empat hidrogen, orbital 2s
(orbital inti hampir tidak pernah terlibat dalam ikatan) "bergabung" dengan tiga
orbital 2p membentuk hibrid sp3 (dibaca s-p-tiga) menjadi
Pada CH4, empat orbital hibrid sp3 bertumpang tindih dengan orbital 1s
hidrogen, menghasilkan empat ikatan sigma. Empat ikatan ini memiliki
panjang dan kuat ikat yang sama, sehingga sesuai dengan pengamatan.